Spoiled Wife, Bad President - Bab 86 Dia Hanya Korban, Tidak Bersalah Dibandingkan Siapa pun

Amanda Mu sendiri juga tidak mengetahui ucapan mana yang lucu, yang pasti tiba-tiba Peter Si tertawa.

Peter Si adalah orang yang berpengaruh di dunia hiburan, kemanapun dia pergi ada banyak wartawan yang mengikutinya, karena takut terfoto Amanda Mu tidak terlalu ingin bertemu dengannya.

Ingatan Peter Si sangat bagus, belakangan ini saat bertemu dengan Amanda Mu, dia sendiri yang menyapanya terlebih dahulu.

Takutnya kalau terfoto oleh wartawan, Amanda Mu pasti akan menjadi berita utama kembali.

Bahkan nama untuk berita utamanya pun sudah terpikirkan olehnya.

Misalnya [Nyonya Mo diam-diam bertemu dengan orang yang berpengaruh di dunia hiburan] dan lain-lain.

Kalau dipikir sangat menakutkan.

Jadi, Amanda Mu tidak berbicara lagi dengan Peter Si. Tersenyum dengan sopan dan berkata: "Aku pergi dulu masih ada urusan."

"Sampai jumpa." Sikap Peter Si tetap hangat.

Peter Si yang seperti ini membuat Amanda Mu sedikit tidak nyaman, lalu pergi dengan tergesa-gesa.

Peter Si membalikkan badan, melihat bayangan Amanda Mu yang menghilang, kemudian melanjutkan berjalan.

Tiba-tiba asisten yang berada di belakangnya berkata: "Kakak Peter Si, apa hubungan wanita ini dengan Tuan muda Mo? Saat itu sepertinya aku melihat dia bersama Tuan muda di Jade Imperial."

"Benarkah? Tidak jelas." Peter Si menundukkan kepala berjalan di depan, senyuman di wajahnya menghilang, seperti menyembunyikan sesuatu.

Yang jelas hari ini tujuan Peter Si datang ke sini adalah untuk persiapan main film berikutnya.

Peter Si menerima tawaran memainkan film baru, dia berperan sebagai dokter psikiater, jadi hari ini sengaja datang ke sini untuk mendalami peran tersebut.

Baru saja mereka melangkah masuk, dari belakang Ricky Mo dan Doni sudah muncul di koridor.

Ricky Mo memandang ke arah di mana Peter Si dan Amanda Mu berbicara tadi.

Doni melihat ke arah Ricky Mo sejenak, berhenti bicara, dan tidak berkata apa-apa.

Waktu Peter Si sangat padat, jadi tidak lama berada di ruang dokter langsung keluar.

Begitu dia keluar, dia melihat Ricky Mo berdiri di koridor.

Wajahnya terlihat kaget: "Ricky Mo? Kenapa kamu di sini juga?"

Selesai berbicara, tiba-tiba dia tersadar: "Kamu datang bersama Amanda Mu."

Ricky Mo tidak bicara, mengangkat tangan, memberi isyarat kepada Doni untuk pergi.

Saat Doni membalikkan badan untuk pergi, asisten Peter Si juga segera pergi.

Di koridor yang kosong hanya tersisa mereka berdua.

Raut wajah Ricky Mo sedikit dingin, tapi tetap saja berbeda dengan orang lain.

Dia terus menatap Peter Si: "Kak, dulu aku sudah pernah mengatakan, dia itu Amanda Mu."

"Aku tahu dia itu Amanda Mu, namanya enak didengar." Senyuman di wajah Peter Si tetap sama seperti biasanya, sangat hangat.

Ricky Mo terdiam sejenak, nada suaranya datar terdengar sedikit kejam: "Wajah Amanda Mu mirip dengan Katarina, tapi dia bukan Katarina."

Akhirnya ekspresi lembut di wajah Peter Si menghilang, berteriak dengan melotot: "Tutup mulut kamu!"

Ricky Mo terdiam, tidak bicara apa-apa.

Tidak lama kemudian, Peter Si kembali tenang, ekpresinya kembali hangat seperti biasanya.

"Ricky Mo, aku sungguh hanya kebetulan saja bertemu dengan Amanda Mu." Selesai dia berbicara, melihat Ricky Mo dengan teliti: "Kenapa kamu gugup setiap membicarakan Amanda Mu."

Ricky Mo menyipitkan mata, nada suaranya datar: "Dia istriku."

"Kenapa kamu harus memakai nama adikku untuk menipu Amanda Mu?" Peter Si asal bertanya, tapi dengan cepat, dia tertawa: "Kalau Charles Mo tahu, dia pasti mencari kamu untuk meminta biaya peminjaman nama?"

Ricky Mo menatap matanya, dengan nada suara rendah: "Kak, Katarina sudah pergi begitu lama, sudah seharusnya kamu melupakan dia."

Selesai berbicara, tidak melihat kembali perubahan Peter Si, langsung pergi.

......

Sejak Amanda Mu keluar dari ruang psikoterapi, dalam hatinya memikirkan masalah Ricky Mo, jalannya sedikit pelan.

Tin---

Dari belakangnya terdengar suara klakson mobil.

Kenapa orang zaman sekarang begitu sombong, dia sudah berjalan di atas trotoar, masih membunyikan klakson.

Dia menoleh dengan wajah cemberut, mobil hitam berhenti di belakangnya, yang menurunkan kaca mobil adalah 'Charles Mo'.

'Charles Mo' memiringkan kepala melihat dia, dengan ekspresi acuh berkata: "Naik mobil."

Kenapa dia juga di sini?

Walaupun dalam hatinya penuh keraguan, dia langsung menarik pintu mobil dan naik.

Belum sempat berbicara, Ricky Mo langsung berkata: "Jangan tanya kenapa aku bisa berada di sini, ini adalah pertanyaan yang tidak bermutu."

Amanda Mu belum sempat bicara, ucapannya sudah terhenti.

Sekalian saja tidak perlu bicara.

Ricky Mo menoleh melihat Amanda Mu, melihat dia yang terdiam, mengeluarkan senyuman yang dipaksakan, berkata dengan suara datar: "Untuk apa kamu datang kesini?"

Amanda Mu menoleh, dengan senyum serius menjawab: "Aku tidak mau menjawab pertanyaan yang tidak bermutu seperti ini."

Doni yang menyetir di depan, tidak bisa menahan tawanya setelah mendengar percakapan mereka berdua.

Tapi dengan cepat terdiam setelah dia melihat Ricky Mo yang mengawasinya dari kaca.

Amanda Mu yang baru saja naik ke mobil tidak memperhatikan orang yang menyetir itu adalah Doni: “Doni, hari ini Tuan muda tidak keluar?"

Doni diam-diaam melihat Ricky Mo yang duduk tenang di belakangnya, menggelengkan kepala: "Tidak."

Amanda Mu menganggukkan kepala sambil merenung di dalam hatinya, setelah pulang, masakan apa yang akan dia buat untuk Ricky Mo.

Sambil berpikir, dia mencolek 'Charles Mo'.

"Masak apa?" Ricky Mo menoleh dan melihat dia tanpa ekspresi.

Dilihat 'Charles Mo' seperti ini, tetap saja menakutkan.

Amanda Mu bersandar ke belakang: "Kamu jujur saja, sebenarnya kakak kamu suka makan apa?"

Hari ini Amanda Mu memakai jaket putih, dengan rambut di ikat ekor kuda, wajah oval putih yang halus tanpa riasan, terlihat sangat sederhana dan polos, seperti seorang gadis kecil yang baru lahir.

Amanda Mu melihat dia dengan mata yang berbinar-binar, menunggu jawabannya.

Ricky Mo melonggarkan dasi, suaranya terdengar lebih serak dari sebelumnya: "Kenapa kamu begitu memperhatikan dia?"

"Aku istrinya, kalau aku tidak memperhatikan dia, apa aku harus memperhatikan kamu?" Begitu teringat apa yang sudah dilakukan 'Charles Mo' sebelumnya, Amanda Mu tidak bisa menahan diri untuk memelototi dia.

'Charles Mo' seperti biasanya tidak peduli, melanjutkan ucapannya: "Menurut kesehatan kakak sepupu aku, kalian tidak bisa hidup sebagai suami istri yang normal, bahkan mungkin dia tidak bisa menjadi penerus Perusahaan Mo? Kamu saja belum pernah melihat wajahnya, untuk apa mati-matian mengikuti dia?"

Amanda Mu tidak mendengar sindiran dalam nada suara 'Charles Mo', nada suaranya lebih banyak menunjukkan keheranan.

Amanda Mu terdiam, sangat jarang dia mau menjelaskan dengan tenang seperti itu.

"Untuk apa?" Amanda Mu berpikir, bicara dengan serius: "Mungkin karena tanggung jawab, walaupun aku dipaksa mama untuk menikah dengan kakak sepupu kamu, tapi kalau hari itu aku mati-matian melawan, mama juga tidak bisa memaksa lagi, karena aku sudah menikah dengan kakak sepupu kamu, sebagai seorang istri aku harus bertanggung jawab, bahkan......"

Amanda Mu berhenti sejenak, menghela nafas dan berkata: "Selama ini, orang-orang di Kota J, banyak yang membicarakan Ricky Mo, tapi, dia sendiri tidak ingin menjadi seperti itu, dia hanya korban, tidak bersalah dibandingkan siapa pun."

Novel Terkait

Penyucian Pernikahan

Penyucian Pernikahan

Glen Valora
Merayu Gadis
3 tahun yang lalu
Love And War

Love And War

Jane
Kisah Cinta
3 tahun yang lalu
Cinta Adalah Tidak Menyerah

Cinta Adalah Tidak Menyerah

Clarissa
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
3 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
3 tahun yang lalu
Blooming at that time

Blooming at that time

White Rose
Percintaan
4 tahun yang lalu
The Gravity between Us

The Gravity between Us

Vella Pinky
Percintaan
5 tahun yang lalu