Istri ke-7 - Bab 204 Rebutan Istri (1)

"Josephine, aku ingin kamu bertemu dengan dua orang." Claudius berkata.

"Tidak perlu." Josephine menatapnya serius: "Tuan muda Chen, tolong jangan habisin waktu lagi, sejak kamu menceritakan anakmu, aku sudah bisa yakin seratus persen kalau orang yang kamu cari bukan aku. Menyerahlah."

"Kalau kamu tidak bertemu kamu mana mungkin tahu?" Setelah itu, dia berdiri di depan kamar tidur dan mengetuk pintu, lalu memanggil: "Justin, kamu sudah boleh keluar."

Pintu kamar pun terbuka, Justin dan Angie Yao pun keluar dari dalam, Angie bertanya: "Kalian sudah selesai ngobrol?"

Karena pengedap suara terlalu bagus, dia tidak mendengar apapun yang mereka bicarakan.

Claudius mengangguk, lalu membawa mereka ke ruang tamu dan berhadapan dengan Josephine: "Kamu lihat, apakah masih mengenali mereka?"

Josephine menatap Justin dan Angie Yao, Justin dan Angie juga menatapnya, mereka terlihat begitu asing.

Claudius berjalan ke depan Josephine dan menggandengnya dari sofa, menunjuk ke Justin dan berkata: "Josephine. Ini adikmu yang paling kamu cintai, kamu rela mengorbankan apapun untuknya, kamu sudah lupa?"

Josephine menatap Justin. Pandangannya tetap asing, dia pun mengeleng: "Maaf, aku benar-benar tidak kenal."

Setelah Justin menatap Josephine, dia pun berkata: "Kakak ipar, dia bukan kakakku."

"Justin." Claudius sengaja mencolek pinggangnya dan berkata: "Dia itu kakakmu, dia hanya hilang ingatan dan tidak mengingatmu."

"Bagaimana mungkin kakakku melupakanku. Kakakku paling menyayangiku." Justin menatapnya lagi lalu menggeleng: "Dia bukan kakakku."

"Benar tuan muda Chen." Angie Yao pun berjalan kesana, melihat Josephine dan berkata: "Sudahlah tuan muda Chen, aku tahu kamu rindu sekali dengan Josephine, tapi dia tidak mirip, bagaimana mungkin dia itu Josephine?"

"Dia memang Josephine!" Tiba-tiba Claudius pun emosi.

Justin tiba-tiba berubah tidak apa-apa, lagi pula dia masih anak-anak, tapi dia tidak menyangka Angie Yao pun berubah. Saat ini dia benar-benar emosi.

Angie pun kaget, tapi dia masih melanjutkan: "Tuan muda Chen, mobil Josephine sudah meledak, menurutmu apakah dia mungkin akan hidup? Lagi pula, saat itu kamu yang mengenali mayatnya, cincin pun sudah ditemukan, kamu jangan membohongi dirimu sendiri lagi..."

"Cukup!" Claudius memotongnya.

Siapapun tidak mempercayainya, siapapun menganggap dia gila, tapi orang yang ada di hadapannya ini benar-benar adalah orang yang dirindukannya, mengapa tidak ada orang yang percaya kepadanya? Josephine pun tidak percaya!

Angie pun tidak berani berkata apa-apa lagi.

Claudius menarik Justin dan mendorongnya ke hadapan Josephine dan berkata: "Justin, kamu lihat baik-baik, dia itu kakak kandungmu, bukannya kamu bilang kamu merindukannya, sangat merindukannya? Sekarang dia sudah berdiri di depanmu, kamu malah tidak mengenalinya?"

"Kakak ipar..." Justin sedikit takut melihatnya.

Claudius tidak mempedulikannya, lalu mengarah ke Josephine: "Josephine, kamu lihat baik-baik, pikirkan baik-baik, dia Justin, paling suka makan paha ayam, dia selalu manja padamu dan menyuruhmu memasakkan ayam panggang untuknya, kamu sudah lupa? Kenapa kamu bisa melupakannya?"

Josephine melihat Justin, kepalanya mulai pusing lagi, dia takut dia akan seperti tadi sakit yang luar biasa, lalu dia pun segera menarik pandangannya dari Justin dan berkata kepada Claudius: "Maaf, aku sungguh tidak mengenalnya, boleh tidak aku pulang? Aku mohon..."

"Kamu bukan tidak kenal, tapi kamu sengaja menghindar!" Claudius panik dan marah.

Josephine ingin berjalan pergi, Claudius pun menariknya kembali: "Josephine, kamu jangan pergi, aku ingin bicara denganmu...!"

"Claudius! Sudah cukup?" Josephine berteriak lalu mendorongnya dengan kuat, Claudius pun berjalan mundur. Melihat dia pergi, dia akhirnya tidak mengejarnya, tangannya seperti tidak bertenaga lagi, tiba-tiba seperti balon yang kehabisan gasnya.

Suasana rumah pun menjadi hening, Angie melihat pintu yang tertutup lalu menatap Claudius dan berkata: "Tuan muda Chen... kamu baik-baik saja?"

Claudius menarik nafas, menenangkan perasaannya dan berkata: "Tolong kamu antar dia pulang, makasih."

"Dia?" Angie menunjuk ke arah pintu dan mengangguk: "Oh, baiklah."

Angie juga memang tidak ingin berlama-lama lagi disini, dia pun membalikkan badannya dan berjalan menuju pintu.

Claudius berjalan mundur dan terduduk di atas sofa, dia merasa sangat gagal.

Dia tidak menyangka Josephine akan melupakannya secara total, sehingga Justin yang paling disayanginya pun telah dilupakannya.

Justin melihatnya lalu menuang segelas air untuknya, lalu berjalan kesana dan bertanya: "Kakak ipar, kamu tidak apa-apa kan?"

Claudius mengangkat tangannya dan menepuk pundaknya: "Makasih, aku tidak apa-apa"

Justin mengangguk lalu berkata: "Kakak ipar, aku tahu kamu sangat merindukan kakak, tapi kakak sudah tiada."

Claudius pasrah dan tersenyum, memandangnya dan berkata: "Justin, aku tidak menyalahkan kalian yang tidak percaya, saat pertama kali melihatnya aku juga tidak menyangka dan tidak mengenalinya."

"Makanya, kakak ipar tidak perlu capek-capek lagi."

Claudius mengangguk: "Aku ngerti." Setelah itu dia memeluk pundaknya dan berkata: "Justin, aku menggantikan kamu melakukan pemeriksaan, lalu tadi memanggilmu mengenali kakakmu, hal ini jangan beritahu siapapun oke? Termasuk ibumu."

Dia tidak memaksa Justin untuk mempercayainya, lagi pula Justin masih kecil, tidak baik kalau dia tahu terlalu banyak.

"Aku ngerti, kakak ipar." Justin berjanji: "Aku janji tidak akan memberitahu ibu."

*******

Angie Yao menatap ekspresi Josephine yang sedih lalu bertanya: "Nona Yi, kamu baik-baik saja kan?"

Perasaan Josephine sangat kacau, bagaimana mungkin baik, tapi dia tetap mengangguk: "Baik-baik saja."

Lift pun berhenti di lantai satu, Angie Yao keluar mengikutinya dan berjalan ke arah pintu. Josephine merasa dia terus mengikutinya, dia menoleh dan bertanya: "Ada apa ya?"

"Oh, tuan muda Chen khawatir, dia menyuruhku mengantarmu pulang." Angie pun menunjuk ke mobil di sampingnya: "Nona Yi, naiklah ke mobil, aku antar kamu."

Josephine ragu sejenak, lalu berbalik badan dan berjalan ke mobilnya.

Saat mobil berjalan meninggalkan apartemen itu, Angie pun sering menoleh dan melihatnya, saat berhenti di lampu merah, dia pun langsung menoleh melihatnya dan berkata: "Nona Yi, jangan salahkan tuan muda Chen yang salah kenal, semakin aku melihatmu aku merasa ada bayangan Josephine pada dirimu."

Josephine melihatnya, lalu bertanya: "Benaran ada?"

"Ada." Angie berpikir: "Oyah, aku ingat di pergelangan tangan Josephine ada banyak sekali bekas gigitan, kamu..." Belum selesai berkata dia pun langsung bisa melihat di pergelangan tangannya sama sekali tidak ada bekas gigitan, dia pun memiringkan kepalanya dan berpikir, lalu berbisik pelan: "Apakah mungkin Claudius yang berpikir berlebihan?"

"Kamu teman Claudius?" Josephine menatapnya dan memohon: "Kalau iya, tolong kamu nasehati dia, aku bukan mantan istrinya, aku sudah bersuami dan punya anak, aku tidak mungkin meninggalkan mereka."

"Bukan, aku bukan teman Claudius, aku teman baik Josephine." Angie pun menjelaskan.

"Oh." Josephine mengangguk, lalu membalikkan wajahnya kembali.

Angie Yao pun menatapnya kembali: "Nona Yi, kamu jangan salahkan tuan muda Chen, dia terlalu merindukan Josephine, makanya tidak sengaja menganggapmu sebagai Josephine, sebenarnya dia... tidak ada maksud jahat."

"Aku tahu, aku hanya..." Josephine berpikir, lalu hanya diam dan menggelengkan kepalanya.

Dia sendiri juga tidak tahu mengapa dia harus menentang semua yang dilakukan Claudius terhadapnya, jangan-jangan dia seperti yang dikatakan Claudius, dia sengaja menghindari sesuatu?

Tidak...

Dia pun langsung menentang isi hatinya, dia sama sekali tidak percaya dengan Claudius, sedikitpun tidak, apa gunanya menghindar?

Novel Terkait

Seberapa Sulit Mencintai

Seberapa Sulit Mencintai

Lisa
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
 Istri Pengkhianat

Istri Pengkhianat

Subardi
18+
4 tahun yang lalu
Dewa Perang Greget

Dewa Perang Greget

Budi Ma
Pertikaian
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Wonderful Son-in-Law

Wonderful Son-in-Law

Edrick
Menantu
4 tahun yang lalu
Demanding Husband

Demanding Husband

Marshall
CEO
4 tahun yang lalu
Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu