Spoiled Wife, Bad President - Bab 1461 Selain Wajahnya Yang Tampan

James Gu dulu menyesali keputusannya saat itu.

Tapi malah baru pertama kali, dia benar-benar merasakan apa yang telah dia lewatkan.

Bunyi makana yang sudah matang dipanci pun berbunyi, tongkat bambu yang berada di luar bergerak, asap mengaburkan wajah orang yang menghadapnya, dan bahkan ekspresi satu sama lain menjadi tak menentu di bawah cahaya.

Lusi Shen melihat James Gu hanya mendengarkan dengan diam, dia tidak mengambil makana di panci untuk makan, jadi Lusi Shen berkata, "Sudah boleh makan."

Setelah Lusi Shen selesai berbicara, dia mengambil tongkat bambu dan mengambil bubur di bawah untuk melihat apakah makanan di bawahnya sudah matang, lalu dia mengambil beberapa yang sudah matang dan menyerahkannya kepada James Gu yang mengambilnya sambil melihat ke bawah.

Lusi Shen dan James Gu memiliki latar belakang keluarga yang baik, ketika mereka masih kecil, teman bermain mereka berada di lingkaran yang sama. Anak laki-laki dan perempuan tertua terbiasa pilih-pilih dan bersenang-senang. Mereka pergi ke restoran kelas atas, hampir tidak bisa makan restoran kecil yang sederhana dipinggir jalan seperti ini.

Memikirkan hal ini, Lusi Shen pun berkata lagi: "Jangan khawatir, tempat ini cukup bersih."

Mendengar ini, James Gu melengkungkan bibirnya: "Apakah kamu mengira aku berpikir seperti itu?"

“Bukankah kamu memang sedang berpikir seperti itu?” Lusi Shen memasukkan sumpit ke dalam mangkuk dan menatap James Gu yang sedang makan.

James Gu meletakkan sate daging ke dalam mangkuk, memegang tusuk sate bambu di satu tangan, dan memegang sumpit di tangan yang lain, dia melepaskan daging dari tusuk sate tersebut dari atas ke bawah, lalu dicelupkan ke mangkuk saus, tidak ada setetes minyak yang keluar.

Kekuatannya pas, begitu bersih dan enak dipandang.

Lusi Shen belajar di sekolah film, entah saat dia sekolah atau setelah memulai karir, pria tampan yang dia temui adalah orang yang sangat populer dan modis.

Kebanyakan orang dengan kulit cantik, baik pria dan wanita, mudah tersesat di dunia hiburan ini, bangga dengan penampilan luar biasa mereka, dengan ambisius mengintip secara rahasia, mencoba menukar kulit mereka dengan jalan pintas dan mendapatkan ketenaran.

Tentu saja, ada juga orang yang menghargai reputasi dan fokus pada kemampuan.

Namun, selama bertahun-tahun, Lusi Shen hampir tidak pernah bertemu dengan pria seperti James Gu.

Ketika remaja, James Gu disebut-sebut sebagai seorang anak laki-laki yang hanya bisa bersenang-sennag, selain dari wajah tampan dan kekayaan keluarganya, dia tidak memiliki kelebihan lain.

Tapi inilah James Gu, yang tampaknya memiliki kekuatan magis, yang disukai semua orang, termasuk Lusi Shen.

Bahkan setelah beranjak dewasa dan sampai sekarang, ketika orang membicarakan James Gu, mereka tetap mengatakan bahwa dia adalah seseorang yang tidak bermoral.

Tetapi setelah bertahun-tahun, Lusi Shen melihat kembali ke masa lalu dengan pandangan mata dewasa dan perlahan mengerti mengapa dia menyukainya saat itu.

Karena dia adalah James Gu.

Di mata orang lain, dia tetap menjadi dirinya sendiri.

Mampu menjadi diri sendiri adalah pesona terbesar dalam diri seseorang.

"Rasanya enak."

Mendengar suara James Gu, Lusi Shen pun tersadar dari renungannya, ia melihat ada beberapa batang bambu lagi di samping James Gu.

Lusi Shen meliriknya, dengan sedikit nada kemenangan dalam nada suaranya: "Tentu saja, ketika aku masih sekolah, aku dan Amanda tidak bosan makan makanan seperti ini, hingga sekarang bos masih mengingatku."

James Gu mengulurkan tangan untuk mengambil sesuatu dari panci: "Lanjut cerita."

Lusi Shen: "Cerita apa?"

James Gu menatapnya: "Cerita ketika kamu masih kuliah."

“Mengapa bukan kamu yang bercerita ketika kamu kuliah?” Lusi Shen mengangkat alis dan menatapnya, matanya agak penuh arti.

James Gu terdiam, sepertinya berpikir serius, dan kemudian menggelengkan kepalanya: "Kisahku membosankan ketika masih kuliah, jadi tidak ada yang perlu diceritakan, bukan sedang membantu Ricky mencari uang, tapi belajar..."

Lusi Shen menarik sudut bibirnya, melambatkan nada bicaranya, lalu pelan-pelan bertanya, "Apakah kamu belajar dengan teman kelas wanitamu?"

Novel Terkait

Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
My Lifetime

My Lifetime

Devina
Percintaan
4 tahun yang lalu
Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Everything i know about love

Everything i know about love

Shinta Charity
Cerpen
5 tahun yang lalu