Spoiled Wife, Bad President - Bab 1103 Tertahan di Luar Pintu

Secara hukum, Amanda Mu bercerai dari Ricky Mo dan mereka bukan lagi pasangan resmi.

Selama bertahun-tahun, baik hubungannya dengan Ricky Mo dan hubungannya dengan Ricky Mo telah putus.

Melihat ke belakang, dia menemukan bahwa dia dan Ricky Mo tidak bersama lagi selama bertahun-tahun.

"Mengapa kakak ketigaku memberikanmu perusahaan Mo? Sekarang setelah kamu bercerai dengan kakak ketigaku, kamu perlu tahu bahwa kamu bukan orang Keluarga Mo. Apakah kamu memiliki wajah untuk memegang kelompok perusahaan Mo di tanganmu?"

Clarisa Mo benar, seolah-olah Amanda Mu telah melakukan hal yang begitu jahat.

Jika bukan karena Clarisa Mo mengingatkan, Amanda Mu akan lupa bahwa Ricky Mo telah bermain dan menghilang sebelumnya, dan akan memberinya perusahaan Mo dengan meriah.

Dia mengambil alih Perusahaan Mo, tapi dia tidak tahu apa-apa tentang bisnis semacam ini, jadi kebanyakan dilakukan oleh Doni Shi.

Saat dia lelah dan kesal, dia akan mencari Ricky Mo untuk melampiaskan amarahnya.

"Masalah ini ..." kata Amanda Mu malas, "Sudah lama sekali kamu baru datang kepadaku? Sepertinya kamu tidak begitu tertarik dengan Perusahaan Mo."

"Jika aku bisa menemukanmu, masa aku akan menunggu sampai sekarang, aku ..." Clarisa Mo sepertinya menyadari bahwa apa yang dia katakan agak tidak tahu malu, jadi dia menatap Amanda Mu. Ada keheningan.

Semuanya berantakan saat itu, dan Amanda Mu tidak memikirkan mengapa orang lain di Keluarga Mo tidak datang mengganggunya.

Sekarang tampaknya Ricky Mo yang telah mengatur agar orang-orang yang disebut Keluarga Mo itu hanya melihat, sehingga mereka tidak memiliki kesempatan untuk mengganggu Amanda Mu.

"Sekarang bukan tidak mungkin. Bukankah Ricky Mo sudah kembali, kamu bisa mendatanginya?" Amanda Mu menatap Clarisa Mo sambil tersenyum. Dia yakin Clarisa Mo tidak akan berani pergi ke Ricky Mo.

Di Keluarga Mo, tidak ada yang tidak takut pada Ricky Mo, kecuali orang yang sudah meninggal.

Menggertak orang baik dan takut pada orang jahat, selalu menindas yang lemah.

Itu sifat dasar manusia.

Karenanya, tidak mudah untuk bisa bertemu Amanda Mu, dan Clarisa Mo tidak akan melepaskan kesempatan ini.

"Apa gunanya mencarinya? Dia bukan bos besar dari perusahaan Mo sekarang. Kamulah bosnya." Ketika Clarisa Mo mengatakan ini, dia sedikit kurang percaya diri.

Amanda Mu juga tidak mau repot-repot membesar-besarkannya, dan berkata dengan serius, "Benar juga, apa maksudmu sekarang, dan apa yang ingin kamu lakukan?"

“Pisahkan saham Perusahaan Mo dan kembalikan kepada kami.” Clarisa Mo menunggunya mengatakan ini, berbicara dengan percaya diri.

Amanda Mu mengulangi kata-katanya, "Kembalikan pada kalian?"

“Ya.” Clarisa Mo sedikit mengangkat dagunya, membuat dirinya terlihat percaya diri.

Amanda Mu tersenyum, dan dalam ekspresi percaya diri Clarisa Mo, dia perlahan mengucapkan dua kata, "Bermimpi."

"Kamu ..." Mata Clarisa Mo membelalak, "Kamu diberitahu baik-baik tidak mau menerima, malah mau menerima kekerasan!"

"Aku tidak dalam kesehatan yang baik. Aku tidak menerima cara yang baik ataupun yang keras." Amanda Mu dengan tenang memperhatikan Clarisa Mo yang panik.

Itu bahkan menambahkan bahan bakar ke api.

“Awalnya, ketika Perusahaan Mo ada di tangan Ricky Mo, kalian tidak mendapatkan apa-apa. Sekarang Perusahaan Mo ada di tanganku, kalian pikir kalian bisa mengikis minyak dari tanganku? "

"Bermimpi, aku lebih pelit dari Ricky, kalian jangan berharap bisa mengambil barang-barang di tanganku."

“Amanda Mu, jadi orang tidak bisa terlalu sombong, cepat atau lambat sesuatu akan terjadi.” Tatapan Clarisa Mo menyapu Amanda Mu, "Kenapa kamu sendirian di sini? Kamu masih terlihat sangat lemah ... kamu tidak mengidap penyakit mematikan, kan?"