Istri ke-7 - Bab 197 Terluka (1)

Wanita yang sedang memilih barang itu berteriak karena merasakan trolinya bergerak, dia segera mengejarnya: ”Aaa! Troliku!”

Meskipun responnya sangat cepat, tapi akhirnya dia tidak sempat menarik kembali troli itu.

Setelah troli Jesslyn di tabrak dengan kuat, troli berjalan mundur menuju eskalator. Roda troli tersangkut di eskalator, dan ikut berjalan kebawah mengikuti eskalator.

“Ibu ibu.” Jesslyn menangis karena ketakutan.

Saat wanita tadi berteriak, Josephine Bai segera membalikkan badan, dia melihat troli Jesslyn bergantung di eskalator dengan berbahaya.

“Jesslyn!” Josephine sangat ketakutan, dia menyuruh Jesslyn jangan bergerak sambil berteriak meminta tolong.

Troli Jesslyn bergantung dengan sangat berbahaya di eskalator, jika bergerak sedikit mungkin kepalanya bisa jatuh ke belakang dan membentur lantai, Josephine mengejar kesana sambil berteriak.

Saat dia bersiap untuk turun, tangannya tiba-tiba dihentikan dan ditarik ke belakang oleh seseorang.

“Biar aku saja.” Claudius Chen menggesernya kesamping, lalu menjulurkan tangan dan dengan cepat melompat kebawah dan mengenggam troli Jesslyn.

Melihat Claudius Chen menggenggam troli itu, Josephine Bai akhirnya sedikit merasa lega. Tapi masih melihat mereka dengan khawatir.

Mungkin di karenakan ketakutan, Jesslyn terus berteriak hingga kehabisan suara: ”Ibu aku takut!”

“Jesslyn tidak perlu takut, pegang trolinya dengan erat.” Claudius Chen melihat sebentar eskalator yang panjang lalu menenangkannya: ”Sebentar lagi akan baik-baik saja.”

“Aku takut! Paman pembohong adalah orang jahat, ibu paman pembohong ingin mendorongku kebawah, ibu!

“Jesslyn jangan takut, paman dia.” Josephine Bai belum menyelesaikan perkataannya. Tiba-tiba berteriak: ”Jesslyn!”

Dia hanya dapat melihat Jesslyn yang sebelumnya berada di di atas troli dikarenakan memberontak terlalu berlebihan, dia terjatuh dari atas troli. Orang yang mengerumuni berteriak karena ketakutan, dikarenakan terhalang oleh troli yang berada di depannya Claudius Chen tidak sempat menangkapnya. Claudius hanya bisa melihatnya jatuh kebelakang dan mendarat diatas lantai.

Untung saja mereka sudah sampai di bagian bawah ekskalator, Jesslyn juga tidak terjatuh di anak tangga eskalator yang tajam.

Claudius Chen terkejut, agar troli tidak menimpa Jesslyn, dia segera mengangkat troli dan mendorongnya kesamipng, troli dan semua barang belanjaan yang berada di dalamnya jatuh di samping tubuh Jesslyn.

“Ibu.” Jesslyn berbaring di lantai dan memanggil dengan suara pelan lalu pingsan.

“Jesslyn!” Josephine Bai segera menghampirinya, lalu menggendongnya dari lantai dan menangis sejadi-jadinya: ”Jesslyn, ada apa denganmu? Kamu jangan menakuti ibu.”

“Segera bawa dia kerumah sakit.” kata seseorang yang berada di kerumunan.

“Maaf, aku tidak sengaja, aku benar-benar meminta maaf.” wanita itu melihat Jesslyn jatuh dan terluka, dia juga ikut ketakutan, lalu dia pergi untuk meminta maaf.

Juju Zhu juga ikut menghampiri di saat yang bersamaan, dia melihat punggung tangan Claudius Chen yang berdarah lalu berkata dengan penuh perhatian: ”Claudius, kamu tidak apa-apa kan?

