Spoiled Wife, Bad President - Bab 369 Dia Tidak Berani Pergi

Joanna Mo memberikan teleponnya dengan patuh kepada Amanda Mu:”Kakak, telepon.”

Amanda Mu mengambil teleponnya dan meletakkannya di telinganya dan memanggilnya:”Tuan Mo.”

Setelah selesai berbicara, dia baru menyadari bahwa dia baru saja mengungkapkan apa yang dia ketahui tentang identitasnya.

Tampaknya Ricky Mo tidak terkejut kenapa Amanda Mu bisa mengetahui identitasnya, dia hanya berkata:”Nona, tolong kirim alamatnya dan aku akan segera pergi menjemputnya.”

Suaranya terdengar sangat tenang, nada bicaranya seperti seorang atasan memberikan perintah kepada bawahannya dan tanpa sadar membuat orang mendengarkannya.

Amanda Mu menjawabnya:”Baik.”

Dia baru selesai bicara dan Ricky Mo menutup teleponnya.

Amanda Mu sedikit kaget, apakah dia tidak perlu mengatakan selamat tinggal kepada Joanna Mo?

Dia menutup teleponnya begitu saja?

……

Perusahaan Mo.

Sekretaris memeluk setumpuk dokumen dan berjalan masuk ke dalam kantor presiden direktur, dia melihat Ricky Mo baru saja menutup telepon dan berdiri sambil mengambil mantelnya dan sepertinya akan pergi keluar.

Sekretaris itu mempercepat langkahnya dan berkata dengan hati-hati:”Presiden direktur, sepuluh menit lagi akan ada satu pertemuan yang sangat penting.”

“Tunda dulu.” Ricky Mo berjalan keluar tanpa melihatnya.

Presiden direktur sudah mengatakan untuk menundanya, tentu saja sekretaris tidak berani mengatakan apa-apa.

Sekretaris mengikuti Ricky Mo berjalan keluar dan bertanya:”Ditunda sampai kapan?”

“Ketika aku kembali.” Ricky Mo berhenti dan melirik sekretaris itu sebentar, alisnya yang mengerut menunjukkan bahwa sekarang dia sudah tidak sabar lagi.

Tidak ada sekretaris dan asisten yang sesuai keinginannya.

Sekretaris itu ketakutan karena dilihat olehnya bahkan napas pun juga tidak berani.

Ketika sopir melihat Ricky Mo berjalan keluar, dia buru-buru menghampirinya.

Ricky Mo berkata dengan dingin:”Tidak perlu ikut, aku yang akan mengemudikan mobilnya sendiri.”

“Tapi, kata nona ... ... “

“Kamu mendengarkan dia atau mendengarkanku?” Setelah Ricky Mo mendengarnya, dia berbalik, menyipitkan mata dan melihat ke arah sopir:”Kamu mengambil uangku tapi mendengarkan orang lain?”

Ketika sopir melihat ekspresi wajah Ricky Mo berubah, dia buru-buru menjelaskan:”Bukan ... ... bukan seperti itu, presiden direktur ... ... “

Ricky Mo bahkan tidak ingin mendengar omong kosongnya, dia langsung mendorongnya dan masuk ke dalam mobil.

Dia menyalakan mobilnya sambil menelepon Stevi Mo.

Barusan dia tidak bertanya kepada wanita yang meneleponnya, mengapa dia bisa bersama dengan Joanna Mo.

Bahkan tidak perlu bertanya, dia juga bisa menebaknya sedikit.

Telepon baru tersambung dan terdengar suara tidak puas dari Stevi Mo di ujung telepon itu:”Ricky, aku baru saja ingin meneleponmu, pertemuannya akan segera dimulai, di mana kamu?”

Ketika Ricky Mo sadar tiga tahun yang lalu, Stevi Mo juga bekerja di perusahaan Mo.

Pada situasi seperti ini, mana mungkin Ricky Mo akan mempedulikan masalah pertemuannya.

Meskipun dia adalah seorang pecandu kerja yang terkenal.

Tapi dia tahu dengan jelas mana yang lebih penting di antara pekerjaan dan putrinya.

Suaranya sangat dingin:”Kelak jangan biarkan Maggie Su datang ke kediaman Mo lagi, aku memberimu muka maka aku memberitahumu dulu, jika aku melihatnya di kediaman Mo lagi, jangan salahkan aku bersikap tidak sopan.”

“Ricky Mo apa yang kamu katakan? Aku tanya di mana kamu sekarang? Segera ... ... “ Stevi Mo tidak tahu mengapa Ricky Mo marah, dia tiba-tiba meneleponnya untuk mengatakan masalah ini.

Ricky Mo tidak peduli apa yang dikatakan oleh Stevi Mo, dia langsung menutup teleponnya.

Setelah menutup teleponnya, Ricky Mo menemukan bahwa di depannya sedang macet dan dia tidak bisa segera tiba.

Dia mengambil ponselnya dan menelepon wanita itu.

……

Amanda Mu sudah menunggu beberapa saat di restoran dan masih belum melihat Ricky Mo tapi dia menerima panggilan telepon darinya.

“Aku di sini agak macet, tolong tunggu sebentar lagi, jika benar-benar tidak bisa, kamu bisa mengantarnya ke kantor polisi dulu.”

Tidak ada ketegangan di dalam suara pria itu, sikapnya sangat tenang tidak seperti seorang ayah yang akan datang mencari putrinya.

Amanda Mu berkata dengan marah:”Aku sedang tidak ada urusan.”

Ricky Mo tega menyuruhnya mengantar anak sekecil ini ke kantor polisi.

Setelah menutup teleponnya, Amanda Mu membawa Joanna Mo keluar dari restoran.

Alasan utamanya karena anak kecil tidak bisa duduk diam dan suka bergerak.

Ricky Mo terjebak macet untuk waktu yang lama, ketika dia tiba, Amanda Mu sudah membawa Joanna Mo pergi ke taman terdekat.

Amanda Mu dan Joanna Mo sedang berjongkok di taman untuk melihat semut yang sedang bergerak, terdengar suara berat seorang pria yang lumayan enak dari belakang:”Joanna.”

Joanna sedang berkonsentrasi penuh melihat semut dan dia tidak mendengar Ricky Mo memanggilnya.

Sebaliknya Amanda Mu berbalik dulu.

Dia berbalik dan melihat seorang pria tinggi melangkah mendekat, pandangan matanya terfokus pada bola kecil di sampingnya.

Ketika Amanda Mu selesai berbelanja dengan Lusi Shen, waktunya sudah siang, dia menunggu Ricky Mo untuk waktu yang lama dan sekarang waktunya sudah malam.

Lampu taman menyala saat ini, di bawah cahaya lampu, wajah yang terlihat dingin menjadi sedikit lebih lembut.

Wajah Ricky Mo memang tampan, sekarang dia terlihat lebih enak dilihat.

Amanda Mu menjadi tertegun melihatnya.

Ricky Mo mendekat dan sedikit membungkuk, dia mengulurkan tangannya untuk menggendong Joanna Mo yang sedang jongkok.

Joanna Mo menjadi bingung untuk sejenak, kemudian ketika dia melihat dengan jelas orang yang memeluknya adalah Ricky Mo, dia memanggilnya dengan gembira:”Rici Mu!”

Amanda Mu tertegun, mengatupkan bibirnya dan tersenyum.

Ricky Mo menyipitkan matanya dan nadanya tidak terdengar baik:”Panggil ayah.”

Joanna Mo terlihat sangat iseng dan memanggilnya:”Ayah!”

Wajah Ricky Mo terlihat sedikit lembut.

Tidak tahu bola kecil ini mirip siapa, setiap kali dia sengaja memanggil namanya untuk menantangnya, setelah ekspresi wajahnya berubah maka dia segera memanggilnya ayah.

Dia sangat yakin bahwa sifatnya ini tidak mirip dengannya ataupun mirip dengan Maggie Su.

Ricky Mo memegang kepalanya, dia melihat Joanna Mo dengan teliti, ketika dia memastikan bahwa Joanna Mo baik-baik saja, dia baru berbalik melihat wanita yang berdiri diam di sampingnya.

Sepintas, dia merasa bahwa wanita ini sangat akrab.

Tapi dia tidak ingat dia pernah melihatnya di mana.

Amanda Mu merasakan perasaan yang aneh ketika dilihat oleh Ricky Mo, dia berkata:”Karena kamu sudah datang menjemput Joanna, maka aku akan pergi dulu.”

Meskipun dia berkata seperti itu, tapi kakinya tidak bergerak.

Bukan dia tidak mau pergi tapi karena Ricky Mo tidak berbicara maka dia tidak berani pergi.

Dia tidak tahu kenapa dia begitu takut kepada pria asing ini, tapi otaknya memberikan perasaan seperti itu kepadanya.

Ricky Mo belum bicara maka dia tidak bisa pergi.

“Terima kasih karena kamu sudah menjaga Joanna, hadiah apa yang kamu inginkan?”

Ricky Mo akhirnya berbicara juga, mesipun itu kata terima kasih, tapi wajahnya tanpa ekspresi sehingga membuat Amanda Mu tidak merasa bahwa dia sedang mengucapkan terima kasih kepadanya.

Amanda Mu menggelengkan kepalanya:”Tidak perlu, tidak ada orang yang tidak akan peduli ketika bertemu situasi seperti ini, kamu harus jaga anaknya baik-baik kelak.”

Novel Terkait

Cinta Pada Istri Urakan

Cinta Pada Istri Urakan

Laras dan Gavin
Percintaan
4 tahun yang lalu

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu

Mr. Ceo's Woman

Rebecca Wang
Percintaan
4 tahun yang lalu

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu

Si Menantu Buta

Deddy
Menantu
4 tahun yang lalu

My Superhero

Jessi
Kejam
4 tahun yang lalu

My Charming Wife

Diana Andrika
CEO
4 tahun yang lalu

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu