Spoiled Wife, Bad President - Bab 1348 Saat Tidur Saja Sedang Menangis

"Kak Lusi, sekarang pergi kemana?"

Metta Gu menoleh dan memandang Lusi Shen dengan pandangan khawatir.

Sejak Lusi Shen keluar dari rumah sakit, begitu naik ke mobil, terus tidak bicara dan juga tidak memiliki ekspresi apapun. Kelihatannya seperti tidak memiliki niatan untuk hidup lagi.

Metta Gu sangatlah khawatir. Saat bicara saja Metta Gu tidak berani bicara terlalu kencang, takut membuat Metta Gu terkejut.

Lusi Shen terus tidak merespon. Metta Gu mengira Lusi Shen tidak mendengar perkataannya dan ingin bicara sekali lagi.

Tapi Lusi Shen malah bicara di saat ini, "Pergi kemana saja boleh."

"Kalau begitu kita pergi ke bandara dan kembali ke Kota J?" Metta Gu bertanya mencari tahu.

Lusi Shen menengadahkan kepala, menatap mata Metta Gu yang hati-hati dan tersentak, "Pulang ke hotel saja."

Orang dewasa sepertinya tidak mempunyai kualifikasi untuk sedih pada satu masalah yang sama.

Kalau sepuluh tahun yang lalu kamu sedih untuk satu masalah, dan sepuluh tahun kemudian kamu masih sedih untuk satu hal yang sama, maka jelas sekali sangatlah tidak berguna, mempunyai perasaan sia-sia selama hidup beberapa tahun ini.

Selalu ada orang yang mudah mendapatkan hal yang kamu harapkan tapi tidak bisa kamu dapatkan.

Inilah hal yang biasa terjadi di kehidupan ini.

Jadi, tidak ada yang perlu ditangisi.

Dalam perjalanan pulang ke hotel yang direservasi oleh tim, Lusi Shen tertidur pulas.

Dia bermimpi dan bangun dengan terkejut. Saat membuka mata, dia melihat wajah Metta Gu yang sangat khawatir dan menatapnya sambil mengerutkan dahi.

Lusi Shen kenal begitu lama pada Metta Gu, dan ini pertama kalinya melihat Metta Gu mengerutkan dahi sampai seperti ini.

Lusi Shen tersenyum dan berkata dengan nada bercanda, "Metta, kamu coba berkaca dan lihat berapa jeleknya kamu mengerutkan dahimu seperti itu."

Kalau ini biasanya dan Lusi Shen mengatai Metta Gu buruk dimana, Metta Gu sudah akan mengelak daritadi.

"Kak Lusi, kita izin libur saja dengan tim dan istirahat beberapa saat di rumah bagaimana?" Metta Gu menatap Lusi Shen dengan serius, bahkan nada bicaranya berubah lembut, dan memiliki tampang asisten yang dewasa.

"Tidak perlu istirahat. Coba kamu lihat aku mempunyai begitu banyak jadwal, kalau aku istirahat, kamu yang ganti uang pelanggaran kontraknya?" Lusi Shen menarik pergi selimut yang ada di tubuhnya dan mulai merapikan pakaiannya.

Lusi Shen sambil membereskan pakaian, sambil mengoceh kecil, "Benar-benar ya, sudah sampai di hotel tapi tidak memanggilku ..."

Metta Gu melihat Lusi Shen yang seperti ini, semakin merasa kasihan.

Sebenarnya Metta Gu sudah lama parkir di sini.

Tadi saat Metta Gu memarkirkan mobil, Lusi Shen masih belum bangun, jadi dia pun memutuskan untuk membangunkan Lusi Shen.

Tapi, dia melihat dari kaca spion, menyadari Lusi Shen sedang menangis.

Metta Gu sangat terkejut, turun dari mobil, membuka pintu baris belakang memanggil Lusi Shen dengan suara kecil, dan menyadari Lusi Shen sama sekali belum bangun.

Saat tidur saja sedang menangis, sebenarnya seberapa sedihnya ini.

Lusi Shen biasanya adalah kakak yang selalu tangguh. Metta Gu dibuat sangat terkejut.

Metta Gu lalu teringat banyak artis yang menderita despresi, dan semakin merasa takut. Dia pun memutuskan harus diskusi dengan Lusi Shen, membiarkan Lusi Shen istirahat beberapa waktu.

"Uang pelanggaran kontrak aku yang bantu kamu bayarkan!"

"Apa?"

Lusi Shen mendengar perkataan Metta Gu dan membelalakan mata dengan terkejut, "Apa yang kamu katakan?"

"Kamu kembali istirahat saja. Berapa banyak pun uang pelanggaran kontrak, aku bantu kamu bayarkan." Metta Gu berkata dengan hebat, hampir saja dibuat terharu oleh perkataannya sendiri.

"Kamu mendapat uang darimana?"

"Ayahku punya uang."

Metta Gu adalah putri tunggal. Kalau dia minta uang pada ayahnya, ayahnya pasti akan berikan.

Lusi Shen dibuat kehabisan kata-kata, "Sudahlah, sudahlah, jangan menghalangi jalan lagi, aku harus kembali istirahat, besok masih harus akting lagi."

Metta Gu mendengar Lusi Shen tidak menganggap perkataannya dengan serius dan berkata dengan kesal, "Kak Lusi, kamu tidak percaya aku ya?"

Novel Terkait

Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
Pernikahan Tak Sempurna

Pernikahan Tak Sempurna

Azalea_
Percintaan
4 tahun yang lalu
Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
4 tahun yang lalu
Si Menantu Dokter

Si Menantu Dokter

Hendy Zhang
Menantu
4 tahun yang lalu
My Cold Wedding

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
4 tahun yang lalu