Istri ke-7 - Bab 140 Mengapa Harus Dia (2)

Saat makan, Josephine merasa seperti duduk di atas kursi berjarum, makanannya tidak berasa, setelah tiga puluh menit akhirnya dia tidak bisa bertahan lagi, dia berdiri dan ingin meninggalkan tempat duduk.

Claudius melihatnya berdiri, langsung menarik tangannya dan menaruhnya di atas meja, bertanya: "Kemana?"

"Aku... mau ke toilet."

"Jangan, jangan tinggalkan tempat ini selangkahpun."

"Baik." Josephine pasrah, dia berpikir apa perlu menjaganya seketat ini?

Sebenarnya dia tidak ingin ke toilet, dia hanya ingin menghindari pandangan semua orang kepadanya, berdiri di depan cermin toilet, dan menghembuskan nafasnya, akhirnya dia bisa merasa sedikit lebih lega.

Baru berdiri sebentar saja, pintu toilet pun terbuka, Sally Lin masuk ke dalam dengan bantuan pelayan restoran.

Josephine kaget, lalu tersenyum kepadanya.

"Kakak ipar, kenapa wajahmu pucat sekali?" Sally Lin memberikan isyarat tangan kepada pelayan itu untuk keluar, dan menatap wajah Josephine yang pucat.

Josephine mengangkat tangannya dan memegang wajahnya, wajahnya pucatkah? Mungkin karena tadi dia terkejut.

"Tidak apa-apa, mungkin karena kemarin tidurku tidak cukup." Josephine melihat kedua kakinya, lalu bertanya: "Kakimu... apakah sudah membaik?"

"Sudah duduk di atas kursi roda seperti ini, apakah mungkin bisa membaik?" Sally Lin tertawa.

"Maaf ya..."

"Maaf apaan, aku tahu kamu tidak bersalah, aku hanya bisa menyalahkan Shella Bai wanita itu."

Josephine tidak menyangka dia akan berkata seperti itu, hatinya merasa sedih, setiap orang percaya bahwa dia tidak bersalah dan bisa memaafkannya, tapi hanya Claudius yang tidak mau memaafkannya.

Sally Lin menatapnya, lalu berkata: "Kakak ipar, aku percaya suatu hari kakak akan memaafkanmu seperti aku, yang sabar ya."

"Makasih."

Sally Lin tetap memandangnya, berpikir sejenak dan berkata: "Aku percaya kamu pasti juga penasaran kenapa aku menghancurkan rencana Shella Bai bukan? Sejak dia masuk ke keluarga Chen aku sudah merasa dia aneh, saat kakak ipar kambuh, dia tidak merawatnya malah hampir mencelakainya, dia hanya memikirkan dirinya sendiri, orang seperti ini tidak pantas menjadi istri kakak, makanya..."

Dia tersenyum pahit: "Makanya aku harus membongkar semua rencananya, dan membuatmu kembali ke kakak."

"Kakak membutuhkanmu." Sally Lin bergerak maju sedikit, menarik tangan Josephine: "Aku ingat waktu aku masuk ke keluarga ini, Joshua sudah mengatakan kepadaku, keberadaan kita adalah untuk melindungi kakak, sebagai istrinya, kamu juga punya tugas yang sama, kakak ipar, tidak peduli apapun yang terjadi, kamu jangan tinggalin kakak lagi oke?"

Josephine kaget, dia tidak menyangka Sally Lin bisa mengatakan ini.

Ini tujuan dia yang mengorbankan dirinya untuk membocorkan rencana Shella Bai? Orang luar seperti dia, rela berkorban seperti ini demi Claudius?

Walaupun Josephine tidak mengerti, tapi dia tidak bertanya, lalu tersenyum dan menjawab: "Baik."

Walaupun jawaban ini hanya sekedar menjawab saja, tapi dia dan Claudius sudah sampai di tahap ini, apa lagi yang bisa berubah? Claudius tidak mungkin akan memaafkannya. Walaupun dia bisa memaafkannya, bagaimana dengan dia? Ayahnya, keluarganya... begitu banyak hambatan, bagaimana dia bisa kembali kepadanya?

Kembali bersama Claudius? Mungkin tidak akan bisa lagi seumur hidup ini!

"Sally, bukannya kamu mau ke toilet? Sini aku bantu kamu." Dia tidak ingin melanjutkan lagi, lalu mengubah topik bicara.

Sally Lin menggeleng, dan tersenyum: "Tidak usah, ke toilet saja aku masih bisa kok."

"Kalau begitu aku keluar dulu."

"Oke."

Sejak awal acara dimulai, tuan muda Lee terus mengajak Claudius dan Joshua untuk minum. Josephine kembali dari toilet langsung melihatnya mengajak mereka minum, dan Claudius sepertinya sudah sedikit mabuk.

Hari baik seperti ini, nenek pun tidak mencegah mereka.

Setelah acara selesai, tuan muda Lee bahkan mengajak mereka untuk lanjut minum di club, Claudius memang tidak suka dengan tuan muda Lee, jadi dia tidak ikut dengannya.

Dia mengulurkan tangannya dan memeluk bahu Josephine, tersenyum dan berkata: "Aku masih harus mengantar kakak iparmu pulang, jadi acara minum selanjutnya jangan ajak aku lagi."

"Aku juga, aku mau mengantar istriku pulang." Joshua Shen ikut.

Tuan muda Lee pasrah: "Baiklah, kalau begitu lain kali saja."

Tuan dan Nyonya Lee setelah saling berdesakan, akhirnya Derric Lee mengangkat gelas wine dan berjalan di depan Claudius dan berkata: "Claudius, mari bersulang, aku minta maaf atas apa yang terjadi sebelumnya."

"Memang sudah sepantasnya kalian bersulang." Nenek berkata santai.

Claudius bersulang dengannya, lalu menghabiskan wine itu.

Nyonya Lee juga ikut meminta maaf, saat meminta maaf dia melihat Josephine yang berdiri di samping Claudius, merasakan tatapannya, Josephine pun langsung menunduk.

Bertahan hingga di akhir acara, semua orang pulang, nenek bersama dengan Joshua dan Sally pun pulang ke rumah, Josephine berdiri menunggu perintah Claudius.

Setelah semua orang pergi, Josephine baru sadar kalau di tempat parkiran hanya tersisa mereka berdua.

Untung saja asisten Yan langsung muncul, dan memberhentikan mobil di samping mereka.

Melihat Claudius yang sedikit mabuk, dia pun berjalan kesana dan mencoba memapahnya. Claudius malah mengangkat tangannya dan mendorongnya, dan masuk ke dalam mobil.

Josephine kaget, lalu segera berjalan ke sisi pintu mobil yang lain dan masuk ke dalamnya.

Mobil pun melaju keluar dari tempat parkiran, Josephine baru menyadari di luar sudah hujan, saat di restoran tadi dia terlalu canggung dan tidak sempat melihat keluar.

Sepanjang jalan Josephine tetap diam, dan Claudius yang mungkin sudah mabuk, memejamkan matanya dan tidur.

Josephine ingin mengingatkan asisten Yan agar mengantar Claudius pulang dulu, tapi dia masih tidak berani berbicara, saat ini, dia hanya bisa diam sediam-diamnya, karena Claudius pernah bilang kalau mendengar suaranya dan melihat dirinya dia akan merasa jijik!

Sampai di depan pintu villa, dia lalu berkata: "Itu... Tuan muda, aku turun dulu ya, kalian hati-hati di jalan."

Setelah itu dia turun dari mobil, lalu yang tidak disangkanya adalah, Claudius juga ikut turun.

Claudius memegang pintu mobil, membungkuk dan muntah, Josephine langsung memapahnya, asisten Yan pun panik dan turun dari mobil, mengambil sebuah payung dan sebotol air mineral dari bagasi.

Josephine mengambil air, membuka tutupnya lalu memberinya kepada Claudius.

Claudius muntah berkali-kali, setelah memuntahkan seluruh isi perutnya, dia baru bisa berdiri tegak kembali.

"Baju tuan muda sudah basah, cepat papah dia masuk untuk ganti baju." Asisten Yan berkata.

Josephine tidak sempat berpikir panjang, dia pun memapahnya bersama dengan asisten Yan dan masuk ke dalam rumah.

Novel Terkait

Wahai Hati

Wahai Hati

JavAlius
Balas Dendam
4 tahun yang lalu
Takdir Raja Perang

Takdir Raja Perang

Brama aditio
Raja Tentara
4 tahun yang lalu
Pria Misteriusku

Pria Misteriusku

Lyly
Romantis
4 tahun yang lalu
Cinta Yang Berpaling

Cinta Yang Berpaling

Najokurata
Pertumbuhan
4 tahun yang lalu
Gaun Pengantin Kecilku

Gaun Pengantin Kecilku

Yumiko Yang
CEO
4 tahun yang lalu
Hello! My 100 Days Wife

Hello! My 100 Days Wife

Gwen
Pernikahan
4 tahun yang lalu
Someday Unexpected Love

Someday Unexpected Love

Alexander
Pernikahan
5 tahun yang lalu
Siswi Yang Lembut

Siswi Yang Lembut

Purn. Kenzi Kusyadi
Merayu Gadis
4 tahun yang lalu