Spoiled Wife, Bad President - Bab 914 Mimpi

"Peng!"

Suara tabrakan ini mengguncang gendang telinga.

Tubuh Amanda Mu terdorong dengan lemah dan mencondongkan tubuh ke depan, lalu menabrak bagian belakang kursi dengan keras.

Ada bunyi berdengung di telinga, seolah ada banyak lalat di dalamnya.

Kepalanya menjadi sangat berat, dia mencoba mengangkat kepalanya dengan kuat, tetapi seolah ditekan dengan kuat, dia tidak bisa mengangkatnya sama sekali.

Amanda Mu merasa bahwa ia sulit bernapas.

Dia mencoba mengenggam tangannya sendiri.

Menekuk-nekuk jari-jari tangannya, gerakan sederhana ini juga sangat sulit.

Kepalanya sangat pusing, dia tahu dia pasti terluka, tetapi dia tidak tahu apakah luka itu serius atau tidak.

Bernapas menjadi sedikit sulit, dan penglihatannya menjadi kabur.

Menjadi kabur ...

Dalam keadaan panik, dia mendengar suara siulan terus menerus, lalu terdengar suara pintu mobil dibuka.

"Amanda? Bagaimana keadaanmu?"

Suara itu terdengar tidak asing.

Sepertinya suara Tisno ...

Ini Tisno.

Ini Tisno, dia pun merasa tenang.

Amanda Mu menggerakkan bibirnya untuk menjawab pertanyaannya, tetapi tidak bisa mengeluarkan suara.

Dia mengambil napas dalam-dalam, dan hatinya sedikit tenang.

Dan dengan cepat kehilangan kesadaran.

...

Amanda Mu bermimpi.

Dalam mimpinya, dia sebelum berusia tujuh tahun.

Sebelum usia tujuh tahun, dia adalah seorang gadis kecil yang cantik.

Lincah dan ceria, mendapatkan nilai pelajaran yang bagus, teman sekelas dan guru sangat menyukainya.

Namun, karena nilai pelajarannya yang bagus, cantik dan lucu, Novia Xiao mengubah sudut pandangnya.

Dia dengan senang hati membawa pulang kertas ujian dengan nilai 100, tapi tidak mendapatkan wajah tersenyum dan pujian dari Novia Xiao.

"Kenapa kamu mendapat nilai 100 lagi? Bukankah aku sudah bilang untuk tidak mengikuti ujian dengan begitu baik?"

Novia Xiao menatapnya dengan galak, matanya penuh dengan ketidaksenangan.

Seolah-olah dia mendapatkan nilai 100 dalam ujian itu bukan hal yang baik untuk dirayakan, tetapi seolah-olah dia telah melakukan hal yang buruk.

Senyum di wajah Amanda Mu, tiba-tiba redup.

Dia berkata dengan suara kecil: "Aku juga mendapatkan nilai 100 dalam ujian sebelumnya, dan guru mengatakan bahwa aku harus terus bekerja keras ..."

Novia Xiao sama sekali tidak mendengarkan penjelasannya, tetapi melemparkan kertas ujian dengan nilai 100 tersebut ke lantai: "Tapi kakakmu tidak akan senang!"

Dengan segera, Novia Xiao mulai memarahinya: "Berapa kali aku sudah katakan kepadamu untuk tidak menjadi yang terbaik dalam segala hal dan membuat kakakmu tidak senang, lain kali aku tidak akan mengizinkan kamu mmendapatkan nilai 100 lagi..."

Melihat Amanda Mu menundukkan kepalanya dan menunjukkan sikap patuh, amarah di hatinya pun semakin berkurang.

Novia Xiao mengulurkan tangan dan mengusap kepala Amanda Mu, mengubah nada acuh tak acuh tadi dengan suara hangat, "Amanda, ibu bersikap seperti ini karena demi kebaikan kita, kamu juga tidak ingin ibu berada di rumah Keluarga Mu hidup dalam keadaan sulit, kan? "

Amanda Mu kecil masih tidak mengerti arti mendalam dari kata-kata Novia Xiao, tetapi dia tahu bahwa dia ingin Novia Xiao hidup dengan baik.

Dia ingin dia dan Novia Xiao hidup dengan baik.

Dia tidak membiarkan Novia Xiao mengalami kesulitan.

Jadi, Amanda Mu menggelengkan kepalanya lagi dan lagi.

Novia Xiao tersenyum puas: "Sayang, lain kali jangan mendapatkan nilai 100 lagi pada ujianmu, lebih baik kamu mendapatkan nilai tidak lulus."

Amanda Mu sebenarnya tidak bisa mengerti, apa hubungannya membuat mereka hidup dengan baik di rumah Keluarga Mu dengan dirinya tidak lulus dalam ujian.

Namun, dia ingin menuruti kata-kata Novia Xiao.

Dia ingin membuat Novia Xiao bahagia.

Jadi, ketika ujian kedua, dia sengaja menjawab pertanyaan secara asal-asalan.

Akhirnya, dia mendapatkan nilai 59.

Guru kecewa kepadanya, tetapi Novia Xiao sangat puas.

Amanda Mu bahkan mendapat pujiannya: "Amanda, kamu melakukannya dengan baik."