Istri ke-7 - Bab 168 Mabuk (1)

Taksi menghilang dalam pemandangan malam, dan meninggalkan Josephine yang melompat-lompat seperti orang gila.

Mengejar sepuluh langkah, Josephine akhirnya berhenti melampiaskan amarahnya, dia berdiri di tepi jalan dan dengan marah menatap kearah mobil yang menghilang itu, setelah beberapa saat dia berbalik dan kembali menunggu taksi berikutnya.

Sebuah mobil mewah berwarna hitam pelahan berhenti di depannya, dia memusatkan pandangannya, tak disangka itu adalah mobil Claudius Chen.

Dimalam yang tak berdaya melihat mobil yang tidak asing, pasti akan merasa bersemangat, dia yang sekarang juga tidak terkecuali. Tapi setelah merasa bersemangat dia berubah menjadi acuh tak acuh dan melihat Claudius Chen yang berada di dalam mobil dengan tatapan dingin, lalu berbalik dan berjalan kedepan.

Claudius Chen menjalankan mobil perlahan dan mengikutinya, melihat punggungnya sambil berkata: "Aku akan memberikan waktu tiga detik untuk kamu mempertimbangkannya. Oh ya, jangan bilang aku tidak mengingatkanmu, tadi saat aku berjalan dari depan menuju kemari, aku melihat ada dua pengemis yang berjongkok, lebih baik kamu menghindari jalan ini"

Langkah kaki Josephine Bai terhenti, dia memiliki phobia terhadap pengemis!

Claudius Chen diam sejenak lalu mulai berhitung:" Satu, dua."

Hatinya kacau dan begulat, apakah akan menaiki mobilnya atau tidak? Jika dia langsung naik, bukankah sangat tidak memiliki muka? Tapi sekarang dia bahkan tidak memiliki pilihan lain, bagaimanapun nyawa lebih berharga dari pada muka.

"Tiga. Caludius Chen menghitung angka terakhir, sengaja menginjak gas, Josephine segera mengejar mobilnya dan menghentikan mobilnya sambil berteriak: "Aku tidak mengatakan tidak akan naik!

Sangat menyebalkan, tak disangka dia pergi begitu saja?

Claudius Chen menghentikan mobil agar dia masuk kedalam mobil.

Setelah masuk kedalam mobil Josephine memakai sabuk pengaman sambil bergumam: "Tinggal di tempat apa, mencari taksi saja susah sekali."

Claudius Chen tidak langsung menjalankan mobil, tapi membalikkan kepala melihatnya sambil berkata: "Kemana?"

"Belanja." Josephine Bai menjawab.

"Kenapa menonaktifkan HP?"

"Tidak apa-apa. Sengaja." Benar, dia sengaja.

Claudius Chen malah marah besar, melihatnya dengan dingin: "Apakah kamu tidak tahu kamu pulang selarut ini, keluargamu bisa khawatir?"

Keluarga.

Josephine Bai meliriknya, kata ini terdengar sangat hangat. Tapi sekarang dirinya bukanlah keluarganya, keluarganya adalah Nona Zhu itu, dia tidak perlu merasa terharu!

Tapi saat ini dia tidak ingin bertengkar dengannya, beberapa hari ini sudah lelah bertengkar dengannya, dan juga sudah merasa cukup.

"Apakah kamu tahu berapa lama aku berkeliling sebelum akhirnya menemukanmu?" Claudius Chen mencondongkan tubuhnya, lalu dia mengenggam tengkuk Josephine dan menarik Josephine kehadapannya: "Apakah kamu tahu aku paling membenci orang seperti apa? Aku paling benci dengan orang yang suka kabur dari rumah, orang yang berpura-pura hilang atau orang yang mencoba bunuh diri. Jika kamu marah langsung lampiaskan kepadaku saja, tengah malam tidak pulang apa maksudnya? "

Dia memarahinya dengan kasar, melihat kemarahan di wajahnya Josephine sedikit terharu.

"Apakah kamu khusus keluar untuk mencariku?" Josephine bertanya.

"Kalau tidak?"

"Tidak pergi membawa cinta pertamamu makan mousse cake?"

Claudius Chen menggeretakkan gigi dan menahannya.

Keesokan paginya, Josephine Bai bangun sedikit kesiangan, saat dia turun ke bawah pas sekali dia melihat Claudius Chen yang sudah selesai sarapan dan berjalan ke pintu depan, dia terlihat sedang bersiap-siap untuk pergi kerja.

Mengingat jika dia menunggu bis dia pasti akan terlambat, dan dia sudah terlambat dua kali, dan juga berarti jika hari ini dia terlambat lagi maka dia akan langsung dipecat.

Sangat tidak mudah dia memohon agar Claudius Chen memberikan kesempatan untuknya pergi bekerja. Akan sangat sayang jika pekerjaan ini hilang begitu saja.

Oleh karena itu, dia tidak memikirkan muka sama sekali dan langsung mengejar keluar, sebelum mobil Claudius dijalankan dia membuka pintu di tempat duduk di samping kemudi.

Claudius Chen tidak kaget, bahkan sudah menduga dia akan mengejar keluar.

