Istri ke-7 - Bab 96 Masuk Rumah Sakit (3)

Ketika melihat rombongan pergi, Claudius mengembuskan nafasnya, dia juga tidak mengerti mengapa dirinya akan begitu tegang ketika melihat Josephine terjatuh.

Jelas-jelas dia tidak ingin keberadaan anak ini, tapi setelah mengetahui bahwa mungkin saja dia akan keguguran, dirinya menjadi panik, dan mengantarkan Josephine kerumah sakit dalam waktu singkat.

“Tenang saja kakak, kakak ipar tidak akan apa-apa.” Sally duduk disamping Claudius dan menasehatinya.

Claudius menganggukkan kepalanya dan bertanya, “Mengapa kalian bisa berada di Mall Kota Kasablanka?”

“Kami?” Sally tersenyum, “Bukankah Nenek menyuruhku untuk memperbanyak waktu untuk menemani kakak ipar, kebetulan hari ini aku tidak perlu lembur, jadi aku mengajaknya jalan-jalan. Dan kakak membeli baju bayi di mall, tanpa disangka, melihat kamu sedang menunggu Asisten Yan mencoba rok itu, aku tebak dia tidak ingin bertemu dengan kalian, barulah memilih unutk naik lift. Jikalau tahu bisa pas begitu, aku akan membawanya naik ekskalator.” Semakin berkata, Sally semakin menyesal.

Claudius tidak mendengarkan penyesalan Sally, pikirannya masih saja terhenti di kata melihat dirinya sedang menunggu Asisten Yan mencoba rok.

Didalam benaknya, muncul adegan tuduhan Josephine bahwa wanita disamping diri Claudius terlalu banyak, dan cara kerjanya sedikit kejam, saat ini, Claudius malah muncul rasa untuk menjelaskan semua ini.

Tidak, mengapa dia harus menjelaskan semua ini? Atas hak apa Josephine menuduh dirinya?

Sudah sebesar ini, ini lah pertama kalinya ada wanita yang berani menuduhnya!

Setelah penantian sejenak, Sally berkata kepada Claudius, “Kakak, jika kamu sibuk, kamu bisa pergi mengurusi urusanmu dulu, aku saja yang menunggu kakak ipar keluar.”

Claudius melirik kearah ruang pemeriksaan, “Tidak perlu, daripada nanti nenek menyalahkanku karena kurang perhatian terhadap dia.”

Dia memberikan alasan seperti itu kepada Sally, dan juga merupakan alasan untuk dirinya sendiri, Sally terdiam, dia juga tidak tahu harus berkata apa lagi.

Disaat ini juga, Josephine didorong keluar oleh petugas rumah sakit, Claudius meluruskan badannya tapi tidak berdiri, berbeda dengan Sally yang langsung menyerbu kearahnya dengan panik, dia menatapi Josephine yang berada diatas tempat tidur rumah sakit, “Dokter Chen, bagaimana situasinya? Apakah kakak iparku baik-baik saja?”

Dokter Chen melirik Josephine lalu berkata, “Tidak ada masalah apa-apa, hanya saja tulang dada bagian kiri terluka dan berdarah, tapi sudah diobati.”

“Bagaimana dengan janin? Apakah ada apa-apa?” lanjut Sally.

“Tidak terjadi apa-apa dengan bayi, semuanya normal.”

“Bagus sekali.” Sally tersenyum sambil menarik tangan Josephine, “Apakah kamu mendengarkannya kakak? Bayinya sehat.”

“Iya, aku mendengarkannya.” Josephine tersenyum kearah Sally, tatapannya terjatuh ke Claudius yang masih saja duduk diatas kursi.

Tidak ada ekspresi apapun di muka Claudius, dan tidak ada rasa senang juga, Josephine menebak bahwa Claudius pasti kecewa, sekali lagi anaknya berhasil kabur dari maut.

Josephine diantarkan keruang pasien, Claudius berdiri didepannya dan menatapinya dari atas, lalu berkata dengan tegas, “Jika badanmu kurang sehat, maka jangan pergi kemana-mana, kalaupun ingin jalan-jalan, jangan pergi ketempat yang ramai pengunjungnya.”

Josephine awalnya menutup matanya, setelah mendengarkan perkataan Claudius, dia membuka matanya dan menatapinya, “Apakah Tuan Muda takut aku akan pergi kesembarangan tempat dan merusak kegiatanmu? Apakah Anda merasa kali ini aku sengaja lagi? Sengaja terjatuh untuk membiarkanmu mengantarkanku kerumah sakit, tujuannya untuk merusak pacaran Anda dengan Asisten Yan?”

Josephine menatapinya dan terlihat ekspresi meyindir, setelah itu dia baru menyadari bahwa dirinya sepertinya mengatakan sesuatu yang tidak pantas untuk dikatakan, rasa cemburu yang begitu kelihatan, jangan kan Claudius, dirinya sendiri juga memandang rendah dirinya sendiri.

“Maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk membatasimu, kamu pergi saja.” Nada bicaranya mereda, Asisten Yan mungkin saja masih menunggunya disana, untuk apa berdebat dengan Claudius disini.

Claudius menaikkan bibirnya tanpa menjelaskan apa-apa, dan berkata, “Demi menghindari nenek khawatir, aku sarankan kamu jangan memberitahu dia bahwa kamu terluka, bilang saja kamu hanya ingin merawat diri disini.”

“Tenang saja, aku akan melakukannya.” Josephine menyanggupinya, dia juga tidak ingin Nenek Chen tahu dirinya terluka, jika tidak dirinya pasti akan disalahkan lagi.

Claudius tidak terus menetap, dia berbalik badan dan meninggalkan ruang pasien.

Dia datang ke parkiran, ketika dia membuka pintu mobil, dia melihat ditempat duduk belakang terdapat beberapa tas belanja, dia terhenti sejenak, lalu mengambil tas belanja tersebut dan menemukan bahwa isinya adalah baju bayi, ada berwarna merah jambu, ada berwarna biru, bajunya kecil seolah-olah adalah sebuah kerajinan tangan untuk boneka kecil.

Dia teringat dengan perkataan Sally, Sally bilang Josephine pergi ke Kota Kasablanka untuk membeli baju bayi, dan membeli begitu banyak set.

Sepertinya dia sangat perhatian terhadap bayi ini.

******

Setelah Claudius pergi, hati Josephine terasa kosong.

Untuk mengabaikan rasa ini yang tidak seharusnya ada, dia mengambil hanphonenya yang berada di meja dan mulai menekannya.

Tak lama setelah Claudius pergi, Sally masuk kedalam ruang pasien dan melirik kearah pintu sambil bertanya, “Mengapa kakak pergi secepat ini? Jangan-jangan dia berbalik untuk menjemput wanita itu.”

“Aku tidak tahu.” Josephine tersenyum tanpa menghiraukannya, dengan penuh rasa bersalah dia berkata, “Maafkan aku, awalnya bilang akan makan makanan khas bersamamu, tapi malah membuatmu sibuk mengurusi aku.”

“Asalkan kamu tidak apa-apa dengan anakmu, aku sudah sangat berterimakasih, kapan saja bisa makan makanan khas.” Sally berkata sambil tertawa, senyuman diwajahnya berubah menjadi marah, “Asisten Yan benar-benar keterlaluan, dia menabrakmu sekencang ini, untung saja tidak menabrak perutmu, jika tidak bayinya pasti sudah tiada.”

Josephine merenungkannya, dan tersenyum, “Mungkin saja dia benar-benar tidak sengaja.”

Sebenarnya dia tidak tahu apakah Asisten Yan sengaja atau tidak, bahkan dia tidak mengerti bagaimana caranya dia menabrak dirinya, waktu itu ada begitu banyak orang didalam lift.

Tapi tanpa bukti, dia juga tidak boleh sembarangan menuduh bahwa orang lain adalah sengaja, bukan semua pelakor itu kejam.

“Mana mungkin itu tidak sengaja?” Sally melanjutkan, “Waktu itu dia berdiri disamping Kakak, lalu berdiri kesampingmu, jika bukan karena ingin berbuat sesuatu jahat, mana mungkin dia akan berpura-pura mendekatimu dengan memanfaatkan rombongan orang-orang? Dan, ada begitu banyak orang didalam lift, mengapa dia tidak menabrak orang lain, dan menabrakmu, bahkan hingga menabrak sekencang itu?”

“Kakak ipar......” Sally tiba-tiba memegang tangan Josephine, dengan muka penuh perhatian , dia berkata, “Bukan aku mengajarimu untuk berbuat jahat, tapi terkadang jadi orang tidak boleh terlalu baik, terutama orang-orang seperti kita, tidak boleh selalu di bully oleh wanita liar lain, bisa atau tidaknya untuk memperoleh kakak tergantung usahamu, apakah kamu mengerti? Waktu itu ada seorang wanita yang mencariku ke kantorku, dia mengatakan bahwa dirinya mengandung anak Joshua, lalu aku memberikannya pisau operasi dan menyuruhnya untuk membedah perutnya untuk memastikan apakah dirinya benar-benar mengandung atau tidak, dan dia ketakutan dan pergi, serta tidak berani mencari masalah denganku lagi.”

“Benarkah?” Josephine tertawa.

Novel Terkait

Balas Dendam Malah Cinta

Balas Dendam Malah Cinta

Sweeties
Motivasi
4 tahun yang lalu
Wanita Pengganti Idaman William

Wanita Pengganti Idaman William

Jeanne
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
My Beautiful Teacher

My Beautiful Teacher

Haikal Chandra
Adventure
3 tahun yang lalu
The Comeback of My Ex-Wife

The Comeback of My Ex-Wife

Alina Queens
CEO
4 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
3 tahun yang lalu