Istri ke-7 - Bab 216 Kabur (2)

Juju membalikkan badannya dan menunjukkan seluruh punggungnya.

Josephine terkejut, dia melihat punggungnya yang penuh dengan bekas cambuk, punggung yang awalnya putih dan halus, seketika tidak ada yang terlihat bagus.

Kondisi seperti ini hanya pernah dilihat di televisi, Josephine tidak pernah melihatnya langsung seperti itu.

“Disini masih ada.” Juju menaikkan roknya yang panjang dan memperlihatkan pahanya yang juga penuh dengan luka.

“Ini semua dicambuk oleh Claudius dimalam kamu kecelakaan, karena kamu, dia hampir gila, jika bukan karena nenek menolongku, aku pasti sudah mati olehnya.” Juju mengedipkan kedua matanya, air matanya mulai mengalir, “Aku memberitahumu ini bertujuan untuk memberitahumu bahwa cambukan Claudius ini membuat hatiku putus asa, aku tidak berharap lagi kepadanya, aku bersedia mundur dari pernikahan dengannya dan merestui kalian.”

Josephine memang terkejut dengan luka di badannya, dan membuatnya lebih tidak berani percaya Claudius menghajarnya hingga begitu, bagaimana mungkin Claudius bisa begitu kepada seorang wanita? Apalagi dia melakukannya sendiri?

Dia menghirup nafasnya untuk menenangkan hatinya yang terkejut, dan menatapi Juju, “Nona Zhu, mau mundur dari pernikahan dengannya atau tidak adalah urusanmu, tolong jangan membawa-bawa nama saya.”

“Nona Jessie, meskipun aku sudah memutuskan untuk mundur, tapi didalam hatiku masih mencintainya, aku berharap dia bisa bahagia nanti, jadi aku harus memberitahumu sedikit rahasia.” Juju menatapinya dan berkata dengan serius, “Meskipun Tuan Claudius menikahiku, tapi selama dua tahun ini dia tidak menganggapku sebagai istrinya, orang yang dirindukan olehnya tetaplah kamu, belakangan ini dia mengetahui bahwa kamu masih hidup, dia bahkan tidak melirikku sekalipun, setiap hari suasana hatinya buruk karenamu, dan bertengkar denganku karenamu. Mungkin kamu tidak akan percaya bahwa cita-citanya terbesar adalah kembali mendapatimu, dan bersamamu seumur hidup.”

“Aku percaya.” Josephine tiba-tiba berkata seperti itu.

“Kamu percaya? Kalau begitu mengapa kamu tidak memberikannya sebuah kesempatan?” Juju sedikit panik, “Josephine, aku tidak tahu bagaimana caranya kamu bisa bersama dengan Marco, tapi jika kamu tidak kehilangan ingatan, kamu pasti tidak akan menikahinya, karena didalam hatimu juga hanya ada Tuan Claudius, karena pernah menderita karenanya, sekarang dengan susah payah kalian telah bertemu, kalian seharusnya bersama.”

Josephine menatapinya, sejenak kemudian baru berkata, “Benar, Tuan Claudius adalah lelaki yang sangat menarik, aku sangat mencintainya, namun mencintai seseorang adalah untuk membiarkannya hidup dengan sehat, dengan bahagia, bukankah begitu? Jadi sekalipun demi kebaikkan Tuan Claudius, aku tidak boleh kembali kesisinya lagi. Nona Zhu, ada bermiliar-miliar manusia didunia ini, hanya kamu yang beruntung dan menjadi pasangan sejati Tuan Claudius, kalau begitu tetaplah pertahankan misi muliamu ini, jangan menyia-yiakan pemberian tuhan kepadamu.

Juju kehabisan kata-kata dengan perkataan Josephine, lalu dia mulai menatapinya, dan berpikir mengapa Josephine berkata seperti itu, jangan-jangan dia sudah ingat dengan kejadian dulu? Dia tahu akhir dari menjadi pasangan sejati Claudius adalah mati?

“Josephine......” Dia memanggilnya dengan pelan, “Dulu kamu tidak seperti ini, dulu kamu tahu aku adalah pasangan sejati Tuan Claudius namun masih merebutnya denganku, dan tidak mempedulikan larangan orang lain, dulu kamu sangat berani dan sangat berpendirian.”

“Benarkah? Mungkin itu dulu ketika muda dan tidak tahu apa-apa, tapi sekarang sudah mendingan, aku sudah puas memiliki suami dan anak.” Josephine kembali menatapinya, “Nona Zhu, selamat telah bisa menikahi Tuan Claudius, dan selamat juga karena kamu bisa menjadi pasangan sejatinya, semoga kalian baik-baik saja dan selalu bahagia.”

“Tidak.” Juju mengelengkan kepalanya, “Josephine, Tuan Claudius mencintaimu, aku sudah memutuskan untuk bercerai dengannya.”

“Jangan bodoh lagi, Claudius membutuhkanmu, dia tidak akan benar-benar bercerai denganmu.” Josephine berkata, “Pulanglah, jadilah Nyonya Muda Keluarga Chen kamu dengan baik, jangan kesini lagi.”

Seusai berkata, Josephine memanggil Tante Maggie, “Tante Maggie, masuk sebentar.”

Tante Maggie masuk kedalam ruang pasien, Josephine berkata, “Tolong bantu aku antar Nyonya Muda keluarga Chen keluar.”

Ekspresi Juju jelek sekali, dia tidak berpikiran bahwa dirinya sudah begitu merendah dan membaik-baikan Josephine, namun tetap tidak dipedulikannya.

“Kalau begitu aku pergi dulu.” Juju mengertakkan giginya, berbalik badan dan berjalan menuju pintu ruang pasien.

Baru saja dirinya melangkah keluar dari ruang pasien, dia langsung melihat Claudius berjalan dari ujung koridor, tampang ekspresinya terlihat kurang bersahabat, Juju sedikit tegang, dia tidak bisa menghindar, dia hanya bisa mengatur ekspresi senyum untuk menghadapinya, “Tuan Muda.......”

“Untuk apa kamu datang kemari?” Claudius mengulurkan tangannya dan memegang tangan nya, tatapannya penuh dengan rasa marah.

Claudius mengira Juju pastilah sangat tegang dan tidak akan melakukan apa-apa lagi, namun tidak disangka dia masih berani kemari dan mencari Josephine, bahkan hingga sampai kerumah sakit.”

“Claudius, aku hanya datang menjenguk Josephine, aku tidak melakukan apa-apa.......” tangan Juju sakit karena dipegang erat oleh Claudius, melihat tampang wajah marahnya dan teringat kembali adegan Claudius memukul dirinya, Juju semakin takut, dia berkata dengan gagap, “Kalau tidak percaya kamu tanya Josephine, aku benar-benar tidak melakukan apa-apa, Josephine.......benar kan.....”

Juju berbalik badan dan berkata kepada Josephine.

Josephine melangkah mendekat, dia menatapi mereka berdua lalu berkata kepada Claudius, “Benar, selain menasehatiku untuk kembali kesisimu, dia tidak melakukan apapun lagi.”

Juju berusaha sekuat tenaga untuk menganggukkan kepalanya.

“Lepaskanlah dia.” Kata Josephine.

Claudius akhirnya melepaskan tangan Juju, sebelum Juju pergi, dia tidak lupa mengingatkan, “Mulai saat ini, menjauh dari Josephine!”

Juju melirik Josephine, meskipun dia dendam terhadapnya, namun dia tetap berlagak nurut, “Aku sudah mengetahuinya, aku jamin aku tidak akan menganggu kehidupan Josephine lagi.”

Seusai berkata, dia berbalik badan dan berjalan kearah lift.

Claudius begitu mencintai Josephine, begitu melindunginya, bagaimana mungkin Juju tidak dendam. Hanya saja sekarang sudah bukan waktunya memikirkan hal ini, sekarang yang harus dilakukannya adalah mempertahankan nyawanya, yaitu menjauh dari Claudius, asalkan dia bisa kabur darinya, dia tidak peduli dengan keadaan mereka berdua.”

Bagaimana mungkin Josephine tidak merasakan rasa dendam Juju kepadanya, hanya saja hari ini dia melihat bahwa Juju benar-benar ingin mengembalikan Claudius kepadanya.

Ingin lalu merebutnya, tidak ingin lalu mengembalikannya? Mana ada hal seenak itu?

Dia mencibir dalam hatinya, Josephine lalu kembali menatapi Claudius dan bertanya, “Luka dibadannya........dipukul olehmu?”

Claudius sedikit kaget, bagaimana dia bisa mengetahuinya?

“Aku melihatnya.” Josephine menyadari kebingungan Claudius.

Sesaat kemudian, Claudius menganggukkan kepalanya, “Iya, malam itu kamu terus tidak bisa lepas dari keadaan darurat, aku tidak bisa mengontrol diri.”

Josephine menganggukkan kepalanya, dan tidak berkata apa-apa lagi, Claudius melanjutkan, “Josephine, kamu jangan salah paham, ini pertama kalinya aku memukul wanita seperti itu. Nenek tidak mengizinkanku membunuhnya, tidak mengizinkanku menyerahkannya ke polisi, aku dipaksa hingga hampir gila, jadi......”

“Aku mengerti.” Jospehine tersenyum masam.

Dia tahu Claudius tidak suka memukul wanita, waktu itu dirinya sudah membuatnya hampir gila saja Claudius juga tidak melakukan apapun terhadapnya, jika bukan memang karena terpaksa, dia seharusnya tidak mungkin melakukan hal seperti itu.

“Tapi tetaplah tidak baik jika memukul seorang wanita, lain kali jangan seperti itu lagi.”

“Aku mengetahuinya.” Claudius menganggukkan kepalanya.

Josephine meliriknya dan bertanya, “Mengapa hari ini kamu kemari?”

Sebelumnya dia sudah berjanji kepadanya untuk tidak menganggunya, belakangan ini dia juga memang tidak muncul lagi.

Novel Terkait

Cinta Tapi Diam-Diam

Cinta Tapi Diam-Diam

Rossie
Cerpen
5 tahun yang lalu
My Enchanting Guy

My Enchanting Guy

Bryan Wu
Menantu
4 tahun yang lalu
More Than Words

More Than Words

Hanny
Misteri
4 tahun yang lalu
Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Mbak, Kamu Sungguh Cantik

Tere Liye
18+
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Unlimited Love

Unlimited Love

Ester Goh
CEO
4 tahun yang lalu
Mendadak Kaya Raya

Mendadak Kaya Raya

Tirta Ardani
Menantu
4 tahun yang lalu
Half a Heart

Half a Heart

Romansa Universe
Romantis
4 tahun yang lalu