Spoiled Wife, Bad President - Bab 438 Dikasih Hati Minta Jantung

Sebelum James Gu berbicara, dia berteriak.

Karena Lusi Shen menendangnya lagi.

Tendangan ini lebih kuat dari yang tadi, James Gu tidak bisa menahannya dan langsung berteriak.

James Gu memegang kakinya sambil melompat, Lusi Shen memelototinya:”Siapa yang bodoh? Hah?”

James Gu menahan kakinya yang sakit dan menjawabnya dengan datar:”Sayangku, aku yang bodoh.”

“Heng!” Lusi Shen tersenyum dingin, dia berbalik dan menempelkan telinganya di pintu untuk mendengar suara di dalam.

Tapi rumahnya sangat kedap suara, Lusi Shen tidak mendengar apa pun, dia tidak punya pilihan selain menegakkan badannya dan pergi.

……

Di dalam rumah.

Setelah Lusi Shen dan James Gu pergi, di dalam ruangan tiba-tiba menjadi sunyi.

Awalnya dia berpikir bahwa karena barusan ada Lusi Shen dan James Gu di sini maka dia merasa canggung, tapi tidak disangka, setelah mereka pergi, dia menjadi lebih canggung lagi.

Dia tidak hanya tidak tahu ingin mengatakan apa, dia bahkan tidak tahu harus menggerakkan tangannya.

Tapi Ricky Mo terlihat biasa saja, dia terlihat tenang sambil makan dengan perlahan.

Tiba-tiba, Ricky Mo bertanya kepadanya:”Apakah kemampuan memasakmu selalu sebagus ini?”

Dia sedikit terkejut, Ricky Mo langsung memuji keterampilan memasaknya dengan murah hati.

Tapi, ketika orang yang biasanya bisa memasak dipuji, mereka akan merasa terancam.

Karena, begitu orang memuji keterampilan memasakmu, itu berarti orang yang memujimu berpikir supaya dirimu tetap memasak untuknya.

Amanda Mu tidak tahu harus bagaimana menjawab pertanyaan ini, kemudian dia berkata:”Aku memang bisa memasak.”

Ricky Mo tidak berbicara lagi, dia berpaling dan meneruskan makannya.

Amanda Mu tadi sudah makan sedikit bersama Lusi Shen tadi, sekarang dia sudah sedikit kenyang dan tidak merasa lapar.

Dia makan dengan perlahan-lahan dan makanannya terasa sudah agak dingin.

Dia berdiri:”Aku panaskan dulu makanannya, ini sudah agak dingin.”

Ricky Mo tidak mengangkat kepalanya:”Tidak perlu.”

Dia tetap makan dengan perlahan sambil menunduk.

Selain bawang bombay, dia makan apa saja, sebenarnya dia juga bukan tipe yang suka pilih-pilih makanan.

Ada begitu banyak pembantu di rumah, juru masaknya juga profesional, Amanda Mu tidak merasa masakannya menakjubkan.

Tapi, tidak peduli Ricky Mo yang dulu atau yang sekarang, dia sepertinya sangat menyukai masakan Amanda Mu.

“Kenapa suka makan masakanku?” Amanda Mu memikirkannya dan langsung menanyakannya.

“Coba kamu tebak.” Kata yang terdengar seperti bercanda tapi Ricky Mo mengucapkannya dengan sangat serius.

Bagaimana menebaknya?

Amanda Mu malas menebaknya, dia bangun dan merapikan peralatan makan yang digunakan oleh Lusi Shen dan James Gu sebelumnya, kemudian dia duduk di depan Ricky Mo.

Ricky Mo mengambil makanannya dengan teratur, dia mengambil setiap makanan sebanyak satu kali.

Karena itu, susah untuk membedakan hidangan mana yang lebih dia sukai.

Benar-benar pria yang sulit ditebak.

Amanda Mu merasa gembira memikirknya, pria yang sulit ditebak ini, menjadi tidak sulit ditebak jika berada di hadapannya.

Tiba-tiba, pria yang duduk di seberangnya mengangkat kepala dan melihatnya:”Apakah bisa membiarkan aku makan dengan tenang?”

“Hah?” Amanda Mu tidak tahu mengapa dia tiba-tiba berkata seperti itu.

“Bahkan jika kamu sangat menantikan aku menginap di sini malam ini, tapi setidaknya kamu membiarkan aku makan dulu, kan?” Dia mengucapkan kata terakhir dengan ringan.

Kata yang begitu ringan dengan ekspresi yang sangat serius.

Jika mengatakan Ricky Mo tidak sengaja, Amanda Mu tidak akan percaya sama sekali.

Apakah Ricky Mo merasa senang karena menggodanya?

Jadi, dia terus berkata seperti ini?

“Kamu makan pelan-pelan.” Amanda Mu berdiri setelah dia selesai mengatakannya, dia berbalik dan kembali ke kamarnya.

Terdengar suara “Bruk” pintu ditutup, Ricky Mo baru meletakkan sumpitnya dan melihat ke arah pintu yang ditutup rapat.

Dia merasa Amanda Mu, wanita yang ingin menikah lagi dengannya ini cukup menarik.

Dia tidak tahu bagian mana yang menarik.

Dia bersedia berbicara lebih banyak dengannya, dia merasa masakannya enak, Amanda Mu pergi mencarinya, dia tidak bisa menahan dirinya untuk menggodanya, jika dia tidak datang, dia merasa sedikit marah.

Dia merasa, mungkin Amanda Mu selalu menempel dan tidak melepaskannya sehingga membuatnya agak aneh.

……

Amanda Mu berjalan bolak-balik di dalam kamarnya.

Tidak tahu setelah berapa lama waktu berlalu, ponselnya tiba-tiba terdengar bunyi notifikasi pesan masuk.

Amanda Mu mengambil ponselnya dan membuka pesannya dan terlihat sederet nama masakan.

Kalimat terakhir pesan itu:”Makanan untuk besok malam, aku akan datang jam delapan.”

Nada bicara di dalamnya membuat Amanda Mu tidak tahu harus berbuat apa.

Jika dipikirkan kembali, ketika dia mengenal Ricky Mo, hubungan mereka pelan-pelan menjadi baik karena Ricky Mo suka makan masakannya.

Bagaimanapun juga, ini adalah pertanda baik.

Ricky Mo tidak menolaknya maka dia punya kesabaran untuk memperbaiki hubungan dengan Ricky Mo secara perlahan-lahan.

Dengan berpikir seperti itu, suasana hati Amanda Mu menjadi sangat bagus.

Dia membalas pesan Ricky Mo:”Tidak boleh telat, jika tidak semua masakan itu akan diberikan kepada anjing liar.”

Pada saat ini, Ricky Mo barusan masuk ke dalam lift.

Ketika dia menerima pesan teks dari Amanda Mu, dia tertawa.

Wanita ini benar-benar dikasih hati minta jantung.

Dia jarang-jarang bisa punya mood untuk membalas pesan dari Amanda Mu:”Kamu bisa mencobanya.”

Amanda Mu menerima pesan Ricky Mo dan membayangkan ekspresi Ricky Mo ketika mengirim pesan itu.

Pasti wajahnya dingin dan tanpa ekspresi.

Amanda Mu tidak membalas pesan teks Ricky Mo, dia meletakkan ponselnya dan keluar dan melihat ruang tamu yang kosong.

Ruang makan dan ruang tamu terhubung, meja makan sudah tidak ada orang lagi hanya tersisa perlengkapan makan yang habis dipakai oleh Ricky Mo.

Mangkok dan sumpitnya diletakkan dengan rapi, ini adalah kebiasaan Ricky Mo, dia akan meletakkan mangkok dan sumpitnya dengan rapi setiap selesai makan.

Besok malam dia akan datang makan lagi, dia juga mengirimkan menu makanan untuknya, apakah dia menganggap tempatnya sebagat restoran?

Amanda Mu menyenandungkan lagu sambil merapikan peralatan makannya.

Pagi berikutnya, Amanda Mu dibangunkan Joanna Mu.

Joanna Mo mengetuk pintu dari luar:”Ibu.”

Amanda Mu melihat jamnya, sekarang sudah jam tujuh pagi.

Tadi malam dia bermimpi sepanjang malam, dia baru tertidur nyenyak setelah lewat tengah malam.

“Ibu datang.” Amanda Mu bangun dan membuka pintu kamarnya.

Rambut Joanna Mo berantakan dan berdiri di pintu, suara seraknya terdengar lembut:”Ibu, lapar ... ... “

“Aku akan segera memasak buat anakku ya.” Amanda Mu menggendongnya dan berjalan ke arah kamar mandi:”Tapi, sebelum memasak dan makan, kita harus cuci muka dan gosok gigi dulu.”

Amanda Mu membawa Joanna Mo cuci muka, lalu memberikannya sekotak yogurt sebelum dia pergi masak sarapannya.

Dia menggoreng telur dan memanaskan beberapa cemilan.

Ketika mereka berdua makan, Joanna Mo seperti teringat sesuatu dan menunjuk ke kursi sebelahnya:”Bibi Shen?”

Dia masih memikirkan Lusi Shen dan James Gu yang datang semalam.

Novel Terkait

Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
A Dream of Marrying You

A Dream of Marrying You

Lexis
Percintaan
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
My Superhero

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu