Spoiled Wife, Bad President - Bab 96 Tidak Sejalan, Tidak Ada Tumpangan

Melihat Sisca Mu yang terlihat buruk, Amanda Mu tidak tertarik lagi untuk menikmati.

Dia pergi ke stasiun bis menaiki bis untuk kembali ke villa.

Saat masuk ke dalam, dia langsung melempar tasnya. Kemudian menghempaskan tubuhnya di atas sofa, merasa sangat lelah hingga tidak ingin bergerak sedikitpun.

Hari ini dia juga tidak melakukan hal apapun, kenapa merasa selelah ini?

Mungkin hatinya yang lelah.

Dia membuka sosial media di handphonenya. Kebetulan dia melihat “Blackheart Factory” “Video Tidak Senonoh Blackheart Factory” kedua topik hangat ini berada di topik paling atas.

Mendapatkan banyak komentar pedas.

Terkadang ada beberapa komentar yang ditujukan pada Perusahaan Mu dan Sisca Mu, yang tenggelam dengan cepat.

Dengan cepat. Amanda Mu telah melihat video Sisca Mu yang ditahan di depan pintu Perusahaan Mu.

Sisca Mu di dalam video itu. Terlihat seperti orang gila.

Komentar panas yang berada di urutan nomor satu di video itu adalah: “Kenapa aku merasa wanita ini semakin dilihat semakin seperti tidak waras? Jika tidak setelah video tidak pantasnya bocor, kenapa dia masih bisa memaki reporter dengan tidak tahu malu, dan mengatakan jika ini adalah palsu?”

“Setuju dengan pendapatmu. Untung saja aku bukan temannya, bukankah orang tidak waras seperti ini tidak akan dihukum jika membunuh?”

“Dia pasti wanita yang kehilangan akal sehatnya!”

“Wajahnya cantik juga, berapa harganya untuk diajak tidur?”

Amanda Mu meletakkan handphonenya. Malas untuk melihatnya lagi.

Selain beberapa pengawal yang berjaga di luar. Villa ini terasa sangat kosong. Entah apakah Ricky Mo dan “Charles Mo” berada di rumah atau tidak.

Amanda Mu berpikir sejenak, kemudian mengirim pesan pada “Charles Mo”: “Apa kamu pulang makan?”

Jika “Charles Mo” tidak pulang makan. Maka dia tidak akan memasak. Lagipula ada pengawal yang memasak.

Disisi lain kebetulan Ricky Mo baru saja menyelesaikan rapat yang panjang selama tiga jam. Dan merasa sedikit lelah.

Baru saja dia duduk kembali di ruangannya, dia mendapatkan pesan dari Amanda Mu.

Saat dia akan membalasnya. Dia melihat James Gu yang berjalan dengan langkah besar memasuki ruangannya.

“Ricky, lihat ini!” James Gu menyerahkan handphonenya ke hadapan Ricky Mo.

Ricky Mo menunduk melihatnya. Iris matanya sedikit melebar, melihatnya hingga selesai, berucap dengan nada yang dingin: “Sejak awal pabrik di bawah naungan Perusahaan Mu memang ada masalah. Orang yang ingin melawan Perusahaan Mu, bisa menggunakan ini untuk melawannya, namun sekarang perusahaan-perusahaan ini, tidak ada satupun yang bersih, jadi jika hanya singgungan biasa, tidak akan ada orang yang berani melawan Perusahaan Mu seperti ini.”

James Gu menganggukkan kepalanya, berucap: “Menurutmu dengan munculnya masalah ini, akankah Tuan Besar Mu itu kembali kesini?”

“Ada kemungkinan.” entah apa yang dipikirkan Ricky Mo, nada bicaranya berubah menjadi dingin.

James Gu tidak menyadari perubahan ini, dia bertanya dengan sedikit bingung: “Masalah ini muncul terlalu mendadak, sebelumnya tidak ada berita buruk sama sekali, menurutmu siapa yang melakukan hal ini?”

Siapa yang melakukannya?

Iris mata Ricky Mo berkilat, kemuudian dengan menatap James Gu dengan raut wajah yang datar: “Aku tidak akan memberitahumu.”

James Gu membelalakkan matanya: “Hanya dengan melihat berita, kamu langsung tahu siapa yang membuat masalah ini?”

Ricky Mo tidak menggubrisnya, kemudian menyalakan komputernya mencari berita yang berhubungan dengan Perusahaan Mu.

James Gu yang merasa tidak terima kembali bertanya padanya: “Kalau begitu kamu beritahu sedikit petunjuk, apakah itu pesaing di industri ini?”

“Bukan.” kali ini Ricky Mo menjawab dengan sangat singkat.

Di internet dipenuhi dengan makian yang dituju pada Perusahaan Mu, yang tidak berarti sama sekali.

Ricky Mo hanya melihatnya beberapa menit kemudian mematikannya.

Dia baru teringat, sebelumnya Amanda Mu mengirim pesan padanya.

Dia menulis sebuah pesan dan mengirimkannya pada Amanda Mu.

James Gu masih ingin kembali menanyakan sesuatu, namun Ricky Mo telah berdiri mengambil jaketnya dan berjalan keluar.

James Gu juga melihat jika tadi Ricky Mo sedang mengirim pesan, namun dia tidak melihat isinya.

Orang yang bisa membuat Ricky Mo mengirim pesan, tentu saja hanya Amanda Mu.

“Kamu sudah mau pulang untuk makan? Hari ini aku tidak membawa mobil, aku menumpang mobilmu ke rumahmu!” James Gu pernah memakan masakkan Amanda Mu, dia terus memikirkannya, ingin pergi lagi ke rumah Ricky Mo untuk menumpang makan.

Ricky Mo membalikkan kepalanya, menolak dengan dingin: “Tidak sejalan, tidak ada tumpangan.”

“Tidak perlu sedingin ini, hanya pergi makan di rumahmu, kita ini kan sahabat!”

Ricky Mo masih saja menolaknya: “Tidak.”

Akhirnya, James Gu tetap dengan tidak tahu malu menaiki mobil Ricky Mo.

……

Amanda Mu memandang layar handphonenya, melihat pesan yang dibalas “Charles Mo”.

Di atasnya hanya tertulis sebuah kata “Ya” yang sangat singkat.

Sebagai pengidap jiwa miskin, Amanda Mu merasa dirinya perlu menambahkan “Charles Mo” ke akun chattingnya, jika dirinya ada urusan untuk mencarinya dia bisa langsung mengirim pesan melalui akun chatting, sehingga tidak perlu mengeluarkan uang.

Dia mencari sejenak kontaknya di akun miliknya, menyadari jika tidak ada “Charles Mo”.

Apakah orang ini bahkan tidak menggunakan akun chatting?

Amanda Mu meletakkan handphonenya, kemudian bangkit pergi ke dapur.

Baru saja dia selesai memotong sayur, dia mendengar suara mesin mobil dari luar.

Pasti “Charles Mo” sudah pulang.

“Amanda Mu.”

Suara ini......

Amanda Mu menolehkan kepalanya, terlihat James Gu yang sedang masuk sambil menyengir, di tangannya terdapat sebuah kotak kecil yang indah.

Di atas kotak itu terlihat sebuah logo toko kue, toko kue yang sering dikunjungi oleh Lusi Shen.

“Aish, hari ini tidak bawa mobil ke perusahaan, jadi aku tidak bisa pulang ke rumah, saat di jalan tadi aku bertemu dengan Ricky Mo, jadi menumpang dengannya menginap disini satu malam, maaf merepotkanmu harus memasak satu porsi lagi, ini aku bawakan kue untukmu, sebagai ucapan terima kasih.”

Cocok untuk menjadi direktur di perusahaan hiburan, ucapannya ini tidak ada celah sama sekali.

Namun, dia sedikit tidak terbiasa dipanggil “Amanda” oleh James Gu.

“Terima kasih.”

James Gu yang tampan membuat siapa saja menyukainya, ditambah lagi sangat sopan seperti ini, tentu saja Amanda Mu hanya dapat tersenyum menerima kuenya.

Amanda Mu dengan jahilnya mengirimkan foto kue itu pada Lusi Shen.

Lusi Shen mengirim emotikon kesal: “Kamu tidak mengajakku pergi membeli kue!!!”

“James yang membelinya, seperti toko yang sering dikunjungi seseorang kan? Entah apakah seseorang itu pernah bertemu dengannya......”

“[mengangkat pedang sepanjang empat puluh meter.jpg]”

Amanda Mu tidak lagi menggodanya, teringat dengan ucapan Lusi Shen sebelumnya yang ingin merayakan dengannya: “Apa mau datang kesini untuk makan?”

“Tidak.” James Gu juga ada, jadi Lusi Shen tidak mungkin datang.

……

Saat makan, James Gu yang terus memikirkan masalah pabrik Perusahaan Mu, kembali mengungkit masalah ini.

Amanda Mu makan dengan menundukkan kepalanya, tidak mengeluarkan suara apapun, diam seperti bisu.

Setelah berucap beberapa lama, James Gu baru teringat jika Amanda Mu jugalah bagian dari keluarga Mu.

Dia langusng bertanya pada Amanda Mu: “Amanda, bagaimana dengan masalah perusahaan kalian?”

Amanda?

Ricky Mo sedikit memicingkan matanya mengangkat kepalanya ke arah James Gu: “Pergilah setelah selesai makan.”

Wajah James Gu penuh dengan kebingungan, kapan dia menyinggung tuan besar ini?”

Amanda Mu yang sudah terbiasa dengan sifat Ricky Gu yang berubah-ubah, menggelengkan kepalanya: “Tidak terlalu jelas, lagipula aku di perusahaan hanya mengerjakan hal-hal sepele.”

Selesai berucap, “Charles Mo” yang duduk di hadapannya tiba-tiba menoleh menatapnya.

Iris mata hitamnya yang dalam dan misterius, menunjukkan sebuah tatapan sarat akan dia mengetahui semuanya.

Kenapa dia merasa, “Charles Mo” seperti mengetahui jika dia sedang berbohong......

Novel Terkait

Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Cinta Seumur Hidup Presdir Gu

Shuran
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
Rahasia Seorang Menantu

Rahasia Seorang Menantu

Mike
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu