Spoiled Wife, Bad President - Bab 628 Tahu Riwayat Perjalanan Mereka

Setelah Amanda Mu selesai berkata, Ricky Mo tidak segera menjawab.

Setelah menunggu sebentar, dia menyadari bahwa Ricky Mo sebenarnya tidak beniat berbicara, akhirnya dia berkata: "Jadi keputusannya seperti ini? Aku akan tanya pendapatnya."

Ricky Mo tidak keberatan, Amanda Mu berbalik langsung pergi mencari Stevi Mo.

Ketika Amanda Mu sedang mencari Stevi Mo, Stevi Mo terlihat duduk di depan cermin sedang mengenakan rambut palsunya.

Namun bagi semua wanita, tidak ada yang tidak menyukai kecantikan.

Terlebih lagi, seorang wanita seperti Stevi Mo yang pernah hidup dengan penampilan cantik.

Meskipun dia sakit, semua rambut di kepalanya hampir rontok, namun dia juga menyiapkan banyak rambut palsu.

Dia memiliki berbagai jenis, ada yang panjang dan juga pendek, ada yang lurus dan juga keriting.

Begitu Stevi Mo melihat Amanda Mu masuk, dia pun meletakkan rambut palsunya, dan berbalik untuk bertanya pada Amanda Mu: "Ada apa?"

Amanda Mu berjalan maju beberapa langkah, lalu berhenti di dekat Stevi Mo sebelum akhirnya dia mulai berbicara.

"Aku dan Ricky berencana untuk pulang ke Kota J."

Dia melihat Stevi Mo diam sejenak setelah mendengarkannya, tubuhnya sedikit berhenti, menunjukkan dia sangat terkejut.

Amanda Mu lanjut berkata: "Aku ingin membawa Joanna pulang."

Begitu mendengar kata-kata terakhirnya, Stevi Mo seketika berdiri dan berkata, "Apa maksudmu? Mengapa harus membawa Joanna pergi? Bukankah lebih baik jika dia di sini? Kalian tidak akan mudah untuk membawanya pulang ke Kota J."

"Kita adalah orang tuanya, dan saat ini, kita harus berada di sampingnya."

Kata-kata Amanda Mu sepertinya membuat Stevi Mo tidak dapat menemukan alasan untuk membantah.

"Ternyata begitu ..." Stevi Mo sedikit menghela nafas dan mengangguk sambil berpikir, "Memang benar bahwa dia adalah anakmu, dia memang seharusnya bersama kalian."

Meskipun Stevi Mo telah berusaha untuk menekan emosinya, Amanda Mu masih menemukan jejak kehilangan di matanya.

Dia melihat semua reaksi dan ekspresi Stevi Mo di matanya.

Tapi hanya terlihat diam-diam, tetapi tidak mengungkapkan dengan jelas.

Amanda Mu sepertinya secara tidak sengaja berkata, "Bagaimana denganmu? Apakah kamu mau pulang ke Kota J bersama kami?"

Setelah mendengar kata-kata Amanda Mu, ekspresi terkejut di wajah Stevi Mo tidak bisa lagi disembunyikan.

"Beberapa hari ini Joanna tinggal di sini, dia pasti juga harusnya sudah akrab denganmu, jika kamu bisa pulang bersamanya dan dia bisa melihatmu setiap hari, mungkin itu akan membantunya."

Kata-kata Amanda Mu semua fokus pada Joanna Mo. Namun, Stevi Mo tidak bodoh, maksud dari kata-kata Amanda Mu adalah ingin membawanya pulang ke Kota J.

Meskipun dia tidak memiliki banyak pertemuan dan pertengkaran dengan Amanda Mu, tapi tidak menghalangi pemahamannya tentang Amanda Mu.

Amanda Mu bukan orang yang gegabah, dia bisa mengatakan ini, itu berarti dia telah berdiskusi dengan Ricky Mo.

Stevi Mo memandang Amanda Mu untuk sementara waktu tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dia sedikit membuka mulutnya dan air mata mengalir di matanya.

“Jika kamu bersedia, maka bersiaplah, kita akan segera pergi.” Amanda Mu tidak berniat tinggal di sini untuk memandang Stevi Mo menangis, apalagi menghiburnya.

Ketika Amanda Mu berbalik dan keluar, dia tidak sengaja melirik tangan Stevi Mo yang mengusapi wajahnya.

Dia pura-pura tidak melihat apa-apa dan langsung keluar.

...

Baik Amanda Mu maupun Ricky Mo tidak membawa apa-apa, mereka juga tidak perlu berkemas, tetapi tidak mudah untuk membawa Joanna Mo masuk ke dalam mobil.

Joanna Mo tampaknya menganggap kamar kecilnya sebagai area amannya, jadi dia tidak ingin meninggalkan kamar tersebut.

Amanda Mu menghabiskan segala daya upaya sebelum akhirnya dapat membujuk Joanna Mo masuk ke mobil.

Tisno, pengawal Stevi Mo, juga ikut pulang bersama mereka.

Amanda Mu masih sedikit penasaran tentang Tisno, terutama karena ia terlihat terlalu berbeda dari pengawal biasa.

……

Tetapi di jalan, dia tidak memiliki kesempatan untuk bertanya pada Ricky Mo tentang sosok Tisno, karena Joanna Mo terus bersandar padanya dengan erat.

Mereka bertiga duduk di barisan belakang, Ricky Mo dan Amanda Mu duduk di kedua sisi, Joanna Mo duduk di tengah.

Joanna Mo takut pada Ricky Mo, jadi dia hanya bisa bersandar pada Amanda Mu.

Ini menunjukkan bahwa Joanna Mo masih percaya padanya, yang membuat Amanda Mu sedikit bahagia.

Pukul empat sore, mobil berhenti di depan vila di Kota J.

Amanda Mu mengambil selimut yang sejak awal telah disiapkan, lalu membungkus Joanna Mo, menggendongnya ke dalam villa, dan membawanya ke lantai atas langsung ke kamar.

Joanna Mo tampaknya memiliki kesan terhadap kamarnya sendiri. Ketika dia tiba di kamar, dia dengan cepat menyusut ke sudut tempat tidur untuk bersembunyi.

Amanda Mu menenangkannya sejenak, hingga dia tertidur.

Meskipun bisa disebut menenangkan, pada kenyataannya, Amanda Mu berdiri dua meter dari Joanna Mo dan berbicara dengan Joanna Mo.

Setalah menenangkan Joanna Mo, Amanda Mu pun meninggalkan kamar.

Ketika dia keluar, dia kebetulan bertabrakan dengan Ricky Mo.

“Hush!” Amanda Mu membuat gerakan diam. Setelah dia menutup pintu, dia berkata kepada Ricky Mo: “Joanna Mo sudah tidur.”

Ricky Mo mendengar kata-kata itu dan bertanya, "Apakah dia tidak memberontak?"

Amanda Mu tertawa ringan: "Masih bisa dikendalikan."

Ricky Mo mengamatinya dengan cermat dan melihat bahwa Amanda Mu benar-benar tersenyum dari hati, jadi dia tidak lanjut bertanya.

Amanda Mu melihat sekeliling dan tidak melihat sosok Stevi Mo: "Dimana kakakmu? Apakah kamarnya sudah disiapkan?"

Ricky Mo berkata tanpa ekspresi: "Seorang pelayan akan mempersiapkan kamarnya."

Amanda Mu bisa merasakan pikiran di hati Ricky Mo.

Stevi Mo sekarang sudah berubah menjadi lebih baik, Ricky Mo bersedia menerima Stevi Mo, tetapi tingkat penerimaannya masih terbatas.

“Aku pergi dulu untuk melihatnya,” Amanda Mu menepuk tangan Ricky Mo dan berkata.

Ricky Mo mengerutkan kening dan menarik tangannya: "Tidak perlu."

Amanda Mu tersenyum dan menarik tangannya untuk menemukan Stevi Mo.

Pelayan menyiapkan ruang tamu untuk Stevi Mo, tidak ada banyak barang di ruang tamu, dan banyak barang yang digunakan perlu ditambahkan.

Amanda Mu berkata dengan identitas sebagai nyonya: "Jika membutuhkan sesuatu, kamu cukup memberi perintah pada pelayan."

Tatapan mata Stevi Mo melewati Amanda Mu dan melihat ke arah belakangnya.

Amanda Mu tahu bahwa dia melihat Ricky Mo datang atau tidak, tetapi dia ditakdirkan kecewa.

Amanda Mu juga mengerti maksudnya: "Kamu istirahat dulu, aku akan pergi dulu."

Dia berjalan keluar dari kamar Stevi Mo, belum lama dia melangkahkan kakinya, ponsel pun berdering.

Ketika dia melihat nomor itu, wajahnya langsung tampak suram.

Bukan orang lain yang meneleponnya, melainkan Kenzo Li.

Mengapa Kenzo Li meneleponnya di jam-jam saat ini?

Amanda Mu ragu-ragu sejenak sebelum akhirnya menjawab panggilan tersebut.

“Ada apa?” Bahkan etika dasar dalam panggilan telepon tak ditunjukannya, Amanda Mu tidak punya keinginan untuk bersikap sopan kepadanya.

Kenzo Li juga tidak basa-basi dan bertanya langsung padanya, "Kemarin malam kamu dan Ricky pergi kemana?"

Amanda Mu diam-diam terkejut, Kenzo Li bahkan tahu bahwa Ricky Mo telah meninggalkan Kota J kemarin malam!

Kenzo Li tahu riwayat perjalanan mereka.

Namun, begitu mendengar nada suara Kenzo Li, dia tidak tahu bahwa dia dan Ricky Mo pergi masing-masing saat keluar dari Kota J. Kenzo Li pikir dia dan Ricky Mo pergi bersama pada malam hari?

Novel Terkait

Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
3 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu