Spoiled Wife, Bad President - Bab 1203 Memang Agak Kekenyangan

Hanya saja, Amanda Mu baru bangkit berdiri, James Gu mendorong pintu dari luar, lalu masuk.

Amanda Mu hanya melihat James Gu sekilas, dengan tenang, kembali duduk.

Wajah James Gu terlihat tertawa, "Amanda, aku meminta maaf tentang masalah hari ini, Michelle Xiao, dia masih sangat muda, tempramennya masih suka berubah."

Amanda Mu tahu, James Gu mengacu pada sikap Michelle Xiao sebelumnya kepada Amanda Mu.

Michelle Xiao sebelumnya dipanggil James Gu dan Ricky Mo, tapi Amanda Mu sengaja mengecoh. Kemudian, Amanda Mu berbicara dengannya, bertanya siapa namanya, dia juga terlihat tidak ingin berbicara dengan Amanda Mu.

"Tidak apa apa, dia tidak ada hubungannya dengan aku, kami sebenarnya tidak mengenal satu sama lain, aku secara refleks tidak peduli dengan sikapnya. "Nada suara Amanda Mu pelan, dengan senyuman di wajahnya.

Tetapi, Ricky Mo mendengar sedikit amarah darinya.

Amanda Mu memang sedikit marah, marah pada Lusi Shen.

Masalah kedua orang ini, Lusi Shen dan James Gu terlalu rumit, Lusi Shen selalu memperlakukan James Gu dengan dingin, bahkan jika James Gu benar-benar berubah pikiran dan menemukan wanita lain, juga tidak apa-apa, Tapi kenapa dia tempatkan seseorang yang mirip dengan Lusi Shen disisinya?

Apalagi Michelle Xiao ini masih artis yang terkenal.

Apakah ini bukan sengaja mencelakai Lusi Shen?

Tapi James Gu tidak mendengar kemarahan Amanda Mu sama sekali, karena temperamen Amanda Mu relatif lembut di antara mereka. Dia bilang tidak apa-apa, dia tidak terlalu banyak berpikir.

Masih dengan riang gembira, "Waktu ini juga seharusnya sudah datang?"

Masih senang mengatakan, "Saat ini juga seharusnya sudah tiba?"

Amanda Mu tidak mau memperhatikannya.

Ricky Mo mengangkat matanya sedikit dan berkata, "Iya Lusi baru saja menelepon."

Pintu kantor dibuka lagi.

Lusi Shen masuk dari luar, memakai jaket panjang dengan ikat pinggang yang diikat dengan benar. Dia anggun dengan rambut panjang di pundaknya dan riasannya cerah. Meskipun dia mengenakan sepasang sepatu olahraga yang sangat kasual di kakinya, dia terlihat sangat cantik.

Saat melihat Amanda Mu, dia tersenyum, "Amanda."

"Kemari dan duduk." Amanda Mu sangat senang melihatnya.

Lusi Shen sepertinya tidak melihat James Gu, berjalan langsung ke Amanda Mu, dan ketika melewati Ricky Mo, dia tertawa dan memanggil : "Tuan Mu."

Ricky Mo mengangguk padanya, "Ya."

Jangan sebutkan betapa tertekannya James Gu yang duduk di samping, wanita itu bahkan menyapa Ricky Mo, tapi mengabaikannya.

Dia mengangkat kakinya dan berjalan dan duduk di seberang Lusi Shen.

Amanda Mu telah mengeluarkan makanan yang dibawanya, dan Lusi Shen begitu terharu sehingga dia berkata , "Amanda, kamu yang terbaik, sangat mencintaimu ."

James Gu mengangkat alisnya dengan masam dan bilang mencintainya dengan hanya memasak makanan untuknya. Apakah begitu buruk dia padanya?

“Kamu akan naik pesawat nanti, makan dulu.” Amanda Mu menyerahkan peralatan makan kepada Lusi Shen.

Lusi Shen dengan cepat mengambil sumpit dan berkata, "Mengetahui bahwa kamu akan membawakanku makanan, aku tidak makan apapun sebelum aku datang, jadi menyuruh asistennya keluar untuk makan dulu."

Setelah makan dua kali, dia teringat sesuatu dan bertanya pada Amanda Mu, "Apakah kamu sudah makan?"

Amanda Mu tertawa, "Aku baru datang setelah makan."

Karena kesehatan Ricky Mo yang buruk, Amanda Mu dengan ketat mengontrol tiga kali makan di rumah, makan tepat waktu dan menyeimbangkan nutrisi.

Akhirnya, James Gu tidak dapat menahannya, "Lusi, apakah kamu memiliki hati nurani? Mengapa kamu tidak bertanya kepadaku apakah sudah makan atau tidak."

Ketika Lusi Shen memandang James Gu, senyumnya tiba-tiba menghilang, "Apakah kamu sudah makan?"

James Gu dengan tatapan seperti itu, tidak bisa tidak duduk tegak, seolah-olah dengan hati nurani yang bersalah, "Sudah makan."

Lusi Shen tanpa ragu membalas, "Kalau begitu kamu masih menyuruhku bertanya? Apakah kamu kekenyangan sampai otakmu tidak berjalan seperti biasanya?"

James Gu terdiam beberapa saat dan berkata kecil, "Memang agak kekenyangan."

Lusi Shen, ".........."