Spoiled Wife, Bad President - Bab 1050 Apakah Kamu Tidak Takut Aku Akan Menambahkan Obat Ke Dalam Makanan?

Charles Mo perlahan membuka semua makanan dan meletakkannya di atas meja, sebelum akhirnya berbalik untuk membantu Amanda Mu bangkit.

Ketika Amanda Mu diangkat olehnya, dia hampir harus mengandalkan kekuatannya untuk berdiri.

Ketika dia memanfaatkan kekuatannya untuk bangun, dia tanpa sadar memaksa kekuatan kakinya.

Meskipun dia tidak merasakan sensasi di setengah bagian bawah tubuhnya, tapi naluri tubuh yang menggunakan kekuatan saat dia bangkit.

Dia menunduk dan didukung oleh Charles Mo ke meja makan, sehingga dia bisa melihat dengan jelas kakinya bergerak.

Mata Amanda Mu langsung melebar, bahkan ragu bahwa dia salah lihat, diam-diam dia menggerakkan kakinya dan menemukan ada sedikit gerakan.

Sudah sekian lama, sebagian besar tubuh Amanda Mu mati rasa, gemetar pelan yang dirasakannya saat ini, ia merasa bahwa dirinya salah lihat.

Dia mencoba lagi.

Kali ini, dia membuka matanya lebar-lebar, menatap kakinya sendiri dengan lekat, dan akhirnya memastikan bahwa kakinya benar-benar gemetar.

Sesaat, ada semburan kebahagian di hati Amanda Mu.

Apakah obat Kenzo Li berhasil?

Jadi kakinya sudah mulai timbul rasa.

Meski kecil, namun cukup membuat Amanda Mu bahagia.

Jika Ricky Mo tahu bahwa kakinya sedikit terasa, dia pasti akan lebih bahagia darinya.

Saat ini, Amanda Mu didukung oleh Charles Mo dan duduk di kursi.

Amanda Mu menatap Charles Mo, senyum di wajahnya memudar lagi.

Tapi Ricky Mo saat ini seharusnya sedang mencarinya ke semua tempat.

Charles Mo mendorong makanan di depannya dan berkata, "Makanlah."

Amanda Mu merasa kakinya sedikit terasa, suasana hatinya sedikit lebih ringan dari sebelumnya.

Jika Ricky Mo telah menemukannya, pasti akan terjadi pertengkaran besar di antara keduanya.

Dan dia sekarang harus makan dengan lahap. Jika Ricky Mo datang dan melihatnya sehat, dia mungkin tidak akan begitu marah.

Memikirkan hal ini, Amanda Mu menunduk dan mulai makan.

Melihat Amanda Mu makan dengan tenang, Charles Mo berkata dengan ekspresi yang rumit: "Kak Amanda, apakah kamu tidak takut aku akan menambahkan obat ke dalam makanan?"

Amanda Mu menelan makanan di mulutnya, lalu menatapnya dan berkata, "Tidak takut."

Tatapan matanya sangat tulus dan tidak ada jejak kebohongan.

Pada dasarnya di dalam hatinya, dia juga berpikir seperti itu, dia percaya bahwa Charles Mo benar-benar tidak akan menyakitinya.

Setelah mendengar kata-katanya, ekspresi Charles Mo menjadi lebih rumit, dan sedikit penyesalan muncul di ekspresi wajahnya.

Hanya saja Amanda Mu menundukkan kepala dan terus makan, ia tidak memperhatikan ekspresi wajah Charles Mo.

Charles Mo membeli semua makanan yang disukai Amanda Mu, dan rasanya juga sangat enak. Amanda Mu sendiri juga lapar, ia makan begitu banyak.

Saat dia sudah kenyang dan siap untuk meletakkan sumpit, dia merasa kepalanya sedikit pusing.

Amanda Mu mengulurkan tangannya dan menekan pelipisnya, masih sedikit bingung, kenapa dia mulai merasa pusing?

Dia memijit pelipisnya, dan melihat Charles Mo masih duduk tanpa menyentuh makanan di depannya, dia pun menatapnya dengan sedikit bingung.

Dia bertanya kepada Charles Mo: "Mengapa kamu tidak makan?"

Charles Mo mengerutkan bibir, seolah tidak berani menatap tatapan matanya secara langsung, dan mengucapkan dua kata dengan suara pelan: "Maafkan aku."

Amanda Mu tidak mengerti kenapa Charles Mo tiba-tiba minta maaf.

Tapi tak lama kemudian, dia merasa pusingnya terasa semakin jelas.

"Kamu menaruh ..." Amanda Mu sangat pusing hingga muncul bayangan di depan matanya. Dia berbaring di atas meja dan berkata setengah kalimat berikutnya: "Apa di dalam makanan?"

"Kakak sepupu pasti akan segera datang untuk mencarimu, jadi aku hanya bisa menganiayamu dulu."