"Josephine, selamat pagi." Juju Zhu yang duduk di belakang tersenyum dengan manis seperti biasa.

Josephine Bai membalasnya dengan senyuman yang kaku dan :"Pagi"

Claudius Chen meliriknya dan menertawakannya: "Aku pikir seberapa kuat ketetapan hatimu, ternyata hanya seperti ini. "

Raut wajah Josephine Bai sedikit berubah, awalnya dia berpikir ingin membuka pintu dan turun dari mobil, lalu dia berpikir kembali jika dia melakukan hal ini maka akan mengabulkan keinginan orang yang duduk di belakang itu. Oleh karena itu dia membalikkan badan, lalu mencondongkan badan dan menggenggam leher Claudius Chen lalu mengecup bibirnya: "Melihat kamu mencariku semalaman, aku memberikan muka kepadamu, jalankan mobilnya."

Setelah mengatakannya, Josephine tidak menghiraukan Nona Zhu yang sedang duduk di belakang dengan raut wajah tidak senang. Dia duduk di tempat duduknya.

Claudius Chen menjulurkan lidah dan menjilat bibirnya yang di cium Josephine, tak disangka dia tidak marah.

Susasana di dalam mobil sangat hening, tidak ada yang mulai berbicara.

Hingga di tengah perjalanan, Juju Zhu tiba-tiba bertanya: "Oh ya Josephine, apakah malam ini kamu akan menghadiri pesta perayaan ulang tahun perusahaan?"

Josephine Bai menjawab dengan enggan: "Tidak."

"Kenapa? Claudius juga akan menghadirinya." Juju Zhu tersenyum dan melihat Claudius Chen: "Semua karyawan perusahaan akan menghadirinya, seharusnya akan sangat ramai dan seru, kamu juga pergi untuk bersenang-senang bersama."

Josephine Bai melihat Claudius Chen dengan kaget, dia menghadiri pesta perayaan ulang tahun perusahaan? Bagaimana mungkin? Bukankah dia tidak pernah menghadirinya?

Apakah dikarenakan Nona Zhu akan mempersembahkan pertunjukan? Josephine Bai merasa dirinya kembali termakan ucapan Nona Zhu, hatinya mulai mendidih.

Dan juga apa maksudnya? Seperti pesta perayaan ulang tahun diselenggarakan oleh keluarganya saja, dia mengundang Josephine pergi bersenang-senang.

Josephine Bai menarik nafas dalam, berkata sambil tersenyum kepada Claudius Chen: "Suamiku, minatmu cukup baik, tak disangka kamu berubah sikap dan pergi menghadiri pesta perayaan ulang tahun perusahaan. "

Claudius Chen melihatnya dengan tenang, tidak mengatakan.apa-apa.

Claudius tidak mengatakan apa-apa. Josephine semakin merasa kesal, akhirnya dia melihatnya dengan galak.

Sore hari saat pulang kerja, semua rekan kerjanya segera pergi ke kamar mandi untuk mengganti gaun untuk acara malam nanti, lalu mereka mulai berdandan.

Kantor langsung berubah menjadi ruang rias, Josephine Bai melihat rekan kerjanya yang sibuk, dia merasa dirinya tidak cocok berada disana.

Setelah dia selesai membereskan barang di mejanya, dia berdiri dan bersiap untuk pergi, Ketrin tiba-tiba berkata: "Josephine, jangan pergi dulu, bantu aku gambarkan eye line."

"Tapi aku tidak pandai menggambarnnya." Josephine Bai memang jarang berdandan, teknik berdandan yang di pelajarinya dari Susi juga tidak seberapa.

"Tidak apa-apa, gambar mengikuti akar bulu mata saja." Ketrin memberikan pensil eye liner kepadanya.

Saat Josephine Bai menerima pensil eye liner itu dan bersiap membantu Ketrin mengambarkannya, dari sebelah tiba-tiba terdengar suara ketakutan dari rekan kerjanya: "Asisten Yan datang, cepat simpan semua alat make up nya."

"Asisten Yan?" saat Ketrin mendengar Asisten Yan datang, dia segera mengambil pensil eye liner dari tangan Josephine, dan memasukkannya ke dalam laci, berpura-pura sedang membaca dokumen.

Asisten Yan bukan tidak melihat apa yang sedang mereka lakukan, dia melihat mereka semua, lalu berpura-pura tidak melihat dan langsung berjalan menuju Josephine Bai, dua wanita yang membawa koper kecil mengikuti di belakangnya.

Novel Terkait

Love and Trouble

Love and Trouble

Mimi Xu
Perkotaan
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Excellent Love

Excellent Love

RYE
CEO
4 tahun yang lalu
Suami Misterius

Suami Misterius

Laura
Paman
4 tahun yang lalu
CEO Daddy

CEO Daddy

Tanto
Direktur
4 tahun yang lalu
Menunggumu Kembali

Menunggumu Kembali

Novan
Menantu
5 tahun yang lalu
Waiting For Love

Waiting For Love

Snow
Pernikahan
5 tahun yang lalu
You're My Savior

You're My Savior

Shella Navi
Cerpen
5 tahun yang lalu