Spoiled Wife, Bad President - Bab 1169 Aku Tidak Memanjakannya, Siapa Yang Memanjakannya

“Demam lagi.” Meski Amanda Mu cemas, namun ia tetap tenang.

Ekspresi wajah James Gu juga berubah saat dia mendengar ini: "Keadaan Ricky sebelumnya sangat sehat."

“Aku sudah menelepon dokter, kamu sarapan dulu di bawah, aku pergi ganti baju Joanna, dia harus masuk taman kanak-kanak.” Taman kanak-kanak Joanna Mo belum libur, dia masih harus sekolah.

James Gu mengangguk: "Kalau begitu aku akan turun dulu."

Amanda Mu menggendong Joanna Mo dan pergi ke kamarnya, ketika Joanna Mo diturunkan, dia duduk di tepi tempat tidur dan mengusap kakinya yang sakit, Joanna Mo tumbuh cepat, dan kakinya belum pulih sepenuhnya, dan dia merasa sedikit lelah hanya berjalan beberapa langkah dengannya.

“Baju apa yang ingin kamu pakai hari ini?” Amanda Mu menarik tangan kecil Joanna Mo dan menunjuk ke arah lemari: “Ambil sendiri.”

Joanna Mo menundukkan kepalanya, ia tidak bergerak.

Amanda Mu menoleh untuk melihat wajahnya, lalu mendengar suaranya yang kecil: "Mama, apakah aku boleh tidak pergi ke sekolah? Aku ingin menemani Papa di rumah."

“Tidak boleh.” Amanda Mu sedikit pun tidak melunak, ia menolak dengan sangat tegas, meskipun Ricky Mo kembali demam, masalahnya tidak terlalu serius.

Terlebih, meski Joanna Mo masih kecil, tapi dia harus sadar terhadap aturan, dia tidak bisa tidak pergi bersekolah hanya karena tidak ingin sekolah.

“Apakah Papa akan mati?” Joanna Mo menatapnya: “Seperti nenek”.

Amanda Mu tertegun sejenak, lalu mengulurkan tangan dan mengusap kepalanya: "Tidak akan, Papa hanya sakit untuk sementara waktu, kamu bisa pergi ke sekolah dengan tenang, aku akan merawatnya dengan baik di rumah."

Joanna Mo mengangguk: "Baiklah."

Padahal, Amanda Mu benar-benar bisa akrab dengan Joanna Mo hanya selama lebih dari setahun ini, tapi Joanna Mo sangat bergantung padanya dan sangat mendengarkan kata-katanya, hal ini membuatnya sangat terharu.

...

Amanda Mu selesai mengganti pakaian untuk Joanna Mo, kemudian memberikannya kepada pelayan, dan meminta pelayan membawanya turun untuk makan malam.

Ia kembali ke kamar tidur, lalu mengambil handuk dan mengelap wajah Ricky Mo.

Selama waktu itu, Ricky Mo bangun dan memanggil namanya dengan linglung.

"Amanda."

"Ya."

Amanda Mu menjawab panggilannya, mencondongkan tubuh ke depan untuk mendengarkan apa yang dia katakan, tetapi dia tertidur lagi dengan samar.

Untungnya, dokter datang dengan cepat.

Dokter juga sedikit cemas saat melihat Ricky Mo. "Lebih baik bawa Tuan Mo ke rumah sakit, dia demam lagi seperti ini, dia sendiri merasa tidak nyaman dan juga menyakiti tubuhnya."

"Aku tidak mau pergi."

Entah kapan Ricky Mo bangun, suaranya parau seolah-olah telah digosok oleh kerikil.

Dokter tidak bisa berkata apa-apa. Dia hanya menoleh dan menatap Amanda Mu: "Aku akan keluar dulu."

“Lebih baik ke rumah sakit saja, bagaimana kalau di rumah tidak membaik?” Kata Amanda Mu.

“Aku tidak mau pergi.” Ricky Mo menoleh ke samping, dengan sikap kekanak-kanakan: “Aku tidak ingin pergi.”

Amanda Mu hampir melunak: "Jika kamu tidak demam lagi hari ini, maka tidak perlu pergi ke rumah sakit."

Ricky Mo mengaitkan sudut mulutnya dan tersenyum padanya: "Oke."

Emosi dalam diri Amanda Mu pun hilang.

Entah kapan Jamse Gu datang, dan terbatuk ringan sambil mengayunkan kunci mobil, "Aku harus pulang dan sekalian membantu kalian mengantar Joanna ke sekolah."

“Aku akan keluar sebentar.” Kata Amanda Mu kepada Ricky Mo lalu berbalik dan berjalan keluar.

Ketika dia keluar dari kamar tidur, James Gu langsung menegaskan ekspresi wajahnya: "Keadaan Ricky sudah seperti ini, tapi tidak di bawa pergi ke rumah sakit. Dia sangat keras kepala, dan kamu masih memanjakannya."

Dia mendengar percakapan antara Amanda Mu dan Ricky Mo tadi.

Amanda Mu tersenyum tak berdaya: "Aku tidak memanjakannya, siapa yang memanjakannya."