Istri ke-7 - Bab 97 Laporan Pemeriksaan (2)

“kalau begitu tidak perlu dikatakan lagi.” Josephine menghirup nafas dan tidak menghiraukan Asisten Yan lagi.

Sebenarnya dia mengerti mengapa, Claudius hanyalah ingin menutupi fakta bahwa dirinya telah memaksa seseorang hingga mati, dan menghadiahkan rumah itu kepada Asisten Yan. Dia mungkin saja tidak mengira bahwa semua ini bisa diketahi oleh Vincent dan dia memberitahu semua faktanya kepada Josephine.

Asisten Yan ingin pergi, tapi dia terhenti dan berbalik badan menatapi Josephine dan berkata, “Nyonya Muda, aku tidak tahu apakah kamu pernah berpikir bahwa baik menghadiahkan rumah itu kepadaku atau hanya sekedar menggunakan namaku, mengapa, apa alasan Tuan Claudius melakukan hal itu? Dia melakukannya karena dia tahu kamu suka dengan rumah keluarga Zhu, dia tidak ingin kamu mengetahui rahasia Rumah Keluarga Zhu, dia tidak ingin kamu tahu bahwa dia pernah tidak sengaja mencelakai Nyonya Besar Zhu, dia tidak ingin kamu merasa dirinya sangatlah jahat, karena kamu adalah orang kedua selain Nona Zhu yang tidak membenci dirinya, dia takut kamu juga akan membencinya.”

Air mata langsung mengalir di muka Josephine, dia juga rela dirinya tidak mengetahuinya, dengan begitu dia tidak akan menderita seperti sekarang, dengan begitu dia tidak perlu memaksa dirinya sendiri untuk dendam terhadap lelaki itu, dan memaksa dirinya sendiri untuk menjauhi lelaki itu.

Namun apa gunanya mengatakan ini sekarang? Terkadang takdir memang seperti begini, Tuhan memang begitu aneh, mengikat dia bersama dengan musuhnya.

“Nyonya Muda, kamu jangan begini, ini tidak bagus terhadap bayi.” Asisten Yan bergegas mengambil sebuah tisu dan memberikannya kepada Josephine, dan menasehati, “Meskipun aku tidak bisa membuatmu untuk percaya dengan kata-kataku, tapi tolong percayalah, Tuan Claudius mencintaimu, jika tidak, dia tidak akan melongo ketika rapat tadi pagi, dan tidak akan memberitahuku harus kemana untuk membelikan dimsum untukmu.”

“Sudah cukup, hentikan!” Josephine berteriak dengan marah, dia tidak ingin mengetahui apakah Claudius mencintainya atau tidak, dia tidak ingin tahu apa yang telah dilakukan Claudius untuk dirinya.

Asisten Yan terkejut dengan reaksi Josephine, dia lalu menutup mulutnya.

“Kalau begitu kamu beristirahatlah dengan baik, aku pulang dulu.” Seusai berkata, Asisten Yan sedikit ragu-ragu lalu pergi meninggalkan ruang pasien.

*****

Josephine tinggal dirumah sakit selama 2 hari sambil menunggu hasil pemeriksaan.

Dalam jangka waktu itu, Claudius tidak muncul sekalipun, hingga pada hari terakhir barulah dia muncul dihadapannya. Kalimat pertama yang dia lontarkan ketika memasuki ruang pasien adalah, “Sepertinya kamu menyelidikiku dengan jelas, hingga aku merubah Rumah Keluarga Zhu ke atas nama Asistenku saja kamu tahu.”

“Jika ingin orang lain tidak mengetahuinya, kamu hanya bisa tidak melakukan hal itu.” Josephine tersenyum dan menatapinya, “Tapi aku sedikit menyayangkan kalau tahu begitu aku harusnya meminta mu untuk memberikan rumah itu kepadaku ketika kamu lagi senang, aku lebih menyukai rumah itu dibandingkan dengan dia.”

“Namun semuanya sudah terlambat.” Claudius menundukkan badannya dan mengelus perut Josephien, “Tapi bukankah seharusnya kamu mengkhawatirkannya sekarang?”

