Spoiled Wife, Bad President - Bab 415 Penuh Celah

Ketika Ricky Mo akhirnya muncul di kantor, waktu sudah berlalu selama empat puluh menit.

Di tengah waktu itu, Stevi Mo menelepon Ricky Mo tapi dia tidak menjawabnya.

Begitu Ricky Mo masuk, Stevi Mo bertanya dengan kesal:”Dari mana saja kamu?”

“Rapat.” Ricky Mo melewatinya dan langsung menuju ke belakang meja.

Stevi Mo mencoba mencari tahu:”Apakah kamu hanya pergi melakukan pertemuan tadi?”

Ricky Mo melihatnya dan bertanya:”Katakan saja jika ada masalah.”

Stevi Mo tidak mencurigainya, di matanya Ricky Mo selalu bersikap seperti ini, dia sudah terbiasa.

Dia berjalan menuju meja kerja Ricky Mo:”Aku sudah beberapa hari tidak melihat Joanna dan aku kangen kepadanya, aku hari ini ke rumahmu dan aku ingin kamu mendengar sesuatu.”

Setelah berkata, dia mengeluarkan sebuah pena rekaman dan meletakkan di depan meja Ricky Mo dan menekan tombol play.

Terdengar suara yang tidak jelas sebelumnya, kemudian terdengar percakapan di antara dua wanita.

”Kamu bersama dengan Ricky Mo, bukankah kamu hanya ingin kekuasan dan uang? Kamu mau berapa sehingga kamu mau meninggalkannya?”

“Bahkan jika aku ingin kekuasaan dan uangnya, aku bagaimana mungkin meninggalkannya karena kamu memberiku uang? Bukankah lebih baik berada di sampingnya dengan menjadi ibu dari anaknya?”

”Namun, kamu berencana memberiku berapa banyak untukku supaya aku meninggalkan Ricky Mo? Jika aku puas dengan angkanya, maka mungkin aku bisa mempertimbangkannya dulu.”

Siapa pemilik suara kedua wanita itu, Stevi Mo tahu bahwa Ricky Mo pasti mengetahuinya.

Dia mematikan rekaman itu dan berkata:”Ricky, kamu sudah mendengarnya, itu adalah kata-kata yang diucapkan oleh Amanda Mu, asalkan aku mengeluarkan sedikit uang, maka dia akan meninggalkanmu, apakah kamu menginginkan wanita seperti itu?”

Dalam pandangan Stevi Mo, jika pria mendengar kata-kata seperti itu maka mereka pasti akan marah.

Terlebih lagi, Ricky Mo adalah presiden direktur perusahaan Mo dan memiliki kekuasaan paling tinggi di perusahaan Mo.

Pria seperti ini, bagaimana bisa menahannya karena wanitanya sendiri hanya tertarik pada kekuasaan dan uang miliknya.

Stevi Mo sudah merencanakannya dengan baik, tapi dia sudah lupa bahwa Ricky Mo dan dia adalah orang yang selamanya tidak sejalan.

Awalnya dia berpikir bahwa Ricky Mo pasti marah besar setelah mendengar rekaman Amanda Mu.

Tapi, Ricky Mo hanya bertanya:”Kamu berencana mengeluarkan berapa banyak uang supaya Amanda Mu meninggalkanku?”

Dapat dilihat bahwa Stevi Mo tidak tahu bahwa Amanda Mu telah hilang ingatan.

Ekspresi Stevi Mo berubah:”Ricky, apa maksudmu?”

Ricky Mo masih tidak memiliki ekspresi di wajahnya, tetapi Stevi Mo merasa sangat berbahaya.

Jika dia tidak menjawab pertanyaan ini dengan baik maka mungkin ada hal yang lebih mengerikan yang sedang menunggunya.

Ricky Mo menggerakkan bibirnya dan terlihat dingin:’Aku tanya kamu duluan maka kamu jawab pertanyaanku duluan.”

“Aku hanya menipunya saja, tidak disangka dia tidak bisa menahan dirinya.” Stevi Mo menjadi sedikit pintar, dia tidak berani langsung menjawab pertanyaannya.

Suara Ricky Mo terdengar ringan:”Kamu tidak suka dengan Amanda Mu sehingga waktu terjadi ledakan di pulau kecil itu, kamu tidak menyuruh tim penyelamat untuk menyelamatkannya kan?”

“Aku waktu itu sangat cemas karena waktu itu kamu terluka parah, kamu adalah adikku, tentu saja aku sangat mengkhawatirkanmu, lagipula bukankah James Gu dan lainnya sedang menyelamatkan Amanda Mu, bukankah dia baik-baik saja sekarang?”

