Spoiled Wife, Bad President - Bab 357 Hal Ini Kulakukan Juga Demi Kebaikanmu

Karena Ricky Mo berada dalam kondisi yang serius dan koma, otomatis Stevi Mo mengambil alih kendali untuk mengatur semuanya.

Sesuai dengan perintah Stevi Mo, bawahannya pun segera meringkus Doni.

Doni tidak percaya Stevi Mo bisa menjadi sangat kejam seperti ini: “Nona Mo, nona tidak bisa bersikap begini! Meskipun Amanda bukan lagi seorang nyonya muda, tapi ia tetaplah sebuah nyawa yang harus diselamatkan!”

Kebencian Stevi Mo terhadap Amanda Mu sangat dalam merasuk tulang. Begitu mendengar ucapan Doni, raut wajahnya pun semakin mendingin: “Betul, itu adalah nyawa seseorang. Biarkan saja Amanda mengurusi nyawanya sendiri!”

Doni yang menyaksikan kisah perjalanan Amanda Mu dengan Ricky Mo, ia bisa membayangkan keluarga beranggotakan tiga orang ini bersatu kembali. Tapi, justru malah terjadi masalah seperti ini.

Luas cakupan daerah ledakan itu terbatas, kalau saja bisa menyusuri daerah ledakan sekali lagi, Doni yakin Amanda Mu bisa ditemukan.

Kalau Stevi Mo tidak mencari Amanda Mu sekarang, kemungkinan selamat yang tipis itu pasti akan pupus.

Doni juga adalah seorang pria yang memiliki istri dan anak. Biasanya ia adalah tipe orang yang kaku dan tegas, tapi dalam situasi kali ini kedua matanya sedikit memerah: “Nona Mo, kalau nona bersikap seperti ini, tuan muda akan sangat membenci nona! Hal ini hanya akan membuat hubungan diantara kalian kakak-beradik semakin jauh!”

Raut wajah Stevi Mo memucat: “Itu urusan kami, tidak perlu ikut campur!”

Justru karena keberadaan Amanda Mu-lah hubungannya dengan Ricky Mo semakin lama semakin menjauh.

Lebih baik kalau Amanda Mu itu tidak ada!

Doni akhirnya dipaksa naik ke kapal oleh para bawahan Stevi Mo.

Di atas kapal, Doni segera mencari celah dan mengeluarkan ponselnya untuk menelepon James Gu.

James Gu juga sudah tahu mengenai masalah yang terjadi di pulau dan ia sudah menuju kesana.

Ketika Stevi Mo dan orang-orangnya sampai di pesisir pantai, mereka pun langsung bertemu dengan James Gu.

James Gu berjalan menghampiri Stevi Mo dan bertanya: “Bagaimana keadaan Ricky?”

“Apa urusanmu? Ia adalah adikku, aku bisa menjaganya dengan baik.” Karena kejadian di Jade Imperial terakhir kali, kini Stevi Mo juga tidak menyukai James Gu.

James Gu sedikit memicingkan matanya, raut wajahnya sedikit mendingin: “Lebih baik kamu berharap Ricky tidak ingat bahwa ada wanita bernama Amanda Mu di dunia ini ketika ia sadar kalau tidak hari itu pula yang akan menjadi akhir duniamu.”

Raut wajah Stevi Mo memucat. Ia tahu Ricky Mo sangat mempedulikan Amanda Mu, tapi ia tidak sedikitpun berpikir bahwa Ricky Mo akan benar-benar menghancurkan hubungan kakak-beradik diantara mereka.

“Aku adalah kakak perempuan Ricky, perasaan antar sesama saudara kandung tidak bisa ditandingi siapapun.” Stevi Mo sedikit mengangkat dagunya, wajahnya terlihat angkuh.

James Gu tidak mau meladeninya: “Lepaskan Doni.”

Meskipun Stevi Mo dan James Gu kini menjadi musuh, tapi Kota J hanya sebesar itu. Mereka pasti akan saling sering bertemu satu sama lain, jadi lebih baik ia tidak memperburuk suasana.

Pada akhirnya, Stevi Mo melepaskan Doni.

Setelah melepaskan Doni, Stevi Mo langsung memerintahkan bawahannya untuk membawa Ricky Mo ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Sudah dua hari Doni tidak memejamkan matanya dan kini ia terlihat sangat memprihatinkan: “Direktur Gu.”

James Gu bertanya dengan tegas: “Bagaimana situasinya?”

“Ceritanya panjang, yang sekarang aku khawatirkan adalah nyonya muda. Tuan muda sudah dibawa pergi oleh Nona Mo, jadi aku yakin ia akan mendapatkan perawatan terbaik. Tapi kondisi nyonya muda mungkin saja lebih parah...”

Setelah mendengarkan ucapan Doni, alis James Gu semakin tertaut: “Naik ke kapal dulu.”

Ketika mereka sudah berada diatas kapal, James Gu pun teringat akan sesuatu dan bertanya: “Bagaimana dengan Joanna?”

“Sudah dibawa pergi oleh Nona Mo. Bagaimanapun juga, ia adalah kakak kandung tuan muda...” Mengenai hal ini, bahkan James Gu pun tidak dapat berkutik.

Joanna Mo dibawa pergi oleh Stevi Mo dan ini merupakan hal yang masuk akal.

James Gu menghela napas dalam: “Baiklah.”

Yang penting, anak itu baik-baik saja.

Kapal James Gu baru akan berlayar pergi ketika dua buah kapal berlayar mendekat.

James Gu bertanya pada Doni: “Kapal apa itu?”

Doni menatap nama yang tertera pada kapal dan menjawab: “Itu adalah kapal tim pencari, mereka baru saja datang setelah selesai mengevakuasi.”

……

Ketika turun dari kapal, James Gu menatap pulau kecil yang luluh lantak itu dengan hati yang teremas.

Ia pun menggertakkan giginya dan berseru: “Geledah seluruh tempat ini dan temukan Amanda Mu!”

“Siap!”

Sementara bawahan James Gu mencari Amanda Mu, baik dirinya maupun Doni tidak hanya berpangku tangan.

Mereka menyisir pulau itu selama seminggu dan terus-menerus menambah jumlah personel untuk mencari. Mereka benar-benar menggeledah, mengobrak-abrik pulau itu tapi jangankan Amanda Mu, bahkan seekor tikus saja tidak mereka temukan.

Mereka berdua adalah orang yang tidak mengenal kata menyerah. Kalau tidak bisa menemukan Amanda Mu dalam kondisi hidup, mereka harus menemukan Amanda Mu yang sudah tiada.

Kalau masih hidup mereka harus melihat orangnya, kalau meninggal pun mereka harus melihat mayatnya.

Tapi anehnya, mereka mencari selama satu minggu, satu bulan, tiga bulan...

Pada akhirnya, tidak ada sosok bayangan ataupun mayat Amanda Mu yang mereka temukan.

……

Ricky Mo terluka sangat parah. Setelah mendapatkan pertolongan dari rumah sakit terdekat, ia segera dikirim ke Kota M.

Sebelum Ricky Mo pergi ke Kota M, James Gu datang menjenguknya satu kali.

Selang-selang berseliweran di seluruh tubuh Ricky Mo. Tapi selain wajahnya yang terlihat agak pucat, ia tidak terlihat berbeda dengan seseorang yang sedang tertidur.

James Gu duduk di pinggir ranjang rumah sakit: “Aku sudah melakukan yang terbaik yang kubisa. Aku dan Doni sudah menggeledah, menjungkir balikkan seluruh pulau itu, tapi kami tetap tidak bisa menemukan Amanda... Cepatlah sadar, Ricky. Aku sudah terbiasa ditindas olehmu, aku sedikit tidak terbiasa dengan kondisi yang sekarang...”

James Gu berujar pelan pada Ricky Mo, tapi pria itu tidak bangun sama sekali.

Ketika James Gu keluar, ia bertemu dengan Stevi Mo yang hendak mendorong pintu. Para pengawalnya berada di belakang wanita itu.

Begitu melihat James Gu yang hendak keluar, mata Stevie Mo benar-benar terlihat terkejut. Ia sama sekali tidak menyukai kehadiran pria itu.

Hal yang paling tidak disukai James Gu adalah orang semacam Stevi Mo, wanita kaya dan berkelas namun ucapannya merendahkan orang lain.

Tapi dalam kondisi seperti ini, ia tidak bisa memasang raut wajah tidak suka terhadap wanita itu. Ia akhirnya hanya bisa berkata baik-baik: “Jaga Ricky dan Joanna baik-baik.”

Stevi Mo melipat kedua tangannya dan mendengus sinis: “Perlu kamu ingatkankah?”

James Gu melirik Stevi Mo dengan kesal lalu memiringkan tubuhnya untuk mengitari wanita itu dan berjalan meninggalkannya.

Stevi Mo membalikkan tubuhnya dan menatap James Gu, lalu berujar pada pengawal di sampingnya: “Malam ini kita berangkat ke Kota M. Persiapkan semuanya.”

“Baik.” Pengawal itu menerima tugasnya lalu pergi.

Stevi Mo membuka pintu dengan mendorongnya lalu berjalan masuk dan berdiri di samping ranjang Ricky Mo. Setelah menatap adiknya untuk beberapa saat, raut wajahnya terlihat mantap dan yakin. Ia mengeluarkan ponselnya dan menelepon sebuah nomor luar negeri.

“Halo, Nona Mo.”

“Aku memintamu menghubungi ahli hipnoterapi itu, bagaimana kepastiannya?”

“Nona Mo, nona jangan khawatir. Ahli hipnoterapi itu sangat terkenal di seluruh dunia. Kebanyakan orang tidak dapat menyewa jasanya, ia sangat profesional!”

“Baguslah kalau begitu.”

Stevi Mo menutup teleponnya dan menggenggam ponselnya sejenak sambil menatap tubuh Ricky Mo.

“Ricky, hal ini kulakukan juga demi kebaikanmu. Apa bagusnya Amanda itu? Ketika kamu sadar, kamu akan menjadi seseorang yang benar-benar baru. Kamu adalah kebanggaan keluarga Mo. Bersama, kita akan membuat keluarga Mo menjadi lebih makmur...”

Stevi Mo adalah seorang wanita yang ambisius.

Ia sangat bangga dengan kemampuannya. Tapi dalam hal berbisnis, Ricky Mo lebih hebat darinya.

Apa yang tidak bisa ia lakukan, Ricky Mo bisa melakukannya.

Apapun yang ia lakukan, semua demi menjadikan keluarga Mo lebih makmur dan cemerlang.

Sebagai orang yang berkuasa di keluarga Mo yang memiliki segalanya, Ricky Mo seharusnya didampingi oleh semua hal yang sesuai dan pantas dengan posisinya.

Novel Terkait

The Winner Of Your Heart

The Winner Of Your Heart

Shinta
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Beautiful Lady

Beautiful Lady

Elsa
Percintaan
3 tahun yang lalu
Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu
1001Malam bersama pramugari cantik

1001Malam bersama pramugari cantik

andrian wijaya
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
The Richest man

The Richest man

Afraden
Perkotaan
4 tahun yang lalu
You Are My Soft Spot

You Are My Soft Spot

Ella
CEO
4 tahun yang lalu
Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu