Spoiled Wife, Bad President - Bab 351 Jangan Harap Ada Yang Hidup!

Orang yang teleponnya dirampas, merebut ponselnya kembali dan sekalian mendorong Peter Si:”Kenapa kamu merampas ponsel Orang!”

Dan Peter Si seolah-olah tidak mendengarnya, mulutnya bergumam dan berlari keluar.

“Orang gila!”

“Memang benar, banyak orang gila di masyarakat ini sekarang.”

……

Peter Si berlari ke bahu jalan, dia masuk ke dalam mobil dan hendak mengemudikan mobilnya menuju kediaman keluarga.

Dia dihentikan oleh anak buahnya:”Tuan Si, jika kamu pulang ke kediaman keluarga Mo sekarang, maka Ricky Mo tidak akan membiarkanmu.”

“Minggir.” Peter Si seperti orang gila dan mendorong anak buahnya, dia mengemudi menuju kediaman keluarga Mo.

Dalam beberapa hari ini, dia sebenarnya memiliki kesempatan untuk melarikan diri keluar negeri.

Namun, tujuannya masih belum tercapai sehingga dia tidak mungkin ke luar negeri.

Di tubuhnya dan di tubuh Ricky Mo mengalir darah yang sama.

Kenapa dia harus malu seumur hidup sedangkan Ricky Mo hidup dengan baik-baik saja.

Mengapa Ricky Mo bisa hidup lebih baik darinya dan lebih bahagia darinya?

Semakin dia membandingkan dirinya dengan Ricky Mo, dia semakin merasakan dirinya menderita, hatinya tidak rela dan benci.

Menghancurkan hidup Ricky Mo, menghancurkan segala milik Ricky Mo.

Ketika memikirkan ini, Ricky Mo akan berakhir sama seperti dirinya maka dia merasa sangat senang sekali.

Namun, Ricky Mo menemukan Katarina.

Katarina adalah miliknya!

Peter Si mengebut ke kediaman keluarga Mo.

Kediaman itu sekarang penuh dengan orang-orang Ricky Mo, ketika Peter Si tiba di pintu gerbang kediaman keluarga Mo, sudah ada pengawal yang memberitahukan hal ini kepada Ricky Mo.

Begitu Peter Si turun dari mobil dia langsung berlari ke dalam rumah.

Tapi ketika sampai di pintu, dia dihentikan oleh pengawal:”Tuan Si.”

Kegembiraan di mata Peter Si hampir meluap, tapi ketika dia dihentikan, dia menjadi sangat marah lagi:”Aku ingin bertemu dengan Ricky Mo, jika dia masih menginginkan putrinya maka biarkan aku masuk, jika tidak aku akan langsung menelepon sehingga si kecil itu akan menghilang dari dunia ini!”

Pada saat ini, Doni keluar.

Dia menatap Peter Si dengan tenang:”Biarkan dia masuk.”

Pengawal itu membebaskannya, Peter Si bergegas masuk dan langsung meraih kerah baju Doni:”Di mana Katarina, aku ingin bertemu dengannya!”

Doni bahkan tidak mengedipkan matanya ketika ditarik oleh Peter Si, dia berkata dengan tenang:”Aku dapat mengerti bagaimana perasaan Tuan Si ingin bertemu dengan nona Su, sedangkan bagaimana caranya kamu bisa bertemu dengan nona Su, aku rasa kamu sendiri yang lebih tahu.”

Setelah Peter Si mendengarnya, dia mendengus dingin dan melepaskan Doni.

Doni tersandung dua langkah sebelum bisa berdiri tegak, ekspresinya tetap tidak berubah.

Dia merapikan bajunya dan berkata dengan serius:”Tuan muda memberimu batas waktu tiga hari.”

“Tidak perlu tiga hari.” Peter Si menyunggingkan bibirnya, tersenyum misterius:”Berikan pena dan kertas kepadaku.”

Doni ragu sejenak, kemudian menyuruh orang untuk mengambilkan pena dan kertas untuk Peter Si.

Peter Si menuliskan sebuah alamat di kertas itu:”Bertemu di sini tiga hari lagi, dia datang bersama Katarina dan aku akan menunggunya dengan putrinya, jangan macam-macam, jika tidak maka jangan harap bisa kembali hidup-hidup!”

Setelah dia selesai berbicara, dia memasukkan kertas itu ke dalam tangan Doni, sambil melihat ke jendela lantai dua, berbalik dan pergi.

Doni mengeluarkan kertas yang ada di tangannya dan melihatnya, ternyata itu adalah bahasa Inggris yang sangat panjang.

Dia mengangkat kepalanya dan melihat ke arah jendela lantai dua.

Ketika jendela dibuka, terlihat sosok Ricky Mo muncul, dia memerintahkan dengan nada yang berat:”Bawa ke atas.”

Barusan dia dan Amanda Mu terus berdiri di samping jendela untuk memperhatikan Peter Si.

Hati Amanda Mu menegang ketika melihat kemunculan Peter Si.

Dia takut Peter Si tidak mau menuruti mereka.

