Spoiled Wife, Bad President - Bab 532 Apakah Kamu Tidak Punya Alasan Yang Lebih Masuk Akal?

Begitu turun dari mobil, Ricky Mo langsung melihat Joanna Mo.

"Rici."

Joanna Mo tampaknya takut bahwa dia akan marah, dan dengan cepat berbalik dan bersembunyi di belakang pelayan, ia pun berteriak dengan keinginan kuat untuk diselamatkan, "Papa!"

Ricky Mo memandang Joanna Mo tanpa ekspresi selama beberapa detik, lalu mengangkat bibirnya dan tersenyum pada Joanna Mo.

Amanda Mu berkata dia marah pada Joanna Mo, lalu apakah dia harus tersenyum pada Joanna Mo?

Meskipun dia tidak merasa bahwa dia pernah marah pada Joanna Mo.

Ternyata memang lebih baik dia tidak tersenyum, karena begitu dia tersenyum, seketika langsung membuat Joanna Mo takut hingga menangis.

Amanda Mu turun dari belakang dan tidak tahu apa yang terjadi pada ayah dan anak perempuan itu, dia hanya mendengar Joanna Mo menangis.

“Ada apa? Joanna.” Amanda Mu mendengar tangisan dan berjalan menuju Joanna Mo untuk memeluknya.

Joanna Mo menunjuk ke Ricky Mo, ia tak henti-hentinya menangis.

Amanda Mu juga menolehkan kepala untuk melihatnya.

Tanpa menunggunya berbicara, Ricky Mo segera tiba di depannya dan berkata, "Aku tidak bersikap galak padanya, aku juga tidak marah padanya."

Setelah selesai berbicara, dia mengangkat kakinya ke pintu vila.

Sosoknya dari belakang terlihat penuh amarah.

Amanda Mu berjalan di belakang Joanna Mo dan membisikkan beberapa kata kepada Joanna Mo, seketika Joanna Mo langusng berhenti menangis.

Dia memiringkan tubuhnya dan mengulurkan lehernya dengan sangat panjang. Setelah melihat Ricky Mo memasuki rumah, dia mengendus hidungnya dan tidak menangis.

"Kenapa kamu menangis? Apakah Papa galak padamu?" Amanda Mu mengulurkan tangan untuk menghapus air matanya dan bertanya dengan lembut.

"Tidak ..." Joanna Mo menyeka air mata di wajahnya, dan berkata dengan suara khas anak-anak.

Amanda Mu sedikit bingung: "Lalu, mengapa?"

Ketika Joanna Mo ditanya yang membuatnya sedih, dia kemudian membuka mulutnya hendak menangis, tetapi dia masih ingat untuk menjawab pertanyaan Amanda Mu terlebih dahulu.

"Papa tersenyum padaku ... huuhuu ... huuhuuhuu.”

Amanda Mu: "..."

Dia membuka mulutnya dan seketika terdiam.

Untuk pertama kalinya, dia mendengar bahwa anak itu ketakutan dan menangis oleh senyum ayahnya.

Tuan Muda Mo memang berbeda.

Amanda Mu ingin tertawa, tetapi Joanna Mo menangis begitu sedih, dia memutuskan untuk menghibur Joanna Mo terlebih dulu: "Papa tersenyum kepadamu itu artinya dia menyukaimu, harusnya kamu merasa senang, mengapa kamu masih menangis?"

"Aku takut ..." Joanna Mo mengucapkan dua kata ini dalam bisikan, dan mengubur kepalanya di dalam pelukan Amanda Mu. ‘

Amanda Mu tidak tahu harus menangis atau tertawa.

"Bagaimana bisa membuatmu takut, dia tersenyum kepadamu karena dia menyukaimu."

Joanna Mo menangis lebih keras.

Tampaknya dia masih belum cukup mengerti mengenai bagaimana ayah dan anak ini bergaul, Ricky Mo bisa menakuti Joanna Mo hanya dengan satu senyuman.

Joanna Mo telah tenang ketika dia menggendong Joanna Mo masuk ke dalam ruangan utama.

Dia menurunkan Joanna Mo dan melihat sekeliling untuk menemukan sosok Ricky Mo.

Melihat bahwa Amanda Mu sedang mencari Ricky Mo, pelayan pun datang dan berkata: "Nona muda, tuan muda ada di atas."

"Ya," Amanda Mu mengangguk dan berkata kepada Joanna Mo: "Kamu diam di sini, ibu naik ke atas sebentar."

"Oke." Joanna Mo duduk di sofa bermain dengan mainannya.

Begitulah anak-anak, baru saja dia menangis begitu keras, dan sekarang dia bermain dengan begitu antusias.

Amanda Mu naik ke atas dan menemukan Ricky Mo di dalam kamar.

Saat dia membuka pintu, Ricky Mo sedang berganti pakaian dan kebetulan melepas celananya.

Amanda Mu berbalik dengan cepat dan berkata dengan marah, "Apakah kamu tidak tahu bagaimana cara mengunci pintu ketika kamu berganti pakaian!"

"Tidak ada pelayan yang berani masuk ke kamarku tanpa izin, aku mengganti pakaian di kamarku sendiri, kamu sendiri yang membuka pintu dan masuk ke dalam, lalu sekarang kamu menyalahkan aku?" Ricky Mo mengenakan celananya dan berjalan perlahan ke arahnya: "Kamu sudah melihat tubuhku, dan orang jahat akan mengkritik lebih dulu, Nyonya Mo, apakah kamu punya alasan yang lebih masuk akal? "

Amanda Mu merasa suaranya semakin dekat, dan mengangkat kakinya dan berjalan ke arah pintu: "Kamu harus segera keluar jika sudah selesai ganti baju."

Ricky Mo melangkah dengan kaki panjang ke depan dan berjalan di depannya dalam sekejap untuk menghalangi jalannya.

Amanda Mu dihalangi, tetapi ketika dia melihat bahwa dia telah berpakaian, dia mendongak dan menatapnya.

Ricky Mo juga hanya menundukkan kepalanya, suaranya terdengar rendah dan dalam: "Mengapa kamu pergi? Bukankah kamu sudah pernah melihat tubuhku?"

Amanda Mu tidak ingin berbicara dengannya tentang topik ini, karena begitu dia melanjutkan topik ini dengannya, dia akan menjadi dibodohi olehnya, dan dia tidak bisa mengatakan apa-apa tentang itu.

“Tersenyum dengan putri sendiri, tetapi malah membuatnya takut hingga menangis, bagaimana perasaanmu.” Amanda Mu memeluk kedua lengannya dan memandangnya dengan sinis.

Ekspresi wajah Ricky Mo tampak kaku, tetapi dengan cepat memulihkan pikirannya, ia tertawa sinis dan berkata: "Perasaanku biasa saja."

“Kamu biasanya memasang wajah galak pada Joanna, kamu harus sering tersenyum,” kata Amanda Mu, mengulurkan tangan dan meremas wajahnya.

Ricky Mo memiringkan kepalanya ke belakang, mengerutkan kening dan menolak: "Jangan mencoba untuk menggodaku!"

Amanda Mu: "..."

Ricky Mo bahkan curiga bahwa dia akan menggoda dirinya?

Amanda Muan menarik tangannya dan menendang betisnya: "Minggir, aku mau keluar."

Ricky Mo mengerutkan bibirnya dan berkata dengan suara dingin: "Tidak boleh."

"Kamu ..." Saat Amanda Mu hendak berbicara, seketika kata-katanya dipotong oleh Ricky Mo: "Aku juga mau keluar."

Setelah selesai berbicara, dia berbalik untuk membuka pintu dan keluar.

Amanda Mu pun keluar mengikutinya dari belakang, namun ia dengan cepat menyusulnya dan berjalan ke depan.

Keduanya turun satu per satu, berusaha menjaga jarak satu sama lain.

Begitu Joanna Mo mendongak, dia pun melihat Ricky Mo, dia seketika tersenyum dan berteriak, "Papa."

Amanda Mu menghampiri Joanna Mo dan duduk, Ricky Mo juga ikut mendatanginya, dan duduk di sisi lain Joanna Mo.

Joanna Mo menunjukkan ekspresi tercengang.

Dia memandang Amanda Mu, lalu memandang Ricky Mo lagi, ia merasa kehadirannya dirinya seperti sedikit mengganggu.

Jadi Joanna Mo diam-diam membalikkan tubuhnya, tiarap di sofa dengan jari-jari kakinya mengarah ke lantai, lalu meluncur ke bawah sofa, memegang mainan dan berjalan ke sofa yang berlawanan untuk bermain.

Pelayan juga dapat melihat bahwa Ricky Mo dan Amanda Mu sedang bertengkar, hingga dia tidak berani membuka suara, tetapi mereka terhibur oleh tindakan Joanna Mo.

Namun, mereka tidak berani tertawa keras, mereka pun menundukkan kepala sambil menahan tawanya.

Amanda Mu melirik Ricky Mo, dan kemudian dengan cepat membelakangi dirinya.

Tidak ingin melihatnya.

Ricky Mo memeluk kedua lengannya dan duduk di sebelahnya tanpa ekspresi, seluruh tubuhnya memancarkan suasana dingin.

Pelayan juga tidak berani memanggil mereka disaat makan malam sudah siap, jadi dia berjalan menghampiri Joanna Mo dan mengatakan kepadanya: "Nona kecil, mari kita makan."

"Oh! Makan." Dalam keadaan biasa, Joanna Mo masih sangat aktif jika diajak makan.

Sambil memeluk robot, dia turun dari sofa dan akan mengikuti pelayan ke ruang makan.

“Nona.” Pelayan itu mendorongnya dengan lembut dan menunjuk Amanda Mu dan Ricky Mo.

Joanna Mo adalah anak kecil yang pintar dan ceria, dia pun segera pergi mendatangi Amanda Mu dan menarik tangannya. Suaranya yang manis berkata: "Mama, ayo kita makan."

Amanda Mu memang sedang bertengkar dengan Ricky Mo, tapi dia masih tersenyum kepada Joanna Mo: "Oke."

Joanna Mo menoleh dan memandang Ricky Mo, ia mengedipkan matanya, dan berkata dengan terpaksa, "Makan."

Saat Ricky Mo akan berbicara, dia pun teringat bahwa dia baru saja membuatnya takut hingga menangis, dan suaranya terdengar lebih tenang dari biasanya: "Siapa yang kamu ajak makan?"

Joanna Mo meliriknya, memanggil namanya dnegan suara imut khas anak kecil, "Papa."

Novel Terkait

Doctor Stranger

Doctor Stranger

Kevin Wong
Serangan Balik
3 tahun yang lalu
Dark Love

Dark Love

Angel Veronica
Percintaan
5 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
4 tahun yang lalu
Love From Arrogant CEO

Love From Arrogant CEO

Melisa Stephanie
Dimanja
4 tahun yang lalu
Kembali Dari Kematian

Kembali Dari Kematian

Yeon Kyeong
Terlahir Kembali
3 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love Is A War Zone

Love Is A War Zone

Qing Qing
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
3 tahun yang lalu