Spoiled Wife, Bad President - Bab 341 Apakah Mataku Buta?

“Oh ... ... “ Polisi itu tiba-tiba mengerti, terutama karena foto itu terlalu menyesatkan maka polisi percaya dengan kata-katanya.

Setelah itu, polisi itu berkata penuh perhatian dan menatap Amanda Mu:”Gadis kecil, bertengkar adalah hal yang biasa terjadi antar pasangan, kami juga sangat sibuk, apakah kamu tahu tindakanmu ini akan menyia-yiakan tenaga polisi?”

Amanda Mu tidak percaya bahwa polisi mempercayai kata-kata Kenzo Li, dia melambaikan tangannya dan berkata:”Bukan, tuan polisi, dengarkan aku ... ... “

Polisi menyimpan buku catatannya:”Hari sudah malam, cepat pulang, jika ke depannya menemui masalaha lagi, datang cari kami lagi, cepat pulang.”

“Aku ... ... “ Amanda Mu masih belum mengatakan apa-apa dan Kenzo Li sudah menariknya.

Kemudian, Kenzo Li berkata dengan wajah serius kepada polisi:”Maaf sudah merepotkan kalian.”

“Tidak apa-apa, jaga pacarmu baik-baik, lain kali jangan melakukan hal seperti ini lagi.” Setelah polisi selesai berkata, dia berkata lagi:”Tim investigasi kriminal sudah menunggu tuan Li datang melaporkan diri.”

Kenzo Li berkata:”Aku akan pergi melapor besok, terima kasih.”

Amanda Mu yang berada di sebelahnya sama sekali tidak tahu apa yang mereka bicarakan dan ditarik keluar dari kantor polisi oleh Kenzo Li.

Dia sama sekali tidak bisa melepaskan tangan Kenzo Li.

Setelah keluar dari kantor polisi, Kenzo Li baru melepaskannya.

Amanda Mu menatapnya dengan dingin:”Siapa kamu sebenarnya?”

“Kenzo Li, seorang dokter psikologi kriminal yang baru pulang dari luar negeri, dipekerjakan sebagai konsultan psikologis oleh tim investigasi kriminal kota J.”

Nada dan ekspresinya lebih serius kali ini, tetapi Amanda Mu tetap tidak bersikap baik kepadanya.

“Oh? Apakah seorang konsultan psikologis yang kembali ke negara sendiri dapat sembarangan menyelinap ke rumah seseorang dan mandi dan juga sembarangan menyentuh barang orang?”

“Jangan terlalu perhitungan, kamu juga bisa menyentuh barang-barangku.”

“Hah!” Amanda Mu tersenyum dingin, berbalik dan pergi.

Dia tiba-tiba mengerti, bagaimana perasaan Ricky Mo yang marah karena dirinya dan hanya bisa tersenyum dingin.

Dia berjalan di depan, Kenzo Li mengikutinya dari belakang.

Dia tinggi dan kakinya panjang maka langkahnya juga panjang, Amanda Mu berjalan dengan cepat tapi dia malah berjalan dengan santai:”Aku yang salah karena menyentuh barangmu, itu karena aku merasa kita adalah teman, bukankah begitu?”

“Aku tidak punya teman sepertimu.”

“Jangan berkata seperti itu ... ... “

Amanda Mu segera berbalik dan Kenzo Li segera berhenti:”Apa? Tiba-tiba ingin menjadi temanku?”

Amanda Mu mengulurkan tangan di depannya:”Ponsel, jika kamu tidak memberikannya, kita segera bisa kembali ke kantor polisi lagi.”

“Baiklah.” Kenzo Li mengeluarkan ponselnya dan mengembalikan kepadanya.

Amanda Mu mengambilnya dan melihat lingkaran pertemanannya, memastikan bahwa dia tidak mengirim foto itu, dia masuk ke dalam album dan menghapus foto itu, dia berbalik dan berjalan ke depan.

Kenzo Li mengikutinya dengan erat:”Aku baru pulang dari luar negeri jadi belum akrab dengan orang dan tempat ini, apakah kamu sebagai teman tidak bisa menemaniku?”

Amanda Mu tidak menghiraukannya, dia langsung masuk kedalam sebuah hotel, Kenzo Li juga ikut masuk.

Ketika Amanda Mu melakukan check in dia berkata kepada resepsionisnya:”Aku tidak kenal orang ini, dia terus mengikutiku.”

Resepsionis itu memandang Kenzo Li, dia tampaknya tidak percaya bahwa orang setampan dan bermoral itu akan melakukan hal seperti itu.

Tetapi untuk mencegah terjadi sesuatu, resepsionis itu meminta penjaga keamanan untuk menghentikan Kenzo Li.

Amanda Mu mengambil kartu kamarnya, berbalik melihatnya dan langsung masuk ke dalam lift.

Ketika Kenzo Li melihatnya masuk ke dalam lift, dia baru berkata kepada resepsionis itu dengan wajah sedih:”Dia adalah pacarku, kami bertengkar, hotel kalian tidak jauh dari kantor polisi, jika aku orang seperti itu maka dia sudah melaporkanku ke polisi sejak awal.”

Resepsionis itu berpikir sejenak dan berpikir bahwa inilah alasannya, ekspresi di wajahnya juga melembut.

Ketika Kenzo Li melihatnya, matanya terlihat bersinar tetapi menghilang dengan cepat.

“Tolong carikan sebuah kamar yang ada di depan kamar pacarku.”

Ketika resepsionis itu menulis kartu identitasnya, dia mencocokkan dulu fotonya, setelah memastikan bahwa itu adalah orang yang sama, dia baru memberikan sebuah kamar kepadanya.

……

Setelah masuk ke kamar, mandi dan berbaring di tempat tidur, itu sudah dini hari.

Dia mengeluarkan ponsel untuk menelepon Ricky Mo tapi dia khawatir Ricky Mo sudah tertidur.

Dia sangat sibuk belakangan ini.

Sehingga membuatnya mengurungkan niatnya untuk menelepon Ricky Mo.

Setelah sibuk seharian, dia sudah lelah, tetapi dia tidak merasa tenang setelah menutup matanya.

Akhirnya dia bangun dan menyalakan TV, dia bersandar di samping tempat tidur sambil menonton TV sepanjang malam.

Ketika hari sudah mulai terang, dia mandi dan bersiap untuk melakukan check out.

Siapa tahu, begitu dia membuka pintunya, dia melihat Kenzo Li tersenyum polos.

“Selamat pagi, Amanda Mu.” Dia bersandar di kusen pintu kamar yang ada di depan kamarnya, dia menyapa Amanda Mu dengan energik.

Amanda Mu tidak tidur sepanjang malam, matanya terasa perih dan sakit, dia tidak ingin mempedulikannya, dia hanya berjalan menuju lift dengan marah.

Kenzo Li mengikutinya:”Mari kita pergi sarapan bersama? Ada sarapan prasmanan di hotel ini.

“Tidak tertarik.” Amanda Mu masuk ke dalam lift, melihat monitornya dan bersandar pada dinding lift untuk menunggu lift berikutnya.

Kenzo Li tidak tahu harus berbuat apa dan juga tidak tahu harus membicarakan apa dengannya.

Namun, dia berhenti berbicara dengan Amanda Mu, tapi kecurigaan di hati Amanda Mu telah muncul.

Dia ingat apa yang dikatakan oleh Kenzo Li tadi malam, jadi mau tidak mau dia bertanya:”Apakah kamu pernah melihatku sebelumnya?”

Melihat Amanda Mu berbicara dengannya, dia tiba-tiba menjadi bersemangat:”Ya, jauh lebih lembut dibanding sekarang.”

Amanda Mu menatapnya dengan aneh:”Apakah kamu salah orang?”

“Lihat mataku.” Kenzo Li tiba-tiba membungkuk dan mendekatinya.

“Apa yang kamu lakukan?” Amanda Mu jadi membeku.

Kenzo Li menyipitkan matanya dan bertanya kepadanya:”Apakah menurutmu aku buta?”

Amanda Mu:” ... ... “

Ting--

Pintu lift terbuka saat ini.

Amanda Mu membungkuk dan berlari ke dalam lift dari bawah lengannya.

Dia langsung pergi ke bagian resepsionis untuk melakukan check out, ketika hampir sampai ke meja depan, dia melihat sosok yang dikenal dan segera berhenti.

Sisca Mu yang melakukan check out juga melihat Amanda Mu.

Sisca Mu bersama beberapa wanita lain, dia melipat tangannya dan berjalan menghampiri Amanda Mu:”Bukankah ini mantan istri tuan muda Mo yang beberapa hari lalu berkencan dengan pacar baru? Check in dengan pacar baru ya?”

Amanda Mu mengerutkan keningnya:”Bukan urusanmu.”

“Kamu juga bisa memarahi orang.” Kenzo Li menghampiri dari belakang, nada bicaranya sedikit terkejut.

Sisca Mu yang sangat membencinya ada di depan, di belakangnya ada orang gila yang menempel terus dengannya, Amanda Mu merasa matanya lebih sakit lagi.

Dia melewati Sisca Mu dan langsung menuju resepsionis:”Check out, terima kasih.”

Jika terus berbicara dengan mereka, dia merasa umurnya akan bertambah pendek beberapa tahun.

Pada saat ini, dia mendengar suara Sisca Mu yang sengaja mencari masalah:”Apakah kamu pacar baru Amanda Mu? Meskipun kamu tidak bisa membandingi Ricky Mo, tapi tampangmu lumayan juga, kenapa kamu tertarik dengan seorang janda.”

Novel Terkait

Anak Sultan Super

Anak Sultan Super

Tristan Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu

My Secret Love

Fang Fang
Romantis
5 tahun yang lalu

Jika bertemu lagi, aku akan melupakanmu

Summer
Romantis
5 tahun yang lalu

My Cold Wedding

Mevita
Menikah
5 tahun yang lalu

Cinta Dan Rahasia

Jesslyn
Kesayangan
5 tahun yang lalu

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu

After The End

Selena Bee
Cerpen
5 tahun yang lalu

Asisten Wanita Ndeso

Audy Marshanda
CEO
4 tahun yang lalu