Spoiled Wife, Bad President - Bab 896 Dipercayakan Oleh Ricky Mo

Kata-kata Ricky Mo merujuk kepada Amanda Mu untuk mengingatkannya bahwa Kenzo Li memiliki seorang adik perempuan.

Amanda Mu memang takut kalau Ricky Mo akan kesulitan mengatasi Kenzo Li, jadi dia memberitahunya tentang Venia Li.

Tapi mendengarkan nada bicara Ricky Mo, dia masih sangat percaya diri.

Di sisi lain, bagaimana mungkin Ricky Mo tidak tahu bahwa Kenzo Li memiliki adik perempuan.

Amanda Mu merasa sedikit tertekan ketika dia semakin memikirkannya, ia pun berkata dengan marah, "Diam, kamu keluar saja jika tidak tidur."

Ricky Mo benar-benar berhenti berbicara.

...

Keesokan harinya.

Ketika Amanda Mu bangun, reaksi pertamanya adalah melihat posisi di sebelahnya.

Posisi sebelahnya sudah kosong, tidak ada sosok Ricky Mo.

Dia melakukan ini setiap waktu.

Dia datang secara diam-diam pada malam hari seperti pencuri, namun ketika bangun, dia sudah pergi.

Amanda Mu keluar setelah mencuci muka dan pergi ke kamar sebelah untuk melihat Joanna Mo .

Dia membuka pintu dan melihat ke dalam.

Joanna Mo sedang tidur dengan nyenyak, dengan tangan diletakkan di samping kepalanya dalam posisi yang sangat nyaman.

Sepertinya dia seharusnya masih harus tidur sejenak.

Amanda Mu menutup pintu dengan pelan, bersiap pergi ke dapur untuk membuat sarapan.

Namun, begitu baru melangkahkan kaki setengah jalan, bel pintu pun berdering.

Siapa yang akan datang sepagi ini?

Apakah Lusi Shen?

Amanda Mu melihat ke luar pintu dari lubang kecil pintu.

Ternyata yang berdiri di luar pintu adalah sosok dengan wajah yang akrab.

Amanda Mu membuka pintu dan menatap tamu itu dengan terkejut: "Tisno?"

Meskipun Tisno telah meninggalkan kejahatan yang pernah dilakukannya dulu, namun pribadi dirinya masih sangat berharga.

Pada saat itu, Tisno mengatakan bahwa dia bisa menjadi pengawalnya, dan harga yang bisa dibayar Amanda Mu sebenarnya sangat murah untuk Tisno.

Belakangan dikonfirmasi bahwa Tisno Tisno dipercaya oleh Ricky Mo untuk menjadi pengawalnya.

Setelah mengetahui hal ini, entah apa yang dikerjakan oleh Tisno, dia sudah lama tidak muncul di depannya.

Amanda Mu juga tidak menghubungi Tisno secara khusus.

"Nona Mu." Tisno masih menunjukkan pribadi yang acuh tak acuh, dengan alis yang kuat dan pakaian hitam.

"Kamu ..." Amanda Mu memiliki tebakan yang samar di dalam hatinya, tetapi dia tidak yakin.

“Ricky bilang kalian akan pindah kembali, aku akan membantumu memindahkan barang-barang.” Ketika Tisno menyebut perihal Ricky Mo, dia sepertinya berkata dengan geram.

Mungkin Ricky Mo mengancamnya dengan sesuatu, jadi Tisno bisa mendengarkan perintah Ricky Mo seperti itu.

Kalau tidak, ketika dia menyebut nama Ricky Mo, dia tidak akan menunjukkan tampang ingin menggigit Ricky Mo.

"Sebenarnya, tidak barang yang harus dipindahkan." Setelah Amanda Mu selesai berbicara, dia berhenti dan melangkah ke samping: "Kamu masuk dulu."

Amanda Mu berbalik dan berjalan masuk ke dalam rumah: "Duduk dulu sebentar."

Tisno duduk di sofa.

Amanda Mu menuangkan segelas air untuknya.

"Mama."

Suara kecil Joanna Mo terdengar.

Tisno mengikuti suara dan melihat Joanna Mo berdiri di dekat pintu.

Joanna Mo masih mengenakan piyama bunga kecil, rambutnya agak berantakan, dan dia tampak tercengang ketika dia bangun.

Terlihat sangat imut.

Tisno tersenyum tanpa sadar.

Joanna Mo sudah lama tidak melihat Tisno, saat ini dia menatap Tisno sejenak, dan kemudian berkata sambil tersenyum: "Paman Tisno?"

Reaksinya agak lambat karena dia baru bangun tidur, dia memanggil dan menatap Tisno, seolah dia tidak yakin.

Tisno mengangguk padanya, nada bicaranya melunak tanpa sadar: "Selamat pagi."

Amanda Mu awalnya berpikir bahwa Joanna Mo akan menjaga jarak karena tidak melihat Tisno untuk waktu yang lama, tetapi dia tidak menyangka bahwa dia akan mengingatnya.

Dia merasa bahwa kadang-kadang dia terlalu meremehkan Joanna Mo.

Usia empat tahun sudah menjadi anak dewasa.

Setidaknya dia lebih pengertian daripada yang dia pikirkan.