Stevi Mo tadinya merasa sedikit bersalah, tapi ketika sampai akhir kalimat, dia bukan saja tidak merasa bersalah tetapi dia merasa sangat masuk akal.

Ricky Mo tiba-tiba tersenyum, tetapi senyum dan ekspresinya sama-sama dingin.

“Bukankah sebelumnya kamu mengatakan bahwa aku dan James Gu tidak ada hubungannya, jika kami tidak berhubungan mengapa dia pergi menyelamatkan Amanda Mu?”

“Amanda Mu dan James Gu bersahabat, bukankah artis itu punya hubungan baik dengan Amanda Mu?”

Stevi Mo merasa bingung, tapi dia ingin bertahan sampai akhir.

“Stevi Mo, apakah kamu pikir aku bodoh.” Ricky Mo mengatakannya secara jelas.

Wajah Stevi Mo tiba-tiba pucat:”Ricky ... ... “

Setiap kata dan alasannya terlihat banyak celahnya.

Di mata Ricky Mo terlihat ketidaksabaran, dia menunduk untuk melihat dokumennya, dia berkata:”Aku sudah memberimu kesempatan tapi kamu masih tidak mengatakan kebenarannya, kamu keluarlah.”

Nada bicaranya tidak terdengar menyalahkan atau marah, dia seperti berkata dengan bawahan ... ... bukan, nada bicaranya terhadap Doni jauh lebih baik dari ini.

Stevi Mo masih berpikir untuk membela diri lagi, tapi begitu dia mau ngomong, dia merasa tenggorokannya tersumbat sesuatu sehingga dia tidak mengatakan sepatah kata pun.

Dia berbalik dan pergi, ketika dia menutup pintunya, dia mengulurkan tangan untuk menutup wajahnya.

Matanya merasa perih dan ada air mata yang mengalir keluar.

Dia adalah nona besar keluarga Mo, keberadaannya sangat tinggi, dia tidak boleh menangis ... ...

Di dalam kantor direktur.

Pandangan mata Ricky Mo jatuh pada alat rekam suara di atas meja.

Barusan Stevi Mo pergi dengan buru-buru sehingga dia tidak membawa alat perekam itu.

Ricky Mo mengambilnya dan mendengarnya sekali lagi.

Setelah beberapa saat, dia tersenyum dingin dan meletakkaan alat perekam itu ke samping.

……

Stevi Mo datang mencarinya tapi itu tidak ada pengaruhnya sama sekali buat Amanda Mu.

Stevi Mo sangat membencinya, tapi dia tidak tahu mengapa Stevi Mo membencinya.

Pada saat ini, hilang ingatan tampaknya adalah hal yang baik baginya.

Ketika dia sedang memasak di dapur, Joanna Mo masuk dengan mobil mainannya.

Joanna Mo belakangan sangat lengket padanya.

Dia mendengar ada suara dan berbalik melihat Joanna Mo:”Kenapa kamu masuk?”

Joanna Mo duduk di dalam mobil mainan dan melihatnya:”Aku ingin membantumu.”

“Baiklah.”

Setelah Amanda Mu selesai bicara, dia mengambil sebuah kursi bangku kecil dan meletakkannya di depan wastafel kecil, dia mengambil sayuran hijau dan tomat dan membiarkan dia mencucinya di sana.

Ketika Amanda Mu sedang masak, Joanna Mo melihat di sampingnya.

Ketika dia melihat Amanda Mu meletakkan sesuatu ke dalam wajan, maka dia akan mengatakan apa yang ingin dia makan dan terlihat sangat rakus.

Benar-benar anak yang doyan makan.

Ketika dia membawa makanannya, dia mengeluarkan mangkok milik Joanna Mo dan membiarkan Joanna Mo sendiri yang membawanya ke ruang makan.

Joanna Mo melakukannya dengan gembira, setelah dia meletakkan mangkok di meja makan, dia menatapnya untuk minta penghargaan:”Aku sudah menaruhnya.”

Amanda Mu menjepit sebuah sayap ayam untuknya:”Hadiahnya sepotong sayap ayam.”

Ketika Ricky Mo pulang, dia melihat adegan ini.

Joanna Mo memegang mangkoknya sendiri sambil menggigit sayap ayam dan mulutnya penuh minyak, Amanda Mu berdiri di samping sambil mengambil fotonya dengan kamera 360 derajat.

Ricky Mo menyerahkan mantel yang ada di tangannya kepada pembantu dan langsung menghampirinya.

Joanna Mo melihat Ricky Mo dan memanggilnya dengan samar:”Ayah.”

“Ya.”

Ricky Mo menjawabnya dan berbalik melihat Amanda Mu.

Amanda Mu merasa tatapan Ricky Mo kepadanya sangat aneh.

Novel Terkait

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
5 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Asisten Wanita Ndeso

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu