Spoiled Wife, Bad President - Bab 949 Tamu

Setelah kembali ke rumah, Amanda Mu mengatakan dia ingin duduk di ruang utama sebentar.

Ricky Mo membawa Doni ke atas, yakni ke ruang kerja.

Joanna Mo ada di ruang utama bersama Amanda Mu.

Ketika tiba waktunya untuk makan, Ricky Mo dan Doni pun turun.

Ricky Mo mengajak Doni untuk makan malam.

Selama makan, Doni sangat pendiam dan bahkan tidak berbicara.

Joanna Mo pun penasaran, lalu memberi Doni sayuran.

Doni menerimanya dengan tersenyum: "Terima kasih."

Joanna Mo tersenyum dan berkata, "Hehe, tidak perlu berterima kasih."

Pada saat ini, seorang pengawal datang dari luar, ia tampak terburu-buru.

Pengawal itu dengan panik memanggil: "Tuan Muda."

“Ada apa?” Ricky Mo mengambil makanan untuk Amanda Mu, dan bertanya tanpa mengangkat pandangan matanya.

Pengawal itu ragu-ragu dan berkata, "Ada seorang tamu di luar, ia datang untuk berkunjung."

Tamu?

Setelah mendengar ini, Amanda Mu menatap pengawal itu.

Pengawal di rumah seharusnya kenal dengan James Gu dan Lusi Shen.

Jika mereka datang, pengawal tidak perlu bertanya secara khusus.

Orang yang datang jelas bukan James Gu atau Lusi Shen.

Tapi selain mereka, siapa lagi?

Ricky Mo seharusnya berpikiran sama dengan Amanda Mu.

Dia meletakkan sumpitnya dan berdiri: "Aku akan pergi melihat siapa yang datang."

Saat dia berkata, dia kembali menatap Amanda Mu: "Kamu makan dulu."

Amanda Mu menganggukkan kepala.

Setelah melihat Ricky Mo pergi, Amanda Mu pun makan beberapa gigitan nasi.

Amanda Mu ragu-ragu dan menyalakan kursi roda listrik.

Setelah mundur agak jauh, dia mulai berjalan menuju pintu.

Melihat ini, Doni pun berseru: "Nyonya Muda."

“Aku pergi untuk melihat siapa yang datang,” Amanda Mu pergi setelah berbicara.

Karena kaki Amanda Mu dalam keadaan tidak baik, banyak penyesuaianyang dilakukan di dalam villa.

Dia bisa pergi dengan kursi roda listrik tanpa halangan.

Penghijauan di halaman dilakukan dengan baik, apalagi saat ini sedang pertengahan musim panas, tanaman hijau tampak sangat makmur.

Akibatnya, garis pandang akan berkurang.

Sekilas Amanda Mu tidak bisa melihat suasana di depan pintu.

Hanya bisa duduk di kursi roda dan perlahan berjalan menuju pintu.

Ketika dia mendekat, pengawal di pintu sudah melihatnya.

Tapi dia belum melihat Ricky Mo , Ricky Mo saat ini sedang berada di luar.

Salah satu pengawal mungkin membuka suara untuk mengingatkan Ricky Mo.

Amanda Mu seketika melihat Ricky Mo datang dari luar pintu.

Ricky Mo melihatnya dan berjalan mendatanginya: "Kenapa kamu keluar?"

"Aku ..." Saat Amanda Mu hendak berbicara, ada gerakan lain di pintu.

"Amanda!"

Sebuah suara yang dikenalnya memanggil namanya.

Amanda Mu seketika merasa terkejut, ia mendongak, kebetulan ia melihat Ericko Xie yang didorong keluar oleh para pengawal.

"Ericko?" Amanda Mu sedikit terkejut. Bagaimana dia bisa berada di sini, bagaimana dia bisa menemukan rumah ini?

Amanda Mu hendak menoleh untuk bertanya kepada Ricky Mo, namun dia melihat Ricky Mo menatap Ericko Xie dengan wajah muram.

Sangat jelas, dia marah lagi.

Amanda Mu mengulurkan tangan dan menarik tangan Ricky Mo.

Ricky Mo menoleh, rasa dingin di wajahnya menghilang dalam sekejap, dan ekspresinya kembali ke sikap acuhnya seperti biasa.

Amanda Mu bertanya kepadanya: "Mengapa Erciko datang menemuimu?"

Ricky Mo berkata, "Tidak ada apa-apa."

Kemudian, dia mengangkat tangannya untuk memberi isyarat kepada pengawal mengusir Ericko Xie.

Pengawal mengerti dan langsung mendorong Ericko Xie keluar.

Ericko Xie hanya seorang diri, jadi tentu saja dia didorong hingga jauh oleh beberapa pengawal itu.

Tetapi Ericko Xie dengan enggan berkata: "Amanda, aku datang untuk melihat kamu! Apakah kamu masih menganggapku sebagai seorang teman!"

Ricky Mo memegangi pegangan kursi roda Amanda Mu, dia akan mendorong Amanda Mu masuk, wajahnya seketika suram setelah mendengar ini.

Dia menoleh dan berkata dengan suara berat, "Usir dia dari sini!"