Spoiled Wife, Bad President - Bab 627 Pulang

Setelah mendengarkan kata-kata Ricky Mo dan tidak tahu harus berkata apa untuk sementara waktu.

Dia menatap Ricky Mo, mengamati perubahan dalam ekspresi wajahnya dan menebak apa yang dia pikirkan.

Amanda Mu memikirkannya, tapi dia tidak bisa menebak apa yang dipikirkan Ricky Mo.

Dia berkata dengan kesal, "Jadi kamu anggap remeh bahwa kamu tidak ingin aku tahu segalanya? Apakah kamu pikir itu baik untukku?"

Ricky Mo sedikit menyipitkan matanya dan bertanya: "Apakah kamu pikir itu baik bagimu untuk menceritakan segalanya padamu?"

Amanda Mu merasa bahwa penilaian dirinya terhadap Ricky Mo sebelumnya terlalu berat sebelah.

Apakah Ricky Mo benar-benar pintar? Dia jelas terlihat seperti sapi bodoh, sama sekali tidak mengerti.

Apa yang dia dan Ricky Mo ingin ungkapkan bukanlah hal yang sama.

“Tidurlah.” Amanda Mu berdiri dan berjalan ke atas.

...

Kamar tidur yang ditinggalkan Stevi Mo untuk Amanda Mu adalah yang terakhir kali ditempati oleh Ricky Mo.

Kamarnya tidak terlalu besar dan tempat tidurnya sangat empuk.

Mematikan lampu, Amanda Mu membuka matanya dalam gelap dan tidak mengantuk.

Masalah Joanna Mo membuatnya tidak bisa tidur.

Setelah berlalu cukup lama, dia merasa bahwa orang di sampingnya bernapas dengan lancar, kemudian dia duduk, menyalakan lampu di samping tempat tidur, dan berencana untuk pergi keluar untuk melihat Joanna Mo.

Dia masih gelisah.

Hanya saja, saat dia baru saja akan berdiri, dan awalnya berpikir bahwa Ricky Mo sudah tertidur, saat ini ternyata juga bangkit dan duduk, lalu terdengar suaranya yang jelas: "Mau ke mana?"

Amanda Mu terkejut, ia menolehkan kepalanya melihat ke arah ke Ricky Mo: "Kamu ..."

Dia berhenti sejenak, sebelum akhirnya melanjutkan: "Aku ingin melihat Joanna."

“Kamu lanjut tidur, aku saja yang pergi.” Ricky Mo bangkit dari tempat tidur, dan pergi setelah menarik mantelnya.

Serangkaian tindakan Ricky Mo tiba-tiba cepat, ketika Amanda Mu bereaksi, pintu ditutup.

Amanda Mu mengikutinya pergi.

Joanna Mo tidur nyenyak.

Kembali di kamar, keduanya saling mengerti dan tidak segera pergi tidur.

"Aku tidak ingin memberitahumu tentang keadaan Joanna, aku hanya tidak ingin melihatmu terlihat terganggu."

Suara Ricky Mo berdering di malam yang sunyi, dengan emosi rumit yang dalam dan tersembunyi.

“Tapi jika aku baru tahu keadaan Joanna setelah berlalu cukup lama, apakah kamu pikir aku akan menyalahkan diriku sendiri dan merasa sangat sedih?” Amanda Mu tidak merencanakan bahwa Ricky Mo bisa mengerti kata-katanya ini.

Tak satu pun dari mereka tidur nyenyak malam ini.

Keesokkan harinya, mereka bangun pagi-pagi sekali.

Amanda Mu bangkit dan pergi ke kamar Joanna Mo untuk melihatnya sebelum turun untuk membuat sarapan.

Dia pertama-tama menyiapkan sarapan untuk Joanna Mo sebelum membuat sarapan untuk semua orang.

Cuacanya dingin, Joanna Mo tidur larut malam, dan bangun juga di pagi yang larut.

Amanda Mu makan sarapan dengan semua orang sebelum pergi ke kamar membawa sarapan Joanna Mo.

Joanna Mo sudah bangun, menatap kosong ke jendela.

“Joanna, selamat pagi,” Amanda Mu berjalan sambil tersenyum dan meletakkan sarapan di atas meja.

Joanna Mo mungkin lapar, dia tertarik oleh aroma makanan dan menatap sarapan di atas meja dengan tatapan mata yang berbinar.

"Lapar? Cuci muka dan gosok gigimu dulu, lalu berpakaian dan makan." Amanda Mu melangkah kakinya sangat ringan, dan suaranya sangat lembut, takut dia akan mengganggunya.

Joanna Mo menatap Amanda Mu tanpa ekspresi, tidak tahu apa yang dia pikirkan, dia mungkin bahkan tidak memikirkan apa pun.

Pada saat ini, pintu dibuka lagi.

Amanda Mu mendengar bukaan pintu dan sempat memastikan siapa yang masuk. Dia melihat Joanna Mo menyusutkan bahunya, ia tampak sangat ketakutan.

“Tidak apa-apa, jangan takut.” Amanda Mu dengan hangat memegang Joanna Mo terlebih dahulu.

Namun, dia merasa agak senang.

Sebelum Ricky Mo datang, Joanna Mo pada dasarnya tidak bereaksi sama sekali, sangat lambat seperti boneka robot.

Namun, setelah Ricky Mo datang tadi malam, Joanna Mo akan takut pada Ricky Mo, dan akan bereaksi dengan ketakutan.

Meskipun ini bukan pemandangan yang baik, setidaknya ini adalah reaksi dari orang normal.

Setidaknya, Joanna Mo sudah bisa merasakan emosi orang normal.

Hal ini membuat Amanda Mu merasa bahagia secara tidak biasa.

Joanna Mo terus menatap Ricky Mo dengan wajah waspada.

Setelah Ricky Mo mendekat, Joanna Mo seketika jatuh ke pelukan Amanda Mu.

Amanda Mu terkejut, dia seketika tertegun.

Setelah beberapa detik, dia bereaksi perlahan dan meletakkan Joanna Mo ke dalam pelukannya.

Dia memeluk Joanna Mo dan menoleh ke arah Ricky Mo untuk menunjukkan sedikit senyum.

Setelah kembali ke Cina, Ricky Mo belum pernah melihat Amanda Mu menunjukkan senyuman yang tulus.

Jarang melihat Amanda Mu senang dari hati, Ricky Mo tidak bisa menahan senyum.

Mungkin kedatangan Ricky Mo merangsang pandangan Joanna Mo tentang emosi.

Jika dia melihat Ricky Mo, dia akan mencari perlindungan seperti orang lain dan bersembunyi tanpa sadar di pelukan orang lain.

Tetapi jika Ricky Mo pergi, dia diam-diam akan pergi untuk melihat Ricky Mo.

Cinta dan takut, tidak lebih dari itu.

Amanda Mu merasa bahwa sikap Joanna Mo seperti ini juga sangat lucu.

Joanna Mo makan sarapan dengan lancar.

Ketika Amanda Mu mengambil piring Joanna Mo dan pergi, dia mendapati Ricky Mo berdiri di luar pintu dan menunggunya.

Ricky Mo pertama-tama mengambil piring di tangan Amanda Mu dan berjalan turun tanpa sepatah kata pun.

Setelah tiba di dapur, Ricky Mo berkata, "Sudah waktunya untuk pulang."

“Pulang kemana?” Setelag Amanda Mu selesai berbicara, ia kemudian mengerti, maksud Ricky Mo adalah pulang ke Kota J.

Ekspresi Amanda Mu di wajahnya serius, dan piring Joanna Mo dicuci dengan mata tertunduk dan hati-hati.

“Aku tidak akan kembali, kamu ingin membawa Joanna Mo pulang bersama kita, atau aku akan tetap di sini untuk merawatnya.” Joanna Mo sekarang dalam situasi seperti itu, bagaimana dia bisa meninggalkan Joanna Mo dan kembali ke Kota J sendirian.

Ricky Mo terdiam sesaat dan berkata, "Kalau begitu bawa dia pulang bersama kita."

Amanda Mu menatapnya, keraguan di matanya jelas terlihat.

"Kamu bukan hanya Amanda, aku bukan hanya Ricky, aku adalah ayah Joanna, kuharap dia bisa sembuh segera, masalah lain tidak lebih penting daripada Joanna."

Ricky Mo menatap mata Amanda Mu, berbicara satu per satu, berbicara dengan jelas dan perlahan.

Keduanya saling menatap selama beberapa saat dan tiba-tiba saling tersenyum.

Amanda Mu teringat hal lain.

"Bagaimana dengan kakakmu? Apa yang harus dia lakukan?" Senyum di wajah Amanda Mu memudar ketika dia memikirkan penyakit Stevi Mo.

Stevi Mo adalah saudara perempuan kandung Ricky Mo, dan memiliki darah yang sama dengan Ricky Mo.

Ricky Mo diam.

Amanda Mu bertanya dengan lembut, "Apakah kamu bisa memberi tahu aku apa yang kamu pikirkan?"

Tidak ada cinta yang tidak berubah dan tidak ada kebencian yang tidak berubah di dunia ini. Hati manusia adalah hal yang paling sulit ditebak.

Amanda Mu merasa bahwa perasaan Ricky Mo untuk Stevi Mo sangat rumit dan mungkin terlalu rumit dan sulit untuk dipilih.

“Jika boleh, bawa dia kembali bersama kita,” Amanda Mu berkata sambil memperhatikan wajah Ricky Mo.

Melihat bahwa ekspresi wajah Ricky Mo sangat jelas tidak berubah, Amanda Mu lanjut berkata: "Bagaimanapun juga, dia adalah bibi Joanna."

Dia tidak mengatakan bahwa Stevi Mo adalah saudara perempuan Ricky Mo, dia takut membuat Ricky Mo teringat kembali dengan kejadian dulu.

Ricky Mo jelas berhati lembut, tetapi tidak bisa membuat keputusan, lalu meminta Amanda Mu membantunya membuat keputusan.