Spoiled Wife, Bad President - Bab 1041 Seharusnya Menuruti Permintaannya

Setelah Joanna Mo kembali bersekolah, hari-hari Amanda Mu semakin membosankan.

Seharian tinggal bersama Ricky Mo, terkadang Ricky Mo menangani urusan bisnis, namun sebagian besar waktu Ricky Mo dihabiskan bersama Amanda Mu .

Keseharian Amanda Mu tidak lebih dari minum obat, melakukan pemeriksaan kesehatan, tidur ...

Kegiatan ini dilakukan berulang setiap hari.

Namun yang membedakan adalah psikologi Amanda Mu semakin membaik, dan ia merasa kesehatannya semakin membaik.

Setidaknya, dia merasa bahwa jiwanya semakin lebih baik.

Tidak seperti sebelumnya yang selalu ingin tidur.

Ricky Mo terlebih dulu melihat perubahan pada tubuh Amanda Mu dari pada Amanda Mu sendiri.

Sejak dia keluar dari rumah sakit, kesehatan tubuhnya setiap hari semakin memburuk dan tampak sangat lesu, biasanya saat dia bangun setiap pagi, Ricky Mo tidak lagi di sisinya.

Entah pergi ke ruang kerja, atau duduk sambil membaca dokumen.

Beberapa hari ini, ketika Amanda Mu bangun di pagi hari, dia menemukan bahwa Ricky Mo masih berada di sampingnya.

Tirai ditutup rapat, dia juga tidak tahu jam berapa sekarang, namun juga tidak bisa bangun.

Dia menatap langit-langit sebentar, siap untuk kembali tidur, tetapi saat ia kembali menutup matanya, dia tidak bisa tidur lagi.

Saat dia hendak membuka matanya lagi, suara Ricky Mo terdengar di telinganya.

"Kenapa?"

Amanda Mu membuka matanya, ia melihat Ricky Mo telah membuka matanya dengan sedikit rasa kantuk di matanya.

Jelas sekali, dia baru saja bangun dan merasakan Amanda Mu bergerak, lalu tanpa sadar bertanya tentang situasinya.

Amanda Mu sedikit menoleh sedikit untuk melihat Ricky Mo dan bertanya kepadanya, "Jam berapa sekarang?"

Ricky Mo menundukkan mata dan menatapnya.

Amanda Mu terbangun beberapa saat, tatapan matanya jernih, tapi rambutnya kusut, dia terlihat seperti anak kecil.

Tapi energinya sangat bagus.

Jantung Ricky Mo berdetak pelan, dia menundukkan kepala dan mencium kening Amanda Mu.

Kemudian, dia menyentuh kepala Amanda Mu, sebelum menoleh dan mengambil arloji di meja samping tempat tidur.

Dia melihatnya dan ternyata saat itu baru pukul setengah enam.

“Tidur lagi sebentari.” Ricky Mo menarik tangannya dan membawa Amanda Mu ke dalam pelukannya lagi: “Sekarang masih sangat pagi.”

Amanda Mu bertanya padanya: "Jam berapa sekarang?"

"Setengah enam." Ricky Mo menarik selimutnya setelah berbicara, "Tidur, jangan bergerak."

“Aku tidak bisa tidur lagi.” Amanda Mu bergerak.

Ricky Mo membuka matanya: "Kalau begitu, kamu mau bangun dan jalan-jalan?"

Amanda Mu mengangguk.

Mungkin karena sebelumnya dia terlalu banyak tidur, hingga membuatnya tidak tertarik pada apa pun. Sekarang dirinya sudah merasa lebih baik, jadi dia sangat rela untuk pergi jalan-jalan keluar.

Ketika Ricky Mo melihatnya mengangguk, dia berbalik dan duduk.

Dia turun dari tempat tidur dan berjalan ke lemari, dan bertanya pada Amanda Mu: "Apa yang ingin kamu pakai?"

Amanda Mu sedikit mengangkat tubuh bagian atasnya dan berkata dengan perasaan tertarik: "Rok."

Ketika mendengar kata-kata itu, Ricky Mo mengerutkan kening dan menatapnya: "Tidak boleh."

Pagi hari sangat dingin, jadi tidak bisa memakai rok.

Tubuh Amanda Mu terlalu lemah, sekali dia masuk angin, akibatnya akan menjadi malapetaka.

Sangat sulit hingga kesehatannya menjadi lebih baik, tidak boleh ada kesalahan.

Ricky Mo biasanya duduk di kantor untuk memberi komentar pada negara, tetapi di depan Amanda Mu, sama sekali tidak ada kuasa.

Di pagi hari, dengan memakai piyama, Ricky Mo berdiri di depan lemari mencari pakaian untuknya, mungkin tidak akan ada yang percaya bahwa inilah yang dilakukan Ricky Mo.

Hati Amanda Mu seperti madu, terlalu manis.

Ia tidak tahan dan ingin menunjukkan sedikit kemarahan: "Aku ingin memakai rok."

Awalnya ia berpikir bahwa Ricky Mo seharusnya menuruti permintaannya.

Namun dalam hal ini, Ricky Mo tidak mau mengalah sama sekali: "Amanda, apakah kamu merasa tubuhmu sama besarnya dengan Joanna?"