Josephine sedikit tegang, dia mengerti apa yang dirujuk oleh Claudius, laporan pemeriksaan akan keluar hari ini, saat ini memang dia harus memperhatikan masalah ini.

“Jika kamu bisa melahirkan bayi yang sehat untukku, aku beli semua rumah di kota tua Surabaya untukmu.” Hanya saja tidak tahu apakah kamu cukup beruntung atau tidak untuk mendapatkannya.”

Josephine menelan air ludahnya hatinya semakin tegang.

Dia sangat berharap dirinya bisa seperti Claudius, bisa tidak menghiraukan hasil dari laporan pemeriksaan.

Dia menghirup nafas dalam-dalam, lalu menatapi Claudius dengan serius, “Aku sangat mengetahui kondisi anakku sendiri, dia sangatlah sehat, aku harap kamu bisa menepati janjimu.”

Claudius menganggukkan kepalanya, “Tentu saja, aku juga berharap kamu akan menepati janjimu.”

Josephine kembali menghirup nafas dalam-dalam, dia tidak menghiraukan Claudius lagi.

Baru saja ruang pasien sunyi, terdengar suara ketuk pintu yang cepat dari luar, lalu Pengurus He memasuki ruangan pasien, dia melirik sekeliling ruang pasien lalu fokus menatapi mereka berdua, “Tidak baik, Tuan Muda, Nyonya Muda, Nyonya besar pingsan.”

“Apa katamu? Mengapa nenek bisa tiba-tiba pingsan?” Claudius mengerutkan keningnya, sambil berjalan bersama Pengurus He, dia sambil bertanya dengan panik.

Mendengar kabar Nenek Chen pingsan, Josephine bergegas turun dari tempat tidur dan mengikuti mereka keruang darurat.

“Nyonya besar pingsan setelah mendengar ada masalah dengan bayi Nyonya Muda.” Setelah hampir tiba di ruang darurat, Pengurus He mengatakan hal itu.

Langkah Josephine terhenti, badannya lemas.

Dia bersandar di dinding koridor, dia merasa seperti disambar petir!

Anaknya bermasalah? Apakah dia salah dengar? Pasti dia salah dengar!

“Apa katamu?” kekagetan Claudius tidak kurang dari Josephine, dia lalu menetapi Pengurus He dan berkata, “Hasilnya sudah keluar?”

Pengurus He menganggukkan kepalanya, kedua matanya bersinar, “Iya, Nyonya besar tidak bisa menunggu dokter mengantarkannya, dia lalu mencarinya dikantor dokter, dan hasilnya......” dia tidak kuat melanjutkannya lagi, dia berkata sambil merengek dan mengelengkan kepalanya, “Mengapa bisa begini? Mengapa anaknya bisa bermasalah?”

Claudius terhenti sejenak, dia menoleh dan melihat Josephine, dia menemukan bahwa Josephine tengah bernafas terengah-engah sambil menyandarkan tangannya di dinding, badannya sudah seperti akan terjatuh.

Claudius tahu Josephine lebih tidak menerima ini daripada neneknya, karena dia lebih perhatian terhadap anak ini dibandingkan dengan siapapun.

Claudius melangkah kearahnya, dan mengulurkan tangannya lalu menarik Josephine.

“Kamu jangan kemari......!” Josephine menjerit dan melepaskan tangannya, dia mundur selangkah demi selangkah, ekspresinya ketakutan sambil melotot Claudius, mulutnya terus saja mengulang, “Kamu jangan kemari, kamu jangan kemari......”

Lalu akhirnya badannya tidak kuat menahannya dan dirinya terjatuh kelantai.

Claudius dengan cepat memeluknya kedalam pelukannya

Novel Terkait

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Where’s Ur Self-Respect Ex-hubby?

Jasmine
Percintaan
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Awesome Husband

Awesome Husband

Edison
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Ternyata Suamiku Seorang Sultan

Tito Arbani
Menantu
4 tahun yang lalu
Chasing Your Heart

Chasing Your Heart

Yany
Dikasihi
3 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
Adore You

Adore You

Elina
Percintaan
4 tahun yang lalu