Spoiled Wife, Bad President - Bab 1183 Konferensi Peluncuran

Keesokan harinya, berita tentang "Ricky Mo mengunjungi bibinya yang sakit jiwa" menjadi berita utama.

Orang yang melihat berita, seperti selalu menjadi kegiatan nasional, apalagi sosok kontroversial seperti Ricky Mo yang lahir di keluarga sangat kaya bisa menggugah rasa penasaran setiap orang.

Tidak hanya itu, ada beberapa pencarian panas terkait Ricky Mo:

"Ricky Mo, Peter Si."

"Gracia Mo, Ricky Mo."

"Peter Si."

"..."

Saat sarapan pagi, Amanda Mu dan Ricky Mo yang sudah membaca berita dan pencarian panas menyinggung soal ini.

"Apakah tidak cukup hanya mengambil beberapa foto dengan bibimu? Mengapa kamu masih menulis tentang Peter Si?"

Meski sudah sekian lama, ketika nama itu disebut lagi, hati Amanda Mu masih menyimpan rasa takut.

Saat itu, hanya kurang sedikit lagi maka keluarga tiga orang ini akan terpisah selamanya.

“Hanya sedikit orang yang pedulikan Herman Mo. Tentu kita harus memainkan peran mereka dengan baik, jika tidak, bagaimana dia bisa keluar?” Tidak ada kehangatan dalam suara Ricky Mo.

Bagi pria bernama Herman Mo ini, dia tidak punya perasaan dan harapan.

Amanda Mu teringat hal-hal itu sebelumnya, mendesah dalam hatinya, hanya mengangguk, dan tidak berkata apa-apa.

Ricky Mo dapat mengatakan hal-hal ini dengan terus terang sekarang, yang juga menunjukkan bahwa dia benar-benar telah terbuka.

Amanda Mu turut senang.

Hal berikutnya adalah menunggu Herman Mo berinisiatif keluar mencari mereka, dan tidak perlu khawatir.

Setelah makan malam, Amanda Mu menerima telepon dari Emelyn Qin.

Karna terjadi beberapa masalah pada Amanda Mu, jadi mengubah nomor telepon beberapa kali. Emelyn Qin telah mencari berkali-kali dan dengan tidak mudah sampai mendapatkan nomor baru Amanda Mu, jadi dia agak ragu-ragu saat terhubung.

"Amanda Mu?"

Amanda Mu memang memiliki nomor teleponnya, dan tersenyum dan memanggil namanya: "Emelyn Qin?"

"Ini aku." Nada suara Emelyn Qin dipenuhi dengan kegembiraan: "Ini benar-benar kamu, apakah kamu masih mengenal suaraku?"

Amanda Mu tidak menjelaskan terlalu banyak, dan langsung bertanya: "Ada urusan apa?"

Emelyn Qin tidak akan menelepon Amanda jika tidak ada urusan, pasti ada sesuatu jadi meneleponnya.

“Sudah lama tidak bertemu, tidak bisakah menelepon dan mengobrol?” Emelyn Qin menghela nafas dengan berpura-pura: “Dingin sekali”.

Amanda Mu masih tersenyum dan diam, menunggu dengan tenang untuk mengatakan bisnis.

Dia dan Emelyn Qin tidak terhitung teman, mereka hanya hubungan bisnis. Menjaga kemitraan yang murni akan membuat hubungan satu sama lain jauh lebih mudah.

Benar saja, Emelyn Qin dengan cepat mulai berbicara tentang bisnis: "Konferensi peluncuran " The Lost City 2 " rabu depan, apakah kamu akan datang?"

“The Lost City 2” akan segera dimulai? ”Amanda Mu terkejut sesaat sebelum beralih ke kalender.

Ini setelah berbalik-balik dan menemukan bahwa itu sudah awal November.

"Penulis Naskah Mu, kamu sibuk apa setiap hari? Kalau jam tayang sudah ditentukan sebelumnya, aku langsung beritahu. Saat itu, sudah kubilang kamu harus datang ke konferensi peluncuran, jika aku tidak menelepon kamu, apakah kamu tidak mengingatnya? "

Amanda Mu memikirkannya dengan hati-hati, seolah-olah memang begitu.

Ketika waktu siaran "The Lost City 2" ditetapkan, Emelyn Qin juga secara khusus memintanya untuk datang.

Tampaknya mulai mengudara pada bulan Desember.

Amanda Mu terus terang berkata: "Maaf, banyak masalah yang terjadi akhir-akhir ini."

"Kalau begitu kamu hadir tepat waktu."

"Oke."

Setelah menutup telepon, Amanda Mu berbalik dan terkejut oleh Ricky Mo yang berdiri di belakangnya.