Akhirnya, ketika Peter Si menuliskan alamatnya, hatinya baru bisa kembali tenang.

Doni berjalan di pintu dan mengetuk pintunya dua kali sebelum mendorong pintunya, dia memberikan kertas yang ada alamatnya itu kepada Ricky Mo dengan hormat.

Amanda Mu mengangkat kepalanya untuk melihatnya dan menyalakan laptop untuk mencari alamatnya secara online.

“Sudah ditemukan, itu adalah pulau kecil dekat Yunani, ada banyak pulau pribadi yang dijual untuk umum di sana ... ... “

Mata Ricky Mo melihat ke bawah dan kebetulan bertatapan dengan mata Amanda Mu.

Ada kegembiraan di matanya, harapan dan juga kekhawatiran, semua emosi bercampur tetapi itu membuatnya tampak sedikit lebih bersemangat.

Dia sudah lama tidak melihat Amanda Mu yang seperti ini.

Ricky Mo membungkuk dan mencium dahinya dan mengelus kepalanya:”Kita pergi bersama dan membawa Joanna Mo pulang.”

Mata Amanda Mu lebih bersinar lagi, air mata mengalir di matanya dan dia mengangguk dengan cepat.

Ricky Mo juga tersenyum tipis dan terdengar perintah tersirat dalam nada bicaranya:”Syaratnya adalah kamu harus istirahat baik-baik dalam beberapa hari ini.”

Amanda Mu mengangguk:Ya.”

……

Ricky Mo berjalan keluar dari kamar, Doni yang selalu berjaga di pintu juga ikut keluar.

“Kirim orang untuk mengawasi Peter Si, awasi dengan ketat, jika melihat ada yang aneh dengannya maka segera laporkan kepadaku.” Ricky Mo berjalan keluar sambil memberikan perintah.

“Ya, tuan muda, laporan medis nyonya Si sudah keluar, kamu lihat sebentar.”

Ricky Mo mengambil hasil laporan medis yang diserahkan oleh Doni dan melihatnya sebentar.

Setelah selesai melihatnya, dia bertanya kepada Doni dengan datar:”Apakah benar-benar sudah gila?”

“Ya.” Doni menundukkan kepalanya, tidak berani menatap mata Ricky Mo.

Dia menemukan bahwa Ricky Mo yang sekarang sepertinya sedikit berbeda dengan sebelumnya dan menjadi lebih dingin lagi.

Ricky Mo menyodorkan laporan medisnya kepada Doni:”Kalau begitu, bawa dia pergi ke tempat di mana dia seharusnya berada.”

Doni memikirkan Charles Mo maka dia menjadi ragu sejenak:”Tuan muda ... ... “

Charles Mo adalah putra Gracia Mo bersama Krist Si dan hubungan Charles Mo dan Ricky Mo sangat baik, dia hanya ingin mengingatkan Ricky Mo.

Ricky Mo berbalik dan memotong perkataannya dengan dingin, suaranya dingin:”Apakah kamu tidak mengerti? Kalau begitu aku akan mengatakannya dengan lebih jelas, bawa dia ke rumah sakit jiwa.”

Karena Ricky Mo sudah mengatakan seperti itu, Doni hanya bisa mengangguk:”Ya, aku mengerti.”

Ricky Mo dan Doni berjalan turun dan melihat Stevi Mo duduk di aula.

Beberapa hari yang lalu Stevi Mo melakukan perjalanan bisnis, baru pulang hari ini.

Dia jelas sudah melihat beritanya, ketika dia melihat Ricky Mo, dia bertanya dengan nada menyalahkan:”Ada apa dengan berita-berita itu? Dan, ada begitu banyak pengawal di dalam dan di luar rumah, apa yang ingin kamu lakukan? Di mana ayah? Apakah dia benar-benar diculik seperti yang dikatakan dalam berita itu? Ada apa dengan wanita yang kamu bawa pulang itu?”

Dia menanyakan serangkaian pertanyaan tapi tidak mendapat jawaban dari Ricky Mo.

Dia hampir marah dan mendengar telepon di aula berbunyi.

Stevi Mo menatap Doni:”Pergi angkat teleponnya.”

Doni tidak bergerak, dia adalah orang Ricky Mo, maka tentu saja dia tidak akan mendengarkan Stevi Mo.

“Kamu ... ... bagus!” Stevi Mo dibuat kesal oleh Doni dan dia mau tidak mau pergi mengangkat teleponnya.

Stevi Mo mengangkat teleponnya:”Di sini adalah kediaman keluarga Mo, cari siapa?”

Terdengar suara Herman Mo dari arah telepon:”Stevi, ini ayah, tolong ayah ... ... “

Novel Terkait

Mr. Ceo's Woman

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
3 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
3 tahun yang lalu
Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milyaran Bintang Mengatakan Cinta Padamu

Milea Anastasia
Percintaan
4 tahun yang lalu
Yama's Wife

Yama's Wife

Clark
Percintaan
3 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
4 tahun yang lalu
Terpikat Sang Playboy

Terpikat Sang Playboy

Suxi
Balas Dendam
4 tahun yang lalu