Istri ke-7 - Bab 139 Kebohongan Tetap Adalah Kebohongan (3)

Mereka berdua masuk ke dalam rumah. Josephine menuang segelas air untuknya, kelopak matanya sedikit merah dan menatapnya: "Aku tahu yang bisa berbicara dengan Claudius hanyalah kamu selain nenek, aku membutuhkan bantuanmu."

"Kamu ingin aku membantumu memohon kepada Claudius, untuk melepaskanmu?"

"Tidak, aku tidak berharap dia melepaskanku." Josephine menggeleng: "Aku hanya berharap dia bisa membebaskan adik dan ibuku, cukup aku seorang yang menanggung perbuatanku sendiri, aku harap dia tidak melukai orang yang tidak bersalah. Justin... Kesehatan Justin sangat buruk, kalau tidak segera berobat kemungkinan akan..."

Dia tidak bisa mengeluarkan kata-kata lagi, mengedipkan matanya dan mengalirkan air mata.

Asisten Yan melihat dia menangis, tersenyum pasrah: "Nona Bai, kamu jangan terlalu berharap padaku, hubunganku dengan tuan muda Chen tidak sebaik yang kamu bayangkan."

"Tapi selain kamu, tidak ada yang bisa menolongku lagi."

"Saat itu kamu dan Shella Bai bekerja sama melakukan hal ini, kamu harusnya sudah memikirkan akibatnya bukan?"

"Maaf, aku diancam, aku dipaksa oleh Shella Bai dan ibunya."

"Harusnya kamu bilang ke tuan muda Chen, tidak ada gunanya bilang kepadaku."

"Aku sudah bilang kepadanya, tapi tuan muda Chen bilang dia tetap tidak akan memaafkanku dengan alasan apapun." Josephine pasrah: "Sebenarnya aku hanya berharap dia bisa melepaskan Justin, yang lain aku tidak berharap lagi."

"Tuan muda Chen memang begini, siapapun yang menasehatinya tidak ada gunanya, lebih baik tunggu sampai dia tidak marah lagi." Asisten Yan menjelaskan kalau dia tidak mampu.

"Menunggunya tidak marah, mungkin selamanya tidak akan terjadi?" Josephine kecewa, saat tadi melihat asisten Yan, di dalam hatinya ada sebuah harapan kecil, tidak disangka cepat sekali berubah menjadi kekecewaan.

Asisten Yan melihatnya kecewa, menggeleng kepalanya: "Belum tentu, walaupun kamu telah berbuat jahat kepada tuan muda Chen, tapi perasaannya kepadamu tetap masih ada."

Josephine mengangkat kepalanya dan menatapnya kaget.

Asisten Yan melanjutkan: "Dalam hal ini, selain karena Vincent Lee adalah kerabatnya, semua orang tidak bernasib baik, selain kamu."

"Kecuali aku?" Josephine tersenyum pahit: "Nasibku masih tidak cukup menyedihkan?"

"Setidaknya tidak seperti nasib Shella Bai, tidak memberimu seorang pria kuat, membuatmu merasa kehilangan arah."

Josephine menatapnya dan bertanya: "Pria kuat apa?"

"Malam itu Shella Bai memberi semacam obat kuat dan membuatnya meminumnya, tapi Claudius Chen tidak langsung ke rumah dan meniduri Shella Bai, tapi dia marah dan memberinya seorang pria kuat, lalu berlari ke apartemen dan mencarimu. Kamu seharusnya sudah tahu kenapa bukan?" Asisten Yan berkata.

Josephine mengingat Claudius di malam itu, ternyata dia diberi obat, pantas saja dia menjadi gila dan menidurinya berkali-kali.

Ternyata... Saat itu dia ternyata sudah tahu rahasia mereka, dia malah masih berpura-pura, menutupinya, mengingat kelakuannya di depannya, dia merasa malu.

"Walaupun tuan muda Chen tidak mengaku, tapi aku bisa melihat dia masih peduli padamu, kalau tidak bagaimana mungkin dia mengurungmu disini, aku rasa dia pasti masih cinta tapi benci kepadamu, makanya dia tidak tahu harus berbuat apa kepadamu." Asisten Yan berkata.

Asisten Yan sangat serius mengatakan ini, tapi Josephine masih tidak percaya mendengarnya, dia tidak percaya setelah kejadian ini Claudius masih mempedulikannya.

Setelah beberapa saat, dia baru menarik nafas dengan pelan dan berkata: "Kenapa kamu memberitahuku ini semua?"

Asisten Yan terdiam sejenak dan berkata: "Sebenarnya tujuanku sangant simpel, aku berharap kamu jangan melukai tuan muda Chen lagi, dia tidak pernah bersalah kepadamu, bahkan kamu adalah wanita yang ada di hatinya selain Nona Zhu. Jadi, kalau kamu memang tidak bisa sungguh-sungguh kepadanya, setidaknya jangan menyakitinya."

"Maaf... aku benar-benar tidak bermaksud." Josephine merasa bersalah: "Tapi kamu tenang saja, aku tidak akan melukainya lagi."

"Belum tentu."

"Aku tahu aku jahat dan tidak bisa dimaafkan, tapi aku ada kesulitan dan kepasrahan, tolong tuan muda maafkan aku. Aku tidak berharap dia menaruhku di dalam hatinya, aku hanya berharap dia tidak membenciku dan tidak melukai keluargaku, itu sudah cukup."

Sebenarnya dalam hatinya, bukankah dia terus memikirkannya?

Tapi perasaan ini memang seharusnya sejak awal tidak muncul, karena memang bukan untuknya.

"Aku pergi dulu." Asisten Yan berdiri dari sofa: "Kamu hiduplah dengan baik."

"Mohon asisten Yan nasehati dia." Josephine juga ikut berdiri dari sofa.

Asisten Yan menatapnya, tidak bersuara, menatapnya terus hingga dia merasa tidak nyaman dan berdiri.

Hingga di akhir juga tidak menjawabnya, dia berbalik badan dan meninggalkan villa itu.

*****

Siang hari, waktu jam pulang kerja tiba, asisten Yan berjalan ke dalam kantor dan mengingatkannya: "Tuan muda Chen, sudah siang, sudah seharusnya pulang."

Claudius mengangkat kepalanya dari kerjaan dan berkata kepadanya: "Kamu antar aku."

Asisten Yan sedikit kaget, tapi tetap mengangguk: "Baik."

Setelah mobil keluar dari perusahaan keluarga Chen, Claudius yang duduk di belakang tiba-tiba bertanya: "Aku dengar kamu pergi melihatnya?"

Asisten Yan tahu cepat atau lambat dia pasti akan bertanya, dia melihatnya dari kaca mobil dan mengangguk: "Benar, aku mengantarkan sedikit kebutuhan sehari-hari."

"Belinda!"

"Tuan muda Chen, aku salah." Asisten Yan menjawab: "Sebenarnya aku hanya..."

"Sejak kapan giliranmu mengurusi urusan pribadiku?" Claudius marah.

"Maaf, aku... aku hanya merasa tuan muda Chen kalau memang masih ada perasaan terhadapnya, seharusnya melepaskan ikatan di dalam hati dan secepatnya menyelesaikan kesalahpahaman ini."

"Kamu salah, tidak ada kesalahpahaman."

"Kalau memang tuan muda Chen tahu dia melakukannya karena terpaksa, kenapa masih seperti ini? Apakah kamu senang jika melihatnya menderita? Aku lihat kamu juga tidak senang sama sekali."

"Aku sudah bilang, kebohongan tetap adalah kebohongan, alasan apapun tidak bisa membuatku memaafkannya, jadi..." Nada bicara Claudius menjadi dingin, lalu berkata: "Asisten Yan, jika kamu masih ingin bekerja disini, sebaiknya kamu kontrol sikapmu."

"Baik, aku mengerti." Asisten Yan menundukkan kepalanya.

Mobil berhenti di depan rumah keluarga Chen, Claudius berkata kepada asisten Yan: "Kamu pulang sendiri dulu, setelah makan aku bisa nyetir sendiri dan balik ke kantor."

"Baik, titip salamku kepada nenek." Kata Asisten Yan.

Claudius masuk ke dalam rumah, di dalam ruang makan sudah mulai terdengar suara makan, Joshua Shen dan Sally Lin juga ada disana. Melihatnya masuk, Sally Lin tersenyum dan berkata: "Nenek baru saja menanyakanmu, kamu langsung pulang."

Claudius berjalan ke samping nenek, membungkuk dan memeluknya: "Nenek, selamat ulang tahun."

"Terima kasih cucuku yang baik, kamu sendiri saja yang pulang?" Nenek melihat ke arah luar, tidak melihat Shella Bai.

"Iya, aku langsung dari kantor." Claudius masuk ke dapur dan mencuci tangan, lalu duduk di samping nenek.

Saat makan, nenek tiba-tiba berkata: "Makan malam nanti beberapa bibimu akan datang dan makan bersama, Claudius, jangan lupa bawa Shella pulang."

Tangan Claudius yang memegang sumpit pun berhenti, mengangkat kepalanya menatap nenek dan tersenyum: "Nenek, bibi mereka juga bukan orang lain, tidak perlu seresmi ini kan?"

Nenek menatapnya dan tidak mengerti: "Claudius, maksudmu apa? Semua orang hadir dan dia tidak, menurutmu ini pantas? Oyah, Shella Bai sibuk apa saja selama ini? Sudah berapa lama dia tidak kesini dan makan bersama?"

Claudius terdiam, nenek tua masih bertanya: "Apakah dia yang tidak ingin pulang? Kamu katakan kepadanya, kalau memang tidak ingin pulang, tandatangani segera surat cerai, keluarga Chen bisa memberinya uang."

Sally Lin melihat Claudius lalu tersenyum dan berkata kepada nenek: "Nenek, nenek jangan marah, mungkin kakak ipar sedih karena kepergian anak, takut akan teringat makanya tidak kembali kesini."

"Takut akan teringat? Bukankah ini semua gara-gara dia?"

"Sudah, nenek, makan dulu." Claudius mengambil sepotong daging ikan kepada nenek dan mencoba menenangkannya.

Novel Terkait

Hanya Kamu Hidupku

Hanya Kamu Hidupku

Renata
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Diamond Lover

Diamond Lover

Lena
Kejam
4 tahun yang lalu
The Sixth Sense

The Sixth Sense

Alexander
Adventure
3 tahun yang lalu
Innocent Kid

Innocent Kid

Fella
Anak Lucu
4 tahun yang lalu
Pejuang Hati

Pejuang Hati

Marry Su
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Angin Selatan Mewujudkan Impianku

Jiang Muyan
Percintaan
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Air Mata Cinta

Air Mata Cinta

Bella Ciao
Keburu Nikah
4 tahun yang lalu