Spoiled Wife, Bad President - Bab 346 Ada Beberapa Orang, Bahkan Tidak Sebanding Dengan Anjing

Saat ini, ada bawahan yang berlari ke samping Peter Si berkata: "Tuan Si, kalau masih terus seperti ini, orang kita tidak bisa mengalahkan dia."

Peter Si mengalihkan pandangannya dari Ricky Mo, belum berbicara apa-apa, lalu mendengar suara mobil dari luar.

Setelah itu, Doni dan James Gu membawa orang masuk ke dalam.

Begitu Doni melihat Ricky Mo: "Tuan muda!"

Raut wajah Peter Si berubah, melambaikan tangan berkata: "Bubar."

Sebelum pergi, dia masih ingin membawa Amanda Mu, tapi Ricky Mo menerobos dari kerumunan orang.

Orang yang dibawa Doni dan James Gu ikut datang menghampiri, dalam sekejap tempat itu berubah menjadi sangat kacau.

Amanda Mu kehilangan banyak sekali darah, wajahnya sangat pucat, saat ini pusing pandangannya kabur.

Dia merasakan ada orang yang menekan luka di bahunya, tangan itu sepertinya masih gemetar.

Setelah itu, dia memanggil: "Amanda Mu!"

Suara ini dia sangat familiar, suara Ricky Mo.

Amanda Mu mengangkat kepala, tidak bisa melihat wajah Ricky Mo dengan jelas.

Suara Amanda Mu sedikit melemah: "Jangan lakukan yang Peter Si minta kamu lakukan…… Dia ingin…… Menghancurkan…… Kamu……"

Awalnya Peter Si mempunyai kehidupan yang sempurna, tapi dia memilih untuk menghancurkan hidupnya, dia membuat hidupnya berantakan, sekarang masih ingin menarik Ricky Mo masuk ke dalam juga……

Atau, Peter Si sekarang ingin membuat semua orang tersakiti.

Peter Si benar-benar sudah gila.

Suara Ricky Mo serak: "Jangan bicara, aku bawa kamu ke rumah sakit."

Dia mengulurkan tangan melepaskan ikatan tali di tubuh Amanda Mu, lalu menggendong dia.

Amanda Mu bersandar dalam dekapannya memejamkan mata, pelan-pelan mencium-cium bau, bertanya padanya: "Kamu terluka? Aku mencium bau amis darah……"

"Tidak, kamu yang terluka." Ricky Mo berjalan dengan sangat cepat, sambil berbicara dengan dia.

"Tapi di tubuh kamu……" Luka Amanda Mu masih mengeluarkan darah, saat ini sudah hampir tidak tahan mau pingsan.

"Jangan bicara."

Doni segera menyambut: "Tuan Muda."

Dia melihat baju Ricky Mo sobek, di pergelangan tangannya ada luka kecil dan besar, ragu-ragu sejenak, mengeluarkan suara berkata: "Tuan muda, kalau tidak…… Aku saja?"

"Tidak perlu." Ricky Mo tidak berhenti, langsung berjalan melewati dia.

Doni berjalan mendahului membukakan pintu belakang mobil untuk Ricky Mo, lalu berjalan ke depan menyetir mobil.

Dia melihat dari kaca spion mobil, Ricky Mo tidak bergerak memeluk Amanda Mu.

Ricky Mo menundukkan kepala, pandangannya terpaku pada wajah Amanda Mu, membuat orang tidak bisa melihat dengan jelas ekspresinya.

Saat ini, Doni mendengar Ricky Mo berkata: "Kemudikan pelan sedikit."

"Baik." Doni segera mengalihkan garis pandangnya.

……

Doni menyetir sampai ke rumah sakit milik Perusahaan Mo.

Amanda Mu diantar masuk ke dalam ruang operasi, Ricky Mo tidak bergerak berdiri di depan pintu.

Doni mengeluarkan suara bertanya: "Tuan muda, luka di tubuhmu, aku minta orang membalut lukamu ya?"

Ricky Mo sama sekali tidak berkata-kata.

Doni memahami Ricky Mo, tentu saja mengerti, kalau Amanda Mu tidak keluar dengan selamat, Ricky Mo tidak akan pergi dari sana.

Setelah sekian lama, dia mendengar suara dingin Ricky Mo: "Pergi ke rumah tua, jangan biarkan seorangpun meninggalkan rumah tua."

Doni agak terpaku, lalu menjawab: "Baik."

Setelah itu , dengan tergesa-gesa meninggalkan tempat itu.

……

Di rumah tua keluarga Mo.

Setelah Herman Mo kabur dari gudang yang tidak terpakai, tidak langsung ke bandara, melainkan menelepon Gracia Mo.

Tapi juga tidak tahu Gracia Mo sedang melakukan apa, terus tidak mengangkat telepon.

Dia hanya bisa menggertakkan gigi kembali ke rumah tua keluarga Mo.

Amanda Mu dan Ricky Mo sama sekali tidak bercerai, Amanda Mu sekarang terluka, kelihatannya Ricky Mo sangat memperhatikan dia, sekarang tidak ada niat mengurus Herman Mo.

Dipikir seperti ini, di dalam hati Herman Mo merasa sedikit lebih tenang.

Dia kembali ke rumah tua keluarga Mo, membawa Gracia Mo bersama keluar negeri, jauh disana, dia tidak percaya Ricky Mo masih bisa menemukan dia.

Setibanya di rumah tua, begitu masuk, menyadari di dalam rumah ada keheningan yang tidak biasa.

Dia memanggil: "Gracia Mo!"

Tiba-tiba, dari kejauhan dia mendengar suara yang tidak jelas, mencari sumber suara itu, dia baru melihat Gracia Mo dengan sekelompok pelayan sedang memasak sesuatu di dapur.

"Kak, kamu kembali." Gracia Mo membalikkan kepala, tersenyum kepadanya.

Herman Mo berjalan menghampiri, menarik tangannya membawanya keluar: "Cepat pergi bersamaku!"

Gracia Mo tidak bersedia pergi dengannya, dengan raut wajah penuh tanya bertanya kepadanya: "Ada apa?"

"Ricky Mo sudah mengetahui semuanya." Raut wajah Herman Mo berubah, dengan suara yang rendah berbicara dengannya.

Raut wajah Gracia Mo juga ikut berubah, dengan tidak percaya melihat dia: "Apa? Kamu bilang…… Semuanya?"

"Kita cepat pergi, mereka pasti tidak akan melepaskan kita." Herman Mo dengan cemas melihat ke sekeliling, kembali menarik tangan Gracia Mo mau berjalan keluar.

Gracia Mo menggelengkan kepala: "Aku tidak mau pergi."

"Kalau masih tidak pergi nanti……"

Doni yang membawa orang masuk memotong ucapan Herman Mo: "Tuan Mo mau kemana?"

Herman Mo dengan suara yang dingin berkata: "Kamu mau urus aku pergi kemana? Bukankah kamu hanya seekor anjing yang dipelihara Ricky Mo, punya hak apa kamu mengatur aku?"

Ekspresi di wajah Doni tidak berubah: "Ada beberapa orang, bahkan tidak lebih dibandingkan dengan anjing."

Setelah itu, Doni memberi bawahan yang ada di belakangnya sebuah tatapan mata, menyuruh mereka mengusir keluar semua pelayan yang ada di rumah tua.

"Dimana Ricky Mo?" Gracia Mo menghempaskan tangan Herman Mo, berjalan sampai ke hadapan Doni bertanya kepadanya.

Doni sama sekali tidak menjawab dia, hanya memerintah berkata: "Antar Tuan Mo dan Nyonya Si kembali ke kamar istirahat."

Yang dikatakan adalah antar, sebenarnya memaksa mereka kembali ke kamar dan mengurung mereka.

Setengah hidupnya, Herman Mo termasuk orang yang memiliki kuasa: "Yang kalian lakukan ini melanggar hukum, aku akan lapor polisi!"

Doni tertawa, nada suaranya sinis: "Tuan Mo tidak tahu ya, ada polisi dari bagian kriminal yang saat itu ikut dalam kasus penculikan Nyonya, terus mengikuti perkembangan kasus itu, asal Tuan muda membocorkan sedikit yang berkaitan dengan kasus penculikan itu……"

Sepanjang hidupnya yang dipedulikan oleh Herman Mo hanya reputasi dan kekuasaan, dikatakan seperti ini oleh Doni, raut wajahnya dalam sekejap berubah pucat.

Dia tahu, kalau dirinya jatuh ke tangan Ricky Mo, pasti tidak akan ada hasil yang baik.

……

Ricky Mo berdiri di depan ruang operasi, rasanya seperti melewati satu abad lamanya, pintu ruang operasi baru terbuka.

Dokter baru keluar, Ricky Mo berjalan mendekat, dengan panik bertanya: "Bagaimana keadaannya."

Baju yang sobek di tubuh Ricky Mo belum diganti, penampilannya agak menyedihkan, tapi tatapan matanya masih bergetar.

Dokter juga gemetar, berkata: "Kami sudah semaksimal mungkin menjahit luka nona Mu, dia……"

Amanda Mu sudah didorong keluar.

Ricky Mo berjalan mendekat, melihat Amanda Mu yang memejamkan mata dengan wajah pucat terbaring diatas kasur, sepasang mata hitamnya menyorotkan sinar: "Kenapa dia belum bangun?"

Novel Terkait

Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Asisten Bos Cantik

Asisten Bos Cantik

Boris Drey
Perkotaan
3 tahun yang lalu
Cantik Terlihat Jelek

Cantik Terlihat Jelek

Sherin
Dikasihi
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
3 tahun yang lalu
That Night

That Night

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
3 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu Luar Biasa Bangkrut

Menantu
4 tahun yang lalu