Spoiled Wife, Bad President - Bab 492 Tidak Masuk akal

Ricky Mo meletakkan kardus di atas meja kerja dan ekspresinya terlihat tenang.

Dia bisa tinggal di sini karena usaha kerasnya, mengapa Doni bisa begitu gampang disuruh Amanda Mu masuk?

Ricky Mo menghela napas dan melihat Amanda Mu sekilas dan menarik pandangannya lagi, dia membuka kardus dan mengeluarkan dokumennya.

Amanda Mu tidak menghampiri Ricky Mo, dia berencana melihat Joanna Mo di kamar.

Joanna Mo sedang tidur siang dan masih belum bangun, sekarang ini sudah jam enam, dia harus membangunkan Joanna Mo dulu jika tidak malam nanti dia tidak akan bisa tidur.

Dia melihat jam dan menemukan bahwa Ricky Mo pulang lebih awal hari ini.

Dia baru berjalan ke arah pintu kamar Joanna Mo dan pintunya dibuka dari dalam.

Joanna Mo berdiri di belakang pintu dengan rambut yang berantakan, dia menguap dan berkata:”Ibu.”

“Joanna sudah bangun ya.” Amanda Mu menggendongnya, merapikan rambutnya dan membawanya pergi untuk mencuci muka.

Ketika melewati ruang tamu dan melihat Ricky Mo, Joanna Mo memanggilnya:”Ayah.”

Suaranya sedikit kecil karena dia baru bangun tidur.

Ketika Ricky Mo mendengarnya, dia mengangkat kepala dan melihat Joanna dan menjawabnya:”Ya.”

Ada tambahan meja kerja dan rak buku baru di ruang tamu, mungkin Joanna Mo juga melihat perbedaannya, ketika dia masuk ke dalam kamar mandi, dia masih melihat ke arah Ricky Mo dengan penuh rasa ingin tahu.

Setelah keluar dari kamar mandi dan Amanda Mu memakaikan jaket kepada Joanna, Joanna Mo langsung berlari dengan gembira ke arah Ricky Mo.

Tinggi badannya hampir sama dengan meja kerjanya.

Kedua tangannya yang gendut diletakkan di atas meja, dia berjinjit dan mengangkat kepalanya tinggi-tinggi dan melihat Ricky Mo sedang membereskan dokumen:”Ayah, apa yang kamu lakukan ... ... “

Dia sebenarnya mengatakan kalimat ini dengan tidak terlalu jelas. Tapi Ricky Mo sudah terbiasa mendengarnya berbicara maka tentu saja dia mengerti apa yang dia katakan.

Ricky Mo tidak mengangkat kepalanya:”Kerja.”

Joanna Mo bertanya dengan penasaran:”Kerja apa?”

Ricky Mo meliriknya dan melihat Joanna Mo sedang berusaha keras melihat ke atas meja, dia melihatnya, karena dia mengeluarkan tenaganya maka alisnya mengerut dan dia menekan bibirnya.

Ricky Mo melihatnya sekilas, Ricky Mo mengulurkan tangannya di atas meja dan kedua tangannya memegang ketiak Joanna Mo dan dia segera mengangkatnya naik ke atas meja kerja.

Ketika Joanna Mo diangkat, dia memegang lengan Ricky Mo dengan cemas, setelah dia diletakkan di atas meja kerja, dia menghela napas lega:”Ah!”

Ricky Mo mengerutkan keningnya:”Mengapa kamu menghela napas?”

“Aku tidak menghela napas.” Joanna Mo menggelengkan kepalanya dan menarik dokumen yang ada di depannya.

Ricky Mo menekan dokumennya dan nada bicaranya terdengar dingin seperti biasa:”Jangan menyentuhnya.”

Joanna Mo segera menarik tangannya kembali karena terkejut sambil menatap Ricky Mo dan pelan-pelan meletakkan tangannya di belakang, dia seolah-olah takut Ricky Mo akan memarahinya.

Amanda Mu melihat adegan ini dan dia tidak bisa menahan tawanya.

Anak kecil ini memang pintar.

Joanna Mo hanya diam kurang dari sepuluh detik dan dia mendekati Ricky Mo yang sedang membereskan dokumen, tangannya diam-diam menyentuhnya.

Ketika Ricky Mo melihatnya, dia segera menarik tangannya.

Joanna Mo benar-benar minta dimarahi.

Setelah mengulanginya beberapa kali, Ricky Mo berbalik dan melihat Amanda Mu:”Jika kamu sudah puas melihatnya maka cepat bawa anaknya pergi!”

Amanda Mu bangun dan berkata:”Aku mau pergi masak, kamu jaga Joanna, jangan membuatnya menangis.”

Ricky Mo mengerutkan alisnya, dia mendengar Amanda Mu sedang meledeknya.

Setelah Amanda Mu selesai bicara dia langsung masuk ke dapur, Ricky Mo menunduk sambil melihat Joanna Mo dan Joanna Mo juga melihatnya.

Mereka berdua saling berpandangan, Joanna Mo memanggilnya dengan pelan:”Ayah.”

Joanna Mo berbicara dengan hati-hati, nada bicaranya mirip Amanda Mu ketika dia marah sebelumnya.

Alis Ricky Mo yang mengerut jadi kendur, dia mengelus kepala Joanna Mo:”Kamu patuh ya, jangan menyentuhnya, aku akan mengambilkan mobilmu.”

Mata Joanna Mo langsung bersinar:”Baik!”

Ricky Mo mengambilkan mobil mainan kepada Joanna Mo.

Joanna Mo mengambil mobilnya dan memainkannya dengan penuh konsentrasi, kedua kaki gendutnya bergoyang-goyang di meja, mulutnya bergumam dan bermain dengan sangat fokus.

Bahkan ketika Ricky Mo menatapnya, dia juga tidak sadar.

Ini adalah anaknya bersama Amanda Mu.

Tapi sayangnya dia lebih mirip dengannya, alangkah bagusnya jika mirip Amanda Mu.

……

Pada malam hari, Amanda Mu menerima telepon dari Lusi Shen.

Lusi Shen dan James Gu sudah kembali ke kota J.

Keesokan harinya, Amanda Mu dan Lusi Shen janjian untuk makan di luar.

Sekarang Ricky Mo dan Joanna Mo sudah tinggal bersamanya, Ricky Mo pergi kerja maka tentu saja dia akan membawa Joanna Mo ikut bersamanya.

Meskipun Lusi Shen terlihat ceroboh tapi dia sebenarnya sangat perhatian.

Dia tahu bahwa Amanda Mu akan membawa Joanna Mo, dia membawakan hadiah kecil untuk Joanna Mo.

Amanda Mu berkata denagn hangat:”Dia sudah ada banyak mainan, jika beli terlalu banyak maka dia juga tidak bisa memainkannya.”

Lusi Shen tidak setuju dengan perkataannya:”Mana ada anak kecil yang tidak suka dengan hadiah, mainan memang untuk bermain, apakah kamu akan mengeluh pakaianmu terlalu banyak?”

Amanda Mu merasa tidak dapat melawannya, dia tentu saja tidak akan mengeluh pakaiannya sendiri banyak.

Lusi Shen melihatnya dan berkata:”Lagipula mainan ini tidak mahal.”

Memang, Lusi Shen tidak membeli barang yang mahal tapi terlihat sangat menarik dan sangat tulus.

Mereka berdua membicarakan masalah tentang apa yang terjadi di pegunungan sebelumnya.

Setelah Lusi Shen mendengarnya, dia mengangguk:”Paman itu baik sekali.”

Amanda Mu mau berbicara dan melihat Lusi Shen melihatnya.

“Ada apa?” Amanda Mu melihat ke belakang mengikuti arah pandangannya, dia melihat Ricky Mo dan James Gu berjalan ke arahnya.

James Gu langsung duduk di samping Lusi Shen, tangannya terentang dan diletakkan di belakang sofa Lusi Shen, dia memiringkan kepala daan bertanya:”Masih belum pesan makanannya kan?”

Lusi Shen berbalik dan melihat lengannya.

James Gu segera menarik lengannya dan meletakkan di atas meja.

Pada saat ini, kebetulan ada pelayan yang datang mengantarkan air, James Gu mengambil dan meminumnya untuk menutupi kecanggungannya.

Amanda Mu melihat interaksi mereka berdua.

Amanda Mu dan Lusi Shen duduk di dekat jendela dan Joanna Mo duduk dekat sisi dinding dan Amanda Mu duduk di dekat lorong.

Ricky Mo duduk di samping Amanda Mu dan ekspresinya datar.

Amanda Mu menoleh dan melihatnya, dia tidak menunggunya bicara, Ricky Mo langsung menjawab pertanyaannya:”Aku keluar untuk makan dan bertemu James Gu.”

Amanda Mu melihat jam tangannya dan menemukan bahwa waktunya sudah siang dan sekarang waktunya jam makan siang.

Dia mengangkat kepalanya dan melihat Ricky Mo:”Di sini kira-kira berjarak sekitar 40 menit dari perusahaan Mo jika menggunakan mobil, media Shengding berjarak setengah jam dari perusahaan Mo, bagaimana kalian bisa bertemu?”

Ricky Mo sembarang menjawabnya, mana mungkin Amanda Mu mempercayainya.

Novel Terkait

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Cinta Dibawah Sinar Rembulan

Denny Arianto
Menantu
5 tahun yang lalu
Cinta Di Balik Awan

Cinta Di Balik Awan

Kelly
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Secret Love

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku CEO Misterius

Ternyata Suamiku CEO Misterius

Vinta
Bodoh
4 tahun yang lalu
Nikah Tanpa Cinta

Nikah Tanpa Cinta

Laura Wang
Romantis
4 tahun yang lalu