Spoiled Wife, Bad President - Bab 852 Ricky Mo Diduga Melakukan Kejahatan Ekonomi

Doni meliriknya, tidak banyak bicara, dan keluar memegang setumpuk dokumen.

Amanda Mu duduk di meja dan mengeluarkan pena Ricky Mo.

Dia mendapat banyak pena ini ketika dia masih kecil.

Tetapi tidak pernah berpikir bahwa salah satu dari mereka pada akhirnya akan menjadi takdir yang tidak dapat dilepas.

Apa yang membuatnya tak terduga adalah bahwa bocah itu sebenarnya Ricky Mo.

Pada saat itu, bocah lelaki itu tampak sangat pemalu, dia sama sekali tidak terlihat seperti anak orang kaya.

Ketika Amanda Mu memikirkannya, telepon bergetar.

Ini adalah pengingat pesan WeChat baru.

Amanda Mu mengambilnya dan melihatnya dan menemukan "8" merah pada ikon WeChat.

Ada delapan pesan yang belum dibaca.

Yang mengirim begitu banyak pesan padanya di pagi hari.

Amanda Mu hendak mengklik, tetapi menemukan bahwa jumlah di atas masih meningkat.

Amanda Mu sedikit mengernyit, mengirim WeChat dengan tergesa-gesa, pasti ada sesuatu yang mendesak.

Amanda Mu mengklik dan menemukan bahwa Lusi Shen telah mengiriminya pesan.

"Amanda, apakah kamu sudah melihat berita?"

"Apakah kamu sibuk?"

"[Gambar] [Gambar] [Gambar]."

"Kamu lihat dulu, tiba-tiba ada banyak berita tentang keburukan Ricky Mo!"

"Berita ini, satu per satu dijelaskan deskripsi naratif dengan jelas, tapi aku merasa itu tidak benar, bukan?"

"Aku pikir Ricky Mo seharusnya bukan orang seperti ini."

"...Apakah kamu disana?"

"Apakah kamu sedang rapat?"

"Aku pikir seseorang sengaja ingin menjatuhkan Ricky Mo."

"..."

Amanda Mu menjawab Lusi Shen dengan mengetik: "Baru saja tiba di perusahaan, aku akan melihat dulu."

Setelah Amanda Mu mengambil alih Perusahaan Mo, dunia luar tidak pernah berhenti mempertanyakan berbagai spekulasi.

Selalu ada media menulis berita bahwa dia wanita yang penuh tipu muslihat.

Dia terlalu malas untuk memperdulikan itu, jadi dia langsung memblokir feed berita.

Tidak peduli bagaimana mereka melaporkan atau memfitnahnya, itu tidak akan mempengaruhi hidupnya.

Amanda Mu menyalakan komputer dan pergi mencari berita Ricky Mo.

Dia memindahkan mouse ke bilah pencarian dan mengklik, dan di antara tajuk berita utama yang secara otomatis muncul di bawah, delapan dari sepuluh memiliki nama Ricky Mo.

"Ricky Mo berkuasa."

"Ricky Mo dicurigai melakukan kejahatan ekonomi."

"Ricky Mo memenjarakan asisten."

"Ricky Mo ..."

Amanda Mu hanya melihat judul dan tidak tahan lagi.

Sebelum itu, dia tidak pernah berpikir bahwa Ricky Mo akan mengalami hari seperti itu dalam hidupnya.

Siapa Ricky Mo?

Ia seorang yang sombong dan percaya diri, cemerlang, dan cukup kuat sehingga nyaris menjadi mahakuasa.

Oleh karena itu, Amanda Mu tidak pernah berpikir bahwa akan ada hari ketika Ricky Mo dipaku pada pilar rasa malu dan diinjak-injak semaunya.

Amanda Mu bahkan tidak mengklik untuk melihat berita, dan langsung memutar saluran telepon untuk menghubungi Doni.

"Direktur Mu."

"Doni, biarkan departemen humas mengadakan pertemuan darurat."

Doni tidak tahu tentang berita Ricky Mo, dan terdiam selama dua detik sebelum berkata, "Ya."

Sebagai bawahan, tentu saja harus mengikuti perintah.

Setelah Doni memberi tahu departemen hubungan masyarakat tentang pertemuan darurat, ia baru tahu masalah di Internet.

Dia juga baru saja memeriksa berita utama online.

Dia sangat sibuk dan memiliki banyak hal untuk dilakukan, jadi dia tidak punya waktu untuk melihatnya.

Doni meletakkan telepon dan pergi ke kantor Direktur untuk memberi tahu Amanda Mu bahwa orang di departemen hubungan masyarakat telah tiba.

Ketika dia mengetuk pintu untuk masuk, dia melihat Amanda Mu berdiri di depan jendela.

Dia kurus, tetapi dia merasa sangat bertekad.

Sebelum dia bisa berbicara, Amanda Mu menoleh ke belakang dan bertanya kepadanya, "Apakah semua orang di departemen hubungan masyarakat ada di sini?"

“Semuanya ada di sini,” Doni mengangguk.

"Kalau begitu, ayo kita pergi," Amanda Mu mengangkat kakinya dan berjalan ke luar pintu.