Spoiled Wife, Bad President - Bab 17 Aku Keberatan Wajahmu Jelek

Amanda Mu sedikit terkejut, Ricky Mo akhirnya mau bertemu dengannya?

Amanda Mu mengetuk ruang pintu baca.

Amanda Mu melangkahkan kaki masuk ke dalam ruang baca, belum melihat dengan jelas orang yang di dalam, terdengar suara serak laki-laki itu: "Doni, siapa yang datang?"

Laki-laki yang berdiri di samping meja kerja berkata: "Tuan muda, Nyonya yang datang."

Amanda Mu baru memperhatikan, yang di belakang meja kerja itu, seorang laki-laki yang duduk membelakangi dia.

Dilihat dari tempat Amanda Mu berdiri, terlihat kepala laki-laki yang muncul dari sandaran kursi, dan pergelangan tangan yang diletakkan di samping kursi.

Seorang laki-laki yang bertubuh tinggi.

Dia, itu Ricky Mo?

Doni melihat Amanda Mu, menyapa dia: "Nyonya."

"Doni?" Amanda Mu barusan mendengar Ricky Mo memanggil nama ini.

Doni membungkukkan badan, tidak berbicara terlalu banyak.

Biasanya Doni juga bukan orang yang suka terlalu banyak bicara.

Saat ini, Ricky Mo yang duduk membelakangi dia berbicara.

"Kamu sudah bertemu dengan Herman Mo?"

Amanda Mu terpaku, baru menyadari Ricky Mo sedang berbicara dengannya.

Meskipun dari awal sudah tahu dari ucapan Herman, kalau hubungan ayah dan anak ini tidak baik, tapi Ricky Mo langsung menyebut nama Herman, membuat Amanda Mu sedikit terkejut.

"Sudah bertemu." Amanda Mu tidak tahu untuk apa Ricky Mo menanyakan ini, tapi Amanda Mu dapat merasakan kalau Ricky Mo tidak ingin Amanda Mu melihat wajahnya.

"Apa yang dia katakan?"

"Ngobrol biasa, tapi mengungkit juga masalahmu……" Amanda Mu berkata dengan terbata-bata: "Dia sangat memperhatikanmu."

Perkataan Herman itu, mungkin ada maksud dibalik itu, tapi dia pasti sangat memperhatikan Ricky Mo.

Amanda Mu sedikit kagum padanya, bisa memiliki ayah yang perhatian.

Ricky Mo mendengar perkataannya, tersenyum dingin dan berkata: "Dengar Charles Mo bicara, hubungan kalian berdua sangat baik?"

Begitu Amanda Mu mendengar 'Charles Mo' nama ini, dia langsung menggelengkan kepala: "Cuma pernah ketemu di villa saja."

Teringat Ricky Mo yang membelakangi dia, tidak kelihatan dia menggelengkan kepala, dia menambahkan kata-katanya: "Kita tidak akrab."

Tidak tahu kenapa, dia sengaja menyembunyikan soal 'Charles Mo' yang terluka dan tinggal di rumahnya semalam.

"Benarkah?"

Laki-laki itu melontarkan kata-kata tersebut, membuat Amanda Mu terkejut, tidak berani berkata-kata lagi.

'Charles Mo' tidak mungkin benar-benar memberitahu Ricky Mo?

"Sudah, kamu keluar." Nada suara Ricky Mo terdengar sedikit tidak sabar.

Amanda Mu tidak kelihatan wajah Ricky Mo, terpisah jarak yang begitu jauh, tapi Amanda Mu masih bisa merasakan aura yang kuat dari diri Ricky Mo.

Amanda Mu menikah dengan Ricky Mo, setengah alasannya karena dipaksa ibunya, Novia, setengah alasan lainnya karena kekecewaan yang terlalu mendalam sehingga akhirnya membuat dia bersedia.

Amanda Mu menikah dengan Ricky Mo, dia tidak terpikir akan ada suatu hari mereka bercerai, jadi sejak hari pertama dia menginjakkan kaki di rumah keluarga Mo, dia sudah menyiapkan dirinya untuk selamanya menjadi istri Ricky Mo.

Amanda Mu menggigit bibirnya, berjalan maju ke depan, berdiri di tempat yang sedikit dekat dengan Ricky Mo, mengumpulkan keberanian berkata: "Ricky Mo, kamu…… boleh berbalik tidak?"

Kalau Ricky Mo membalikkan badan, Amanda Mu akan bisa melihat wajahnya.

Amanda Mu baru selesai berbicara, merasa suasana di dalam ruangan itu mendadak berubah.

"Aku, aku tidak ada maksud lain, aku hanya merasa, kita berdua pasangan yang akan bersama selamanya, cepat atau lambat pasti akan bertemu, aku benar-benar tidak keberatan dengan…… kondisi tubuhmu."

Ricky Mo yang duduk membelakangi dia, mendengar ucapan itu, terpaku sejenak.

Sudut bibirnya naik, nada bicaranya penuh dengan kebencian: "Tapi aku keberatan dengan wajah jelekmu."