Istri ke-7 - Bab 105 Kenangan indah terakhir (3)

"Tuan muda, aku sekarang sedang membebaskanmu, apakah kamu tidak menyadarinya?"

"Kalau aku ingin bebas, kamu juga tidak bisa menahanku, kamu tidak usah mengkhawatirkan hal ini." Claudius berkata dengan nada bercanda.

Makan dengan bos-bos perusahaan yang hanya bisa memuji dan berkata hal-hal baik sama sekali tidak menarik, lebih baik makan dengan tukang makan, lebih berselera.

Asalkan dia ingin bebas, siapapun tidak bisa menahannya, kalimat ini sangat benar, Josephine mengangguk dan tidak melawannya lagi, dan memanggil pelayan membawakan bill.

Pelayan mengamati makanan yang masih tersisa setengah di atas meja, melihat mereka dan mengingatkan: "Apakah makanan ini.....perlu dibungkus?"

"Mau."

"Tidak usah."

Mereka berdua berkata bersamaan, yang berkata mau jelas adalah Josephine yang hemat.

Karena Claudius memesan terlalu banyak, dan dia sendiri hanya makan sedikit, sehebat apapun Josephine tetap tidak bisa menghabiskan semuanya. Di atas meja masih ada setengah yang belum dimakan, kalau dibuang begitu saja.....jangankan pelayan, bahkan Josephine sendiri juga tidak bisa melakukannya!

Hanya saja ketika dia mengatakan 'mau', dia baru menyadari dia sekarang bukan sedang makan bersama Angie maupun Alex, melainkan dengan Claudius!

Seorang direktur perusahaan besar keluarga Chen makan di restoran masih mau bungkus? Kalau disebar keluar oleh orang-orang bukannya akan menjadi bahan candaan?

"Jadi.....sebenarnya perlu atau tidak?" Pelayan bertanya dengan hati-hati.

"Tidak usah lagi." Josephine meralat perkataannya.

"Bungkus saja." Claudius juga ikut meralat perkataannya.

Pelayan tersebut semakin bingung.

Mereka berdua tanpa sadar bertatapan, Claudius berkata: "Kalau kamu suka, bungkus saja."

"Tidak, tidak usah lagi." Josephine melambaikan tangannya, dia tidak ingin mempermalukan Claudius.

Claudius tahu apa yang dipikirkan Josephine, tapi dia merasa kharisma seseorang tidak akan dipengaruhi oleh hal seperti ini, dia juga tidak akan dipandang rendah hanya karena dia membungkus makanan sisa, dia hanya tidak ada kebiasaan ini.

Ketika pelayan sedang membungkus makanan mereka, Josephine tidak lupa menjelaskan: "Menghemat makanan adalah sejenis moral baik, apalagi masih sisa begitu banyak, dibuang sayang sekali, benar kan?"

Claudius melipat tangannya di depan dada, bersandar ke sandaran kursi, mengamati Josephine dan mengejeknya: "Ada saat dimana aku curiga, apakah kamu benar adalah nona besar keluarga Bai."

Kalimatnya ini membuat hati Josephine hampir jatuh, dia pun melihat Claudius dengan tatapan kaget, apa maksudnya? Apakah dia tahu kalau dia adalah pengganti Shella Bai untuk menikahi dia?

Tidak, tidak mungkin, kalau dia tahu, dia pasti sudah mencari keluarga Bai untuk meminta penjelasan, dan juga sudah mengusirnya dari rumah.

Josephine berpura-pura kesal dan berkata: "Apa maksudmu? Apakah nona besar harus boros sepertimu? Alice juga nona besar, tapi dia sangat rendah hati dan tidak pamer, kalau tidak dia tidak akan menyukai Alex."

"Sekarang kamu sedang diam-diam memarahiku?" Claudius menunjukkan ketidaksenangannya.

"Tidak, kamu jangan salah paham." Josephine menerima bungkusan makanan yang diserahkan pelayan, berdiri dan berkata kepada Claudius: "Ayo."

Josephine menaruh bungkus makanan di kursi belakang mobil, kemudian berpaling menghadap Claudius: "Sekarang kita kemana?"

"Sesuka hatimu."

Josephine berpikir, jalan pejalan kaki kemarin ada ingatan buruk, dia tidak ingin pergi, food street sudah tidak menarik untuknya yang sudah kenyang, kalau begitu sisa jalan butik.

Mereka berdua sampai ke jalan butik yang ada di dekat kota tua, Josephine pada dasarnya seorang perempuan, begitu sampai ke jalan butik, dia pun sangat semangat, setiap butik ingin dikunjunginya.

Claudius mengikuti di sisinya, melihat Josephine mencoba berbagai jepitan rambut dan aksesoris, kemudian berpaling menanyakan pendapatnya.

Dia melihat-lihat aksesoris-aksesoris yang meskipun cantik tapi tidak rapi ini, sembarangan mengangguk dan berkata bagus.

Lagipula bukan barang mahal, asalkan Josephine senang saja, tentu saja, kalaupun barang yang mahal dia tetap tidak peduli.

Josephine melihat-lihat beberapa saat, kemudian tiba-tiba berpaling dan bertanya: "Oh iya, apakah kamu pernah kesini sebelumnya?"

Claudius menggelengkan kepalanya: "Tidak pernah."

"Mana mungkin, aku tidak percaya." Nona Zhu bukannya orang Surabaya? Kenapa tidak pernah mengunjungi jalan butik yang terkenal ini?

Claudius mengerti apa yang dipikirkan Josephine, wajahnya datar dan berkata: "Dia tidak suka barang-barang disini."

Josephine melihat aksesoris yang diambilnya: "Jelas-jelas lumayan bagus."

Claudius tertawa: "Kalau kamu mengganti barang-barang yang kamu ambil ini menjadi sebuah atau dua buah yang mahal, maka akan menjadi lebih cantik, sama seperti kalau kamu mengganti baju-baju di lemarimu menjadi satu dua buah pakaian yang mahal, seleramu pun meninggi."

Josephine merasa sedikit malu: "Ini kata-katanya?"

"Iya."

Josephine lagi-lagi melihat aksesoris yang diambilnya, kemudian mulai mengembalikannya ke tempat semula.

Tadi dia terlalu semangat, lagi-lagi melupakan identitas dirinya, luoa bahwa sebelum menikah dia adalah nona besar keluarga Bai, setelah menikah adalah Nyonya muda keluarga Chen, tidak peduli identitas yang manapun tidak seharusnya seperti dia sekarang, merasa tertarik dengan aksesoris murah seperti ini.

Pantas saja Claudius bisa berkata seperti itu, tidak peduli lelaki kaya manapun, juga berharap istrinya adalah seorang perempuan cantik yang berselera tinggi!

Claudius melihat Josephine mengembalikan aksesorisnya ke tempat semula, lantas berkata: "Aku hanya ngomong saja, kamu tidak usah memasukkannya ke dalam hati."

"Aku tidak memasukkannya ke dalam hati, aku juga ingin menjadi perempuan cantik." Josephine berkata dengan sedikit terpaksa.

"Cantik tidak bisa hanya berpura-pura satu dua kali, cantik adalah sebuah keyakinan yang dimulai dari kecil." Claudius berkata secara terang-terangan dan mengingatkan Josephine: "Bungkus makanan yang ada di kursi belakang mobilku sudah membuatmu tidak cantik, jadi....."

Claudius menunjuk tangan Josephine dengan dagunya: "Beli saja, tidak usah memaksa diri sendiri."

Josephine dikatain oleh Claudius semakin merasa malu, dia melirik Claudius dengan sinis, kemudian mengambil kembali aksesoris yang tadi dikembalikan.

"Menikahi istri yang seperti ini, benar-benar merugikanmu." Josephine berkata kepadanya.

Tidak peduli lagi, karakter istri yang cantik lebih baik disisakan untuk Shella saja, lagipula Shella pada dasarnya adalah perempuan yang suka mempercantik diri, masalah ini dia ahlinya.

Dan sekarang, dia hanya ingin menjadi dirinya sendiri.

Claudius yang disamping tanpa sadar tertawa.

Perempuan ini memang sedikit bodoh, tapi anehnya.....dia tidak merasa dirinya rugi sedikitpun, malah merasa perempuan berkarakter seperti ini lumayan baik.

Mungkin karena dia sudah sering melihat perempuan yang berpura-pura, mulai tertarik kepada perempuan yang tidak peduli image seperti ini? Perkataan kakek nenek moyang benar, setelah kebanyakan makan daging, kamu akan merasa ingin makan sayur, setelah kebanyakan makan sayur, lama kelamaan juga bisa ingin makan daging. Tidak tahu kapan dia akan mulai merasa lelah dengan karakter Josephine yang seperti ini.

Setelah mengelilingi seluruh jalan butik, lurus di depan pun sampai ke rumah kecil keluarga Zhu, melihat jalanan yang sangat familiar di depan mata, hati Josephine tiba-tiba terasa sakit, keinginan jalan-jalannya seketika menghilang.

"Ada apa?" Claudius merasakan ekspresi Josephine yang berubah mendadak, mengamatinya dan bertanya.

Josephine diam-diam menghirup nafas, berkata: "Aku ingin pulang."

"Kenapa?" Jelas-jelas tadi masih semangat.

"Tidak ada apa-apa, tiba-tiba merasa perutku sedikit tidak enak." Josephine duluan berbalik badan, berjalan kembali ke arah mereka datang.

Claudius mendengar dia berkata perutnya terasa tidak enak, dia langsung khawatir dan mengejarnya: "Kenapa bisa tiba-tiba tidak enak? Ayo kita ke rumah sakit."

"Tidak usah, pulang istirahat saja."

"Kamu yakin?"

"Iya." Josephine mempercepat langkahnya, juga tidak tahu dia sedang melarikan diri dari rumah kecil keluarga Zhu atau sedang melarikan diri dari Claudius yang mengejarnya, pokoknya dia hanya ingin melarikan diri.

Satu sorean makan dan main, Josephine malah melupakan urusan pentingnya datang ke Surabaya, dan juga melupakan masalah kematian neneknya.

Novel Terkait

Now Until Eternity

Now Until Eternity

Kiki
Percintaan
5 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
King Of Red Sea

King Of Red Sea

Hideo Takashi
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Istri kontrakku

Istri kontrakku

Rasudin
Perkotaan
4 tahun yang lalu
The Revival of the King

The Revival of the King

Shinta
Peperangan
4 tahun yang lalu
Lelaki Greget

Lelaki Greget

Rudy Gold
Pertikaian
4 tahun yang lalu
Kakak iparku Sangat menggoda

Kakak iparku Sangat menggoda

Santa
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu