Istri ke-7 - Bab 179 Menunggunya Bangun (1)

Dia mengangkat tangannya dan menghapus air matanya yang mengalir lalu bangkit dari sofa.

“Kamu mau kemana?” Kata Nenek Chen sambil menatapinya.

“Aku mau ke rumah sakit untuk menemani Tuan Muda.” Kata Josephine.

Nenek Chen lalu bangkit dari tempat duduknya dan memarahinya, “Kamu sengaja melawanku?”

“Maafkan aku nenek, aku harus menunggu Tuan Muda bangun dulu baru bisa menjawab kamu.” Josephine menundukkan kepalanya karena merasa bersalah lalu berbalik badan meninggalkan ruangan.

Melihat sosoknya yang menjauh, Nenek Chen marah, Pengurus He bergegas memegang tangannya dan menasehatinya, “Nyonya Besar, kamu jangan marah dulu, Nyonya Muda dia......”

“Dia kenapa? Aku lihat dia mengandalkan Claudius menyukainya lalu tidak menganggapku!”kata Nenek Chen dengan marah, “Waktu itu tidak seharusnya membiarkannya ke Keluarga Chen, semua salah Guru Wang!”

“Nyonya besar, kamu jangan marah, memang seperti ini sifat Nyonya Muda......” Pengurus He menambahkan, “Kamu lihat saja dia ketakutan ketika keluar dari ruang sembahyang, tapi ini tidak sampai 30 menit, dia sudah melupakan hal itu.”

Jika orang lain, mereka pasti sudah ketakutan hingga tidak waras, hanya dia saja yang masih saja berani keluar rumah malam-malam.

Nenek Chen tahu kalau Josephine berbeda dengan orang lain, ini juga yang paling membuatnya sakit kepala.

Dia menghirup nafas dan berkata, “Telepon dan nanya apakah Claudius sudah bangun belum.”

Pengurus He menganggukkan kepalanya, lalu berbalik badan dan menelepon.

******

Ketika Josephine tiba di rumah sakit, kebetulan dia bertemu dengan Dokter Zhang keluar dari ruang ICU, melihat Josephine kemari, dia mengingatkan, “Nyonya Muda, didalam ruang ICU ada perawat khusus, tidak butuh keluarga, kalian sama sekali tidak perlu menunggu disini.”

Josephine melirik ruang ICU dan berkata, “Apakah Tuan Claudius masih belum mempunyai tanda untuk bangun?”

“Untuk sementara ini masih belum.” Dokter Zhang menambahkan, “Namun tenang saja, meskipun tanda Vitalnya tidak kuat, namun masih termasuk stabil.”

Tanda Vital tidak kuat? Berarti masih dalam keadaan bahaya?

Setelah Dokter Zhang pergi, Josephine duduk di samping Chelsea, Chelsea lalu bertanya kepadanya, “Kakak Ipar, mengapa kamu masih datang ke rumah sakit? Kata dokter ini sama sekali tidak perlu.”

“Aku tidak tahu, hatiku lebih kacau jika dirumah.” Josephine memegang pipinya sendiri dan bertanya, “Dimanakah Joshua?”

“Beberapa hari ini kakak tidak bisa ke kantor, pekerjaan kakakku bertambah banyak, aku sudah membiarkannya pulang dulu.”

“Oh.” Josephine menganggukkan kepalanya.

Situasi menjadi sunyi, didalam benak Josephine muncul lagi adegan yang tadi dilihatnya didalam ruang sembahyang, adegan itu sama seperti mimpi buruk baginya.

Dia menoleh kearah Chelsea dan bertanya, “Chelsea, apakah kamu tahu rahasia didalam ruang sembahyang? Apakah kamu pernah kesana?”

Chelsea sedikit kaget, lalu mengelengkan kepalanya, “Aku belum pernah pergi ke dalam ruang sembahyang keluarga Chen.”

“Apakah kamu tahu mengenai pasangan kehidupan lampau?”

“Kakak ipar, bagi keluarga Chen, aku hanyalah orang luar, aku tidak tahu apa-apa.” Chelsea tersenyum seolah menyindir dirinya sendiri.

“Kalau begitu apakah kamu mempercayainya?” Tanya Josephine.

Chelsea menatapinya, sejenak kemudian lalu berkata, “Setiap kali melihat kakak kambuh, aku akan percaya.”

“Kamu ternyata percaya?” Josephine berbisik, dia mengira orang yang mendapatkan edukasi seperti Chelsea tidak akan mempercayai hal seperti ini, tidak disangka bahwa dia ternyata mempercayainya.

Penyakit Claudius sepertinya benar-benar sangatlah misterius!

Chelsea berkata, “Kakak ipar, ayo pulang, ada kabar terbaru maka Dokter Zhang akan memberitahu kita.”

Josephine mengelengkan kepalanya, dia tidak berencana untuk pulang.

“Kakak Ipar......”

“Chelsea, kamu pulang dulu saja.” Josephine menatapinya dan berkata, “Meskipun kalian semua merasa bahwa aku berhubungan dengan Vincent, namun aku tetap ingin mengatakan bahwa aku mencintai Tuan Muda, aku ingin menemaninya disini, semoga kalian semua bisa mengabulkan permintaanku.”

Mendengar perkataanya, Chelsea tidak mengatakan apa-apa lagi, dia menganggukkan kepalanya dan berkata, “Baiklah kalau begitu, jika kamu mengantuk, biarkan Dokter Zhang mengatur ruang pasien untuk istirahat, kamu jangan membuat tubuhmu terlalu kelelahan.”

“Baiklah, terima kasih.”

Setelah Chelsea pergi, dikoridor yang panjang hanya tersisa Josephine saja, sekali terdiam, dia langsung mulai sembarangan berpikir, pikirannya kacau, wanita didalam peti mati kristal, Nona Zhu, wajah tegas Nenek Chen......

Dia menghirup nafas dalam-dalam dan berusaha untuk tidak memikirkan hal-hal aneh ini.

Claudius masuk rumah sakit membuat Dokter Zhang tidak berani pulang kerumah, setelah pemeriksaan terakhir dimalam hari, dia bertanya kepada Josephine yang masih saja tetap duduk didepan pintu ruang pasien, “Nyonya Muda, mengapa kamu masih belum pulang untuk istirahat saja?”

“Aku tidak mengantuk.” Jawab Josephine.

“Lumayan bagus juga kalau kamu mencari sebuah ruang pasien untuk istirahat saja.”

Jospehine tidak menerima niat baiknya, melainkan menarik tangannya dan memohon, “Dokter Zhang, apakah aku boleh masuk untuk melihatnya? Aku jamin hanya sebentar saja, aku akan segera keluar.”

Dokter Zhang merenung sejenak, terakhir dia juga tidak tega menolaknya, “Ikut aku.”

“Terima kasih, Dokter Zhang.” Josephine berterima kasih kepadanya dan mengikuti langkahnya.

Setelah Dokter Zhang membiarkan seorang perawat membawa Josephine menganti baju, barulah dia membawanya masuk kedalam ruang pasien Claudius.

Berbagai fasilitas medis sedang berjalan, Josephine tidak sabar dan bergegas berjalan mendekati kasur, dia akhirnya bertemu dengan Claudius, namun Claudius tidak bisa melihatnya.

Wajahnya tetap terlihat pucat, luka diwajahnya juga tetap membengkak, mulutnya masih mengenakan masker untuk oksigen segar, tampangnya hampir tidak bisa dikenali. Hanya sekali tatapan saja, air mata Josephine langsung mengalir.

Dia langsung melangkah menghampirinya dan ingin memegangnya, namun dia takut berdampak buruk bagi Claudius, terakhir dia hanya bisa menyimpan kembali tangannya yang diulurkannya, dan mengganti menjadi nada penuh harapan dan berkata disamping telinganya, “Claudius cepatlah bangun, jika kamu masih tidak bangun, aku benar-benar akan meninggalkanmu.”

Dia tidak tahu kapan Nenek Chen akan menghabisinya, namun dia tahu ini hanya masalah waktu saja.

Hari ini Nenek Chen sudah memberitahukannya dengan tegas bahwa baik Josephine bersedia ataupun tidak, Claudius pasti harus menikahi Juju Zhu, dan itu wajib.

Dokter Zhang mengingatkan, “Nyonya Muda, menurutku Tuan Muda pasti bisa merasakan kedatanganmu, namun kamu tidak boleh terlalu menganggunya, jadi mohon untuk keluar saja.”

Jospehine menganggukkan kepalanya, dan melirik Claudius untuk terakhir kalinya, lalu berbalik badan dan meninggalkan ruang ICU bersama Dokter Zhang.

******

Kemarin tidak tidur semalaman, hari ini dirumah sakit seharian, Josephine masih terus duduk didepan pintu ruang pasien dan akhirnya tidak tahan dan tertidur lelap.

Setelah bangun, tatapannya merujuk ke arah lingkungan yang asing baginya, sejenak kemudian barulah dia kembali tersadar.

Respon pertanyaannya adalah apakah Claudius sudah bangun? Dia tidak tahu apakah Claudius sudah bangun atau belum.

Dia bangkit dan menatapi pintu ruang pasien Claudius, lalu bergegas melangkah kearah kantor, masih belum waktu kerja, saat ini Dokter Zhang tengah tidur diatas kasur istirahat, melihatnya masih tertidur, Josephine tidak enak untuk menganggunya lagi.

Dia hanya bisa pergi kehadapan perawat, dan bertanya kepada mereka, “Apakah Tuan Claudius sudah bangun?”

Perawat mengelengkan kepalanya, “Tadi aku pergi mengecek kamar, masih belum ada tanda-tanda Tuan Claudius akan bangun.”

Hati Jospehine yang sedikit berharap itu hancur karena perkataannya.

Sudah satu hari dan satu malam, Claudius masih saja belum bangun!

Dulu dia selalu kambuh sakit di malam hari dan bangun keesokan harinya, ada apa dengannya? Apakah dia tidak berencana untuk bangun lagi?

Josephine menenangkan hatinya, dan meninggalkan kantor dokter dengan langkah yang berat, ketika keluar dari koridor, dia melihat Juju Zhu berjalan dari kejauhan.

Langkahnya terhenti, dia mengertakkan giginya dan melangkah kearahnya.

“Untuk apa kamu kesini?” Dia langsung bertanya dengan marah.

Juju Zhu menatapinya dan berlagak seolah akan menangis, “Josephine, aku datang menjenguk Tuan Claudius.”

“Kamu membuatnya hingga menjadi begini, kamu masih berani datang menjenguknya?” Josephine mendorongnya, dan berkata dengan marah, “Pergi, minggir......!”

Dia tidak peduli apakah dia adalah pasangan sejatinya ataupun tidak, dia hanya tahu jika bukan karena wanita ini bersekongkol dengan Vincent untuk mencelakai dirinya, maka Claudius tidak akan kambuh, jika bukan karena ingin merealisasi rencananya dan pergi ke apartemen untuk menemani Claudius minum arak, Claudius mungkin saja tidak akan sakit separah ini.

Intinya, Claudius bisa seperti sekarang ini semuanya disebabkan oleh wanita ini bersama Vincent!

“Josephine, kamu jangan seperti ini, aku benar-benar hanya datang untuk menjenguk Tuan Claudius, aku tidak mempunyai maksud lain......”

“Tuan Claudius sekarang terbaring disana dan tidak bisa terbangun, dan tidak bisa melihatmu, untuk apa kamu berakting? Berakting untukku?” Josephine menatapinya dan semakin marah, “Sudah hingga seperti ini kamu masih berniat untuk berakting?”

“Aku tidak mengerti apa yang kamu katakan......”

“Kamu sangat mengerti!” Josephine menatapinya, “Aku tidak mengerti, mengapa kamu sudah mengetahui Nenek Chen akan menyetujui dirimu untuk menikahi Claudius, mengapa kamu masih menjebakku?”

“Aku menjebakmu?”

“Aku mengerti, kamu tidak hanya ingin mendapatkan Claudius, kamu juga ingin mendapatkan hatinya bukan? Harapanmu besar.”

“Aku......”

“Aku tidak ingin mendengar perkataanmu, minggir sana!” Josephine memotong perkataannya.

“Aku lihat yang harus minggir adalah kamu!” sebuah suara terdengar dari ujung koridor, Josephine tercengang, lalu dia menoleh kebelakang, dia akhirnya mengerti mengapa Claudius tidak berada disini namun Nona Zhu ini masih saja berakting seperti ini, ternyata dia berakting untuk Nenek Chen.

Novel Terkait

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Istri ke-7

Istri ke-7

Sweety Girl
Percintaan
5 tahun yang lalu
Aku bukan menantu sampah

Aku bukan menantu sampah

Stiw boy
Menantu
4 tahun yang lalu
Mi Amor

Mi Amor

Takashi
CEO
5 tahun yang lalu
PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

PRIA SIMPANAN NYONYA CEO

Chantie Lee
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Eternal Love

Eternal Love

Regina Wang
CEO
4 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
4 tahun yang lalu
My Goddes

My Goddes

Riski saputro
Perkotaan
4 tahun yang lalu