Spoiled Wife, Bad President - Bab 131 Jangan Pernah Berpikir Untuk Kabur Dari Genggamanku Selamanya

Raut wajah Ricky Mo sangat menyeramkannya seperti nada bicaranya, dia menatap Amanda Mu dengan tatapannya dinginnya tidak terdapat kehangatan sedikitpun, terdapat kemuakan dalam tatapannya, seperti ingin segera mengusirnya.

Sejak Amanda Mu menerima telepon dari James Gu, saat menuju kesini dari rumah, perasaannya terus saja gelisah.

Tidak dapat mendeskripsikan perasaan khawatir dan gelisah yang menyelimutinya, hingga dia melihat Ricky Mo yang bernafas berdiri di hadapannya dan berucap padanya, dia baru dapat merasakan sedikit ketenangan.

“Kamu pikir aku ingin datang untuk mencarimu?” Amanda Mu menyunggingkan senyumannya, tidak ingin terlihat lemah.

Tidak lama kemudian, Ricky Mo bersuara mengusirnya: “Kalau begitu kenapa masih belum pergi?”

Amanda Mu menipiskan bibirnya, tanpa berucap lagi, membalikkan tubuhnya untuk pergi.

James Gu mengatakan Ricky Mo mencintainya, cinta apanya!

Ricky Mo adalah iblis yang memiliki emosi tidak menentu, hanya hantu yang mengetahui jika dia kembali menyinggungnya.

Amanda Mu berjalan ke sisi pintu, menggerakkan ganggang pintu, menyadari jika pintu itu tidak bergerak.

Sudah dia coba beberapa kali, masih saja tidak bergerak.

Ada orang yang mengunci pintu ini dari luar!

Yang meneleponnya adalah James Gu, saat dia masuk yang menutup pintu juga James Gu.

Namun selain raut wajah Ricky Mo yang terlihat sedikit tidak baik, sisanya dia tidak terlihat seperti sedang ada masalah, bahkan pria itu mengusirnya.

Untuk apa James Gu menguncinya bersama dengan Ricky Mo?

James Gu tidak bisa diandalkan lagi, sama seperti dirinya yang tidak berguna saat di hadapan Ricky Mo.

Dia membalikkan tubuhnya menghampiri Ricky Mo, melihatnya yang terduduk di sisi ranjang dengan sendu, sebelumnya wajahnya masih terlihat pucat, sekarang sudah mulai terlihat rona merah di wajahnya.

“Untuk apa kembali lagi?”

Suara Ricky Mo sangat dingin, terdengar sangat kesal.

Namun, saat dia melihat wanita itu, tatapan matanya berbeda dengan nada suaranya yang dingin.

Di dalam mata itu, terdapat pemberontakan, menahan, dan kegilaan.

Amanda Mu mundur satu langkah tanpa sadar, dia mengepalkan tangannya, berucap dengan tidak terlalu yakin: “Kamu...... apa kamu telah diberi obat perangsang?”

Tadi saat dia baru keluar dari kamar mandi, tubuhnya menguarkan aura yang dingin, terlihat jelas jika dia habis mandi dengan air dingin.

Sedangkan James Gu langsung mengunci pintu, setelah dia masuk ke dalam.

Amanda Mu bukanlah anak kecil, yang tidak pernah mengetahui dan melihat hal seperti ini, walaupun tidak pernah menjalin hubungan setidaknya dia pernah mendengarnya...... tanpa disadari dia mulai berpikir hal yang tidak-tidak.

“Kuberi kesempatan terakhir untukmu, cepat pergi.”

Ricky Mo tidak menjawab langsung pertanyaannya, juga tidak mengelaknya, ini menjelaskan, jika tebakan Amanda Mu benar.

Pikiran Amanda Mu menjadi kacau, seharusnya sejak awal dia tidak mempercayai omong kosong James Gu.

Orang yang tidak bisa diandalkan hanya bisa melakukan hal yang tidak berguna!

Amanda Mu berucap dengan raut wajah yang tidak terbaca: “Pintunya terkunci.”

Ricky Mo seperti tertegun sejenak, berpikir sejenak, langsung menyadari jika ini adalah perbuatan James Gu.

Dia mengeluarkan handphonenya menelepon James Gu, namun James Gu lah yang melakukan hal ini bagaimana mungkin dia akan mengangkat teleponnya.

Jadi telepon itu tidak tersambung, hanya terdengar suara operator: “Maaf, nomor yang anda tuju sedang tidak aktif.”

Brak!

Ricky Mo langsung membanting handphonenya, terlihat jelas jika dia sangat marah.

Amanda Mu mengulurkan tangannya mengusap handphone miliknya, menyadari jika kantungnya kosong, dia tidak mengeluarkan handphonenya selama di rumah.

“Aku...... aku akan keluar......”

Pria dan wanita dewasa berada dalam satu ruangan, ditambah lagi dengan kondisi Ricky Mo yang seperti ini.

Selesai berucap, dia langsung keluar dengan cepat.

Dia duduk di atas sofa, setiap menit setiap detiknya terasa sangat menyiksa.

Di dalam kamar tidak terdengar suara apapun, Amanda Mu merasa sangat penasaran, dengan langkah yang perlahan mendorong pintu itu, kembali terdengar suara air dari kamar mandi.

Ricky Mo mandi air dingin lagi?

Sebenarnya dia bisa saja mencari wanita manapun untuk menuntaskan......

Tapi dia tidak melakukannya.

Sebelumnya tatapan pria itu saat melihatnya seperti ingin menelannya hidup-hidup, namun dia tidak melakukan apapun padanya, dia lebih memilih mengguyur tubuhnya dengan air dingin, daripada menyentuhnya.

Orang sepintar Ricky Mo, pasti menyadari keengganannya, jadi pria itu tidak memaksanya.

Tiba-tiba Amanda Mu teringat dengan sebuah kalimat yang pernah dibacanya: “Terkadang aku berpikir, cinta hanyalah suatu hubungan biasa. Aku pikir aku bisa melalui hidup ini sendirian, namun aku hatiku tetap tersentuh.

Walaupun Ricky Mo pernah membohonginya, dia juga perhitungan, aura yang kelam, pengendalian yang kuat.

Namun, semua ini tidak membuatnya lupa akan semua perlakuan baik pria itu padanya.

Wanita selalu mudah tersentuh.

Dia pun tidak terkecuali.

Amanda Mu mengangkat tangannya, merasa ragu sejenak, kemudian dengan keberanian dia membuka pintu kamar mandi dan masuk ke dalam.

Di dalam kamar mandi tidak menyalakan lampu, namun sinar lampu dari dalam kamar masuk ke kamar mandi, yang membuatnya melihat dengan jelas bayangan tubuh Ricky Mo.

Pria itu berdiri dibawah pancuran air dengan membelakanginya, tidak bergerak sama sekali, tubuhnya seperti sedikit membeku.

Beberapa saat kemudian, terdengar suaranya yang serak: “Amanda, apa yang kamu lakukan?”

“Kamu pikir aku sebagai istrimu, masuk kesini disaat seperti ini, sedang apa memangnya?”

Amanda Mu berjalan perlahan menghampirinya, suara yang lembut menggema di dalam kamar mandi yang gelap, yang membuyarkan lamunannya.

Dia berjalan hingga ke belakang tubuh Ricky Mo, air yang mengalir dari pancuran air ikut membasahi tubuhnya, membuat tubuhnya bergemetar karena dingin.

Kesadaran Ricky Mo seperti baru saja kembali, langsung mematikan pancuran air, langsung memakai jubah mandinya, dan menarik Amanda Mu keluar dari kamar mandi.

Jantung Amanda Mu berdetak dengan cepat saat berjalan keluar mengikutinya.

Hasilnya...... Pria itu langsung mendorongnya keluar dari kamar.

Amanda Mu menatapnya dengan terkejut, tidak mempercayai Ricky Mo yang bisa bertahan seperti ini.

Sebelumnya bukankah pria itu sangat ingin dengannya......

Amanda Mu menggigit bibirnya, mengulurkan tangannya untuk memeluk pria itu: “Ricky, kamu benar-benar ingin mengusirku?”

Dia merasakan tubuh bergetar pria itu seketika menjadi menegang, tubuh mereka berdua menempel dengan sangat erat, dia bisa merasakan jika tubuh pria itu langsung bereaksi.

Pria itu masih belum mengucapkan apapun, juga tidak mendorongnya menjauh.

Amanda Mu merasa sedikit tidak berdaya, menggertakan giginya, memberikan ciuman ringan di lehernya: “Sudah diantar hingga ke depan pintu juga tidak mau?”

Selesai dia menciumnya dia menarik dirinya untuk menjauh, namun seketika Ricky Mo langsung melingkarkan tangannya di pinggangnya, detik berikutnya, bibirnya langsung menekannya, dengan nafas yang memburu, seperti ingin menelannya, menciumnya dengan kasar dan terburu-buru.

Mereka terus berciuman, hingga akhirnya kedua orang itu jatuh ke atas ranjang.

Amanda Mu terlihat berantakan setelah diciumnya, tiba-tiba Ricky Mo membangkitkan tubuhnya menatap padanya: “Amanda, lihat aku.”

“Hmm?” Amanda Mu mendongakkan kepala menatapnya dengan wajah yang memerah, terlihat sangat cantik hingga membuatnya terpukau.

“Apa kamu ingat dengan apa yang pernah kuucapkan? Setelah di cap sebagai milik Ricky Mo, maka jangan pernah berpikir untuk kabur dari genggamanku selamanya.”

Terlihat urat-urat yang mencuat keluar di kening Ricky Mo, kedua matanya memerah, sekujur tubuhnya menegang seperti senar yang dipetik, saat kalimat ini diucapkan, nada bicaranya terdengar sangat tenang.

Amanda Mu mengedipkan matanya sejenak, berucap dengan suara yang lembut: “Bukankah sudah tidak bisa......” kabur?

Kata terakhir belum selesai terucap, langsung tertelan begitu saja karena ciuman Ricky Mo.

Seluruh kesabaran dan pertahanan dirinya langsung lepas begitu saja, tanpa menunggu lama Ricky Mo langsung melucuti seluruh pakaian yang ada ditubuhnya, menatap lehernya yang ramping dan terus turun kebawah, menciumnya dengan sabar dan perlahan.

Novel Terkait

You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Tough Bodyguard

My Tough Bodyguard

Crystal Song
Perkotaan
5 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Wanita Yang Terbaik

Wanita Yang Terbaik

Tudi Sakti
Perkotaan
4 tahun yang lalu
His Second Chance

His Second Chance

Derick Ho
Practice
4 tahun yang lalu
Si Menantu Buta

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu