Spoiled Wife, Bad President - Bab 104 Aku Charles Mo, Siapa Namamu?

Begitu melihat Sisca Mu, beberapa pegawai itu satu demi satu memutar jalan untuk menghindarinya, mereka bergegas berjalan keluar.

Salah satu diantara mereka sepertinya dari awal sudah memandang sebelah mata Sisca Mu, saat ia berjalan ia masih pura-pura tidak sengaja menaikkan kakinya kehadapan Sisca Mu untuk menjegalnya.

Sisca Mu yang melihat para pegawai itu pergi bermaksud untuk menarik mereka sehingga ia tidak memperhatikan kakinya.

Dengan demikian, ia terjatuh kelantai dengan begitu luar biasanya dihadapan orang banyak.

Sisca Mu terhantam keras jatuh kelantai. Sekujur tubuhnya sakit. Ia menjulurkan tangan dan mencoba dua kali untuk bangun namun tetap tidak bisa bangkit berdiri, dengan napas menderu ia berteriak dengan nyaring : “AKU AKAN MENGELUARKAN KALIAN SEMUA!”

Apakah dia tidak dengar beberapa orang itu barusan berkata bahwa mereka memang sudah ingin mengundurkan diri? Sepertinya tidak akan menunggu dikeluarkan olehnya.

Sudut mata Amanda Mu menyapu sekilas dan menangkap sosok Kelvin Mu yang berjalan menghampiri dari pintu lift. Ia pun memutar langkah kakinya dan menghampiri Sisca Mu: “ Kenapa kakak begitu tidak hati-hati? Sakit ya, lantai begitu dingin, ayo aku bantu berdiri.”

Sisca Mu menepis tangan Amanda Mu dan mendorongnya, tenaganya tidak terlalu besar:“ Tidak usah pura-pura baik.”

Amanda Mu mengambil kesempatan ini dan terjatuh ketanah, namun ia diam-diam kembali berdiri.

Kelvin Mu sudah mendekat, dengan suara dalam ia berkata:“Ada apa?”

“Ayah...” Sisca Mu dibesarkan dengan kasih sayang Kelvin Mu. Ia yang ditahan semalaman dikantor polisi tentu saja hatinya merasa sangat berduka. Begitu sekarang ia melihat Kelvin Mu, tangisan pun langsung keluar saat ia baru membuka mulutnya.

Beberapa hari ini pada dasarnya Kelvin Mu sudah cukup kesal, Sisca Mu bilang ia mau pergi untuk memikat ‘Charles Mo’ untuk membuat pria itu membantu. Namun hasilnya malah membuat dirinya sendiri terjeblos kekantor polisi.

Kali ini barulah ia sadar, tidaklah mungkin mengandalkan Sisca Mu untuk membantu perusahaan Mu. Masih lebih berguna Amanda Mu dalam hal ini.

“Berdiri sendiri, kamu lihatlah dirimu sendiri, seperti apa ini!“ Kelvin Mu hanya melihatnya sekilas lalu memalingkan pandangannya, ia merasa hal ini terlalu memalukan.

Amanda Mu kembali mengulurkan tangannya diwaktu yang tepat untuk memapah Sisca Mu, ia dengan patuh berkata: “Kakak, ayo berdiri...“

“Minggir, jangan gunakan tangan kotormu itu untuk menyentuhku!” Sisca Mu tidak perlu berpikir untuk langsung mengibas pergi tangan Amanda Mu.

Amanda Mu dengan tenang menarik kembali kedua tangannya.

Tidak tahu juga tangan siapa yang sebenarnya lebih kotor.

Sekarang ini Kelvin Mu ingin bergantung pada Amanda Mu untuk membantu perusahaan Mu, bahkan ia tidak sempat berbuat baik pada putrinya itu, begitu ia mendengar kata-kata Sisca Mu, ia langsung mencacinya: “Kenapa bicara seperti itu pada adikmu!”

“Ayah!” Sisca Mu sudah bangkit berdiri dari lantai: “Ayah kenapa?”

Dia ingat sebelumnya Kelvin Mu juga tidak menyukai Amanda Mu, namun tidak disangka sekarang dia malah memarahinya demi Amanda Mu.

“Sudahlah, pulanglah dulu.“ Kelvin Mu tidak ingin banyak bicara disini.

Dulu dia merasa anak perempuan harus dimanja dan disayang, apapun yang ingin dia lakukan akan ia perbolehkan, namun dengan berbagai masalah yang terjadi belakangan ini membuatnya merasa Sisca Mu sudah luar biasa tak terkendali.

Amanda Mu berkata: “Kalau begitu aku juga pulang dulu.”

Kelvin Mu melihat kearah Amanda Mu, warna wajahnya langsung melembut seketika: “Ya, kamu pulanglah dulu. Pulang dan bicarakan baik-baik dengan Ricky.”

“Ya.“

Amanda Mu keluar dari kantor perusahaan Mu. Ia menahan ekspresi wajahnya, namun terlihat kerut lelah diantara alisnya.

Kalau Kelvin Mu bisa terus menerus kejam padanya itu malah bukan masalah besar, namun sekarang ia seperti ini karena ia teringat untuk memanfaatkannya disaat ia membutuhkan dirinya, hal ini malah membuat hatinya terasa lebih sakit.

Amanda Mu pulang kerumah, begitu masuk ia langsung melihat ‘Charles Mo’ yang sedang duduk disofa diruang tamu.

Amanda Mu sedikit terkejut: ”Kamu sudah pulang?”

“Ya.” Ricky Mo menengadah dan melihatnya sekilas, ia menyadari tidak ada perubahan pada ekspresi wanita itu, suasana hatinya pun langsung berubah sangat buruk seketika.

Amanda Mu juga tidak merasakan apapun tentang itu: “Kalau begitu aku akan pergi memasak.”

Baru saja kakinya melangkah pergi kedapur, Doni Shi datang dibelakangnya untuk mengantarkan berkas dokumen ke vila.

Melihat Ricky Mo diatas sofa, Doni Shi pun bertanya padanya: “Tuan muda, berkas-berkas ini saya letakkan diruang baca?”

Ricky Mo tidak bersuara, Doni Shi langsung berinisiatif untuk membalikkan badan dan mengantarkan berkas dokumen itu keruang baca.

Alhasil, disaat ini Ricky Mo malah sayup-sayup berkata: “ Doni, kalau suatu malam kamu tidak pulang kerumah, apakah istrimu tidak akan menyerangmu dan marah padamu?”

Doni Shi yang mendengarnya, terhenti sejenak lalu berkata: “Tuan muda, saya sudah bercerai.”

Barulah Ricky Mo mengangkat matanya dan melihat pria itu: “Kapan itu?”

Hubungan asmara Doni Shi dan istrinya cukup baik, dulu setiap kali keluar negeri untuk mengurus beberapa hal, istrinya selalu mempersiapkan banyak barang untuknya.

“Setengah tahun yang lalu.” Doni Shi jelas-jelas tidak akan banyak bicara dalam hal seperti ini.

Ia teringat pernah mendengar James Gu berkata, semalam tuan muda tidak pulang, jika dihubungkan masalah Ricky Mo, tentu saja ia sekarang mengerti.

Dia ragu sejenak, namun tetap memutuskan untuk mengingatkan tuan mudanya sendiri: “Tuan muda, identitas anda sekarang adalah 'sepupu tuan muda', pulang tidaknya 'sepupu tuan muda' pada malam hari sepertinya sama sekali tidak ada hubungan dengan nyonya muda."

Barulah ia selesai bicara, ia lalu melihat raut wajah Ricky Mo yang sontak menjadi murung.

Doni Shi menundukkan kepala, apa yang ia katakan adalah fakta.

Ricky Mo menegangkan wajah dan dengan dingin menatapnya : “Kamu boleh pergi.”

Tidak memperbolehkan orang bicara faktakah?

Sekarang ini Ricky Mo memang tidak bisa mendengar perkataan semacam ini.

Saat makan, Amanda Mu menyadari ‘Charles Mo’ jarang sekali menggerakkan sumpitnya, pria itu terus menerus menatapnya.

Amanda Mu mengusap-usap wajahnya sendiri: “Kamu kenapa?”

Alhasil, ‘Charles Mo’ hanya meliriknya dingin sekilas, ia membalikkan badan dan langsung naik keatas, ia bahkan tidak makan.

Amanda Mu termangu.

Selesai makan, ia tiba-tiba mendapat telpon dari istri pemilik rumah.

Pemilik rumah adalah seorang istri paruh baya, ia bicara dengan kasar: “Sudah waktunya membayar tagihan air dan listrik, kapan kamu datang?”

“Aku bahkan tidak tinggal disana kan, harusnya tidak ada tagihan air dan listrik bukan?" Belakangan ini dia tinggal di vila, kamar disana adalah kamar yang sebelumnya ia sewa. Karena belum sampai batas tenggat waktu ia tidak bisa mengembalikannya, maka ia biarkan selalu kosong.

Begitu pemilik rumah mendengar kata-katanya, ia pun merasa tidak senang: “ Sembarangan, semalam rumahmu masih menyalakan lampu!”

Hati Amanda Mu pun terkejut, tidak mungkin pencuri kan?

Ia tidak ingin lagi berdebat dengan pemilik rumah, ia hanya berkata:“Baiklah, aku akan datang besok.”

Dipagi hari kedua, ia langsung mengambil cuti dan pergi sendiri ketempat rumah sewanya.

Sesampainya dipintu rumah, ia menempel dipintu dan mencoba untuk mendengar suara didalam, ia menyadari tidak ada pergerakan didalam sehingga ia langsung membuka pintu.

Begitu masuk kedalam ia pun terpaku, didalam kamarnya berantakan sekali.

Kotak mie instan dan makanan ringan berserakan diatas lantai, ada juga konsol game diatas meja.

Mana mungkin ini pencuri, dimasuki benda aneh apa ini bahkan sampai tempat untuk kakinya berpijak saja tidak ada!

Tepat pada saat ini, sayup-sayup terdengar suara yang lembut: “Siapa kamu?”

Amanda Mu menoleh, ia melihat seorang remaja yang kurus berdiri didepan pintu, rambut ikal dikepalanya yang kecil terlihat acak-acakkan namun ia terlihat bersih dan sangat elegan, ia juga terlihat tampan, mungkin karena sudah cukup lama tinggal bersama dengan ‘Charles Mo’, dalam sekali lihat ia langsung tahu bahwa merek pakaian remaja pria itu sama dengan merek pakaian yang biasanya dikenakan oleh ‘Charles Mo’.

“Aku adalah orang yang menyewa kamar ini, kamu siapa?” Remaja itu terlihat seperti berumur sekitar 14-15 tahun, Amanda Mu pun melenyapkan kekhawatirannya.

“Oh.” Remaja itu berjalan masuk, lalu dengan santainya meletakkan barang yang ada ditangannya keatas meja, lalu duduk diatas sofa. Ia bertingkah seperti tidak ada orang lain dan berada didalam rumah sendiri.

Seolah dapat merasakan tatapan Amanda Mu, ia pun menengadah dan menatapnya: “Kamu lumayan cantik, sudah punya pacarkah?”

“Aku...” Saat Amanda Mu akan membuka mulutnya, ia baru tersadar bahwa sampai sekarang permasalahannya adalah untuk memperjelas siapa anak laki-laki ini.

Amanda Mu melihat dia yang berpakaian begitu elegan, ia langsung menebak mungkin pria remaja ini adalah anak yang kabur dari rumah, ia pun bertanya dengan peduli: “ Kenapa kamu bisa kemari? Ayah ibumu dimana?”

Pria remaja itu langsung tidak mengindahkan perkataan Amanda Mu: “Aku Charles Mo, siapa namamu?”

“?????”APA?

Charles Mo?

Melihat rupa Amanda Mu yang wajahnya sangat terkejut, ekspresi pria remaja itu pun sedikit tersinggung: “Hei, aku memang memiliki hubungan dengan keluarga Mo dikota J itu, tapi kamu juga tidak perlu seterkejut itu kan!”

Novel Terkait

Satan's CEO  Gentle Mask

Satan's CEO Gentle Mask

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Terlarang

Cinta Yang Terlarang

Minnie
Cerpen
5 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
5 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Meet By Chance

Meet By Chance

Lena Tan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu