Spoiled Wife, Bad President - Bab 1431 Lusi Shen, keluar

Memang, seperti yang dikatakan Metta Gu, ada pendukung yang kuat di belakang Lusi Shen, karena tidak ada bukti yang kuat, panasnya cepat turun.

Kebanyakan netizen jaman sekarang juga sangat peka, dan mereka tidak akan percaya tanpa bukti, mereka juga mengatakan bahwa Lusi Shen populer dikalangan masayarakat.

Sebagai orang yang terlibat, Lusi Shen tidak punya waktu untuk peduli dengan rumor yang membosankan ini, dan masih sibuk syuting dengan kru.

Tingkat pemotretan terakhir perlu mengubah lokasi pemandangan.

Karena syuting sebelumnya sangat mulus, dan proses syuting jauh lebih cepat dari yang diharapkan, seluruh kru mengambil cuti tiga hari sebelum mengubah lokasi.

Kru "Aku dan Hidupku" mendapat informasi yang sangat baik. Pada malam liburan, saat Lusi Shen belum meninggalkan Kota Film, para kru sudah mendapat kabar dan bersiap naik pesawat lagi.

Lusi Shen tidak bisa tertawa atau menangis, "Aku sudah mengambil cuti tiga hari, dan aku bisa mencocokkan dengan waktu kalian untuk syuting selama tiga hari ini, jadi jangan khawatir."

“Baik!” Sutradara setuju begitu saja.

Namun saat Lusi Shen tiba di Kota J, ia masih melihat judul tayangan "Aku dan Hidupku" di bandara.

Sutradara film Lusi Shen tetaplah Frida.

Kalimat pertama Frida saat melihat Lusi Shen, "Kakak Shen, kurus lagi."

Nadanya penuh dengan tekanan, juga dengan status sebagai salah satu penggemarnya.

Lusi Shen tertawa, "Kamu juga kurusan, kamu telah bekerja keras."

Setelah dia selesai berbicara, dia menoleh untuk melihat orang lain, "Semua orang telah bekerja keras."

Dia tahu bahwa syuting dengannya adalah yang paling sulit, karena dia sekarang akan membuat film "Kota yang Hilang", dan "Aku dan Hidupku", semua Anggota tim yang syuting bersamanya, harus mengikuti waktunya.

Kelompok tamu lain memiliki lebih banyak waktu daripada Lusi Shen.

Seseorang menjawab, "Ini bukan kerja keras, ini tugas kita."

---------------

Kru tayangan "Aku dan Hidupku" mengikuti Lusi Shen ke rumahnya.

Saat itu larut malam, dan semua orang tampak lelah.

Lusi Shen berpikir sejenak, dan memanggil Metta Gu, "Aku ingin mentraktir para kru untuk makan malam. kamu bantu mengaturnya."

Metta Gu menjadi semakin bisa diandalkan. Saat Lusi Shen selesai mandi dan berganti pakaian, dia sudah selesai mengatur para kru.

Lusi Shen tinggal di daerah yang lebih makmur, dan ada banyak restoran tidak jauh dari situ.

Metta Gu memesan restoran barbekyu.

Tidak banyak orang di restoran barbekyu di saat begini, Lusi Shen dan para kru masuk dan duduk langsung di ruangan.

Metta Gu memiliki temperamen yang lincah. Entah kapan dia berbaur dengan para kru. Saat memesan, dia langsung pergi dengan kru acara.

Lusi Shen duduk di meja makan dan mengobrol dengan sutradara.

Saat ini tidak tahu siapa yang memanggil, "Direktur Gu!"

Ketika Lusi Shen mendengar nama ini, tanpa sadar dia mengangkat kepalanya dan melihat ke tempat suara itu berasal.

Lampu di ruang makan terang benderang, dan Lusi Shen melihat sekilas James Gu berdiri di depan pintu.

Seharusnya dia baru mandi sebelum datang, dia memakai baju lengan pendek sederhana dan celana pendek olahraga selutut, dengan sandal di kakinya, dan ujung rambutnya basah.

Dia secara alami berbicara dan tertawa di pundak seorang fotografer, seolah-olah dia sudah saling kenal sejak lama.

Penampilan seluruh orang terlihat sangat ceroboh, tetapi terlihat muda.

Lusi Shen sedikit tertegun.

Ingatannya kembali lebih dari sepuluh tahun yang lalu.

Remaja yang telah selesai bermain basket dengan teman- temannya pulang ke rumah dan mandi dengan cepat, berlari ke pintu sebelah dengan rambut menetes dan mengetuk pintu.

Dia tidak pernah suka mengeringkan rambutnya.

Dia berteriak sambil mengetuk, "Lusi, keluar, keluar untuk makan malam."