Spoiled Wife, Bad President - Bab 253 Di Keluarga Mo Tidak Ada Yang Baik, Terutama Kamu!

Dan siapa orang yang membuat perangkap itu?

Apa tujuannya?

Apakah dia adalah orang keluarga Mo?

Jika dia adalah orang keluarga Mo, bagaimana dia bisa menggunakan kakek Mo sebagai umpan, dan membuat Amanda Mu masuk ke dalam perangkap?

Mengapa dia melakukannya di hari pertama Tahun Baru?

Amanda Mu memikirkan pertanyaan-pertanyaan itu sambil berjalan ke kamar kakek Mo.

Dua hari yang lalu, dia duduk di sofa bersama kakek Mo untuk menonton TV, kakek Mo memintanya dan Ricky Mo untuk tetap rukun.

Hanya 1 hari berlalu, kakek Mo sudah terbaring di ruang operasi dengan nyawanya yang masih terancam.

Amanda Mu merasa sedih.

Dia berbalik dan berjalan keluar: "Ayo pergi."

Doni masih mengikutinya dari belakang.

Dia kembali ke kamar, dan Doni berjaga di luar pintu.

Ketika dia hendak menutup pintu, dia menoleh dan berkata: "Maaf sudah merepotkan."

Bagaimanapun, ini adalah hari pertama Tahun Baru, Ricky Mo masih memanggil Doni untuk keluar.

"Nyonya muda jangan sungkan, Tuan muda itu memercayaiku jadi dia menyuruhku datang untuk membantunya pada saat seperti ini." Doni sedikit mengangguk, dia masih tetap terlihat tenang dan berwaspada.

Amanda Mu juga tidak banyak bicara lagi, dia tersenyum dan masuk ke kamar.

...

Sampai langit gelap, dia tidak melihat ada yang pulang.

Amanda Mu memegang ponsel dan ingin menelepon Ricky Mo untuk menanyakan situasinya.

Meskipun dia merasa bahwa perkataan Ricky Mo sebelumnya kepadanya mungkin bukanlah perkataan dari lubuk hatinya, tetapi dia masih tidak berani untuk menelponnya.

Dia tidak ingin mendengar suara dingin Ricky Mo.

Dulu ketika dia melewati kehidupannya yang paling buruk di rumah keluarga Mu, dia juga tidak merasa begitu sedih.

Sekarang hanya mendengar Ricky Mo berbicara padanya dengan dingin saja, dia akan merasa sedih.

Dia sudah sangat terbiasa dengan Ricky Mo.

Toktok!

Tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.

Amanda Mu merasa senang, dia pikir Ricky Mo sudah kembali, dia bergegas membuka pintu.

Begitu pintu dibuka, ketika Amanda Mu melihat orang yang datang dengan jelas, kegembiraannya langsung menghilang seketika.

Yang berdiri di luar pintu bukan Ricky Mo, melainkan pelayan yang membawakan makanan untuknya.

Amanda Mu bertanya kepada pelayan: "Tuan muda belum pulang?"

Pelayan hanya menggelengkan kepalanya, dia meletakkan nampannya, berbalik dan keluar.

Ketika dia membuka pintu tadi, dia menyadari bahwa Doni masih berjaga pintu dengan beberapa pengawal.

Dia membuka pintu lagi dan bertanya kepada Doni: "Apakah Ricky Mo ada menelponmu untuk mengatakan sesuatu?"

"Tidak." Doni menunduk, untuk tidak melihat ekspresi Amanda Mu yang kecewa.

Dia akhirnya tidak menelpon Ricky Mo.

Dia juga tidak berniat untuk tidur, dia mengambil selimut dan beristirahat di sofa.

Dia sedikit tertidur, kemudian dia merasakan ada seseorang berjalan di dalam kamar.

Meskipun orang yang berjalan itu telah mencoba meringankan langkah kakinya sebisa mungkin, tetapi Amanda Mu masih dengan sensitifnya mendengarnya dan dia terbangun dengan sangat waspada.

Begitu dia membuka matanya, yang ia lihat adalah Ricky Mo yang bertubuh tinggi dan kekar.

Pada saat ini, Ricky Mo sedikit mencondong ke arahnya, dan dia sedikit mengangkat satu tangannya, tidak tahu apa yang ingin dia lakukan.

Amanda Mu duduk tegak: "Kamu sudah pulang."

Ricky Mo berdiri tegak dan menatapnya tanpa ekspresi: "Apakah kamu sudah makan malam?"

"Sudah." Amanda Mu mengangguk dengan patuh dan bertanya kepadanya: "Bagaimana keadaan kakek? Beliau ..."

Dia berhenti bicara ketika dia mengatakan itu.

Ekspresi wajah Ricky Mo menjadi dingin: "Operasi telah selesai, tetapi masih dalam keadaan kritis, mungkin beliau akan siuman setelah 48 jam kemudian, mungkin juga tidak akan pernah siuman lagi."

Amanda Mu langsung mendongak dan menatap Ricky Mo, dia tepat bertatapan dengan matanya yang dingin.

Dia menjelaskan dengan sedikit gugup: "Aku tidak mendorong kakek."

Kamar menjadi sunyi.

Ricky Mo menatapnya dan tidak mengatakan apa-apa, seolah-olah dia sedang memikirkan keaslian perkataannya.

Dia selalu merasa bahwa dia adalah orang yang sangat kuat.

Namun, di depan Ricky Mo, dia sudah lama melepaskan baju besinya.

Keheningan sementaranya sudah cukup untuk menusuknya dan melukainya.

Namun, apa yang dia katakan selanjutnya membuat Amanda Mu seperti masuk ke gudang es.

"Polisi akan menyelidiki masalah ini."

Meskipun dia tidak menunjukkan emosi apapun dan masih tetap dingin, tetapi suara Ricky Mo masih tetap enak di dengar.

Amanda Mu mengepalkan kedua tangannya dan berkata dengan suara serak: "Ricky Mo, aku tidak percaya dengan apa yang kamu katakan, aku akan memberimu kesempatan untuk mengatakan yang sebenarnya, kesempatannya hanya sekali."

Dia tidak percaya itu adalah perkataan dari lubuk hati Ricky Mo.

Dia mendongak, menatap Ricky Mo dan memutuskan untuk mempercayai hatinya, dia juga percaya pada Ricky Mo.

Namun, Ricky Mo mengabaikan kepercayaannya.

Dia tersenyum dan mencibir: "Amanda Mu, yang aku katakan adalah perkataan sebenarnya, apakah kamu benar-benar berpikir kamu adalah orang yang baik? Jika kamu benar-benar orang yang baik, kamu tidak akan membiarkan reporter pergi ke pabrik Perusahaan Mu untuk memotretnya diam-diam dan hampir membuat Perusahaan Mu bangkrut. "

Setelah dia selesai mengatakannya, dia menatap Amanda Mu, seolah-olah memperhatikan reaksinya.

Amanda Mu menggigit bibirnya dengan erat dan menatap Ricky Mo dengan tatapan mata dingin.

Ricky Mo tampaknya marah karena responsnya yang tenang. Dia mencondongkan tubuhnya lebih dekat padanya, dan berkata dengan nada bicara yang lebih dingin: "Terhadap orang-orang keluarga Mu, kamu juga menggunakan banyak cara untuk berurusan dengan mereka, apalagi kakekku, yang hanya orang tua yang tidak semarga denganmu."

"Aku bukan wanita seperti Sisca Mu, bagaimana aku bisa melakukan hal seperti itu kepada kakek karena hal Emelyn Qin ..."

Sebelum Amanda Mu selesai mengatakannya, perkataannya dipotong oleh Ricky Mo: "Sudahlah, kamu jangan memanggilnya Kakek, kamu tidak berhak untuk itu."

"Ricky Mo!" Amanda Mu langsung berdiri dari sofa dan berteriak: "Apakah otakmu sudah dimakan oleh anjing? Ini jelas-jelas ada seseorang yang ingin menjebakku, kalian semua tidak pergi mencari pembunuh yang sebenarnya, malah menuduhku? "

Ricky Mo sedikit menyipitkan matanya, ia mengulurkan tangan dan mencubit dagu Amanda Mu, pupil matanya yang hitam memancarkan aura dingin yang menusuk tulang, dia berkata dengan memperingatkannya: "Amanda Mu, perhatikan kata-katamu, kami semua bermarga Mo, bagaimana mungkin orang-orang keluarga Mo bisa melakukan hal seperti itu? "

Dagu Amanda Mu dicubitnya sampai terasa sakit, tetapi dia tidak mengeluarkan suara, dia menatap Ricky Mo dengan dingin, lalu berkata dengan kesal: "Bagaimana tidak mungkin! Aku pikir orang-orang keluarga Mo kalian tidak ada yang baik, terutama kamu! "

Wajah Ricky Mo sangat dingin dan menakutkan.

Amanda Mu mulai sedikit takut.

Tetapi pada saat ini, dia malah tidak menunjukkan kelemahannya.

"Kenapa? Kamu ingin memukulku? Ayo lakukanlah, lebih baik kamu juga bunuh anakmu, jika kalian ingin menuduhku dan mengirimku ke penjara, tidak perlu menungguku melahirkan, begitu aku divonis, aku bisa langsung masuk ke penjara, dan itu akan membuat kalian bahagia. "

Amanda Mu melihat ekspresi Ricky Mo yang terus berubah, dan dia merasa sangat senang.

Ricky Mo marah lalu tersenyum: "Amanda Mu, apakah kamu tahu apa yang sedang kamu bicarakan?"

"Tentu saja aku tahu." Amanda Mu mencibir: "Sikapmu sekarang sangat jelas, sudah yakin bahwa akulah yang telah mendorong kakek, jika kalian mau menuntutku, apa yang bisa aku lakukan selain menyerah?"

Jika Ricky Mo pun tidak percaya padanya, dan keluarga Mo ingin menuntutnya dan membuatnya masuk penjara, dia benar-benar tidak bisa melawan keluarga Mo.

Novel Terkait

Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
5 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
4 tahun yang lalu
Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
5 tahun yang lalu
Sederhana Cinta

Sederhana Cinta

Arshinta Kirania Pratista
Cerpen
5 tahun yang lalu