Istri ke-7 - Bab 176 Tujuan sebenarnya (3)

Josephine kembali ke bagian dia bekerja, Manager Huang melihat ekspresi Josephine yang tidak begitu baik, dengan hati-hati bertanya: "Josephine, apakah Tuan muda Chen sangat marah?"

Josephine melihat Manager Huang, berkata pahit: "Sangat marah, tapi anda tenang, dia tidak marah kepada anda, dia marah kepadaku."

Manager Huang melihat air mata Josephine mengalir turun, dia ingin bertanya tapi tidak berani, dia pun hanya menghibur dia: "Kamu jangan terlalu sedih, sebenarnya Tuan muda Chen marah kepada perusahaan, membiarkan hal seperti ini terjadi, tunggu kemarahannya reda, semuanya akan baik kembali."

Josephine mengangguk, Manager sama sekali tidak mengerti, juga tidak ada yang tahu apa yang terjadi di antara dia dan Claudius, tentu saja, dia juga tidak berencana bercerita.

Manager Huang pun pergi setelah menghiburnya sejenak, hanya tinggal Josephine yang duduk sendiri dan sedih sendiri.

Dia berusaha mengingat semua hal yang terjadi di panti asuhan hari itu, semakin dipikir semakin menyesal, kalau dia bisa langsung meninggalkan panti asuhan begitu bertemu Juju, maka Juju tidak akan ada kesempatan mengambil ponselnya.

Bodohnya saat itu dia masih merasa Juju bisa datang ke panti asuhan dan melakukan kebajikan, masih ada bagian yang baik dari dia, sekarang dipikir-pikir, dia kesana ada maksud tersembunyi!

Sesorean ini, Josephine melewatinya dengan perasaan menyesal, dengan susah payah baru sampai waktu pulang kerja, dia segera masuk ke pelukan Susi dan Angie. Setelah bercerita sambil menangis, Susi pun menepuk bahunya dan menghiburnya: "Kamu jangan menyalahkan diri sendiri lagi, orang ada persiapan, kamu berhasil menahannya sekali, juga tidak bisa menahannya dua kali."

Josephine mengangguk, merasa kalau kata-kata Susi sangat benar, kalau Juju sudah memutuskan ingin menjebaknya, dia sama sekali tidak bisa menghindarinya!

Josephine mengelap air matanya dengan tisu, kemudian berkata kepada kedua temannya: "Aku pulang dulu."

"Tunggu sebentar." Susi menariknya duduk kembali: "Apa rencanamu?"

"Aku juga tidak tahu." Josephine berkata tak berdaya, di situasi seperti ini, dimana bukti begitu jelas, tidak aneh kalau Claudius tidak mempercayainya, orang lain juga tidak akan mempercayainya.

Angie menghela nafas panjang: "Aku benar-benar tidak mengerti, Vincent Lee kenapa begitu keras kepala tidak melepaskanmu? Apakah dia begitu mencintaimu?"

"Beginilah pria, boleh kehilangan orang, tapi tidak boleh kehilangan muka, Claudius pada dasarnya adalah musuh begitu banyak pria." Susi mengangkat bahunya.

"Tuan muda Qiao-mu juga?" Angie bertanya sambil tertawa.

Susi pun mengangguk: "Pokoknya begitu aku melihat Claudius sejenak, atau membicarakan hal yang berhubungan dengan Claudius, dia pasti akan emosi seperti sudah gila."

"Hhh, lelaki, ini adalah penyakit lelaki kaya." Angie menatapi Josephine: "Oh iya, mau aku dan Susi membantumu balas dendam? Pergi merobek perempuan sialan itu?"

"Tolong jangan." Josephine segera menghentikan mereka: "Claudius sekarang sedang emosi-emosinya, kalau aku pergi menyentuh cinta pertamanya, dia pasti semakin emosi."

"Tapi kalau kamu tidak pergi mencarinya, membuktikan kalau kamu memang bersalah."

"Terserah dia mau berpikir seperti apa, pokoknya aku tidak berani sembarangan mencari perempuan itu." Josephine menghela nafas: "Di masa depan begitu aku bertemu dia, aku akan menghindarinya sejauh mungkin, pasti."

"Kalau begitu mau....kita temani kamu pergi mencari Vincent Lee? Suruh dia keluar menjelaskan semuanya?"

"Mereka sudah membuat rencana ini begitu lama, sekarang sudah berhasil, mana mungkin membantumu menjelaskan?" Susi melirik Angie, berkata: "Aku lumayan penasaran Vincent dan Juju sejak kapan bekerja sama?"

"Aku juga tidak tahu." Josephine menggelengkan kepalanya: "Aku hanya tahu kalau mereka berdua yang begitu kuat bekerja sama, ditambah dengan gangguan nenek tua Chen, aku dan Claudius hanya bisa semakin menjauh."

"Kamu cepat makan sedikit baru pulang, siang tadi bukannya tidak makan?" Susi segera mendorong makanan yang diantarkan pelayan ke depan Josephine, tersenyum menenangkan Josephine: "Kamu jangan terlalu terburu-buru, dengan perasaan Claudius terhadapmu, dia seharusnya akan segera memaafkanmu."

Josephine mengangguk, sebenarnya di dalam hati dia sama sekali tidak merasa seperti itu.

Sebelumnya Vincent begitu sering meneleponnya, bertemu dengannya sekali, hanya demi rencananya ini. Claudius bisa memaafkannya sekali demi sekali, tapi kesabaran seseorang ada batasnya. Di depan begitu banyak bukti, dia sama sekali tidak berani berharap Claudius akan memaafkannya!

*****

Setelah berpisah dengan Susi dan Angie, Josephine pulang ke rumah sendiri.

Dia melihat garasi mobil, tidak ada mobil Claudius, sepertinya dia tidak pulang.

Memegang sedikit harapan, dia berjalan ke kantor Claudius di rumah, seperti yang diduga, di dalam tidak ada sosok Claudius, sekarang sudah jam 9 lebih, namun dia belum pulang.

Kembali ke kamar, dia mengeluarkan ponsel sambil menelepon Claudius sambil berjalan ke balkon, angin sejuk berhembus ke wajahnya, membuatnya merasa tidak nyaman, dia pun menutup mata, jelas-jelas terdengar pesan bahwa telepon Claudius sedang sibuk, tapi dia tetap meneleponnya tanpa menyerah.

Hanya sampai ada telepon yang masuk, dia baru menyerah menghubungi Claudius.

Telepon yang masuk adalah telepon dari Vincent, Josephine melihat nomor telepon di layar, dia bimbang sekian lama, akhirnya menjawab teleponnya, kemudian meletakkan ponsel ke telinganya. Dia tidak berkata apa-apa, kemarahan dan kesedihannya akhirnya berkumpul menjadi tangisan.

Dia menangis dengan suara rendah, Vincent Lee hanya mendengarnya.

Setelah sekian lama, Vincent Lee baru berkata dengan lembut: "Josephine, jangan seperti ini."

Setelah hening sejenak, dia melanjutkan: "Kalau kamu ingin memarahiku, marahi saja, asalkan perasaanmu bisa enak kembali."

Josephine menghentikan tangisannya, berkata: "Vincent Lee, tujuanmu sudah tercapai, sekarang kamu seharusnya sudah puas, kan?"

"Tidak, tujuanku belum tercapai." Vincent berkata tanpa merasa bersalah: "Claudius secara paksa merebutmu dari sisiku, aku sekarang akan merebutmu dari sisinya, inilah tujuanku."

"Vincent Lee, kamu mau sampai kapan baru bisa mengerti, aku bukanlah barang rebutan kalian, bukan benda yang bisa kamu rebut. Aku sudah berkata berkali-kali, sejak kamu berpacaran dengan Shella, hatiku sudah tidak ada kamu, tidak pernah ada lagi!" Josephine menangis depresi: "Kamu mau bagaimana baru bersedia melepaskanku?"

"Tidak, kalau kamu tidak direbut olehnya di pernikahan sebelumnya, kita sekarang akan hidup bahagia, jadi...."

"Bisakah kamu jangan menyebut pernikahan dulu lagi? Aku sudah tidak ingin membicarakan masalah itu. Vincent Lee, kamu terlalu licik, terlalu rendah, dulu kamu bekerja sama dengan Shella untuk menjebakku, sekarang lagi-lagi bekerja sama dengan Juju, apakah kamu merasa bisa merebutku kembali dengan cara seperti ini?"

"Orang yang licik dan rendahan itu Claudius Chen." Vincent tiba-tiba emosi: "Josephine, kamu tidak boleh karena didalam hatimu ada dia, kamu langsung tidak mempedulikan hal yang pernah dia lakukan, ketika dia memisahkan kita berdua dengan kekuasaannya sebagai anggota keluarga Chen, kamu sama sekali tidak sedih dan membencinya, malah merasa aku licik dan rendahan, kamu begini terlalu tidak adil."

Josephine menggelengkan kepala: "Aku tidak ingin membicarakan hal ini denganmu lagi, Vincent Lee, kamu ada rencana apa keluarkan lah, tapi aku mau mengingatkanmu, kalaupun suatu hari aku berpisah dengan Claudius, aku dan kamu juga tidak akan ada hubungan apa-apa."

"Josephine....."

"Tuan muda Lee." Josephine memotong perkataan Vincent: "Ini adalah terakhir kalinya aku berhubungan telepon denganmu, tolong lain kali kamu jangan menghubungiku lagi, juga jangan melakukan hal-hal aneh untuk bertemu denganku. Aku dan kamu, di kehidupan ini tidak mungkin bersama!"

"Josephine, orang yang dicintai Claudius adalah Nona Zhu." Vincent Lee segera berkata sebelum Josephine menutup telepon.

"Kalau orang yang dia cintai adalah Nona Zhu, maka Nona Zhu tidak perlu bekerja sama denganmu lagi." Josephine mengelap air mata di wajahya dan tertawa dingin: "Bantu aku sampaikan kepada dia, jangan berusaha sekeras itu lagi, kalaupun tidak ada aku, Claudius juga tidak mungkin menikahi dia."

Setelah selesai berkata, Josephine langsung menutup teleponnya.

Dia pun duduk di sudut balkon, wajahnya basah oleh air mata, terasa sakit dihembus angin.

Dia melihat kolam renang di bawah, melihat permukaan air yang tenang, Josephine tiba-tiba teringat adegan Claudius menekan wajahnya ke dalam air. Claudius memperingatkan dia, kalau lain kali dia berani bertemu Vincent lagi, dia akan menelanjanginya dan melemparnya ke kolam renang.

Saat ini Josephine sangat berharap Claudius menelanjanginya dan melemparnya ke dalam kolam renang, dan bukan menyuruhnya pergi seperti ini, tidak pulang seperti ini.

Dia lagi-lagi mengelap air matanya, kemudian menelepon nomor telepon Claudius, teleponnya tetap tidak dijawab.

Josephine pun menelepon Susi, bertanya apakah Claudius sedang bersama dengan Tuan muda Qiao. Setahu dia, ketika suasana hati Claudius sedang jelek, dia selalu mencari Tuan muda Qiao untuk minum-minum bersama, namun dia adalah orang yang tidak boleh minum banyak.

Susi setuju membantunya bertanya, setelah 3 menit Susi menelepon kembali dan memberitahu kalau Tuan muda Qiao hari ini tidak keluar, sudah pulang dari tadi.

Tidak bersama dengan Tuan muda Qiao, kalau begitu bisa bersama siapa?

Susi berpikir, kemudian berkata: "Josephine, di saat seperti ini lelaki pasti bisa pergi minum alkohol, juga adalah saat dimana pertahanan mereka paling rendah, disaat seperti ini Juju sialan itu pasti bisa muncul, berusaha mengambil kesempatan, jadi....kamu lebih baik hati-hati."

Josephine terdiam sejenak, segera berdiri dan membersihkan hidungnya: "Baiklah."

"Hei, Josephine....." Susi masih ingin mengatakan sesuatu, tapi Josephine sudah menutup teleponnya.

Setelah menutup telepon Josephine sama sekali tidak ragu-ragu, dia langsung mengambil tas dari sofa dan berjalan keluar.

Novel Terkait

Back To You

Back To You

CC Lenny
CEO
4 tahun yang lalu
My Charming Lady Boss

My Charming Lady Boss

Andika
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Don't say goodbye

Don't say goodbye

Dessy Putri
Percintaan
4 tahun yang lalu
Mr Huo’s Sweetpie

Mr Huo’s Sweetpie

Ellya
Aristocratic
3 tahun yang lalu
Loving Handsome

Loving Handsome

Glen Valora
Dimanja
3 tahun yang lalu
After Met You

After Met You

Amarda
Kisah Cinta
4 tahun yang lalu
My Only One

My Only One

Alice Song
Balas Dendam
5 tahun yang lalu
Hidden Son-in-Law

Hidden Son-in-Law

Andy Lee
Menjadi Kaya
3 tahun yang lalu