Istri ke-7 - Bab 76 Meninggalkannya sendiri (3)

Claudius dikelilingi oleh sekumpulan orang, mungkin karena udara di ruangan pesta kurang lancar, Josephine merasa sedikit mual, dia pun memutuskan keluar dari hotel untuk menyegarkan diri agar dia tidak muntah hamil di depan Claudius.

Ketika Josephine berjalan keluar dari pintu hotel, dia melihat Sally yang memakai jas dokternya duduk di samping karangan bunga sedang bermain telepon genggamnya, Josephine berjalan menuju Sally dengan ekspresi terkejut, melihatnya dari atas sampai bawah: "Sally? Kenapa kamu ada disini?"

Mendengar ada suara orang memanggilnya, Sally pun mendongak.

"Kakak ipar? Kenapa kamu bisa ada disini?" Sally mengamati Josephine, ekspresinya terkejut.

"Aku dan Tuan muda datang kesini untuk menghadiri pesta ulang tahun walikota Feng."

"Abang sepupu menghadiri pesta?" Ekspresi Sally semakin terkejut: "Bukannya abang sepupu dari dulu tidak pernah menghadiri pesta seperti ini? Kenapa hari ini tiba-tiba datang menghadiri pesta ulang tahun walikota Feng?"

Claudius dari dulu tidak pernah menghadiri pesta seperti ini? Josephine tidak pernah mendengar tentang ini.

Josephine tersenyum sambil menaikkan bahunya dan berkata: "Mungkin karena walikota Feng adalah orang yang sangat penting."

"Aku juga berpikir seperti itu."

Josephine lagi-lagi mengamati Sally: "Oh iya, kenapa kamu bisa ada disini? Sedang menunggu orang?"

"Tentu saja tidak, hari ini adalah pesta amal yang diadakan oleh keluarga walikota Feng, walikota Feng takut ada emergency, menyuruh kita berjaga disini." Sally menunjuk ke arah mobil ambulans yang terletak tidak jauh dari sini dengan dagunya, itu adalah mobil ambulans dari Rumah Sakit Siloan.

Ternyata untuk menghindari terjadinya kecelakaan di pesta, walikota ini sangat teliti.

"Kenapa kamu tidak masuk ke dalam?" Sally bertanya.

Josephine tertawa: "Aku merasa di dalam sangat pengap, keluar untuk menyegarkan diri."

Sally mengangguk, kemudian bertanya lagi: "Oh iya, aku sudah menerima kue dan souvenir kecil yang kamu beli di Surabaya, terima kasih ya."

"Terima kasih apa, awalnya aku bermaksud memberimu secara langsung, tapi tidak ada kesempatan."

"Sengaja ke rumah sakit untuk memberikannya padaku? Tidak perlu begitu repot." Ekspresi Sally penuh dengan rasa terima kasih: "Kamu ada maksud hati ini aku sudah sangat senang, aku mana berani menyuruhmu sengaja ke rumah sakit untuk mengantarkannya untukku."

"Tidak hanya untuk mengantarkan hadiah untukmu, beberapa hari ini aku juga sedang berencana ke Rumah Sakit Siloan untuk menjenguk seorang pasien."

"Siapa? Temanmu? Siapa namanya, aku boleh memperhatikannya untukmu."

"Terima kasih, namanya Eddie, beberapa hari yang lalu baru saja melakukan operasi bypass jantung."

"Eddie? Anak lelaki yang baru saja melakukan operasi jantung beberapa hari yang lalu?" Sally terkejut.

Josephine tidak menyangka Sally mengenal Eddie, dia tertawa sambil berkata: "Benar, kamu juga mengenalnya?"

"Tentu saja aku tahu, anak ini sudah dirawat di rumah sakit kita lumayan lama, selama tinggal di rumah sakit dia tidak bisa membayar biaya rawat inap sampai-sampai pihak rumah sakit juga bingung. Tapi dia sudah meninggal di meja operasi beberapa hari yang lalu, apakah kamu tidak tahu?" Sally melihat Josephine dengan ekspresi kaget, melihat ekspresi horor Josephine, Sally menambahkan: Masa? Kamu benar-benar tidak tahu? Tingkat kegagalan operasi anak itu sangat tinggi, seharusnya dia tidak boleh dioperasi, akhirnya setelah masuk ke ruang operasi, dia tidak pernah bangun lagi.

Josephine menatapi Sally dengan ekspresi horor, kemudian bertanya: "Apa yang kamu katakan? Eddie sudah meninggal?"

Jelas-jelas Alex Zhao memberitahu dia, operasi Eddie sangat berhasil, tak lama lagi dia sudah boleh pulang.

"Iya....." Sally melihat air mata mulai mengalir dari mata Josephine, ekspresinya juga ikut suram, dia menarik tangannya: "Kakak ipar, apakah kamu baik-baik saja?"

Josephine tidak menjawabnya, dia masih tetap melamun.

Setelah sekian lama, Josephine tiba-tiba berdiri dari samping Sally, dengan langkah cepat menuju stand memanggil taxi di luar hotel.

"Hey, Kakak ipar, kamu kenapa? Kamu mau kemana?" Sally dengan cepat mengejar dan menarik pergelangan tangan Josephine: "Pestanya baru saja dimulai, kalau kamu pergi, bagaimana dengan abang sepupu? Kakak ipar......"

Seluruh pikiran Josephine sekarang dipenuhi dengan kabar bahwa Eddie sudah meninggal, mana ada waktu untuk memikirkan Claudius. Dia hanya ingin mencari Alex Zhao sekarang juga, bertanya langsung kepadanya apa yang terjadi sebenarnya.

Josephine menghentikan sebuah taksi, kemudian langsung naik dan menyuruh supir taksi tersebut mengantarnya ke Rumah Sakit Siloan.

Belum lama semenjak taksi mulai melaju, Josephine tiba-tiba teringat, kalau benar Eddie sudah meninggal, sekarang dia ke rumah sakit juga tidak ada gunanya. Karena sudah lewat beberapa hari, dia pun menyuruh supir taksi mengganti haluan dan mengantarnya ke rumah baru anak-anak.

Tempat tinggal anak-anak sekarang berada di area baru, sama seperti kata Alex, atas bawah 2 lantai sangat lebar dan terang, benar-benar tempat tinggal yang bagus.

Ketika Josephine sampai, Alex Zhao dan Alice sedang memberi makan anak-anak, melihat Josephine yang memakai gaun pesta namun terlihat menyedihkan, kedua orang itu tahu apa tujuan Josephine.

Alex dan Alice melihat satu sama lain, Alex pun berkata kepada Alice: "Biar aku yang pergi berbicara dengannya." Kemudian, Alex pun berdiri dan berjalan menuju Josephine.

Mengikuti Alex berjalan sampai pintu masuk, Josephine langsung berbalik badan, menatapi Alex dan menginterogasinya: "Kenapa mau membohongiku bahwa operasi Eddie sangat berhasil?"

Alex menghela nafas kecil, tersenyum pahit dan berkata:"Masih bisa karena apa, selain tidak ingin membuatmu sakit hati dan kecewa dan tidak ingin mengganggu liburanmu."

"Apakah kamu tidak bisa membedakan mana yang lebih penting? Liburan atau Eddie?" Josephine marah: "Kalau kamu memberitahuku bahwa operasi Eddie gagal, aku pasti akan bergegas pulang."

"Apa yang bisa kamu lakukan setelah bergegas pulang? Selain sakit hati hanya ada bersedih." Alex melangkah maju, mengangkat tangannya dan menepuk bahu Josephine: "Sudah, Josephine, aku tahu kamu tidak bisa merelakan Eddie, tahu bahwa kamu sangat sedih, tapi kondisi penyakit Eddie sangat parah, dari awal kita seharusnya sudah tahu akan ada hasil seperti ini."

"Semua salahku....." Josephine tiba-tiba menangis keras, ia merasa sakit sampai kehilangan suara: "Akulah yang menyuruh Eddie melakukan operasi itu, kalau Eddie tidak masuk ke ruang operasi, dia tidak akan mati begitu cepat, akulah yang menyebabkan kematiannya......"

Saat itu dia hanya berpikir harus operasi, ini satu-satunya jalan keluar, tapi dia tidak menyangka bahwa operasi ini langsung mengantar Eddie ke dunia lain.

Alex sudah tahu dari awal Josephine pasti akan merasa sangat sedih, akan menyalahkan dirinya, karena itulah dia menyembunyikan kematian Eddie darinya.

Tangannya lagi-lagi menepuk bahu Josephine untuk menenangkannya: "Dengan kondisi penyakit Eddie yang seperti itu, kalau tidak melakukan operasi, dokter berkata dia juga tidak bisa melewati bulan ini, jadi kamu jangan menyalahkan dirimu sendiri, kamu berbuat seperti itu juga demi kebaikan Eddie."

"Tapi kalau tidak melakukan operasi, setidaknya dia masih bisa hidup selama satu bulan....."

"Tapi satu bulan ini dia akan hidup dengan sangat menderita, kita sudah berusaha, juga sudah melakukan apa yang kita bisa, aku percaya Eddie bisa merasakan niat baik kita."

Kata-kata Alex tidak berhasil menenangkan Josephine, karena kenyataannya Eddie sudah meninggal, dialah yang mengusulkan untuk operasi juga adalah kenyataan, sangat susah untuknya untuk tidak menyalahkan dirinya sendiri.

Air matanya mengalir semakin deras, dia menangis semakin kuat.

Novel Terkait

See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
3 tahun yang lalu
His Soft Side

His Soft Side

Rise
CEO
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Serpent King Affection

The Serpent King Affection

Lexy
Misteri
4 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Marriage Journey

Marriage Journey

Hyon Song
Percintaan
3 tahun yang lalu