Spoiled Wife, Bad President - Bab 257 Putus Hubungan Ayah dan Anak Perempuan

Amanda Mu sangat paham anggota keluarga Mu.

Keuntungan menjadi yang terpenting bagi mereka, mereka ingin meraup keuntungan dari dirinya, sebisa mungkin memanfaatkan dia.

Kali ini koran dan internet sudah memberitakannya, mengatakan dia terhadap kakek Mo sangat kejam, kakek Mo sampai sekarang masih belum sadar.

Apa identitas kakek Mo?

Seorang pria penting di dunia bisnis, memiliki pengaruh yang besar, orang tertua di keluarga Mo yang kekayaannya sangat banyak sekali.

Kalau kakek Mo terus tidak sadarkan diri, Amanda Mu memiliki sepuluh nyawa pun masih tidak cukup untuk menggantikan.

Anggota keluarga Mu hari ini datang mencari dia, tidak lain untuk memastikan kebenaran dari berita itu, kemudian putus hubungan dengan dia.

Dia sudah sering dimanfaatkan keluarga Mu, dengan mudah bisa menebak apa maksud mereka.

Kebenaran membuktikan, tebakan Amanda Mu juga tidak salah.

Malam itu, Kelvin Mu memberitakan ke publik bahwa dia memutus hubungan ayah dan anak perempuan dengan Amanda Mu.

Hal ini juga menjadi topik utama.

Amanda Mu melihat berita itu beberapa kali, kemudian men-screenshoot dan menyimpannya, lalu memerintahkan bodyguard membeli koran untuknya.

Dengan cepat datang telepon dari Lusi Shen.

"Bukankah kamu anak kandung ayah kamu? Bisa tidak dia lebih menjijikan lagi? Kamu sama sekali tidak mendorong kakek Mo, masalah ini belum diselesaikan, dia dengan cepat memutus hubungan ayah anak denganmu, takut ikut campur, bahkan sampai……"

Telepon baru tersambung, Lusi Shen dengan sangat marah memaki Kelvin Mu.

Sampai Lusi Shen selesai memaki, Amanda Mu baru dengan perlahan berkata: "Tidak perlu marah, bukankah mereka selalu seperti ini."

Dari dulu sampai sekarang, Kelvin Mu tidak menganggap dia sebagai anak kandungnya.

Bahkan berita mengenai dia memutus hubungan ayah anak, juga hanya supaya keluarga Mo melihat.

Amanda Mu menyadari, dia sekarang lebih mengenal Kelvin Mu.

Dia menertawakan dirinya sendiri: "Aku sungguh-sungguh, kamu juga tidak perlu marah karena ini, juga bukan pertama atau kedua kalinya, kali ini dia putus hubungan ayah anak denganku, setelah ini mengurangi sedikit masalah, ini juga termasuk hal baik."

Lusi Shen diam untuk beberapa saat, juga tidak tahu sedang memikirkan apa.

Lewat beberapa saat, Lusi Shen baru bertanya padanya: "Kamu sudah membicarakannya dengan bos besar? Sebenarnya apa yang dia pikirkan?"

"Tidak tahu." Mengungkit Ricky Mo, nada suara Amanda Mu berubah menjadi sedih.

"Tidak tahu?" Lusi Shen tampak lebih cemas dibanding dia: "Sebenarnya apa yang dia pikirkan? Masalah ini kalau dibiarkan terus menerus, apa benar mau kamu bertanggung jawab dengan masuk penjara?"

Suara Lusi Shen terdengar sangat marah sekali.

Meskipun beberapa hari ini karena sikap Ricky Mo, Amanda Mu juga merasa tidak enak, tapi juga tidak merasa Ricky Mo benar-benar ingin memasukkan dia ke penjara.

Sekarang dia sangat tenang, juga yakin ada sesuatu yang Ricky Mo sembunyikan dari dia, tapi bukan benar-benar mencurigai dia.

Amanda Mu hanya bisa balik menenangkan Lusi Shen: "Tidak apa, dia tidak akan benar-benar memasukkan aku ke penjara."

Amanda Mu mengungkit masalah dirinya meninggalkan rumah lama, Lusi Shen mengatakan besok akan pergi mencari dia.

Telepon baru ditutup, Amanda Mu mendengar di bawah ada suara mesin mobil.

Ricky Mo pulang.

Amanda Mu mengenakan jaket keluar dari kamar, melewati lorong sampai ke depan tangga, mencondongkan badan melihat ke arah ruang tamu.

Ricky Mo dari luar masuk ke dalam, bibi Hu menyambut.

Bibi Hu bertanya padanya: "Tuan muda belum makan kan? Ada masakan yang sudah dibuat, aku panaskan untukmu?"

Ricky Mo melambaikan tangan, langsung naik ke lantai atas.

Tiba-tiba, dia seperti merasakan kehadiran Amanda Mu, mengangkat mata melihat Amanda Mu yang sedang melihat ke arahnya.

Kemudian langkah kakinya bertambah cepat, seperti seakan sedang berlari naik ke lantai atas.

Ricky Mo berdiri di hadapannya, menundukkan kepala melihat dia, seperti sedang menatap dia.

Lewat beberapa detik, dia baru dengan dingin berkata: "Untuk apa berdiri disini? Kembali ke kamar."

Nada suara memerintahnya dari awal Amanda Mu sudah terbiasa mendengarnya, sedikitpun tidak takut.

"Oh." Amanda Mu menjawab, tapi kakinya masih tidak bergerak.

Nada suara Ricky Mo terdengar tidak sabar: "Amanda Mu! Tidak dengar ucapanku?"

Pinggul Amanda Mu bersandar pada besi tangga, memiringkan kepala melihat dia, tatapan dan nada suaranya sangat serius: "Kembali ke kamar jauh, lelah berjalan."

Dia melihat raut wajah Ricky Mo menjadi marah, hatinya sedikit senang.

Saat kakek Mo baru diantar ke rumah sakit, ucapan Ricky Mo itu, benar-benar membuat dia ketakutan.

Pagi hari dia ingin meminta penjelasan dari ucapannya, Ricky Mo langsung membuat dia pingsan.

Ricky Mo, orang ini, mulutnya tertutup rapat seperti di las, toh tidak bisa mendapat penjelasan apa-apa, hanya bisa membalas dia dengan cara-cara kecil seperti ini, mencari sedikit keadilan.

Di dalam bayangan dia, kalau melihat temperamen Ricky Mo, mungkin akan langsung menggendong dia kembali ke kamar.

Tapi Ricky Mo sama sekali tidak melakukan.

Dia menatap lekat-lekat Amanda Mu, suaranya terdengar menakutkan: "Kakek masih di ruang ICU belum sadar."

Amanda Mu terpaku sejenak, merendahkan suara berkata: "Maaf."

Tidak peduli Ricky Mo ada sesuatu yang disembunyikan darinya, tapi saat ini kakek Mo masih terbaring di rumah sakit belum sadarkan diri.

Amanda Mu selesai berbicara, langsung membalikkan badan kembali ke kamar.

Ricky Mo di belakangnya, menatap punggungnya selama beberapa saat, baru ikut naik.

Begitu Ricky Mo masuk, Amanda Mu langsung berkata: "Aku ingin pergi menjenguk kakek."

Ricky Mo langsung menolak: "Tidak perlu kamu pergi."

Amanda Mu tidak menyangka dia akan langsung menolak, dia terpaku sejenak, baru berkata: "Aku hanya ingin melihat dia."

Nada suaranya terdengar dia sedang memohon.

Ricky Mo menggerak-gerakkan bibir, sedikit rileks.

Amanda Mu menanti dan melihat dia, akhirnya dia hanya dengan dingin berkata satu kalimat: "Saat ini kamu hanya cocok tinggal di rumah."

Amanda Mu sedikit kesal mengacak-acak rambutnya, membalikkan badan melepas jaket dan berbaring di kasur: "Baiklah, aku mau tidur, kamu pergi sana."

Dia sekarang kesal melihat Ricky Mo.

Sama seperti batu, mau berkata apapun masih tidak bisa mendapat penjelasan, apapun tidak memberi tahu dia.

Dia memejamkan mata, kembali mendengar suara Ricky Mo.

"Kamu menyuruh bodyguard pergi membeli koran?"

Nada suara Amanda Mu juga dingin: "Sudah tahu, untuk apa masih bertanya padaku?"

Dia mengira Ricky Mo masih akan mengatakan sesuatu yang lain, tapi dia malah mendengar suara pintu kamar ditutup.

Amanda Mu bangun dan duduk di atas kasur.

Sikap Ricky Mo, membuat dia mulai mempertanyakan apakah dirinya salah berpikir.

Kakek Mo bagi Ricky Mo, sangat penting, sedangkan dia dan Ricky Mo baru menjalani hubungan beberapa bulan.

Dan dia juga tidak ada bukti, Clarisa Mo mengatakan karena masalah Emelyn Qin dia jadi bertindak kejam pada kakek Mo, alasan ini meskipun kuat kaitannya, tapi juga bukan berarti tidak bisa dipercaya sama sekali.

Melihat dari sisi Ricky Mo, dia bisa sepenuhnya percaya kalau Amanda Mu yang melakukan.

Sedangkan kalau dilihat dari sisi Amanda Mu sendiri, merasa kalau masalah ini ada yang janggal, ada orang yang sengaja menjebak dia.

Tidak bisa terus duduk menunggu seperti ini, kalau tidak cepat atau lambat dia akan jadi gila.

Novel Terkait

Your Ignorance

Your Ignorance

Yaya
Cerpen
4 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
Kamu Baik Banget

Kamu Baik Banget

Jeselin Velani
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Akibat Pernikahan Dini

Akibat Pernikahan Dini

Cintia
CEO
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
Because You, My CEO

Because You, My CEO

Mecy
Menikah
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu