Spoiled Wife, Bad President - Bab 1222 Sudah Bebas

Ricky Mo menatapnya dengan tatapan mata yang dalam.

Amanda Mu tertegun sejenak, barulah ia bereaksi setelah menyadarinya.

Dia tertawa dengan pelan: "Aku tahu, tentu saja aku akan pergi ke sana dengan percaya diri."

Ricky Mo mengusap wajahnya: "Tapi masalah apapun yang muncul ke depannya, kamu harus berdiskusi dulu denganku."

“Ya.” Nada suaranya terlalu lembut, dan Amanda Mu tidak perlu berpikir, jadi dia langsung mengangguk.

Sangat jarang Ricky Mo begitu menunjukkan sikap toleransi, tidak marah padanya tentang hal semacam ini, dan begitu lembut, tentu saja dia bica bertemu setelah mendapatkan persetujuan darinya.

Emosinya saat ini sebenarnya jauh lebih baik dari sebelumnya. Setidaknya dia tidak sekeras sebelumnya, dia akan menjelaskan kepadanya dengan sabar, dia juga akan dengan lembut berbicara mengenai pikirannya sendiri.

Ricky Mo bertanya padanya, "Rumah sakit mana?"

Amanda Mu mengucapkan nama rumah sakit itu tanpa ragu-ragu. Sekarang setelah Ricky Mo mendengarkannya dan setuju dengannya, itu berarti dia tidak akan menyulitkan Kenzo Li , tidak apa-apa memberi tahunya nama rumah sakit tersebut, dia tidak akan mempersulit Kenzo Li lagi.

Suara Joanna Mo tiba-tiba terdengar dari luar: "Mama, sudah waktunya makan."

“Cepat ganti baju, kita akan turun ke bawah untuk makan.” Amanda Mu mendorong Ricky Mo.

……

Ricky Mo mengatakan dia akan pergi bekerja di Perusahaan Mo, tapi Amanda Mu juga tidak menghalanginya.

Masalah Perusahaan Mo saat ini memang tidak kecil, jika dia berlarut-larut kemudian, Ricky Mo adalah orang terakhir yang menangani hal-hal tersebut.

Lebih baik pergi sekarang, setidaknya bisa menghemat banyak hal.

Ricky Mo pergi ke perusahaan, dan Amanda Mu pergi ke rumah sakit untuk menemui Kenzo Li dan Anik.

Kemarin, Kenzo Li pergi setelah operasi, dia tidak tahu apa yang terjadi pada Kenzo Li .

Ketika Amanda Mu tiba di rumah sakit, dia pergi menemui dokter yang merawatnya sebelumnya.

"Operasi itu sangat sukses, pasien juga telah keluar dari kondisi berbahaya dan dipindahkan ke bangsal umum. Sekarang yang terpenting adalah perawatan pasca operasi dan kesehatan mental pasien."

Amanda Mu mendengar apa yang dikatakan dokter dan mengangguk: "Aku mengerti, terima kasih dokter."

Mengenai perawatan pasca operasi, dia sekarang telah mempersiapkan seorang perawat, dan Anik sangat menyayangi Kenzo Li, meskipun Kenzo Li tidak dapat berdiri di paruh kedua hidupnya, Anik mungkin tidak akan meninggalkan dia.

Adapun kesehatan mental.

Kenzo Li sendiri adalah seorang psikiater, kedua kakinya bisa seperti ini karena ulahnya sendiri, jadi tidak perlu mengkhawatirkan hal ini.

Setelah keluar dari ruangan dokter, Amanda Mu langsung pergi ke bangsal Kenzo Li.

Mendorong pintu hingga terbuka, Amanda Mu melihat Anik duduk di pinggir ranjang utama rumah sakit.

Anik mendengar pintu terbuka dan menatapnya dan memanggilnya dengan ekspresi wajah yang rumit: "Nona Mu *."

Amanda Mu mengangguk sedikit pelan sebagai jawaban dan berjalan menuju tempat tidur.

Tubuh Kenzo Li penuh dengan berbagai tabung, ia memakai oksigen, dan dia terlihat sangat lemah.

Dia menarik ujung bibirnya, dan tersenyum pada Amanda Mu, seperti yang dia lakukan sebelum memasuki ruang operasi.

"Kamu akhirnya datang."

Tidak sulit menebak dari nada bicaranya bahwa dia tahu bahwa Amanda Mu akan datang.

“Bagaimana perasaanmu?” Tanya Amanda Mu.

“Aku merasa cukup baik.” Kenzo Li berbicara dengan pelan karena nafasnya yang lemah.

Dia perlahan menoleh dan melihat ke luar jendela, matahari bersinar dari luar, sangat hangat dan lembut.

"Aku tidak akan mati, aku akan menjalani hidupku dengan baik." Dia berhenti sebelum melanjutkan: "Lagipula, aku juga sudah bebas."

Saat Dodi Xie meninggal, dia merasa sudah bebas.

Orang yang menghancurkan hidupnya sudah tidak ada lagi, dan kecemburuan serta keengganannya terhadap Ricky Mo sepertinya telah lenyap dengan kematian Dodi Xie.

Dia sekarang sudah mulai sulit mengingat, dia dulu pernah berkelahi melawan Ricky Mo karena alasan yang tidak terdengar/ tidak baik/ tidak masuk akal.