Claudius Chen tidak menjawabnya, malah menggendong Jesslyn dari pelukan Josephine, lalu dengan cepat berjalan keluar dari mall.

Josephine kaget, lalu dia segera berdiri dari lantai dan mengikutinya.

Juju Zhu melihat sekeliling dan ikut pergi.

Claudius Chen menggendong Jesslyn kedalam mobilnya, setelah membuka pintu mobil dia berbalik dan melihat Josephine yang sedang menangis, Josephine Bai segera masuk kedalam. Claudius Chen meletakkan Jesslyn kedalam pelukannya, lalu mengambil beberapa tisu agar dia menahan darah di dahi Jesslyn yang terluka.

“Biar aku saja.” Juju Zhu ikut masuk kedalam mobil, dia segera menahan luka Jesslyn, dan dengan baik hati menghiburnya: ”Nona, kamu jangan khawatir, Jesslyn hanya terbentur dan kulitnya sedikit terkoyak, seharusnya tidak akan terjadi apa-apa dengannya.”

Melihat Jesslyn pingsan, bagaimana mungkin Josephine Bai bisa mendengarkan perkataannya yang menghibur dari orang lain, hatinya bahkan sudah menciut.

Claudius Chen mengendarai mobil ke rumah sakit terdekat, dia bahkan tidak sempat mencari tempat parkir, setelah menghentikan mobilnya dia segera menggendong Jesslyn ke ruangan ICU.

Juju Zhu melihat Josephine Bai yang khawatir, lalu berkata: ”Nona, tempat parkir disini sudah penuh, aku akan mengendarai mobil ke tepi jalan, tolong kamu beritahu Tuan Muda Chen agar dia cepat keluar.“

Josephine Bai melihatnya sesaat, lalu mengangguk dan ikut masuk kedalam.

Saat Josephine mengejar kedalam, dokter sudah membawa Jesslyn ke dalam ruangan ICU, Josephine menarik lengan seorang dokter lalu berkata sambil menangis: ”Tolong kalian selamatkan putriku.”

“Jangan khawatir, kami akan berusaha semaksimal mungkin.”

Josephine Bai segera berkata: ”Jesslyn golongan darah AB, tidak memiliki alergi obat, tapi dia sama denganku alergi dengan serbuk bunga.”

“Nona Jessie.” Claudius Chen menariknya ke samping dari tubuh dokter, lalu berkata: ”Jika kamu benar-benar ingin menyelamatkan Jesslyn, kamu jangan menghalangi dokter, jangan menyia-nyiakan waktu bagi dokter untuk melakukan pertolongan.”

Josephine terdiam, setelah melihatnya dokter berjalan ke ruangan ICU.

Suara pintu ruangan ICU tertutup terdengar, suara itu langsung merasuk ke dalam hati Josephine Bai, kedua kakinya lemas dan dia bertumpu pada dinding di sampingnya sambil menangis.

Melihat tubuhnya yang terhuyung-huyung seperti dapat tumbang kapan saja, hatinya langsung melunak, Claudius Chen mengangkat tangan dan merangkulnya sambil menenangkannya: ”Jangan sedih, Jesslyn mungkin pingsan karena terjatuh, dia akan segera siuman.”

Josephine Bai mengangkat kepala dan melihatnya lalu berkata dengan suara pelan : ”Benarkah?”

Jelas-jelas Josephine tahu dia bukan dokter, dan dia juga tidak mengerti keadaan Jesslyn, tapi Josephine Bai masih bertanya, seperti janji Claudius dapat memberikan ketenangan batin untuknya.

“Hmm.” Claudius menganggukkan kepala.

Setelah beberapa saat, ada dokter yang keluar dan memberitahu mereka Jesslyn tidak apa-apa, Josephine akhirnya sedikit merasa lega.

Melihat wajahnya yang khawatir mulai tenang, suasana hati Claudius juga ikut membaik.

Setelah diam beberapa saat, tiba-tiba Claudius Chen memalingkan wajahnya dan melihatnya sambil bertanya:” Kenapa Juju Zhu memukulimu?”

Josephine Bai melihatnya: ”Apakah maksud anda istri anda?”

“Hmm.” tatapan mata Claudius Chen kepadanya perlahan-lahan mulai membara.

Josephine Bai melihat ekspresi wajahnya langsung mengerti masalah ini tidak dapat di tutupi lagi, oleh karena itu dia berkata: ”Hari itu saat aku menumpang di mobilmu, dia menghentikan mobilku di pintu keluar, dia memperingatiku jangan mencoba menggoda anda.”

Claudius Chen sedikit mengerutkan dahinya: ”Kenapa dulu kamu tidak memberitahukannya kepadaku?”

Claudius Chen sudah mengingatnya, sebelum masuk ke dalam lift Juju Zhu mengatakan dia ingin pergi ke kamar mandi, kelihatannya dia bukan pergi ke kamar mandi, tapi pergi mencari masalah dengan orang lain.

“Karena aku merasa tidak perlu.” Josephine Bai melihatnya dengan serius: ”Jika aku memberitahu anda, mungkin anda akan pulang dan menyalahkannya, tapi hal ini tidak ada untungnya bagiku, malah akan membuat dia semakin salah paham kepadaku. Jika satu tamparan itu dapat mengurangi rasa khawatirnya, juga tidak ada salahnya.

Claudius Chen melihatnya lalu menyeringai: ”Kamu benar-benar baik hati.”

“Aku bukan baik hati, aku hanya takut dengan masalah, bagaimanapun aku tidak memiliki pikiran itu terhadapmu, jadi tidak perlu menanggung salah paham sebesar ini.” Josephine melihatnya dengan serius: ”Jadi aku ingin memohon kepada anda, biarkan masalah ini berlalu, jangan mengungkitnya lagi.”

“Apakah kamu tidak ingin mencari keadilan?”

“Keadilan ada di dalam hati manusia, jika tidak melakukan kesalahan tidak ada yang perlu ditakutkan.”

Claudius Chen tidak mengatakan apa-apa lagi, hanya melihatnya, setelah beberapa saat Claudius berkata: ”Kamu benar-benar sangat mirip dengan seorang temanku.”

“Apa maksudnya?” Josephine tidak mengerti.

“Jika orang lain mengatakannya, orang yang sangat lugu.” Claudius Chen menarik nafas pelan, dan merasa sedikit sedih.

Josephine melihatnya, tiba-tiba menyadari punggung tangannya terluka, dia bertanya dengan penuh perhatian: ”Kenapa tangan anda?”

Claudius Chen melihat punggung tangannya, yang tadi tergores oleh troli, lukanya sekitar beberapa sentimeter, tapi tidak terlalu dalam, dia bahkan tidak merasa sakit. Dia baru melihat lukanya setelah ditanyai oleh Josephine Bai.

“Aku akan meminta sedikit obat dari dokter dan membantu anda mengoleskannya.” Josephine Bai berdiri dan berjalan ke meja perawat.

Novel Terkait

Mata Superman

Mata Superman

Brick
Dokter
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Uangku Ya Milikku

Uangku Ya Milikku

Raditya Dika
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu
See You Next Time

See You Next Time

Cherry Blossom
CEO
5 tahun yang lalu
Cinta Seorang CEO Arogan

Cinta Seorang CEO Arogan

Medelline
CEO
4 tahun yang lalu
Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Ternyata Suamiku Seorang Milioner

Star Angel
Romantis
5 tahun yang lalu
Inventing A Millionaire

Inventing A Millionaire

Edison
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
Revenge, I’m Coming!

Revenge, I’m Coming!

Lucy
Percintaan
4 tahun yang lalu