Spoiled Wife, Bad President - Bab 184 Lebih Baik Menyinggung Penjahat, Daripada Menyinggung Ricky Mo

Ucapan Omar Mu terlihat tulus, namun tidak membuat raut wajah Ricky Mo menjadi membaik, sebaliknya terlihat semakin menyeramkan.

Ricky Mo bangkit berdiri, suara dan raut wajahnya sama dinginnya: “Mulai besok Amanda tidak akan datang ke Perusahaan Mu untuk bekerja”

Tidak ada nada untuk berdiskusi sedikitpun. Bersikap seenaknya seperti mengeluarkan pengumuman padanya.

Omar Mu tidak berucap apapun.

Memangnya apa lagi yang bisa dia ucapkan?

Ricky Mo bukanlah tandingannya, awalnya dia mengira setelah dirinya kembali, orang yang paling sulit dilawan adalah Herman Mo, namun tidak disangka, orang itu ternyata Ricky Mo.

Ricky Mo membuka pintu, dan menemukan Amanda Mu sedang berdiri di depan pintu.

Sudah beberapa saat Amanda Mu mendengarnya di depan pintu, namun tidak terderngar jelas apa yang sedang mereka bicarakan.

“Aku……” dia ingin menjelaskan jika dirinya bukan datang dengan sengaja untuk menguping, namun baru saja dia berucap, Ricky Mo langsung merendahkan tubuhnya memeluk tubuhnya.

Tenaganya sedikit kuat, lengannya yang memeluknya membuat pinggangnya merasa sedikit sakit, namun masih bisa ditahan.

Amanda Mu menghirup nafas dalam, merasakan ada yang aneh dengan Ricky Mo, bertanya pelan padanya: “Ada apa denganmu?”

Ricky Mo memeluknya beberapa detik, kemudian melepaskannya dan menegakkan tubuhnya menggandeng tangannya berjalan kedepan: “Pergi bereskan barang-barangmu, besok tidak perlu datang lagi.”

Dalam benak Amanda Mu merasa penasaran apa yang dibicarakan Ricky Mo dan Omar Mu, namun raut wajah dan aura dari Ricky Mo menunjukkan, jika sekarang bukanlah saatnya untuk banyak bertanya.

Amanda Mu membereskan barangnya dengan cepat, sambil memeluk kardus berucap pada Ricky Mo: ”Sudah.”

Ricky Mo menurunkan tatapannya, tanpa mengucapkan apapun mengambil kardus yang ada di tangannya dengan satu tangan, kemudian satu tangan yang lainnya menggenggam tangan Amanda Mu.

Hati Amanda Mu menghangat, walaupun perasaannya sedang tidak baik, namun dia masih bisa perhatian dengan membantunya membawakan kardus.

Untung saja saat ini di perusahaan sudah tidak ada begitu banyak orang, semuanya yang masih lembur berada di lantai atas, mereka memiliki kantor sendiri.

Namun, di dunia ini ada sebuah kalimat: Seseorang tidak akan bisa menghindari musuh.

Mereka berdua berjalan hingga ke depan lift, menunggu lift untuk naik ke atas.

Amanda Mu teringat dengan Media Shengding, ada lift khusus untuk Ricky Mo, tanpa bisa menahannya dia menolehkan kepalanya bertanya padanya: “Apa kamu pernah menunggu lift?”

Ricky Mo hanya menatapnya sekilas, memberikan sebuah tatapan sarat akan “menurutmu”

Menurutnya……

Menurutnya Ricky Mo adalah orang yang tidak pernah menunggu lift.

Akhirnya lift telah tiba.

Ting——

Pintu lift terbuka, saat Amanda Mu akan memasuki lift, saat mengangkat kepalanya menyadari orang yang berada di dalam lift bukanlah orang lain, melainkan Sisca Mu.

Alasannya kembali ke Perusahaan Mu, karena khawatir jika Sisca Mu dan Ricky Mo akan berpas-pasan.

Ternyata benar Sisca Mu dan Ricky Mo bertemu!

Detik berikutnya Amanda Mu langsung menghalangi di depan tubuh Ricky Mo, kemudian berjalan mundur perlahan-lahan.

Ricky Mo hanya dapat mundur dua langkah, berucap dengan datar: “Sedang apa?”

Saat Sisca Mu melihat Amanda Mu, tatapannya telah penuh dengan amarah, namun saat dia melihat dengan jelas Ricky Mo yang berasa di balik tubuhnya, aura tubuhnya seketika berubah.

Suaranya saat berbicara, terdengar lembut hingga membuat sekujur tubuhnya merinding.

“Tuan Muda Mo, kita bertemu lagi.” Sisca Mu sambil berucap, sambil seperti tidak sengaja menarik-narik jaketnya.

Dia suka mengenakan dress berdada rendah sebagai dalaman di dalam jaketnya, saat seleting jaket itu dibuka, menunjukkan leher putih yang ramping karena kerah “v”nya, terlihat sangat menggoda.

Saat ini, lift yang satunya lagi juga telah tiba.

Namun Ricky Mo tidak melirik Sisca Mu sedikitpun, dan langsung menarik Amanda Mu memasuki lift yang lainnya.

Wajah Sisca Mu mengeras, menatap lift sisi satunya dengan tajam.

Dia sengaja berjalan ke sisi Ricky Mo, bersuara dengan melembutkan suaranya: “Tuan Muda Mo, aku sedikit takut dengan ruangan tertutup, bisakah kamu...... memapahku sebentar......”

Kata terakhir “memapahku sebentar” terdengar diucapkan dengan sangat pelan, bergelayut dengan nafas yang terengah-engah.

“Aku akan memapahmu.” Amanda Mu mendekat menjauhkan Sisca Mu, dengan kuat memapah lengan Sisca Mu: “Dulu aku tidak tahu jika kamu punya ketakutan pada ruangan tertutup!”

Raut wajah Sisca Mu terlihat berubah, menggertakkan giginya berucap dengan suara yang sangat pelan hingga hanya mereka berdua saja yang bisa mendengarnya: “Minggir kamu!”

“Kamu menggoda priaku, dan aku harus minggir, kamu pikir aku bodoh?” Amanda Mu mendelik padanya.

“Milikmu?” Sisca Mu tersenyum dingin: “Jangan lupa, orang yang dijodohkan pada Ricky itu aku!”

“Tapi istrinya itu aku!” Amanda Mu merasa sepertinya ada yang tidak beres dengan kepala Sisca Mu.

Sekarang dia adalah istri sah Ricky Mo, dan juga saat Ricky Mo masih menjadi “Charles Mo”, telah menunjukkan ketidaktertarikkan pada Sisca Mu, namun sepertinya Sisca Mu menolak berita ini secara otomatis, masih saja tidak menyerah!

Sisca Mu menunjukkan raut kemenangan: “Benarkah? Mana surat nikah kalian? Tunjukkan padaku?”

Sekarang di tempat seperti ini, mana mungkin Amanda Mu menunjukkan surat nikahnya pada Sisca Mu.

Bisa dikatakan, sepertinya dia tidak pernah melihat surat nikahnya dengan Ricky Mo.

“Jika kamu tidak bisa menunjukkannya maka minggir!” selesai Sisca Mu berucap, Amanda Mu yang tidak memperhatikan, Sisca Mu langsung menginjak kaki Amanda Mu dengan kuat.

Amanda Mu yang tidak menyadarinya, kakinya di injak oleh Sisca Mu yang menggunakan hak tinggi begitu saja.

Hak tinggi yang dikenakan Sisca Mu sangat runcing, ujungnya yang kecil, ditambah lagi dengan tenaga yang begitu kuat, walaupun Amanda Mu mengenakan sepatu salju, namun masih saja terasa sakit hingga dia menghirup nafas dalam.

Walaupun Ricky Mo sedari tadi tidak bersuara, namun dia terus memperhaikan pergerakan Amanda Mu.

Sebenarnya saat Sisca Mu bersandar padanya, dia bisa saja langsung mendorongnya.

Namun, melihat Amanda Mu yang melindunginya, perasannya berubah menjadi sangat hangat, jadi dia membiarkannya saja.

Kali ini Sisca Mu menggunakan cara yang licik, raut wajahnya mulai berubah menjadi dingin.

Kaki Amanda Mu terasa sakit, namun dia tetap tidak menjauh, kakinya terangkat ingin menendang Sisca Mu untuk membalas dendam, namun tertahan karena Ricky Mo telah menyerahkan kardus ke dalam pelukannya.

Dia menatap Ricky Mo dengan bingung.

Jari panjang Ricky Mo bergerak, menekan beberapa kali tombol kode yang ada di lift, kemudian langsung menarik Amanda Mu keluar dari sana.

Pintu lift yang ada di belakang mereka tertutup.

Amanda Mu belum sadar dengan apa yang terjadi, dengan wajah yang tercengang menatap pintu lift yang sudah tertutup.

Detik berikutnya, terdengar suara pekikkan Sisca Mu dari dalam: “Argghh——”

Kemudian terdengarn beberapa kali suara debuman.

“Liftnya...... terjatuh?” Amanda Mu menolehkan kepalanya ke arah Ricky Mo dengan ragu.

Perusahaan Mu memiliki tempat parkir bawah tanah, lantai bawah masih ada lantai -1 dan -2.

Ricky Mo menyahut dengan datar: “Hmm.”

Amanda Mu ingat saat keluar tadi, Ricky Mo menekan beberapa kali tombol kode yang ada di lift......

Jangan-jangan, itu yang bisa membuat lift terjatuh?

Seketika kepala Amanda Mu terasa menegang.

Lebih baik menyinggung penjahat, daripada menyinggung Ricky Mo.

Kedua orang itu kembali ke dalam mobil, Ricky Mo berucap pada Amanda Mu: “Lepas sepatumu.”

Amanda Mu tertegun sejenak, sepertinya Ricky Mo melihat Sisca Mu yang menginjak kakinya.

“Aku tidak apa-apa.”

Ricky Mo tidak akan memperdulikan ucapannya, lengannya terulur memegang pergelangan kakinya, kemudian mengangkat kakinya ke atas kursi, dan membantunya membukakan sepatunya......

Novel Terkait

Precious Moment

Precious Moment

Louise Lee
CEO
3 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Pengantin Baruku

Pengantin Baruku

Febi
Percintaan
3 tahun yang lalu
Love at First Sight

Love at First Sight

Laura Vanessa
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri Direktur Kemarilah

Istri Direktur Kemarilah

Helen
Romantis
3 tahun yang lalu
The Break-up Guru

The Break-up Guru

Jose
18+
4 tahun yang lalu
Menantu Hebat

Menantu Hebat

Alwi Go
Menantu
4 tahun yang lalu
Unplanned Marriage

Unplanned Marriage

Margery
Percintaan
4 tahun yang lalu