Spoiled Wife, Bad President - Bab 267 Meninggalkan Kota J

Doni merasa kesakitan hingga menarik nafas pun terasa sulit, namun dia tidak membalasnya, membiarkan Ricky Mo memukulnya.

Saat ini James Gu juga segera datang, dengan cepat dia menahan lengan Ricky Mo: “Ricky, tenanglah sedikit!”

Saat ini Ricky Mo telah kehilangan akal sehatnya, dan tidak bisa lagi mendengarkan ucapan James Gu, bahkan dia juga memukul James Gu.

Dulu James Gu juga sering membuat ulah di jalanan, James Gu memiliki keahlian yang cukup baik, namun dia tetap tidak bisa menghentikan Ricky Mo yang kehilangan akal sehatnya.

Hingga akhirnya, kedua orang itu penuh luka, merasa lelah hingga tidak bisa bergerak lagi, dan langsung terbaring di atas lantai yang penuh dengan tumpukan abu.

Saat mereka berdua sedang bertengkar, Doni tidak menghentikan mereka, dia langsung mengajak orang yang dibawanya untuk mencari sekali lagi di bagian luar dan dalam rumah.

Sama seperti dugaannya, tidak ada satu jejakpun.

Kebakaran ini membakar hingga semuanya habis tak tersisa.

Doni berjalan menghampiri Ricky Mo, suaranya sedikit rendah: “Kami tidak menemukan Nyonya muda.”

Selesai Doni berucap, dia sudah bersiap untuk dihajar.

Namun tinjuan yang dia perkirakan itu tidak menghampirinya.

Ricky Mo yang mendengar ucapannya, tidak menunjukkan reaksi apapun, hanya menatap atap yang hitam tanpa bergerak sedikitpun, seperti tidak mendengar ucapan Doni.

Doni menolehkan kepalanya menatap James Gu.

James Gu mengulurkan tangannya mengusap sudut bibirnya, kemudian membalikkan tubuhnya mengeluarkan liur bercampur darah ke tumpukan abu itu: “Jangan perdulikan dia, biarkan dia menggila, sialan, bahkan aku tidak bisa bangkit berdiri, Doni cepat bantu aku......”

Doni berjalan memapah James Gu.

James Gu terhuyung sejenak kemudian baru berdiri dengan stabil.

Tadi Ricky Mo memukulnya dengan sangat kuat, jika bukan karena dia pernah berlatih ilmu bela diri, sehingga masih bisa melawan Ricky Mo, jika tidak mungkin saat ini dirinya sudah berada di ruang gawat darurat.

Karena terluka, James Gu menghela nafas dalam, berucap pelan pada Doni yang ada disampingnya: “Biarkan tuanmu itu untuk tenang sejenak, tidak perlu memperdulikannya.”

Walaupun Doni sedikit tidak tenang, namun dia menganggukkan kepalanya.

James Gu berjalan keluar dengan dipapah oleh Doni, dan menemukan para reporter yang membelakangi rumah yang terbakar habis sedang melakukan wawancara langsung.

James Gu langsung terburu-buru berputar ke sisi lain masuk ke dalam mobil.

Namun Doni tidak seberuntung itu.

Mata reporter yang tajam itu melihat Doni, dan langsung mengelilinginya.

“Apakah kamu adalah bawahan Tuan muda Mo? Apa Nyonya muda Mo masih berada di dalam? Apakah dia bunuh diri karena menghindari hukuman?”

“Tadi aku melihat Tuan muda Mo masuk ke dalam, apa yang dia lakukan di dalam, kapan akan keluar?”

“Kudengar hari ini Nyonya muda Mo mendapat panggilan dari pengadilan, hari ini dia memutuskan untuk bunuh diri, bukankah membuktikan, jika memang dia yang mendorong Kakek Mo dari tangga?”

“……”

Pertanyaan para reporter itu semuanya seputar Amanda Mu, satu demi satu melontarkan pertanyaan yang tajam.

Doni hanya berucap dengan dingin: “Tidak ada komentar.”

Kemudian, pengawal langsung datang mengusir para reporter.

……

Sebuah desa di sisi utara kota J, sebuah kedai mie yang usang.

Amanda Mu duduk di depan meja makan, di depannya terletak semangguk mie telur yang masih hangat, dia mengangkat pandangannya melihat televisi yang sedang menyiarkan berita.

“Siang ini, sebuah rumah mewah yang terletak di tertengahan gunung terbakar di kota ini, menurut informasi yang dipercaya, rumah ini adalah rumah Ricky Mo pewaris perusahaan Mo......”

Kemudian gambar di layar berubah, menjadi laporan reporter yang berada di lokasi rumah itu.

Mengikuti kamera, Amanda Mu melihat rumah yang pernah terlihat megah itu, telah menjadi sebuah reruntuhan.

Terlihat bayangan Doni di dalam kamera.

Doni yang memakai setelan jas, di dalam kamera bisa terlihat terdapat abu di wajahnya.

Amanda Mu berpikir, pasti karena Doni membawa orang masuk ke rumah untuk mencarinya, maka penampilannya menjadi seperti itu.

Menghadapi pertanyaan tajam dari para reporter, Doni hanya berucap dengan datar dan dingin: “Tidak ada komentar.”

Orang bawahan Ricky Mo, tidak ada yang berperilaku baik, sedangkan Doni juga bukan hanya seorang asisten biasa, kemampuannya jauh lebih kuat daripada seorang asisten.

Pemilik kedai mie ini adalah seorang paruh baya.

Melihat Amanda Mu yang sedang menonton berita, dia duduk di sampingnya berucap sambil berdecak: “Rumah orang kaya ini, banyak benar salahnya, kudengar gadis itu baru berusia dua puluhan? Putriku masuk ke universitas juga di usia ini, aish, sungguh sangat disayangkan......”

Amanda Mu yang mendengar hal itu, mengulurkan tangannya menurunkan sedikit topi yang dikenakannya, kemudian mengambil sumpit dan memakan mie itu.

Kemudian berucap tanpa pikir: “Kudengar orang-orang mengatakan wanita itu bunuh diri karena menghindari hukuman.”

Kemudian pemilik itu kembali melanjutkan: “Melakukan kejahatan sebesar apapun jika tidak berpikir panjang maka ingin bunuh diri, menurutmu masalah soal Kakek Mo? Kudengar Kakek Mo tidak juga tidak meninggal, situasi seperti ini paling parah hukuman selama beberapa tahun kan?”

Amanda Mu memakan mienya, mengaduk mie itu dan berucap: “Belum tentu, bagaimana jika keluarga Mo merasa mengurungnya selama beberapa tahun, tetap tidak bisa memedam amarah mereka? Ditambah lagi keluarga Mo memiliki kekuasaan yang besar, akhir dari gadis ini semuanya pasti bergantung pada ucapan keluarga Mo kan?”

“Tidak mungkin sekejam itu, bagaimanapun dia itu istri dari Tuan muda Mo......”

Amanda Mu tertawa sejenak, tidak berucap apapun lagi.

Selesai Amanda Mu menghabiskan mienya, dia mengeluarkan sebuah kotak dari dalam tas.

Benda kesayangan Ricky Mo, kotak bolpoin yang dikunci di dalam laci.

Dia sangat jarang melihat Ricky Mo bisa sangat menyayangi suatu benda, sebelumnya saat dia naik ke atas menuangkan bensin, setelah dia pikir-pikir dia tidak terlalu tega, jadi dia mengeluarkannya.

Kode berangkas juga sangat mudah, yaitu menggunakan hari ulang tahun Ricky Mo, dia mencobanya satu kali dan langsung terbuka.

Amanda Mu tersenyum kemudain memberikan uang pada pemilik kedai: “Bos, ini uangnya.”

Pemilik itu menerima uangnya: “Aish, tunggu sebentar aku akan mengambil kembalian.”

Kebetulan samping kedai mie itu adalah tempat pengiriman barang.

Amanda Mu membawa kotak itu berjalan kesana: “Aku ingin mengirim barang.”

Di depan pintu itu terdapat banyak barang, sang pemilik juga tidak mengangkat kepalanya: “Kirim kemana?”

Amanda Mu berucap dengan pelan: “Kota yang sama, Media Shengding.”

“Dua puluh ribu.” sang pemilik melihat benda yang ada di tangan Amanda Mu, kemudian memberikan sebuah kertas.

Amanda Mu membungkus kotak itu dengan rapi, di kolom penerima tertulis nama James Gu, kemudian menambahkan dua huruf “XN” di belakangnya.

Tulisannya sangat kecil, tidak begitu terlihat.

Dia menyalakan api membakar rumah itu, bukan untuk membuat dirinya berpura-pura bunuh diri, tapi untuk kabur keluar.

Ricky Mo sangat pintar, tentu saja tidak sama seperti orang-orang diluar sana, yang mengira dirinya meninggal.

Jadi, dia juga tidak ada hal yang perlu disembunyikan.

Hanya saja setelah ini, dia harus berpikir lebih keras untuk bersembunyi dari Ricky Mo.

Ricky Mo pasti akan menyuruh orang untuk mencarinya.

Sedangkan kasus Kakek Mo, pasti akan ditunda sementara, karena kebakaran ini yang menyebabkan ketidak jelasan akan hidup dan mati dirinya.

Semuanya akan berjalan semestinya, sesuai dengan rencana.

Hanya saja......

Amanda Mu mengulurkan tangannya menyentuh perutnya sendiri.

Kehadiran anak ini membuat rencananya berantakan.

Sekarang masih berusia sangat kecil, saat musim dingin mengenakan pakaian yang tebal tidak akan terlihat.

Namun beberapa bulan kemudian, saat usianya semakin besar, dia akan kesulitan melakukan apapun.

Sedangkan yang ingin dia lakukan sekarang adalah, meninggalkan kota J, membuat Ricky Mo tidak dapat menemukannya.

Dia tidak memiliki kemampuan untuk terus-menerus bersembunyi dari Ricky Mo, namun karena dia sudah melakukan tahap pertama, tidak ada lagi jalan untuk kembali.

Novel Terkait

The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Campus Life of a Wealthy Son

The Campus Life of a Wealthy Son

Winston
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Mr Lu, Let's Get Married!

Mr Lu, Let's Get Married!

Elsa
CEO
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Cinta Presdir Pada Wanita Gila

Tiffany
Pernikahan
4 tahun yang lalu