Spoiled Wife, Bad President - Bab 1042 Kamu Pergi Saja

Ricky Mo memegang pintu lemari dengan satu tangan, menoleh sedikit ke samping dan kembali menatap Amanda Mu, ekspresi wajahnya samar, dengan makna yang sulit terbantahkan.

Matanya tampak seperti melihat seorang anak konyol.

Amanda Mu mendengus dan berkata dengan sedikit marah: "Kamu perlakukan saja aku seperti Joanna. Pokoknya, aku mau pakai rok."

Amanda Mu sudah siap, Ricky Mo mengabaikannya, ia langsung mengambil pakaian tebal dan dikenakan pada tubuh Amanda Mu.

Tapi Ricky Mo menjawab dengan enteng: "Oh."

Lalu dia berbalik mencari baju.

Amanda Mu dengan jelas melihat bahunya sedikit gemetar, seolah-olah dia ... tertawa?

“Ricky, apa yang kamu tertawakan!” Apanya yang lucu!

Ricky Mo mengambil rok dan berjalan menuju Amanda Mu dengan wajah serius.

Amanda Mu menatapnya dengan tajam.

Sesampai di tempat tidur, Ricky Mo dan Amanda Mu saling pandang sejenak, lalu tiba-tiba tertawa: "Papa akan memakaikan baju untukmu."

“Hah ??” Amanda Mu tercengang.

Butuh dua detik untuk bereaksi, dan inilah yang dikatakan Ricky Mo sebelum menertawakannya.

Dia yang menyuruh Ricky Mo menganggapnya seperti Joanna Mo, jadi dia menertawakannya seperti ini.”

Amanda Mu membalikkan punggungnya: "Kamu pergi saja, aku tidak mau memakai rok itu."

Ricky Mo membungkuk untuk melihat wajahnya: "Apakah kamu yakin tidak mau memakai rok?"

Amanda Mu tidak berkata apa-apa, ia juga mengabaikannya.

...

Akhirnya, Amanda Mu mengenakan rok sesuai keinginannya.

Ricky Mo mengajaknya berkeliling sebelum kembali untuk sarapan.

Setelah sarapan, ia pergi untuk melakukan pemeriksaan.

Setelah pemeriksaan, Kenzo Li meletakkan sebuah alat di tangannya, lalu menatap Amanda Mu dan berkata, "Keadaanmu sangat bagus."

Amanda Mu mengangguk tanpa berkata apa pun.

Dia sendiri bisa merasakan bahwa jiwanya jauh lebih baik, tentu saja itu karena kesehatannya yang sedikit lebih pulih.

Meski pengaruhnya tidak terlalu jelas, namun cukup membuat Amanda Mu senang.

Dia memalingkan kepalanya untuk melihat Ricky Mo, namun malah menemukan wajahnya masih cemberut dan tanpa ekspresi.

Merasa Amanda Mu menatapnya, dia menoleh, dan ketika matanya bertemu dengan Amanda Mu, dia tanpa sadar menunjukkan ekspresi wajah yang hangat.

Ricky Mo menoleh untuk melihat seseorang di belakang Amanda Mu, lalu memanggil: "Ella."

Ella Liang masih mengikuti Amanda Mu, dan Ricky Mo juga tampaknya mempercayainya.

Ella Liang segara berjalan setelah mendengar namanya di panggil: "Tuan Muda."

Dia berbisik, "Antar Nyonya Muda kembali untuk beristirahat."

“Baiklah.” Jawab Ella Liang, ia menundukkan kepalanya sedikit untuk melihat Amanda Mu, dengan nada hormat: “Nyonya Muda, aku akan mengantarmu kembali untuk beristirahat.”

Amanda Mu melirik Ricky Mo. Dia tidak berencana untuk pergi, jelas dia ingin tetap di sini dan berbicara dengan Kenzo Li.

Amanda Mu menghela nafas dalam diam dan mengangguk.

Kursi roda Amanda Mu didorong keluar oleh Ella Liang.

Ketika sampai di gedung tempat dia dan Ricky Mo tinggal, Amanda Mu berkata, "Pergi ke ruang kerja saja, aku sekarang tidak ingin istirahat."

Dia tidak lesu seperti sebelumnya, tidak masalah untuk kembali ke kamar sendirian, jadi lebih baik dia menunggu di sini sampai Ricky Mo kembali.

EllaLiang mengantarnya ke ruang kerja Ricky Mo.

Tidak lama setelah Amanda Mu berada di ruang kerja, Ricky Mo pun kembali.

Ia membuka pintu dan melihat Amanda Mu di ruang kerja, ia tidak menunjukkan keterkejutan, seolah ia tahu bahwa Amanda Mu akan menunggunya di sini.

Saat Amanda Mu hendak berbicara, ponsel Ricky Mo pun berdering.

Dia menghentikan langkah kakinya, mengeluarkan ponselnya dan melihat-lihat, lalu mengangkat panggilan telepon tersebut di depan Amanda Mu.

Sambil menjawab telepon, dia berjalan menuju Amanda Mu: "Ada apa?"

Dengan nada sederhana dan seperti urusan bisnis ini, Amanda Mu menebak bahwa orang yang menelepon Ricky Mo saat ini adalah Doni.

Tidak tahu apa yang dikatakan Doni di ujung sana, Ricky Mo seketika mengernyitkan dahi.