Spoiled Wife, Bad President - Bab 1477 Emang Sebutan Adik Shen Juga Boleh Kamu Sebut?

Jenny Ji sudah berusia 30 tahun. Dia dulu berpikir bahwa ketika dia mencapai usianya, dia harus tenang dan santai. Dia tidak harus bergantung pada pujian orang lain untuk menemukan keseimbangannya sendiri. Itu terlihat vulgar.

Tetapi pada usia 30, dia tidak bisa setenang yang dia bayangkan dan tidak bisa menghadapi usia ini dengan tenang.

Karena semua yang dia miliki sekarang dalam bahaya.

Ketika dia remaja, dia tidak bisa melihat dunia dengan jelas dan berpuas diri.

Di usia 30 tahun, dia ingin memahami dengan kuat segala sesuatu di sekitarnya, apakah itu sumber daya manusia atau pria.

Orang yang khawatir akan untung dan rugi tidak bisa tenang.

Terlebih lagi, tetap Lusi Shen yang menusuknya.

Sejak kecil, dia iri pada Lusi Shen yang dilindungi James Gu. Semua pemuda yang berteman dengannya sedikit mengalah padanya, dan karakter Lusi Shen sendiri juga populer di lingkaran ini.

Dan dia, pada kenyataannya, hanyalah orang yang terpinggirkan di lingkaran ini. Bahkan jika dia tiba-tiba menarik diri dari lingkaran ini, tidak ada yang akan mengingatnya.

Dengan senyum lembut di wajahnya dan suara yang hanya bisa didengar oleh dua orang, dia berkata, "Lusi Shen, menurutmu apakah kamu tidak bisa punya kerutan?"

"Aku peri yang paling cantik, bahkan jika aku punya kerutan. Aku tidak akan seburuk kamu." Lusi Shen menatap Jenny Ji dengan senyuman, tenang dan tak kenal takut.

James Gu, berdiri dua langkah di belakangnya, pura-pura melihat sekeliling dengan sengaja mengabaikan untuk melihatnya dan Jenny Ji.

Meskipun suara mereka rendah, dia masih bisa mendengar mereka segera setelah dia melihat mereka dengan hati-hati.

Lusi Shen dan Jenny Ji tidak pernah bisa menghadapinya. Namun, barusan, saat Lusi Shen menangkap aksi Jenny Ji, James Gu melihatnya, dan kini ia bangga pada dirinya sendiri.

Meskipun di tempat parkir barusan, Lusi Shen memberitahunya bahwa mereka bertemu secara kebetulan. Dia sedikit marah, tapi sekarang dia merasa senang.

Lusi Shen masih peduli padanya.

"Mengapa kamu berdiri di depan pintu dan tidak masuk?"

Pintu ruangan terbuka, dan David Jiang keluar dari ruangan.

Mendengar suara itu, Lusi Shen mengangkat matanya dan melihat ke atas, "David?"

David Jiang adalah penggemar olahraga ekstrim. Dia berlari sepanjang tahun di luar ruangan, di bawah angin dan matahari. Secara alami, dia berbeda dari James Gu, seorang putra emas. Kulitnya sangat sehat dan seperti gandum, dengan seringai dan giginya yang seputih salju menjadi sangat menarik.

Tapi untungnya, dasarnya lumayan, fitur-fiturnya tangguh, dan masih sangat gagah.

“Adik Shen semakin menarik.” David Jiang membuka lengannya dan hendak memeluk Lusi Shen ketika dia berjalan mendekat, tetapi James Gu dengan cepat mendorong Lusi Shen menjauh darinya .

David Jiang memeluk angin, tetapi dia tidak marah, dan setelah beberapa saat, dia meletakkan tangannya di bahu James Gu.

Dia berkata, "Tuan Gu, kamu tidak baik, adik Shen sudah sangat tua, kamu masih seperti induk ayam yang menjaga anak-anaknya, begitu ketat, apakah kamu ingin adik Shen ku menjadi perawan tua yang cantik?"

“Siapa sebutanmu? Emang sebutan adik Shen juga boleh kamu sebut?” James Gu mengayunkan punggung lengan David Jiang ke belakang dan mengangkat alisnya dan bertanya padanya.

James Gu telah menjadi raja petarung sejak ia masih kecil. Bahkan jika ia tumbuh dewasa, efektivitas bertarungnya masih yang terkuat di antara banyak pemain lainnya.

"Hiss——" David Jiang berteriak, "Kak James, sakit!"

James Gu menatapnya dengan dingin dan tidak melepaskannya.

David Jiang "mendesis" lagi karena kesakitan, dan berkata, "Aku tidak memanggil adik Shen lagi, bisakah?"

James Gu lepaskan saja.

Jenny Ji menyaksikan adegan itu dari pinggir lapangan, mengepalkan tangan, alisnya dipenuhi amarah dan kecemburuan yang sabar.