Spoiled Wife, Bad President - Bab 183 Besok Tempat Ini Bisa Saja Menjadi Milikku

Saat tiga menit dimana nafasnya berhembus, mana mungkin dia terpikirkan untuk mencari cara membujuknya?

Tidak benar, dia hanya menanyakan soal James Gu padanya, langsung membuatnya kesal, dan sekarang harus membujuknya?

Otak Amanda Mu terus berputar, telinganya mendengar suara Ricky Mo: “Waktu tiga detik sudah habis.”

Amanda Mu memanyunkan bibirnya, dia merasa Ricky Mo semakin hari semakin aneh.

Ricky Mo mengulurkan tangannya, mengangkat dagunya kemudian menciumnya sejenak.

Setengah menit kemudian, denganterpaksa Ricky Mo melepaskan bibirnya, melihat iris matanya yang berkabut, nada bicaranya yang menegur: “Sekarang apa kamu sudah mengerti?”

Amanda Mu mengangguk perlahan.

Berucap berbelit-belit seperti ini, ternyata ingin...... menciumnya!

Suasana hati Ricky Mo terlihat senang, kemudian menepuk kepalanya seperti memberi sebuah pujian: “Tunggu aku dimobil.”

Kemudian, dia membalikkan tubuhnya turun dari mobil.

Amnada Mu hanya bisa bertanya padanya melalui jendela: “Kamu mau kemana?”

Ricky Mo hanya menatapnya sekilas, tidak mengatakan apapun, kemudian berjalan lurus ke arah Perusahaan Mu.

Amanda Mu menipiskan bibirnya, sepertinya tebakannya benar, Ricky Mo memang datang karena masalah pengunduran dirinya.

Saat ini adalah waktu pulang kerja, banyak orang yang berlalu lalang di Perusahaan Mu.

Setelah identitas Ricky Mo terbongkar, banyak orang yang mengenalnya.

Walaupun orang yang tidak mengenalnya, pasti akan meliriknya beberapa kali karena aura arogan yang menguar dari tubuhnya.

Ricky Mo seperti merasakan perhatian mereka yang ditujukan padanya, hanya terus berjalan ke arah lift.

Nona yang berada di receptionist itu orang yang baru datang bekerja beberapa hari ini, melihat Ricky Mo yang berjalan begitu saja, terburu-buru mengejarnya: “Tuan...... Permisi kamu mencari......”

“Mencari Presdir Mu.” Ricky Mo menolehkan kepalanya, berucap dengan datar.

Ditatap dengan dingin oleh Ricky Mo, membuat kalimay “Apakah kamu sudah membuat janji?” yang ada di ujung bibirnya, berubah menjadi: “Presdir Mu ada di ruangannya......”

“Terima kasih.” Ricky Mo masih dengan raut wajahnya yang datar, selesai berucap dia berjalan memasuki lift.

Hingga pintu lift tertutup, nona receptionist itu menepuk dadanya menghela nafas lega, tatapan pria tadi benar-benar menakutkan.

……

Di dalam ruangan.

Saat Omar Mu selesai menyelesaikan dokumen terakhirnya, dia mendengar suara pintu yang terbuka.

Siapa yang tidak sopan seperti ini, masuk ke ruangannya tanpa tahu mengetuk pintu.

Dia mengerutkan alisnya mengangkat kepala, melihat bayangan tubuh Ricky Mo yang berjalan mendekat, kemudian mengunci pintu.

“Tuan Muda Mo?” dia meletakkan penanya, bangkit berdiri.

Tatapan Ricky Mo menyapu sekilas pada dokumen yang ada di mejanya, tersenyum kecil berucap: “Tuan Besar Mu benar-benar giat bekerja.”

“Tuan Muda Mo datang kemari, ada masalah apa, silahkan langsung katakan saja.” saat Omar Mu berucap, saling bertukar pandang dengan Ricky Mo.

Namun, dia hanya bertukar pandang dengan Ricky Mo selama beberapa detik, kemudian mengalihkan pandangannya.

Tatapan Ricky Mo yang dingin dan terlihat tajam, seperti serigala dari dalam hutan, yang kejam dan tegas, hanya dengan satu tatapan bisa membuat orang menciut.

Tubuh Omar Mu, awalnya masih bersandar pada sandaran kursi kemudain berubah menjadi duduk dengan tegak, seperti bersiap.

Pergerakan kecilnya ini, tidak lepas dari tatapan Ricky Mo.

“Saat aku kecil, aku pernah mendengar soal Tuan Besar Mu, tidak kusangka Tuan Besar Mu sudah menua dan menjadi tidak berhati-hati.”

Ricky Mo duduk di hadapan Omar Mu, dengan tubuhnya yang setinggi seratus sembilan puluh centi, walaupun dia sedang duduk, tubuhnya tetap lebih tinggi satu inchi dari Omar Mu.

Tekanan dari tinggi tubuh, memmbuat aura Ricky Mo semakin kuat.

“Tuan Muda Mo sedang menertawakanku?” dalam benaknya Omar Mu mengerti apa tujuan Ricky Mo datang kemari.

“Hal yang dilakukan Tuan Besar Mu sekarang, apa perlu tawaan dariku?” Ricky Mo tertawa dingin sejenak: “Kamu kira tidak mengijinkan Amanda untuk mengundurkan diri, maka bisa mengurungnya di Perusahaan Mu, mengendalikannya di dalam genggamanmu?”

Tiba-tiba raut wajah Omar Mu berubah, wajahnya menjadi tegang.

Ricky Mo yang melihatnya seperti ini, tersenyum puas: “Sama seperti saat itu, kamu dan keluarga Mo mencapai kesepakatan, kemudian pergi keluar negeri, mereka mengira kamu akan menua dan meninggal di luar negeri, sekarang bukankah kamu kembali, apa ada hal yang pasti di dunia ini?

Raut wajah Omar Mu semakin tidak mengenakkan untuk dilihat: “Tuan Muda Mo, aku tidak tahu apa yang kamu katakan, mengenai pengunduran diri Amanda, walaupun dia sudah menikah denganmu, tapi dia masih bermarga Mu, jadi masalah ini aku yang putuskan!

“Benarkah?”

Senyuman di wajah Ricky Mo semakin melebar, suaranya berubah menjadi pelan namun sarat akan keanehan: “Kasus ibuku saat itu, kamu membantu keluarga Mo untuk mencari orang, mengeluarkan bantuan, jadi keluarga Mo berterima kasih padamu, dan menyuruhku untuk bertunangan dengan Sisca, jelas-jelas ini adalah hal yang baik, tapi kenapa harus menyuruhmu keluar negeri?”

Ucapan Ricky Mo seperti mencapat batas Omar Mu, dia menunjuk pintu dan berucap marah: “Itu karena aku sendiri yang ingin keluar negeri! Memangnya hal ini ada hubungan apa denganmu! Keluar, ini perusahaanku, tidak menerimamu!”

“Jika aku mau, besok tempat ini bisa saja menjadi milikku.”

Ricky Mo sedikit memicingkan matanya, dengan raut wajah yang dingin: “Jangan mengira Herman Mo atau keluarga Mo yang lainnya, masih bisa membantumu, mereka bahkan tidak bisa melindungi diri mereka sendiri.”

Raut wajah Omar Mu berubah drastis, membuka mulutnya tanpa bisa bersuara, seketika membeku di tempatnya, tidak mengucapkan apapun.

Saat itu dia pernah melihat Ricky Mo, namun dia hanya melihat sekilas dari gudang bekas itu.

Saat itu wajah Ricky Mo dipenuhi dengan air mata, tatapannya juga kosong, terlihat seperti sangat shock.

Saat itu dia merasa anak ini sepertinya sudah tidak terbantu lagi, kemudain dia ingin memperkuat hubungan melalui pernikahan dengan keluarga Mo, saat itu keluarga Mo juga merasa Ricky Mo dengan kondisi seperti ini yang pesimis, akhirnya setuju.

Dia bahkan tidak menyangka, lima belas tahun kemudian, anak yang saat itu dia lihat sudah tidak tertolong lagi, ternyata duduk di ruangannya, dan berani mengancamnya.

Setelah hidup lebih dari setengah abad, hal pertama yang menarik dirinya adalah, anak itu, yaitu Ricky Mo yang sekarang.

Omar Mu menggelengkan kepalanya, terduduk lemas di kursinya, suaranya yang serak dan parau: “Hal lainnya aku tidak tahu, saat itu aku hanya melihat seorang wanita dari luar gudang bekas, yang mirip dengan ayahmu, seharusnya itu adik dari ayahmu.”

Ricky Mo langsung mengangkat kepalanya, matanya mulai berkabut, bersuara dengan berat: “Apa aku terlihat seperti mudah untuk dikelabui?”

Dia tidak percaya pada ucapan Omar Mu.

Adik dari Herman Mo adalah Gracia Mo, yaitu ibu Peter Si, yang berarti dia adalah bibinya.

Gracia Mo dan ibu Ricky Mo adalah sahabat selama belasan tahun, setelah terjadi hal buruk pada ibunya, Gracia Mo selama beberapa tahun itu terus tenggelam dalam kesedihannya.

Ditambah lagi, saat terjadi sesuatu pada ibunya, Gracia Mo sedang berada di luar negeri.

“Tuan Muda Mo, di umurku yang seperti ini, sudah tidak memiliki permintaan apapun lagi, hanya ingin mempertahankan Perusahaan Mu.” Omar Mu terlihat sangat lelah, bersandar pada sandaran kursinya, menghela nafas.

Dia tidak perlu lagi mengelabui Ricky Mo.

Novel Terkait

Sang Pendosa

Sang Pendosa

Doni
Adventure
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Istri Yang Sombong

Istri Yang Sombong

Jessica
Pertikaian
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
I'm Rich Man

I'm Rich Man

Hartanto
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu