Spoiled Wife, Bad President - Bab 80 Tidak Punya Niat Baik

Sikap Kelvin Mu terhadap Sisca Mu, bisa dikatakan sangat mencintai Sisca Mu tidak terhingga besarnya.

Tentu saja juga suka mendengar pujian orang untuk Sisca Mu.

Berkata terus terang sedikit, Amanda Mu di dalam hati Keluarga Teja begini lama, tingkat penurutnya tidak kalah dari anjing peliharaan rumah, jadi dia berkata seperti ini, Kelvin Mu hanya percaya sedikit saja.

Apalagi, Amanda Mu hanya mengeluarkan beberapa tetes air mata saja.

Akhirnya Kelvin Mu sedikit lega: "Sudahlah, aku memindahkan kamu ke bagian lain dulu, kalau kamu tidak dapat melakukan tugas dengan baik, aku memindahkan kamu kembali kesini."

Amanda Mu memandang dia dengan tersenyum manis: "Terima kasih papa."

Orang adalah makhluk yang mempunyai perasaan, sekarang Amanda Mu sudah cantik, bahkan Kelvin Mu juga merasakan dia kelihatannya jauh lebih enak dipandang. Ucapan "terima kasih papa" ini tentu saja kedengarannya sangat enak didengar.

"Kamu kembali ke ruangan dulu, aku beritahu masalah ini ke Sisca Mu, nanti beritahu kamu untuk pindah."

Amanda Mu keluar dari kantor Kelvin Mu. Senyuman di wajahnya berkurang. Mengulurkan tangan mengusap bekas air matanya, di sudut bibirnya terlihat senyuman dingin.

......

Begitu Amanda Mu pergi, Kelvin Mu menggunakan intercom memanggil Sisca Mu ke kantornya.

Begitu Sisca Mu masuk, dengan nada tidak sabar berkata: "Pa, mencari aku ada urusan apa? Aku masih ada banyak urusan."

Kelvin Mu tidak memperdulikan sikapnya, berbicara dengan lembut: "Baru saja Amanda Mu datang mencari aku, dia mengatakan mau bekerja di samping kamu, mau belajar dari kamu, menurut kamu bagaimana?"

"Dia sendiri yang mengatakan?" Begitu Sisca Mu mendengar. Kedua matanya terbuka lebar karena kaget.

"Benar, dia sendiri yang mengatakan."

"Dia bisa dengan sungguh-sungguh mau belajar dari aku? Mungkin ini rencana jahatnya." Sisca Mu mendengus dingin, dengan nada tidak berkompromi berkata: "Pa, jangan memindahkannya ke aku, melihat dia saja aku sudah jengkel."

Tadinya Kelvin Mu berniat berdiskusi dengan Sisca Mu, tapi sikap Sisca Mu yang keras ini tidak memberinya muka sama sekali, membuat dia sedikit marah: "Sisca Mu! Tidak peduli bagaimana, kalian juga kakak adik, apalagi kita mengandalkannya untuk menaklukkan Ricky Mo agar memberikan investasi ke perusahaan kita, masalah ini sudah diputuskan seperti ini, aku memindahkan dia ke bagian kamu, kamu baik-baik mengajarinya."

Hati Sisca Mu tidak rela, langsung meluapkan kemarahan: "Pa! Bagaimana kamu bisa seperti ini! Aku sudah mengatakan jangan memindahkan dia ke bagianku, apa kamu tidak mengerti?"

Kelvin Mu berteriak keras: "Sisca Mu!"

Bisa dirasakan kemarahan Kelvin Mu yang sesungguhnya, Sisca Mu hanya bisa menurut: "Sudahlah sudahlah, terserah kamu saja."

Selesai Sisca Mu bicara, dia pergi dengan marah.

Saat pergi, membanting pintu dengan sangat keras.

Kelvin Mu mengerutkan alis, merasa apa dia sudah terlalu memanjakan Sisca Mu, sampai membuat Sisca Mu bisa meluapkan kemarahan secara sembarangan di depannya.

......

Amanda Mu dengan cepat menerima pemberitahuan pemindahan bagian untuknya.

Dia membereskan barangnya, berpisah dengan beberapa rekan kerja yang dikenalnya, memeluk kardus pergi ke bagian proyek.

Dia berdiri di depan pintu kantor manajer, mengetuk pintu kantor Sisca Mu.

Beberapa saat kemudian, baru keluar suara Sisca Mu dari dalam: "Masuk saja."

Amanda Mu mendorong pintu dengan penuh senyuman dan masuk: "Mohon bimbingannya."

Begitu melihat Amanda Mu wajah Sisca Mu menjadi tidak senang.

"Ini di kantor, panggil aku Manajer Sisca Mu."

Amanda Mu dengan lancarnya memanggil "Manajer Sisca Mu."

Sisca Mu melihat senyuman di wajah Amanda Mu, seolah-olah merasakan ada sebuah batu yang sangat berat menekan kepalanya.

Jadi, Sisca Mu menyuruh orang mencari setumpukan berkas yang sudah tidak terpakai, menyuruh Amanda Mu pergi fotocopy, kemudian menyuruh Amanda Mu menghancurkan berkas tersebut.

Sepanjang hari, Amanda Mu melakukan hal tersebut.

Sisca Mu kira, baru sebentar Amanda Mu mengerjakan ini, Amanda Mu akan langsung mencari dia untuk marah, tidak disangka Amanda Mu menurut untuk melakukannnya sepanjang hari, tidak ada sedikit bantahan.

Ini membuat hati Sisca Mu merasa aneh.

Kemarin Amanda Mu datang ke kantornya dengan amarah yang meluap-luap untuk membuat dia susah, hari ini sudah berubah sikap?

Yang pasti Sisca Mu tidak percaya.

Saat pulang kerja, Sisca Mu menyuruh orang membawakan setumpukan berkas untuk Amanda Mu fotocopy lagi.

Sampai semua orang sudah pulang, Amanda Mu belum selesai fotocopy.

Sisca Mu pergi ke ruang fotocopy, melihat Amanda Mu masih disana dengan serius fotocopy berkas, dia menyipitkan mata mendekatinya: "Amanda Mu, sebenarnya permainan apa yang ingin kamu mainkan lagi? Kamu bisa menipu papaku, kamu kira bisa menipu aku?"

"Aku tidak menipu kamu apa-apa? Aku sungguh merasa kakak sangat hebat, jadi aku mau menjadi bawahan kamu untuk belajar."

Amanda Mu berkata dengan suara lembut, tiba-tiba berubah, nada suaranya berubah: "Kalau aku terus tidak dapat mempelajari apapun, tidak tahu apakah orang lain mengira kakak tidak kompeten?"

Sisca Mu tersenyum dingin: "Aku sudah tahu kamu tidak berniat baik!"

Amanda Mu melihat dia sejenak, dengan pelan dan teratur membereskan berkas yang ada di tangannya, tidak mempedulikan Sisca Mu lagi.

Dari awal mendengar orang kantor berkata, Sisca Mu duduk di posisi manajer proyek, tidak melakukan apa-apa, semuanya hasil dari anak buahnya.

"Asalkan papa tahu aku sungguh-sungguh mau mencari kamu untuk belajar sudah ok, mengenai aku ada niat baik atau tidak, apa itu penting?" Amanda Mu tersenyum mengejek, mengeluarkan fotocopy berkas terakhirnya, membalikkan badan keluar.

......

Musim dingin di tengah malam datang terlalu cepat.

Amanda Mu keluar dari Perusahaan Teja, sudah hampir jam tujuh, langit sudah gelap.

Doni sudah menunggu dari tadi.

Amanda Mu naik ke mobil, berkata kepada Doni: "Tidak perlu setiap hari datang menjemput, aku bisa pulang sendiri naik taksi."

Dari dulu Amanda Mu tidak pernah merasakan fasilitas antar jemput seperti ini, walaupun tahu Ricky Mo berniat baik, tapi Amanda Mu selalu merasa tidak terbiasa.

Nada suara Doni serius seperti biasanya: "Yang diperintahkan Tuan muda itu tugasku."

Kembali ke villa, tiba-tiba Amanda Mu teringat akan kartu hitam yang diberikan oleh 'Charles Mo' kepadanya dulu.

Amanda Mu menaruh tas, mengambil kartu hitam itu menuju ke ruang kerja untuk mencari Ricky Mo.

Saat Ricky Mo ada di rumah, sebagian besar waktunya ada di ruang kerja, juga tidak tahu apa yang Ricky Mo sibukkan.

Ricky Mo tetap tidak memperlihatkan wajahnya, duduk membelakangi dia, dengan suara serak: "Ada apa?"

"Aku menemukan sebuah kartu hitam di rumah, aku rasa ini kepunyaan kamu." Amanda Mu tidak berani mengatakan kartu ini pemberian 'Charles Mo' kepadanya.

Ricky Mo terdiam sejenak, baru berkata: "Kalau memang kamu yang menemukannya, kalau begitu simpan saja untuk kamu pakai."

"Tapi aku mendengar dari orang kartu ini sangat mahal......" membuat Tommy dan Sisca Mu kaget, mana mungkin tidak mahal?

Suara Ricky Mo terdengar tidak semangat: "Semahal apapun tetap saja harus ada orang yang menggunakannya, itu baru barang yang berguna."

Amanda Mu kaget, Amanda Mu merasa memang ucapannya itu ada benarnya, dalam sekejap membuat dia tidak dapat membantahnya.

Melihat Ricky Mo tidak berkata apa-apa lagi, Amanda Mu membalikkan badan dan keluar.

Malam, Lusi Shen meneleponnya dan berkata, besok sudah mau pulang.

"Pesan tempat, pergi makan bersama."

Amanda Mu melihat sebentar kartu hitam yang ada di dalam dompetnya sendiri, diam-diam berkata: "Kalau begitu pergi ke Jade Imperial saja."

"Kamu menang undian 10 Milyar?"

"Kurang lebih......lah." Ricky Mo yang mengatakan, barang semahal apapun, harus ada orang yang menggunakannya baru berguna.

Jadi, Amanda Mu memutuskan untuk menggunakannya!

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
5 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
4 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Thick Wallet

Thick Wallet

Tessa
Serangan Balik
4 tahun yang lalu
Harmless Lie

Harmless Lie

Baige
CEO
5 tahun yang lalu
 Habis Cerai Nikah Lagi

Habis Cerai Nikah Lagi

Gibran
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
5 tahun yang lalu